Sabtu, Maret 23, 2019

Kajian Mi`raj ke 2.


       Kajian Mi`raj  ke 2.

صحيح مسلم (1/ 147)
 - (162) حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاهُ جِبْرِيلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ، فَأَخَذَهُ فَصَرَعَهُ، فَشَقَّ عَنْ قَلْبِهِ، فَاسْتَخْرَجَ الْقَلْبَ، فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ عَلَقَةً، فَقَالَ: هَذَا حَظُّ الشَّيْطَانِ مِنْكَ،
4. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi Jibril shallallahu 'alaihi wasallam, saat beliau sedang bermain bersama anak-anak. Malaikat itu kemudian mengambil lalu merebahkan beliau, lalu membelah hatinya, mengeluarkan hati dan mengeluarkan segumpal darah darinya seraya berkata, 'Ini bagian setan darimu
ثُمَّ غَسَلَهُ فِي طَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ لَأَمَهُ، ثُمَّ أَعَادَهُ فِي مَكَانِهِ، وَجَاءَ الْغِلْمَانُ يَسْعَوْنَ إِلَى أُمِّهِ - يَعْنِي ظِئْرَهُ - فَقَالُوا: إِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ قُتِلَ، فَاسْتَقْبَلُوهُ وَهُوَ مُنْتَقِعُ اللَّوْنِ "، قَالَ أَنَسٌ: «وَقَدْ كُنْتُ أَرَى أَثَرَ ذَلِكَ الْمِخْيَطِ فِي صَدْرِهِ».
kemudian mencucinya dalam bejana dari emas dengan air Zamzam', kemudian malaikat menjahitnya dan kemudian mengembalikannya ke tempat semula. Anak-anak lalu datang dan mengadu kepada ibu susuannya, mereka berkata, 'Sesungguhnya Muhammad telah dibunuh.' Orang-orang lalu menyambut beliau dengan wajah pucat pasi (karena ketakutan) '." Anas berkata, "Aku telah melihat bekas jahitan tersebut pada dada beliau."  HR Muslim 162
Komentarku ( Mahrus ali
Bila benar bagian setan dalam tubuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di ambil maka bagaimana  dengan ayat  sbb:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.  Fusshilat 36.
Ayat itu dg jelas menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
Masih digoda oleh setan.
Untuk apa pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dituruni surat Annas sbb:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ         (1) مَلِكِ النَّاسِ        (2) إِلَهِ النَّاسِ          (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ     (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ  (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ        (6)
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
( 2 )   Raja manusia.
( 3 )   Sembahan manusia.
( 4 )   Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga masih digoda oleh setan dan mengapa  Nabi yang lain tidak di hilangkan bagian setan darinya.  Setan  masih bisa menggoda kepada mereka.  Lihat Nabi Adam juga masih tergoda oleh setan lalu diturunkan dari surga dan ceritanya sudah menyebar  dan populer sekali.
Lihat ayat sbb:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, al haj 52.
Kalau para Nabi itu termasuk keturunan Nabi Adam maka  tetap akan digoda oleh setan sebagaimana ayat :
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَٰذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ إِلَّا قَلِيلًا
Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil"  Isra` 62
Dalam hadis itu juga dijelaskan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
di bedah waktu kecil  di saat bermain main dengan temannya .
Saya katakan untuk apa ? Bukankah Allah telah menyatakan saat itu , Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih belum mengerti isi quran atau iman dan belum mendapat hidayah. Ingat ayat sbb:
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.  Duha 7
Jadi karena hadis itu bertentangan dengan banyak ayat maka harus dilemahkan untuk menghormati ayat  dari pada  buang ayat dan mengambil hadis.
Dari segi sanad maka ia tafarrud pada  Hammad bin Salamah
جامع الأصول (11/ 263)
تعليق أيمن صالح شعبان - ط دار الكتب العلمية]
صحيح: أخرجه أحمد (3/121) قال: حدثنا يزيد بن هارون. وفي (3/149) قال: حدثنا حسن بن موسى.
وفي (3/288) قال: حدثنا عفان. وعبد بن حميد (1308) قال: حدثنا حجاج بن منهال. ومسلم (1/101) قال: حدثنا شيبان بن فروخ.
خمستهم - يزيد، وحسن، وعفان، وحجاج، وشيبان - عن حماد بن سلمة، عن ثابت، فذكره.
Hanya  Hammad bin Salamah yg meriwayatkan hadis tsb

  ــ  حماد بن سلمة بن دينار البصرى ، أبو سلمة بن أبى صخرة ، مولى ربيعة بن مالك بن حنظلة من بنى تميم ، و يقال مولى قريش
مولد  :
الطبقة : 8  : من الوسطى من أتباع التابعين
الوفاة : 167 هـ
روى له : خت م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة عابد أثبت الناس فى ثابت ، و تغير حفظه بأخرة
مرتبته عند الذهبـي : الإمام ، أحد الأعلام ، ... ، هو ثقة صدوق يغلط و ليس فى قوة مالك
Intinya : Ibnu hajar menyatakan bahwa Hammad  termasuk perawi tsiqah , ahli ibadah dan manusia yang paling tepat dalam meriwayatkan hadis dari Tsabit  tapi pada usia lansia  beliau kacau hapalannya.
Menurut dzahabi beliau juga imam termasuk tokoh , terpercaya , suka berkata benar, suka keliru tidak sekuat imam Malik.
Jadi hadis itu termasuk tafarrudat iraqiyyin yaitu perawi Iraq yang tunggal dan tiada perawi lain yg meriwayatkannya pada tahun  150 Hijriyah. Dan ini termasuk sinyal kelemahan hadis itu.  Dan sudah sering saya terangkan hal itu.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan