كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Sebagian bid’ah itu sesat ?
Menurut pemahaman saya dari artikel KH Bisri Musthofa kalimat tsb di artikan sebagian bid`ah sesat dan ada bid`ah hasanah .
Anehnya tiada hadis yang menyatakan bahwa adanya bid`ah hasanah dan dalam al quran pun tidak di jumpai bid`ah hasanah . Kalau kull bid`ah dholalah di artikan hanya sebagian bid`ah yang sesat , lalu apakah juga berlaku terhadap hadis sbb :
. مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak * Muttafaq alaih dari Aisyah
Bertentangan pula dsengan hadis :
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ *
Barang siapa yang menjalankan sesuatu yang tidak cocok dengan urusan kami maka tertolak .
Apakah masih anda katakan sebagian bid`ah saja yang tertolak dan sebagian bid`ah lagi di terima bahkan di anjurkan . Lalu mana dalilnya ada bid`ah yang di terima atau di anjurkan ? Dalam al quran hanyalah ada perintah ittiba sebagaimana ayat :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[1]
Di ayat lain di jelaskan :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوُلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi mereka yang mengharap Allah dan hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Asy-Syaikh As-Sa’di : “Contoh yang baik adalah Rasulullah r. Orang yang mengambil suri teladan darinya berarti telah menempuh suatu jalan yang akan menyampaikan kepada kemuliaan Allah I. Inilah jalan yang lurus.”
Al-Imam Al-Barbahari : “Ketahuilah –semoga Allah I merahmatimu–, sungguh tidaklah muncul kezindiqan, kekufuran, keraguan, bid’ah, kesesatan, dan kebingungan dalam agama kecuali akibat ilmu kalam, ahli ilmu kalam, debat, berbantahan, dan perselisihan.” (Syarhus Sunnah, hal. 93)
Artikel Terkait
SEKIRANYA BELUM ADA YANG BERENCANA MEMBANTAH SUBHAT BUKU "SEJARAH BERDARAH SEKTE SALAFI WAHABI",MK SAYA INSYAALLAH PASTI MENYARANKAN ANTUM UNTUK MEMBUAT BUKU BANTAHANNYA.KARENA PERCAYA DG ILMU ANTUM.TP SAYA DENGAR SUDAH ADA YANG BERMAKSUD MEMBUAT BUKU BANTAHANNYA,WALHAMDULILLAH.
BalasHapusaslkm..
BalasHapussalam kenal, sya pendatang baru..
Untuk mas agung, buku bantahan yang antum maksud sdh ada yang buat.. ini linknya..
http://bantahansalafytobat.wordpress.com/2011/06/10/jawaban-ilmiah-terhadap-buku-sejarah-berdarah-sekte-salafi-wahabi/
Opooooo...iki...?? senengane kok ngurusi Bid'ah. Kita yang sering baca Qur'an jaman sekarang apa gak bid'ah? Soalnya nabi kita juga gak pernah tuh menyuruh Sahabat untuk menjilid Qur'an, apa lagi yang seperti jaman kita ini. kalau tidak mau dibilang bid'ah apa kita mau baca Qur'an di pelepah kurma, bebatuan... saya masih mengikuti bid'ah itu...
BalasHapusUntuk penjilidan atau pembukuan al Quran , maka lihat saja artikel sbb : Pembukuan al quran
BalasHapus06 Jan 2011 di blog ini . Paling cepat untuk ke sana melalui searc diatas. Ketiklah kalimat yang kamu maukan disana nanti akan di tayangkan bab mana yang kamu maukan.
ngeblog tuh termasuk bid'ah gak ya....
BalasHapusNGeblok itu alat untuk menyampaikan ajaran bid`ah atau sunnah . Ia bisa di buat sarana untuk menyesatkan orang atau meluruskannya . Jadi bukan ajaran . Yang termasuk bid`ah adalah menambah ajaran atau merobahnya .Bacalah lagi
BalasHapusMANTAN KYAI NU: Boleh bid`ah dalam masalah ibadah ?
10 Jul 2011
MANTAN KYAI NU: Kesesatan LBMNU Jember ke dua puluh lima
10 Jul 2011
MANTAN KYAI NU: CD pengajian mantan kiyai NU H Mahrus ali
16 Mei 2011
ah benar tidaknya hanya allahlah yang tau..
BalasHapusga usah sewot mas brow..
anda juga manusia biasa seperti orang yang anda tuduh bid'ah, anda juga punya segudang kekurangan, manusia ga ada yang sempurna.. kita itu tempatnya salah dan lupa..
Allah menjanjikan barang siapa yang berjuang dijalan Allah, maka Allah akan mengharumkan namanya didunia dan diakhirat, walaupun orang itu sudah wafat.
buktinya Banyak para Ulama yang mengamalkan amalan yang dianggap bid'ah oleh sampean yang namanya harum, walaupun Ulama tersebut sudah wafat. Tapi dari kalangan orang-orang macem ente kagak ada tuh.. klopun ada cuma dikit kali..
Telah kami jawab dengan memuaskan , lihat diblog dengan judul : Harum di mata ahli bid`ah , bangkai busuk di mata ahli hadis...
BalasHapus22 Jul 2011
Untuk Saudaraku M Makinudien AR Kalau bid'ah sdh tdk ada di muka bumi ini(sebgmn antum ikrarkan diakhir tulisan antum),kami akan berhenti dari perkara ini ,untuk baca tulis Al-Qur'an sdh ada dizaman Rasululloh jadi bukan bid'ah, justru hadits yg tdk boleh ditulis saat itu ,dan memang zaman para sahabat luar biasa hapalannya ,jadi tdk perlu membaca,tdk seperti umat khalaf ,yg dgnnya kita bisa ambil manfa'at.
BalasHapusMulia dg manhaj salaf,jazakumullohu khoir
Anonim mengatakan (21 Juli 2011 08:08): ah benar tidaknya hanya allahlah yang tahu....
BalasHapusMohon antum baca:
" Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."(Al-imran:110)
dan Rasululloh menyuruh kita apabila menemui kemungkaran hendaklah merubah dg tangan,lisan dan hati(selemah-lemahnya iman)
Tidak bisa dibayangkan kalau dimuka bumi ini sudah tidak ada lagi yang mencegah kemungkaran,LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH
Penyair berkata
Tugasku hanyalah mengukir syair-syair dari sumbernya,bukan tugasku kerbau itu memahami
Mulia dg manhaj salaf, Syukron
Sayyidina Umar Ibnul
BalasHapusKhattab, stlah
mengadakan shalat
Tarawih berjama’ah
dgn dua puluh raka’at
yg diimami oleh
sahabat Ubai bin Ka’ab
beliau berkata :
ﻧِﻌْﻤَﺖِ ﺍْﻟﺒِﺪْﻋَﺔُ ﻫﺬِﻩِ
“Sebagus bid’ah itu ialah
ini”.
Bolehkah kita
mengadakan Bid’ah?
tuk menjawab
pertanyaan ini, marilah
kita kembali kepada
hadits Nabi SAW. yang
menjelaskan adanya
Bid’ah hasanah dan bid’ah
sayyiah.
ﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻰ
ﺍْﻻِﺳْﻼَﻡِ ﺳُﻨَّﺔً
ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻓَﻠَﻪُ ﺃَﺟْﺮُﻫَﺎ
ﻭَﺃَﺟْﺮُ ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ
ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺍَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ
ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻦَّ ﻓِﻰ
ﺍْﻻِﺳْﻼَﻡِ ﺳُﻨَّﺔً
ﺳَﻴِﺌَﺔً ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ
ﻭِﺯْﺭُﻫَﺎﻭَﻭِﺯْﺭُ ﻣَﻦْ
ﻋَﻤِﻞَ ﺑِﻬَﺎ ﻣِﻦْ
ﻏَﻴْﺮِﺍَﻥْ ﻳَﻨْﻘُﺺَ ﻣِﻦْ
ﺃَﻭْﺯَﺍﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ.
ﺍﻟﻘﺎﺋﻰ, ﺝ5 :ﺹ :
76.
“Barang siapa yang
mengada-adakan satu
cara yang baik dalam
Islam mk ia akan
mendapatkan pahala
org yg turut
mengerjakannya dg
tdk mengurangi dr
pahala mereka sedikit
pun, dan barang siapa
yang mengada-adakan
suatu cara yang jelek
maka ia akan mendapat
dosa dan dosa-dosa orang
yang ikut mengerjakan
dengan tidak mengurangi
dosa-dosa mereka sedikit
pun”.
Apakah yang dimksud
dengan segala bid’ah itu
sesat & segala
kesesatan itu masuk
neraka?
ﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَ ﻟَﺔٍ
ﻭَﻛُﻞُّ ﺿَﻼَ ﻟَﺔٍ ﻓِﻰ
ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
“Semua bid’ah itu sesat
dan semua kesesatan itu
di neraka”.
Mari kt pahami menurut
Ilmu Balaghah.tiap
benda pasti mempunyai
sifat, tidak mungkin ada
benda yang tidak bersifat,
sifat itu bisa bertentangan
seperti baik dan buruk,
panjang pendek,
gemuk dan kurus.
Mustahil ada benda dalam
satu waktu dan satu
tempat mempunyai dua
sifat yg bertntangan,
kalau dikatakan benda itu
baik mustahil pada waktu
dan tempat yang sama
dikatakan jelek;kalau
dikatakan si A berdiri
mustahil pada waktu dan
t4 yg sama
diktkan duduk.
Mari kita kembli kpd
hadits.
“Semua bid’ah tu sesat
dan setiap kesesatan itu
masuk neraka”.
Bidah itu kt benda,
tentu punya sifat,
tidak mungkin ia tdk
mempunyai sifat,
mungkin saja ia b'sifat
baik/ mungkin
bersifat jelek. Sifat
tersebut tidak ditulis dan
tidak disebutkan dalam
hadits di atas; dalam Ilmu
Balaghah diktkan
“membuang sifat dari
benda yang bersifat”.
andai kita tulis sifat
bid’ah mk terjadi 2
kemungkinan:
Kemungkinan 1 :
“Semua bid’ah yg baik
sesat, dan semua yg
sesat masuk neraka”.
Hal ini tdk mungkin,
bagaimana sifat baik dan
sesat berkumpul dlm
satu benda dan dalam
waktu dan tempat yang
sama, hal itu tentu
mustahil. Maka yang bisa
dipastikan kemungkinan
yang ke2 :
ﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺳَﻴِﺌَﺔٍ
ﺿَﻼَ ﻟَﺔٍ ﻭَﻛُﻞُّ ﺿَﻼَ
ﻟَﺔٍ ﻓِﻰ ﺍﻟﻨَّﺎِﺭ
“Semua bid’ah yang jelek
itu sesat, dan semua
kesesatan itu masuk
neraka”.
--(KH. A.N. Nuril Huda,
Ketua Lembaga Dakwah
Nahdlatul Ulama (LDNU)
dalam "Ahlussunnah wal
Jama'ah (Aswaja)
Menjawab", diterbitkan
oleh PP LDNU)
Contohnya spt:
- memakai celana bid"ah dong apalagi saat solat
- memberi istilah hadist doif , shohih , dan hasan. Apa ini dholalah?
- barzanji(membc sholawat al-barzanji). Apa ini dholalah? Disamping menyejukkan hatikan jg mengenang Nabi SAW. Disana spt siroh nabawiyah. Lagipula saat kaum Anshor menyambut Nabi Saw dg sholawat dan rebana Nabi Saw ok2 aja.
Tungguh jawaban saya , akan saya tunjukkan kekeliruanmu itu
BalasHapusUntuk saudaraku MUHAMMAD IRFAN,yg dimaksud sahabat Umar adalah bid'ah menurut bahasa/istilah bukan menurut syariat krn Syariat sholat qiyamulail berjamaah sdh ada contoh dari Rasululloh sendiri yg akhirnya beliau tdk keluar pd malam berikutnya krn takut menjadi syariat yg wajib,adapun istihaj sahabat Umar mengatakan Bid'ah maksudnya sebelumnya kaum muslimin sholat sendiri2 dizaman sahabat Abu bakar yg juga mencontoh dari Rasululloh yg ketika itu beliau takut jadi wajib,adapun sekarang kekuatiran Rasululloh terjawab (dimana setelah Rasululloh meninggal syariat tsb tdk menjadi wajib). Jadi sahabat Umar menjadikan berjamaah yg sebelumnya sholat sendiri2 .Hukum syariat nya sholat qiyamulail berjamah adalah sunnah,sholat sendiri2 juga sunnah dua2nya ada contoh dari Rasululloh,Mulia dg manhaj salaf,Syukron
BalasHapusUntuk saudaraku MUHAMMAD IRFAN,antum berdalil:“Barang siapa yang mengada-adakan satu
BalasHapuscara yang baik dalam Islam mk ia akan mendapatkan pahala org yg turut....
Sebab disebutkannya hadits tsb berkenaan : Dari Jabir bin Abdulloh berkata :Rasululloh pernah berkutbah kpd kami,lalu beliau memberi semangat kpd manusia untuk bersedekah,akan tetapi mereka berlambat-lambat untuk bersedekah,sampai-sampai nampak kemarahan diwajah beliau,kemudian datanglah seorang Anshar dengan sekantong (sedekah) lalu orang-orang (bersedekah) mengikutinya sehingga nampak keceriaan diwajah beliau,maka beliaupun bersabda”Barangsiapa....dst”(HR,Muslim)
Jadi hadits yang antum ajukan bukan dibolehkan membuat bid’ah (syariat baru) justru yang benar adalah menjalankan sunnah (sunnah yang sudah ada ,bukan bid'ah), ialah dengan bersedekah, karena bersedekah sudah ada contoh dari Rasululloh.
Bila kurang jelas , ana beri contoh berkenaan hadits yang antum ajukan diatas,
Misal, dijalan banyak batu dan banyak orang yang terganggu ,kemudian ada seorang yang menyingkirkan dari jalan lalu diikuti orang lain berbuat demikian,maka pahala orang yang mengikuti akan diberikan juga pada orang yang pertama memulai,sebaliknya apabila ada orang yang melemparkan batu kejalan kemudian diikuti orang lain ,maka dosa orang lain yang mengikuti tsb akan ditanggung juga orang yang memulai, tanpa mengurangi dosanya orang yang mengikuti (krn tdk boleh mengganggu jalan adalah sunnah sesuai sabda Rasululloh sampaikan tentang apa hak-hak jalan,dan menyingkirkan gangguan di jalan bagian dari pada iman ,jadi termasuk amal soleh juga) .
Mulia dg manhaj salaf,syukron.
Untuk Muhammad Irfan , tulisan anda telah di jawab dengan lengkap di :Agustus 03, 2011
BalasHapusJawabanku untuk Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama
Kenapa Makkah dan Madinah yang dikuasai Wahabi sholat tarawih 20 rakaat???
BalasHapusUntuk blogku
BalasHapusKarena dulunya Mekkah dan medinah dikuasai oleh orang - orang ahli bid`ah bukan ahlus sunnah, lalu tarowehnya dua puluh itu, dan belum dirobah