Dalam http://zulfanioey.blogspot.com/2011/01/gus-miek-ketertundukan-binatang.htm terdapat keterangan sbb:
Sabtu, 22 Januari 2011
Gus Miek (Ketertundukan Binatang )
Ketika gus miek baru mulai bisa merangkak, saat itu ibunya membawa ke kebun untuk mengumpulkan kayu bakar dan panen kelapa, bayi itu ditinggalkan sendirian di sisi kebun, tiba-tiba dari semak belukar muncul seekor harumau. Spontan sang ibu berlari menjauh dan luapa bahwa bayinya tertinggal. Begitu sadar, sang ibu kemudian berlari mencari anaknya. Tetapi, sesuatu yang luar biasa terjadi. Ibunya melihat harimau itu duduk terpaku di depan sang bayi sambil menjilati kuku-kukunya seolah menjaga sang bayi. Peristiwa ketertundukan binatang ini kemudian berlanjut hingga Gus Miek dewasa. Di antara kejadian itu adalah Misteri Ikan dan Burung Raksasa. Gus mike yang sangat senang bermain di tepi sungai Brantas dan menonton orang yang sedang memancing, pada saat banjir besar Gus Mik tergelincir ke sungai dan hilang tertelan gulungan pusaran air. sampai beberapa jam, santri yang ditugaskan menjaga Gus Miek, mencari di sepanjang pirnggiran sungai dengan harapan Gus miek akan tersangkut atau bisa berenang ke daratan. Tetapi, Gus Miek justru muncul di tengah sungai, berdiri dengan air hanya sebatas mata kaki karena Gus Miek berdiri diatas punggung seekor ikan yang sangat besar, yang menurut Gus Miek adalah piaraan gurunya. Pernah suatu hari, ketika ikut memancing, kail Gus Miek dimakan ikan yang sangat besar. Saking kuatnya tenaga ikan itu, Gus Miek tercebur ke sungai dan tenggelam. Pengasuhnya menjadi kalang kabut karena tak ada orang yang bisa menolong, hari masih pagi sehingga masih sepi dari orang-orang yang memancing. Hilir mudik pengasuhnya itu mencari Gus Miek di pinggir sungai dengan harapan Gus Miek dapat timbul kembali dan tersangkut. Tetapi, setelah hampir dua jam tubuh Gus Miek belum juga terlihat, membuat pengasuh itu putus asa dan menyerah. Karena ketakutan mendapat murka dari KH. Djazuli dan Ibu Nyai Rodyiah, akhirnya pengasuh itu kembali ke pondok, membereskan semua bajunya ke dalam tas dan pulang tanpa pamit. Dalam cerita yang disampaikan Gus Miek kepada pengikutnya, ternyata Gus Miek bertemu gurunya. Ikan tersebut adalah piaraan gurunya, yang memberitahu bahwa Gus Miek dipanggil gurunya. Akhirnya, ikan itu membawa Gus Miek menghadap gurunya yaitu Nabi Khidir. pertemuan itu menurut Gus Miek hanya berlangsung selama lima menit. Tetapi, kenyataannya Gus Miek naik ke daratan dan kembali ke pondok sudah pukul empat sore. beberapa bulan kemudian, setelah mengetahui bahwa Gus Miek tidak apa-apa, akhirnya kembali ke pondok. Pada suatu malam di ploso, Gus Miek mengajak Afifudin untuk menemaninya memancing di sungai timur pondok Al Falah. Kali ini, Gus Miek tidak membawa pancing, tatapi membawa cundik. Setelah beberapa lama menunggu, hujan mulai turun dan semakin lama semakin deras. Tetapi, Gus Miek tetap bertahan menunggu cundiknya beroleh ikan meski air sungai brantas telah meluap. Menjelang tengah malam, tiba-tiba Gus Miek berdiri memegangi gagang cundik dan berusaha menariknya ke atas. Akan tetapi, Gus Miek terseret masuk ke dalam sungai. Afifudin spontan terjun ke sungai untuk menolong Gus Miek. Oleh Afifudin, sambil berenang, Gus Miek ditarik ke arah kumpulan pohon bambu yang roboh karena longsor. Setelah Gus Miek berpegangan pada bambu itu, Afifudin naik ke daratan untuk kemudian membantu Gus Miek naik ke daratan. Sesampainya di darat, Gus Miek berkata “fif, ini kamu yang terakhir kali menemaniku memancing. Kamu telah tujuh kali menemaniku dan kamu telah bertemu dengan guruku. “Afifudin hanya diam saja. Keduanya lalu kembali kepondok dan waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi.
Komentarku ( Mahrus ali )
Dalam artikel itu di katakan :
Ketika gus miek baru mulai bisa merangkak, saat itu ibunya membawa ke kebun untuk mengumpulkan kayu bakar dan panen kelapa, bayi itu ditinggalkan sendirian di sisi kebun, tiba-tiba dari semak belukar muncul seekor harumau. Spontan sang ibu berlari menjauh dan luapa bahwa bayinya tertinggal. Begitu sadar, sang ibu kemudian berlari mencari anaknya. Tetapi, sesuatu yang luar biasa terjadi. Ibunya melihat harimau itu duduk terpaku di depan sang bayi sambil menjilati kuku-kukunya seolah menjaga sang bayi. Peristiwa ketertundukan binatang ini kemudian berlanjut hingga Gus Miek dewasa.
Komentarku ( Mahrus ali )
Anehnya ibunya tahu begitu jelas kepada harimau yang menjilati kuku – kuku gus miek , ber ati jaraknya dekat dan harimau itu rupanya akrab juga dengan ibunya sehingga tidak mau melalap tubuhnya .
Kalau tentang harimau bisa tunduk sering kali kita lihat ketika menonton sirkus , harimaunya bahkan ular – ularnya begitu tunduk kepada majikannya . Ini hal yang biasa dan tiada yang menyatakan bahwa pemain sirkus itu wali . Seluruh keaniahen di dalam artikel itu bila kita vonis dengan gegabah lalu kita katakan Gus miek itu wali , kita ber arti kurang belajar , dan kita ini seperti orang awam yang bila melihat keanehan sedemikian lalu kagum dan menganggap orang yang mengeluarkan kanehan itu wali . Pada hal , kalau kita keliru , lalu kita menyatakan waliyullah karena keanehan tersebut , kita sebarkan , kita agungkan . Tahu – tahu dia adalah waliyus syaitan , apa jadinya kita ini akan dikatakan oleh orang –orang perlu belajar lagi dia.
وَقَالَ اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ : ( لَوْ رَأَيْتُ صَاحِبَ بِدْعَةٍ يَمْشِي عَلَى الْمَاءِ مَا قَبِلْتُهُ ) . فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ الشَّافِعِي -رَحِمَهُ الله- قَالَ: (إِنَّهُ مَا قَصَّرَ لَوْ رَأَيْتُهُ يَمْشِي عَلَى الْهَوَاءِ مَا قَبِلْتُهُ)
Allaits bin Sa`ad berkata : Bila aku melihat ahli bid`ah berjalan di atas air, aku tidak akan menerimanya ( ya`ni hadis riwayatnya tidak akan ku terima karena tidak bisa di percaya )
Pernyataan itu sampai kepada Imam Syafi`i lalu beliau berkata : Benar apa yang di katakan oleh Allaits bin sa`ad, seandainya aku melihatnya terbang di udara, aku tidak akan menerimanya. [1]
Seorang penyair berkata :
Seorang penyair berkata :
إِذَا رَأَيْتَ شَخْصًا قَدْ يَطِيْرُ وَ فَوْقَ مَاءِ الْبَحْرِ قَدْ يَسِيْرُ
وَلَمْ يَقِفْ عَلَى حُدُوْدِ الشَّرْعِ فَإِنَّهُ مُسْتَدْرَجٌ وَ بِدْعِيٌّ
Bila kamu melihat seseorang terkadang terbang di angkasa
Dan terkadang berjalan di atas laut
Tapi tidak memperhatikan sariat ( banyak sariat yang di langgar )
Maka dia termasuk orang yang di perdaya dan ahli bid`ah.
Imam Syafii berkata :
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَمْشِي عَلَى اْلمَاءِ وَيَطِيْرُ فِي الْهَوَاءِ فَلاَ تَغْتَرُّوا بِهِ حَتَّى تَعْرِضُوا أَمْرَهُ عَلىَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Bilakamu sekalian melihat seorang lelaki berjalan di atas air atau terbang di udara , maka jangan terpedaya dengannya ,hingga kamu cocokkan perilakunya dengan al quran dan hadis
Untuk Nabi Khodhir yang katanya gurunya itu tidak tepat , karena nabi khodhir sudah meninggal dunia sebagaimana ayat :
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ
“Kami tidak menjadikan seorang pun sebelum engkau (hai Nabi), hidup kekal abadi.” (al-Anbiya’: 34)
Untuk masalah itu bacalah artikel ini di blog ini juga : MANTAN KYAI NU: Gus Miek Bertemu KH. Dalhar, Watucongol Jumat, Juni 03, 2011
Artikel Terkait
assalamu'alaikum Muhammad SAW dan para shahabatnya udh berkali2 haji tp tdk memakai huruf "H" d dpn namanya. Maaf jk kata2 saya kurng berkenan, namun sbg saudara muslim yg menyayangi anda sy ingin mengingatkan. Tp jk anda pny dalil yg shohih maka itu bs d terima.assalamu'alaikum Muhammad SAW dan para shahabatnya udh berkali2 haji tp tdk memakai huruf "H" d dpn namanya. Maaf jk kata2 saya kurng berkenan, namun sbg saudara muslim yg menyayangi anda sy ingin mengingatkan. Tp jk anda pny dalil yg shohih maka itu bs d terima.
BalasHapussy ingin beli buku2 anda dan buku2 terbitan la tasyuk yg lain secara online bgmn caranya? Tlg krm jawaban ke email : pradanama@yahoo.com. Dan klw bs n ada waktu alangkah baiknya jk pak mahrus berkenan menulis buku koreksi kitab "fadhilah amal." Sbb kitab itu beredar luas d daerah saya (sulteng) bahkan lbh laris dr shohihain. Maaf sy tdk srtakn nama krn tdk tau caranya jd sy tls anonimous.
BalasHapusuntuk sdr anonim, ttg pemakaian title haji "H", mungkin anda salah alamat, krn di blog inis setahu saya ustadz Mahrus Ali tidak memakai title "H" di depan nama beliau.
BalasHapusmaksud saya d buku2 karya beliau. Semoga Allah merahmati beliau amin.
BalasHapuslanjut terus artikelnya ustadz......saya tunggu
BalasHapusJazakallahu khaira , kita ini harus berjuang terus dengan sekuat tenaga , pikiran dan segala apa yang kita miliki untuk menegakkan ajaran Islam dalam rangka menumpas ajaran leluhur yang penuh kemungkaran , ajaran thaghut yang membikin banyak kaum muslimin syirik dan ajaran setan - setan manusia dan jin.
BalasHapuskalau sekedar menundukan binatang binatang, lalu apa bedanya gus miek dengan pawang binatang di sirkus?
BalasHapussdr aimar:assalammu'alaikum wr wb
BalasHapusTolong di bedakan antara tukang sirkus dan Kyai,,,,bukan dr segi titelnya,,tp dr segi Ilmunya,,,
tolong di jaga itu,,kita harus bangga sebagai muslim,,,
Kalau kiyai mengapa sering kali ke diskotik, minum bir.
BalasHapusSudah menjadi kewajaran jika ulama lokal yg condong menjadi ulama' partai kisahnya selalu heboh untuk menjaring grass root, dimana cerita kesaktian mereka sewaktu tragedi Sampit & tragedi Poso ??
BalasHapus