Selasa, Desember 13, 2016

Fase ke 50 Jawabanku untuk Ust Abul Jauza` kedua


Jawabanku untuk Ust  Abu Jauza` ke dua .
Ust  Abul Jauza` menulis lg :
[1:17 PM, 12/13/2016] +62 853-4231-4253: Kedahsyatan dan ketakutan makhluk pada hari Kiamat merupakan puncak ketakutan yang mereka alami dibandingkan sebelumnya. Ini tergambar dalam hadits syafa’at :

....يَجْمَعُ اللهُ النَّاسَ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ فِي صَعِيْد وَاحِد يَسْمعُهُمُ الدَّاعِي وَيَنفُذُهُم اْلبَصَرُ وَتَدْنُو الشَّمْسُ فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنَ اْلغَمِّ وَاْلكَرْبِ مَالا يَطِيْقُوْنَ وَلا يَحْتمِلُوْنَ فَيَقُوْلُ النَّاسُ أَلا تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ أَلا تَنْظُرُوْنَ مَْن يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ فَيَقُوْلُ بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْض عَلَيْكُمْ بِآدَمَ فَيَأتُوْنَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلامَ فَيَقُوْلُوْنَ لَهُ أَنْتَ أَبُو اْلبَشَرِ خَلَقَكَ اللهُ بِيَدِهِ وَنَفَخَ فِيْكَ مِنْ رُوْحِهِ وَأَمَرَ اْلمَلائِكَةَ فَسَجَدُوْا لَكَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلا تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيْهِ أَلا تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا فَيَقُوْلُ آدَمَ إِنَّ رَبِّيْ قَدْ غَضِبَ اْليَوْمَ غَضْبا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ وَإِنَهُ نَهَانِيْ عَنْ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ نَفْسِيْ نَفْسِيْ نَفْسِيْ.....

....Ketika itu Allah mengumpulkan semua manusia dari orang-orang terdahulu hingga orang-orang terakhir di suatu tempat tinggi yang datar. Mereka bisa mendengar suara penyeru dan mereka pun terjangkau oleh penglihatan. Matahari amat dekat sehingga mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan yang mereka tidak kuasa dan tidak tahan menghadapinya. Sesama manusia akan mengatakan : ”Tidakkah kalian lihat betapa berat penderitaan yang kalian alami ? Mengapa kalian tidak mencari orang yang bisa menolong kalian dengan syafa’at/pertolongan kepada Tuhan kalian ?”. Sebagian manusia mengatakan kepada yang lain : ”Temuilah Adam”. Mereka pun menemui Adam ’alaihis-salaam dan berkata kepadanya : ”Engkaulah ayah umat manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya, kemudian meniupkan sebagian ruh-Nya kepadamu dan memerintahkan para malaikat bersujud kepadamu. Mohonkanlah syafa’at Tuhanmu kepada kami ! Tidakkah engkau lihat nasib yang kami alami ? Tidakkah engkau melihat penderitaan yang kami alami ?”. Adam menjawab : ”Pada hari ini kemarahan Allah tiada tara dengan kemarahan sebelumnya atau sesudahnya. Dulu aku pernah dilarang oleh Allah mendekati sebatang pohon tetapi aku melanggar larangan tersebut. Celakalah diriku ! [2].....” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 4435].

Jadi sangatlah tepat apa yang dikatakan oleh Ibnu Katsir bahwa kedahsyatan hari kiamat mengalahkan segala ketakutan yang telah mereka alami di dunia dan alam barzakh/kubur. Hingga, seolah-oleh keterjutan mereka pada waktu itu seperti dibangunkan dari tidur.   
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Simple  sj , ada orang di penjara  di siksa yg sangat lalu dikeluarkan dn di hadapkan  kepada  siksaan yg lebih pedih , apakah  dia  akan berbicara :      Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami” . Jls tdk akan bicara gitu.
 Dia akan bicara, wah ternyata  siksaan makin parah . td  sy di siksa  dengan  sangat , sekarang tambah sangat . Ini logikanya  yg benar . Bukan perkataan “  Siapa yg bangunkan kami  dr  tidur “.
Anda menyatakan lg :
              
[1:17 PM, 12/13/2016] +62 853-4231-4253: Walhasil, ayat-ayat yang dikemukakan tidaklah tepat untuk dikontradiksikan dengan dalil-dalil hadits yang menetapkan adanya adzab kubur. Justru dengan haditslah kita bisa mengetahui pelajaran dan hukum dari ayat Al-Qur’an. Jikalau seseorang yang mengatakan bahwa ia membenarkan tapi tidak mengimani hadits-hadits tentang adzab kubur, maka kalimat semacam ini adalah kalimat rancu yang tidak dikenal oleh para ulama kita (kecuali dari kalangan ahlul-kalam/Mu’tazillah).

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Selama ini , hadis – hadis  yg menjlskan siksa kubur tlh kami kaji  sampai ke sesi tiga belas  - atau   sdh ke tiga belas kalinya. Namun  seluruhnya  cacat , ada kalanya  sanadnya  cacat , jg ada  yg redaksi  hadisnya bertentangan  dg al quran. Hadis sahih  sj bila  bertentangan dg al  quran , mk  hrs  di dahulukan al qurannya .
Syaik As suba`I telah merumuskan tanda kelemahan hadis  sampai  tujuh belas point.
Yang nomer sembilan sbb:
9ـ ألا يخالف القرآن
“Hadis itu harus tdk bertentangan  dengan al quran”
Syaikh Muhammad  bin Saleh al Utsaimin pernah menyatakan :
أحدهما: أن لا يخالف نص كتاب الله تعالى أو سنة رسوله صلى الله عليه وسلم،
والثاني: أن لا يخالفه صحابيآخر.
فإن خالف الكتاب أو السنة فالحجة في الكتاب أو السنة، ويكون قوله منالخطأ المغفور.
http://majles.alukah.net/t40468/
 Intinya perkataan sahabat  bisa di buat  hujjah saratnya tdk menyelisihi  al quran  dan hadis. Bila menyelisihinya , mk  al quran  dan sunnah yg lebih  didahulukan.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila  al quran  di kalahkan , dan hadis  di dahulukan . Pd  hal hadis ada kalanya dr Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   atau perawi hadis yg pendusta. Ada hadis lemah , hasan dan  sahih. Mk  sdh  tentu  sangat keliru.
Bila  hadis  sahih pun , al quran hrs  didahulukan dan pertentangan hadis  dg al quran  itu tanda kelemahan hadis  sbgmn dikatakan  oleh Syaikh As suba`I tadi.
Bila  kita  dahulukan hadis , mk kita ttp salah , sama dg buang  ayat yg jls benarnya dan mendahulukan hadis  yg masih mungkin  salah . Allah berfirman :
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا
Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah? 

Ayat al quran tidak akan dusta, perawi hadis mungkin dusta, keliru atau kabur hapalannya . Bahkan  perawi yang terpercaya pun di mungkinkan keliru.  Lihat komentar Al Utsaimin dalam hal ini:

حَتىَّ الصَّحِيْحُ فِيْهِ أَشْيَاءُ حُذِفَتْ مِنْهُ وَفِيْهِ أَشْيَاءُ زِيدَتْ ،
…………..hingga  hadis sahih, masih terdapat beberapa hal yang di buang atau  yang  di tambah. 


Anda menyatakan :
 Jikalau seseorang yang mengatakan bahwa ia membenarkan tapi tidak mengimani hadits-hadits tentang adzab kubur, maka kalimat semacam ini adalah kalimat rancu yang tidak dikenal oleh para ulama kita (kecuali dari kalangan ahlul-kalam/Mu’tazillah).

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Selama pengkajian kita terhadap  hadis  - hadis siksa kubur sampai ke tiga belas kalinya  masih mendapatkan banyak cacat  hadisnya  baik dr sg sanad atau matan. Karena cacat , mk  kita tdk boleh mengimani kebenaran  siksa kubur  itu, tp  hrs di ingkari .
Kita iman adanya siksa kubur  ber arti kita  ingkar kpd ayat 51-53  Yasin  sbb;
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ قَالُوا يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ  إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala,  tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Cukup satu teriakan,tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Yasin 51-53

Dalam ayat tsb ahli kubur dalam keadaan tidur, lalu bagaimanakah mereka di siksa. Bila   disiksa, tdk akan bisa tidur.  Dan menjerit karena merasakan  siksaannya  itu.
Juga bertentangan dg ayat :

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا ءَالَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ(46)
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat., "Masukkanlah Fir''aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS. Al-Mu’min: 46)
  Firaun dan rakyat pendukungnya di lemparkan ke Neraka nanti pd hari kiamat . Sblmnya api neraka hanya  di tampakkan pd mereka. 

Tentang  klain muktazilah, khawarij, ahli  bid`ah  tdk ber arti . Kita hanya fokus pd dalil , fokus pd  argumen. Untuk apa  kita dinamai ahlis sunnah . Tp nyatanya kita nentang al quarn. Nauudzu billah.
Pertanyaan yg paling  perlu di jwb, apa mungkin manusia di siksa di kuburan, pd hal blm di hisap, amalannya blm di timbang dan catatan amalan blm di baca . Ingatlah pd ayat :
وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَاوَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لاَ يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلاَ كَبِيرَةً إِلاَّ أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلاَ يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

Dan diletakkanlah buku catatan amal , kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, mengapa buku  ini  tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun".

 Mayat yg dikubur  sdh masuk ke alam  barzah .  Mayat yg berada  di atas bumi,  dimumi  lalu di taruh di musium, jg masuk  di alam  barzah. Ternyata   keduanya  tdk ada bekas siksaan.
Mayat yg blm di kubur masih dikamar , sdh masuk ke alam  barzah.
Mayat  yg dimumi dan sdh tahunan jg masuk ke alam barzah. Ya bgtulah keadaan mayat dikuburan  dan yg dimumi  sama – sama  tdk mengalami  siksaan.


    Bersambung…………
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan