Minggu, Oktober 22, 2017

Fase ke 47 tentang sorban.

Fase ke 47 tentang sorban.
http://ahlelhadith.com/vb/showthread.php?t=3434
fase 47 tentang sorban
تحفة الأحوذي (5/ 393)
وفيه برواية الروياني وبن عساكر عن بن عَبَّاسٍ كَانَ يَلْبَسُ الْقَلَانِسَ تَحْتَ الْعَمَائِمِ وَبِغَيْرِ الْعَمَائِمِ وَيَلْبَسُ الْعَمَائِمَ بِغَيْرِ قَلَانِسَ وَكَانَ يَلْبَسُ الْقَلَانِسَ الْيَمَانِيَّةَ وَهُنَّ الْبِيضُ الْمُضَرَّبَةُ وَيَلْبَسُ الْقَلَانِسَ ذَوَاتِ الْآذَانِ فِي الْحَرْبِ وَكَانَ رُبَّمَا نَزَعَ قَلَنْسُوَتَهُ فَجَعَلَهَا سُتْرَةً بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُوَ يُصَلِّي الْحَدِيثَ
قُلْتُ لَمْ أَقِفْ عَلَى إِسْنَادِ رِوَايَةِ بن عَبَّاسٍ هَذِهِ فَلَا أَدْرِي هَلْ هِيَ صَالِحَةٌ لِلِاحْتِجَاجِ أَمْ لَا
Ibn Abbas berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   selalu mengenakan   kopyah di bawah sorban, kadang tanpa sorban. Kadang  mengenakan  sorban tanpa  kopyah. Beliau jg mengenakan  kopyah yaman  yaitu putih tulang , jg mengenakan kopyah dg penutup telinga  di peperangan . Kadang beliau mencopot kopyahnya  lalu di buat sutrah untuk salat beliau ……………..
أَمْ لَاقَوْلُهُ (هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ) وَأَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ (وَإِسْنَادُهُ لَيْسَ بِالْقَائِمِ إِلَخْ) فِيهِ ثَلَاثَةُ مَجَاهِيلَ كما عرفت 3 - .
Muhammad bin Abd Rahman al Mubarakfuri berkata  : Ini hadis nyeleneh , Riwayat Abu Dawud , sanadnya tdk kuat ……………….., ada tiga perawi yg tdk di kenal / majhul.
Hadis itu lemah, sampai  fase ini , blm di jumpai hadis yg menjelaskan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   dan sahabatnya mengenakan sorban waktu salat . Dan juga blm di jumpai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   mengenakan sorban diluar salat.
Realitanya manusia menggunakan sorban di atas kopyah haji sbgmn keterangan dlm hadis lemah tadi.  Ada yg makai sorban hitam . Pada hal hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam   mengenakan  sorban hitam itu bertentangan  redaksinya. Sebab menurut riwayat Muslim , bukan sorban hitam tapi topi baja untuk perang.






Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan