Jumat, Mei 06, 2011

HUKUM KERJA SAMA MILITER DENGAN AS


Jumat, 06/05/2011 11:12 WIB
Pakistan Ancam Putuskan Kerjasama Militer dengan AS 
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Abbottabad - Pakistan yang dipermalukan karena kebobolan Osama bin Laden balas mengancam Amerika Serikat (AS). Militer Pakistan mengancam memutuskan kerjasama antiterorisme jika AS kembali melakukan serangan sepihak seperti saat menyergap Osama bin Laden pada 2 Mei 2011.

Seorang pejabat keamanan senior Pakistan, seperti dilansir Reuters, Jumat (6/5/2011), menyebut operasi militer AS terhadap Osama di Pakistan sebagai tindakan pembunuhan 'berdarah dingin'. Hal ini juga dianggap telah memicu ketegangan dalam hubungan bilateral kedua negara.

Sebuah organisasi Islam terbesar di Pakistan, Jamaat-e-Islami bahkan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menentang operasi militer AS yang dinilai telah melanggar kedaulatan negara. Mereka bahkan mendesak pemerintah Pakistan untuk mengakhiri dukungan bagi misi-misi AS melawan para kelompok militan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton berusaha mencari cara untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang tegang tersebut. Saat berkunjung ke Roma, Italia, Kamis (4/5), Hillary memberikan pernyatan bahwa AS masih ingin mempertahankan aliansinya dengan Pakistan.

Namun pihak militer Pakistan melalui Kepala Staf Jenderal Ashfaq Kayani memberikan peringatan tegas kepada AS. Kayani menyatakan, jika AS mengulangi serangan serupa yang melanggar kedaulatan Pakistan, maka pihaknya akan melakukan kajian terhadap kerjasama militer kedua negara.

"Tindakan serupa yang melanggar kedaulatan Pakistan akan berpengaruh pada kerjasama militer maupun intelijen Pakistan dengan AS," tegas Kayani.

Sementara itu, terkait kehadiran Osama, Pakistan telah dipermalukan. AS menuding Osama telah bertahun-tahun bersembunyi di Abbottabad, tak jauh dari markas militer sehingga muncul dugaan Pakistan sengaja melindunginya. AS tidak memberitahu Pakistan atas operasi penyergapan Osama karena khawatir operasi itu bocor. AS menuding Pakistan tidak serius memberantas terorisme dan mengancam akan mengurangi bantuan finansialnya. Sedang Pakistan berdalih Osama belum lama bersembunyi di Abbottabad.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Militer kafir itu akan lebih senang  untuk kerja sama dengan militer muslim . Ber arti terciptalah kondisi saling menumpas terhadap apa yang membahayakan non muslim . Malah apa yang berbahaya kepada kaum muslimin dan bermanfaat kepada non muslim akan di lakukan . Ini namanya bersekongkol dengan kekuatan  setan untuk menghancurkan Islam . Hal ini di larang . Allah berfirman :
لاَيَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلاَّ أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً
Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali  ( teman / kekasih ) dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.(Ali Imran 21 ).

Kalau untuk siasat belaka  silahkan .

Dalam ayat lain juga di jelaskan :
كَيْفَ يَكُونُ لِلْمُشْرِكِينَ عَهْدٌ عِنْدَ اللهِ وَعِنْدَ رَسُولِهِ إِلاَّ الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ فَمَا اسْتَقَامُوا لَكُمْ فَاسْتَقِيمُوا لَهُمْ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ(7)

Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharam? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.[1]
Kalau kaum kafir itu menyalahi janji , maka perjanjian itu boleh di batalkan . Allah berfrirman :
وَإِنْ نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَا أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ(12)
Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.[2]
أَلَا تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ وَهَمُّوا بِإِخْرَاجِ الرَّسُولِ وَهُمْ بَدَءُوكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ أَتَخْشَوْنَهُمْ فَاللَّهُ أَحَقُّ أَنْ تَخْشَوْهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ(13)
Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.[3]






[1] Taubat 7
[2] Tobat 12
[3] Tobat 13
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan