Jumat, Mei 06, 2011

NU Depok Minta Pelaku NII Depok Ditindak Tegas



Kamis, 5 Mei 2011 20:29
Depok, NU Online
Dengan adanya perekrtutan mahasiswa Depok terkait penyebaran dan korban doktrin organisasi Negara Islam Indonesia (NII) di kota Depok, perlu adanya sikat tegas. Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Depok Ust. Raden Salamun meminta agar semua elemen mensikapi gerakan NII.

Menurutnya, pemkot perlu gerak cepat dalam mengangani masalah ini. “Pemerintah harus bertindak secara cepat, sebelum banyak korban berjatuhan. Bagi yang sudah diketahui sebagai pelaku harus diproses dengan cepat dan cermat. Kalau perlu di publis agar masyarakat itu tahu. Sebab, NKRI adalah harga mati dan Pancasila adalah satu-satunya asas,” jelasnya, Kamis (5/5).

Salamun menegaskan, berdasarkan Muktamar NU tahun 1984 bahwa Pancasila merupakan dasar negara. Dalam artian, jika ada kelompok yang berupaya menggugurkan azas ataupun dasar negara berarti telah bertindak makar. Menurutnya, perlu mendapatkan sikap nyata dan tegas.

“Sudah jelas, kalau ada yang menggugurkan asas negara berarti berbuat makar. Tentunya, sudah mengkhianati founding father (pendiri bangsa) yang telah bersusah payah berjuang. Ini harus disikapi, oleh semua pihak seperti: pemerintah, intelijen, ulama, dan masyarakat,” paparnya.

Menurutnya, saat ini masyarakat membutuhkan sikap yang riil dan bukan sekadar fatwa dari ulama. Meski begitu, lanjutnya, fatwa ulama pada generasi muda merupakan suatu keharusan. Kalau sikap yang diambil lamban, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan akan menambah daftar panjang korban NII di masyarakat. Ia menambahkan, fatwa bisa juga sebagai sikap preventif dari serangan dan perekrutan yang terus berjalan.

“Kita sepakat ulama bergerak cepat, karena ini adalah soal identitas negara yang merupakan harga mati. Kita sepakat semua berjuang pertahankan NKRI, kok tiba-tiba ada pengkhianat didiamkan saja. Karena NII luar biasa hebatnya, dalam perekrutannya bisa membuat orang lupa segalanya dan cepat menjadi korban,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Walikota Depok Idris Abdul Somad mengungkapkan adanya upaya perekrutan NII pada kalangan mahasiswa di Depok yang dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan serta kafe. 

Menurutnya perlu ditindak lanjuti lebih jauh lagi. Salah satunya dengan berupaya untuk meningkatkan pendekatan dialog dan penyuluhan kepada para orang tua. Hanya saja, sebagai Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum perlu mengeluarkan fatwa pada generasi muda. 

“Kami belum akan mengeluarkan fatwa khusus belum ada terkait ideologi mereka, tetapi untuk NII sudah jelas-jelas menyimpang dan menculik generasi muda, sehingga tak perlu fatwa,” tegasnya. (aan)

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Anda menyatakan :
Kita sepakat ulama bergerak cepat, karena ini adalah soal identitas negara yang merupakan harga mati. Kita sepakat semua berjuang pertahankan NKRI, kok tiba-tiba ada pengkhianat didiamkan saja. Karena NII luar biasa hebatnya, dalam perekrutannya bisa membuat orang lupa segalanya dan cepat menjadi korban, ujarnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kamu katakan NKRI harga mati dan kamu pertahankan selamanya . Ini sulit di pahami . Relaitanya NKRI  belum bisa membikin rakyat makmur . Bahkan rakyat serba takut dan lapar karena negara ini berperinsip dengan undang – undang warisan Belanda yang sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam . Allah berfirman :
فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ(16)ذَلِكَ جَزَيْنَاهُمْ بِمَا كَفَرُوا وَهَلْ نُجَازِي إِلَّا الْكَفُورَ
.Tetapi mereka berpaling,(meremehkan dan menginjak injak ajaran Allah ) maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.[1]
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari ni`mat-ni`mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.[2]
Kita sudah lama mencoba NKRI dengan  standar hukum warisan Belanda ternyata hasilnya telah kita rasakan bersama . Yaitu rakyat serba takut dan kelaparan . Apa salahnya bila kita  coba meninggalkan  hukum warisan Belanda  tersebut , lalu di ganti dengan  hukum Allah yang telah membikin bangsa  arab dahulu jaya dan bisa mengembangkan sayap kekuasaan sampai Eropa .  
Negara akan makmur bila menggunakan hukum Allah  , lihat ayat sbb :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk desa / negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami anugerahkan kepada (kehidupan) mereka barokah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS AI-A'rof ayat 96)
Allah memberikan berkah langit dan bumi  karena  penduduk desa mau beriman dan bertakwa . Tapi bila mereka menentang ajaran Allah  , maka  barokah  tidak di turunkan dan terjadi masa krisis sandang pangan berkepanjangan   atau  hasil banyak tapi  selalu tidak mencukupi dan sawah ladang  yang di anggap bisa menghasilkan ternyata  wereng menyerang atau banjir datang . Jadi kasihan pak tani  dan keluarganya .



[1] Saba` 15-17
[2] An Nahkel  112
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. HIDUP MAHRUS ALI, HIDUP REVOLUSI

    BalasHapus
  2. Semoga Allah memberimu kemudahan dan keberkahan untuk mendukung aktivitas qur`ani dan Islami.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan