Minggu, April 07, 2019

Cuka haram , fatwa ulama Saudi

Pertanyaan
اشتريت قنينة خل وعندما نظرت إلى محتوياتها وجدت أنه قد كتب عليها بالضبط: أنه أنتج بطريقة طبيعية. وأما مكوناته: خل من كحول طبيعي.هذا فقط ما كتب عليه. هل هذا النوع من الخل يحرم استدامه أم ماذا؟
Saya membeli sebotol cuka dan ketika saya melihat isinya saya menemukan  : Tulisan dengan tepat “ Diproduksi secara alami. Dan komponennya: cuka alkohol alami.  Hanya ini apa yang tertulis di situ. Apakah jenis cuka ini harma bila di simpan lama atau apa?
الإجابــة
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:
Jawaban :
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه، أما بعـد:

فقد سبق في الفتوى رقم: 23146 . والفتوى رقم: 47204 بيان نجاسة الكحول. كما قد بينا في الفتوى رقم: 20249، والفتوى رقم: 54401 أن الخل المتخذ من الكحول إنما يباح إذا انقلب الكحول بنفسه خلا دون تدخل من أحد،

Itu sudah dinyatakan dalam Fatwa No. 23146. Dan nomor fatwa: 47204 tentang keterangan kenajisan alkohol. Seperti yang telah kami jelaskan dalam Fatwa No. 20249 dan Fatwa No. 54401, bahwa cuka yang diambil dari alkohol diperbolehkan jika alkohol menjadi  tanpa campur tangan siapa pun,

أما إذا قصد تخليله فقد اختلف فيه أهل العلم، والراجح عندنا أنه لا يحل ولا يطهر.
Tetapi jika itu dimaksudkan untuk bikin cuka, para ulama berbedapendapat, dan yang paling tepat bagi kita adalah tidak halal dan tidak suci
وبناء على ذلك نقول: بما أن الخل المذكور مصنوع من الكحول، فإنه يحكم بنجاسته باعتبار أصله ما لم يثبت أنه قد تخلل بنفسه؛
Berdasarkan hal itu, kami mengatakan karena cuka tsb terbuat dari alkohol, cuka tsb najis karenaasalnya  juga najis, kecuali jika terbukti ia menjadi cuka sendiri
لأن من القواعد الفقهية المقررة أن اليقين لا يزول بالشك. هذا بالإضافة إلى أن الظاهر أن المصنع يقصد تخليل الخمر.

Karena dari kaidah fikih, keyakinan tidak hilang dengan keraguan. Di samping itu realitanya bahwa pabrik tersebut sengaja membuat cuka.

Wallahu a`lam.

Komentarku ( Mahrus ali (
Khamar walau  menjadi cuka dengan  sendirinya , menurut  saya tetap haram . Sebab asalnya khamar maka apa yang keluar dari khamar tetap haram walaupun berupa  cuka. Boleh dilihat hujjah imam Syafii sbb:
  حُجَّةُ الشَّافِعِي رَحِمَهُ اللهُ مِنْ وَجْهَيْنِ      اْلأَوَّلُ أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَ بِاجْتِنَابِ الْخَمْرِ بِقَوْلِهِ تَعَالَى فَاجْتَنِبُوْهُ وَفِي التَّخْلِيْلِ اِقْتِرَابٌ مِنَ الْخَمْرِ فَيَحْرُمُ.
Landasan Imam Syafii dari dua  jalur .Pertama : Sesungguhnya Allah taala memerintah untuk menjauhi khamar  dalam firmanNya فَاجْتَنِبُوْهُ  , bila menjadi cuka maka mendekati khamar dan diharamkan . [22]
  اَلثَّانِي أَنَّ أَباَ طَلْحَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  عَنْ تَحْلِيْلِ خَمْرِ اْليَتَامَى فَأَمَرَهُ بِاِرَاقَتِهَا فَلَوْ كَانَ التَّخْلِيْلُ جَائِزًا َلأَمَرَهُ بِهِ فِي حَقِّ الْيَتَامَى
Kedua : Sesungguhnya Abu Tholhah ra bertanya  tentang cuka dari khamar milik anak – anak yatim , lalu di perintah agar di tumpahkan .Seandainya   cuka di perkenankan ,akan di perintah untuk hak anak yatim . [23]
وَقَالَ بِهَذَا بَعْضُ أَهْلِ اْلعِلْمِ وَكَرِهُوا أَنْ يُتَّخَذَ الْخَمْرُ خَلاًّ
Sebagian ulama ` menyatakan tidak suka  khamar di jadikan cuka .
Muhammad  Abd rahman bin Abd Rahim Al Mubarkafuri ,lahir 1283 H.  Wafat 1353 H.  berkata :
قَالَ الْخَطَّابِي فِي اْلمَعَالِمِ تَحْتَ حَدِيْثِ أَنَسٍ فِي هَذَا بَيَانٌ وَاضِحٌ أَنَّ مُعَالَجَةَ الْخَمْرِ حَتَّى تَصِيْرَ جَاِئزًا      وَلَوْ كَانَ إِلَى ذَلِكَ سَبِيْلٌ لَكَانَ مَالُ اْليَتِيْمِ أَوْلَى اْلأَمْوَالِ بِهِ لِمَا يَجِبُ مِنْ حِفْظِهِ وتثمِيْرِهِ وَالْحِيْطَةِ عَلَيْهِ وَقَدْ كَانَ نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  عَنْ إِضَاعَةِ الْمَالِ فَعُلِمَ أَنَّ مُعَالَجَتَهُ لاَ تُطَهِّرُهُ وَلاَ تَرُدُّهُ إِلَى الْماَلِيَّةِ بِحَالٍ      اِنْتَهَى
Dalam kitab al ma`aalim al khotthobi berkata  di bawah hadis Anas tersebut bahwa memeroses khamar menjadi cuka tidak di perkenankan . Bila boleh,maka harta anak yatim lebih berhak untuk dipelihara dan di kembangkan atau berhati – hati padanya . Rasulullah S.A.W. juga melarang menyiakan harta . Jelas khamar di jadikan  cuka tidak bisa di katakan  suci Atau boleh di jadikan harta .[24]
وَعَنْ مَالِكٍ ثَلاَثُ رِوَايَاتٍ أَصَحُّهَا عَنْهُ أَنَّ التَّخْلِيْلِ حَرَامٌ فَلَوْ خَلَّلَهَا عَصَى وَطَهُرَتْ
Menurut Imam Malik ada tiga riwayat , paling sahih menjadikan cuka tidak diperkenankan . Bila di jadikannya  termasuk durhaka dan bisa suci . [25]
Aku berkata : Pernyataan Imam Malik cuka suci perlu dalil dan  aku belum menjumpainya .   Khamar adalah kotor , Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَاْلأَنْصَابُ وَاْلأَزْلاَ مُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.[26]
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan