Kajian
Isra` Mi`raj ke 22
Tentang
Nabi hidup dikuburan
مررت ليلة أسري
بي على موسى فرأيته قائما يصلي في قبره
Aku melihat
di malam Isra` kepada Musa yang berdiri melakukan salat dikuburannya.
قال الألباني
في " السلسلة الصحيحة " 6 / 261 :
أخرجه مسلم ( 7
/ 102 ) و النسائي ( 1 / 242 ) و ابن حبان ( 49 - الإحسان ) وأحمد ( 3 / 120 ) من
طرق عن سليمان التيمي عن أنس
Al-Albaani
berkata dalam al-Silsilah al-Sahihah 6/261:
Diriwayatkan oleh Muslim (7/102), Al-Nasa'i (1/242), Ibn
Hibban (49 - Al-Ehsan) dan Ahmad (3/120)
dari berbagai jalur periwayatan dari Sulaiman al taimi dari Anas.
Komentarku
( Mahrus ali
Jadi hadis
itu hanya perawi Sulaiman at taimi yang
meriwayatkan . Identitasnya sbb:
ــ سليمان بن طرخان التيمى ، أبو
المعتمر البصرى ، ( نزل فى التيم فنسب إليهم )
المولد : 46 هـ
الطبقة :
4 : طبقة تلى الوسطى من التابعين
الوفاة : 143
هـ
روى له : خ م د
ت س ق
مرتبته عند ابن
حجر : ثقة
مرتبته عند
الذهبـي : أحد السادة
2575
Jadi
Sulaiman al taimi ini adalah perawi Basrah tunggal yang meriwayatkan hadis tsb
dan tidak ada perawi lainnya. Di
masa beliau yang wafat pada tahun 146
hijriyah , hanya beliau yang paham hadis
itu . Ada yang menyatakan Tsabit juga meriwayatkan bersamanya dari Anas, maka
saya jawab itu masih hilap. Kalau memang benar bgt maka hadis itu hanya
Anas yang merwayatkan.
كراهية
المتقدمين لرواية الغريب:
كان المتقدمون
من علماء الحديث يكرهون رواية الغرائب وما تفرد به الرواة، ويعدونه من شَرِّ
الحديث، كما قال الإمام مالك رحمه الله: "شَرُّ العلم الغريبُ، وخيرُ العلم
الظاهرُ الذي قد رواه الناس" 1،
Hukum hanya
seorang perawi yang meriwayatkan hadis.(
tafarrud )
1. Ulama hadis dahulu tidak suka atau benci terhadap
riwayat gharib ( nyeleneh )
Ulama hadis
dahulu benci terhadap terhadap riwayat – riwayat yang gharib (
nyeleneh ) dan hadis yang
di riwayatkan oleh seorang perawi , lalu di anggap sebagai
hadis yang terjelek sebagaimana
di katakan oleh Imam Malik
rahimahullah: Ilmu terjelek adalah
yang gharib dan ilmu yang
terbaik adalah yang tampak yang
di riwayatkan oleh manusia. ( banyak ).
Km hrs bisa
menyimpulkan bahwa riwayat dr perawi tunggal menurut pakar hadis dulu tertolak.
…………..
Dalam
majalah Buhus Islamiyah terdapat
keterangan:
ولهذا نقول إنه
ينبغي لطالب العلم أن ينظر أن من قرائن الإعلال والرد للأحاديث، في تفردات
الكوفيين والعراقيين على وجه العموم،
مجلة البحوث
الإسلامية
Karena ini,
kami katakan: Layak sekali bagi thalib ilm untuk melihat bahwa sebagian tanda
cacat dan tertolaknya beberapa hadis adalah tafarrudnya perawi Kufah dan Irak
secara umum (seperti hadis masalah Bilal tadi).
http://www.dd-sunnah.net/forum/showthread.php?t=152431
Jadi hadis itu lemah tidak bisa dibuat pedoman
atau dipercaya.
Sanadnya
sbb:
- عَنْ
سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ، وَثَابِتٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
1.
Dari Sulaiman al-Taimi, dan Tsabit, dari
Anas bin Malik, yang mengatakan: Rasul shallahu alaihi wasallam mengatakan: “
…………………………
وأخرجه
النَّسَائِي 3/215، وفي "الكبرى" 1330 قال: أخبرنا مُحَمد بن علي بن
حَرْب , قال: حدَّثنا مُعَاذ بن خالد , قال: أنبأنا حَمَّاد بن سَلَمَة، عن
سُلَيْمان التَّيْمِي، عن ثابت، عن أَنَس، فذكره.
2.
al-Nasa`I meriwayatkannya 3/215, dan
dalam al-Kubra 1330 dia berkata: Muhammad ibn Ali ibn Harb memberi tahu kami.
Dia berkata: Mu'adh ibn Khalid memberi tahu kami. Dia berkata: Hammad bin
Salamah memberi tahu kami dari Sulaiman al-Taimi dari Tsabit dari Anas.
عن سُلَيْمان،
عَنْ أَنَسٍ، عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه
3. Dari
Sulaiman, dari Anas, dari sebagian sahabat Nabi shallahu alaihi wasallam
Sanadnya
kacau.
Sanad
pertama dari Sulaiman dan Tsabit dari
Anas.
Sanad kedua
beda lagi yaitu dari Sulaiman dari
Tsabit dari Anas……………..
Sanad ke
tiga malah dari Anas dari sebagian
sahabat Nabi shallahu alaihi wasallam
Kacau sanad
ini tanda kelemahan.
Segi
redaksi ada cacat hadis sbb:
Bila kita
ini percaya bahwa Nabi Musa alaihis salam melakukan salat dikuburannya ber arti
Nabi Musa masih hidup mulai dulu sampai sekarang. Sebab mayat tidak akan
melakukan salat, zakat , puasa dll.
Bila hidup,
maka akan bertentangan dengan ayat:
أمْوَاتٌ
غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Mayat mayat
itu mati tidak hidup, dan mereka tidak mengetahui bilakah mereka akan
dibangkitkan. Nahel 21
Pengertian
mayat disini adalah mutlak , general, maka tidak boleh di artikan sempit
atau dihususkan kecuali para Nabi atau
Nabi Musa as kecuali ada dalil yang
sahih
Nabi musa
sudah mati dikuburan, dan kelak hari kiamat
dibangkitkan. Bila hidup
dikuburan, maka Nabi Musa akan hidup tiga kali – yaitu di dunia, di kuburan dan
di surga kelak. Dan ini akan menyalahi ayat :
قَالُوا
رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا
بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ(11)
Mereka
menjawab, "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah
menghidupkan kami dua kali, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah
sesuatu jalan untuk keluar?"(QS. Al-Mu’min: 11)
Komentar
penulis:
Menurut
ayat itu hidup itu dua kali , di dunia dan kelak di akhirat., di neraka
atu di surga. Hidup di kuburan tidak
ada. Dikuburan itu mayat bukan hidup tapi mati total.
.
Al
Husain bin Mas`ud Al farra`
al baghowi, wafat 516 menyatakan :
قَالَ ابْنُ
عَبَّاسٍ -رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا-وَقَتَادَةُ وَالضَّحَّاكُ: كَانُوا
أَمْوَاتًا فِي أَصْلاَبِ آبَائِهِمْ فَأَحْيَاهُمُ اللهُ فِي الدُّنْيَا، ثُمَّ
أَمَاتَهُمُ الْمَوْتَةَ الَّتِي لاَ بُدَّ مِنْهَا، ثُمَّ أَحْيَاهُمْ ِللْبَعْثِ
يَوْمَ اْلقِيَامَةِ، فَهُمَا مَوْتَتَانِ وَحَيَاتَانِ ، وَهَذَا كَقَوْلِهِ تَعَالَى: "كَيْفَ
تَكْفُرُوْنَ بِاللهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ
ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ" 109/ب ( البقرة-28 ) ،
Ibnu Abbas
ra, Qatadah dan Ad dhohhak berkata :
Mereka mati ketika berada di tulang sulbi ayah – ayah mereka , lalu di hidupkan
oleh Allah di dunia , lalu di matikan ( meninggal dunia ) lalu di hidupkan / di bangkitkan lagi
pada hari kiamat . Itulah dua kematian . Ini mirip dengan firman Allah :
Bagaimanakah
kamu kufur sedang kamu sekalian mati , lalu dihidupkan lalu di matikan , lalu
di hidupkan lagi - Al Baqarah 27
Dalam ayat
21 Nahel dijelaskan bahwa mayat –
mayat itu tidak mengetahui kapan dibangkitkan di hari kiamat , bukan sudah bangkit dikuburan. Hari kebangkitan bukan dikuburan tapi mereka
keluar dari kuburan. Allah berfirman :
وَنُفِخَ فِي
الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ الْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
Dan
ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka. 51 Yasin
Itulah hari
kebangkitan yaitu setelah sangka kala ditiup bukan sebelumnya.
Bila Nabi
Musa as melakukan salat bera rti sudah
bangkit sejak dulu sampai nanti hari kiamat tanpa dibangkitkan lg
Bila Nabi
Musa hidup di kuburan untuk melakukan
salat , akan bertentangan dengan ayat :
إِنَّكَ
مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30)
Sesungguhnya
kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).
ثمَّ خَلَقْنَا
النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ
عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
إنك مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ (30) ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُونَ (
Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.
( 15 ) Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu
sekalian benar-benar akan mati.
( 16 ) Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
Al mukminun 14 -1 6.
Ayat itu
menjelaskan bahwa Nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam akan mati dan
merekapun juga akan mati . lalu di bangkitkan kelak di hari kiamat. Bukan dikuburan.
Terkadang
orang berpegangan kpd hadis sbb:
مسند أبي يعلى
الموصلي (6/ 147)
- حَدَّثَنَا أَبُو الْجَهْمِ الْأَزْرَقُ بْنُ عَلِيٍّ، حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا الْمُسْتَلِمُ بْنُ سَعِيدٍ، عَنِ الْحَجَّاجِ،
عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْأَنْبِيَاءُ أَحْيَاءٌ فِي قُبُورِهِمْ
يُصَلُّونَ»
[حكم حسين سليم
أسد] : إسناده صحيح
Musnad Abu
Yaali Al-Musli (6/147)
Bercerita pada kami Abu Jahm al azraq bin Ali, Yahya
bin Abi Bukair memberi tahu kami ,
mustalim bin Said, memberi tahu kami dari Hajjaj, dari tsabit al bunnani dari Anas bin Malik, mengatakan bahwa utusan
Allah SAW mengatakan: "Para nabi hidup di kuburan mereka, dan juga
melakukan salat
[Hukum
Hussein Salim Asad]: Sanadnya sahih.
مسند البزار =
البحر الزخار (13/ 62)
- حَدَّثنا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
المُفَضَّل الحراني، حَدَّثنا الحسن بن قتيبة المدائني، حَدَّثنا حَمَّادُ بْنُ
سَلَمَةَ , عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَن أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الأَنْبِيَاءُ أَحْيَاءٌ يُصَلُّونَ فِي
قُبُورِهِمْ.
وَهَذَا
الْحَدِيثُ لا نَعْلَمُ أَحَدًا تَابَعَ الْحَسَنَ بْنَ قُتَيْبَةَ عَلَى
رِوَايَتِهِ عَنْ حَمَّادٍ
Beritahu
kami Mohammad bin Abdul Rahman bin al mufaddhol Al harrani, memberi tahu kami
Hassan bin Qutaiba, Hammad bin Salamah memberi tahu kami dari Abdul Aziz, dari Anas, ia berkata: Utusan
Allah SAW berkata:
Para nabi
masih hidup dan melakukan salat di
kuburan mereka.
Al Bazzar
menyatakan : Kami tdk tahu siapa yg mendukung Al Hasan bin Qutaibah dalam
meriwayatkan nya dari Hammad . ( tidak
ada mutabaahnya ).
Syaikh Abu
Abd Rahman attahir menyatakan :
اعلم علمك الله
أن الذي تحقق لدي هو أن الحديث ضعيف وإن تعددت طرقه
Ketahuilah , semoga Allah mengajari anda . menurut penelitian kami hadis tsb
adalah lemah walaupun banyak jalurnya.
https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=173103
وقال الشيخ
الألباني بعد البحث في رجال هذه الطريق و جملة القول : أن الحديث بهذا الإسناد
ضعيف , وأن علته إنما هي من الحسن بن قتيبة المدائني .اهـ
Syaikh al
albani menyatakan setelah melakukan
pengkajian tentang perawi – perawi jalur periwayatan , maka bisa di simpulkan
bahwa hadis dengan sanad ini lemah.
Sesungguhnya cacatnya pada Al Hasan bin Qutaibah al madaini .
Komentarku
( Mahrus ali
Intinya
menurut al albani hadis tsb lemah.
Ada hadis
lg yang di buat pegangan oleh orang yang menyatakan bahwa para Nabi itu hidup
sbb:
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ :
( مَا مِنْ
أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلَّا رَدَّ اللَّهُ عَلَيَّ رُوحِي حَتَّى أَرُدَّ
عَلَيْهِ السَّلَامَ )
Dari Abu
Hurairah ra , sesungguhnya Nabi shallahu alaihi wasallam bersabda: Seseorang
yang mengucapkan salam kepadaku , maka Allah mengembalikan rohku hingga aku
bisa menjawab salamnya.
رواه أحمد
(16/477) ط الرسالة ، وأبو داود (2041) وصححه النووي في " الأذكار "
(154)، وابن تيمية في " اقتضاء الصراط المستقيم " (2/173) وغيرهم .
Diceritakan
oleh Ahmad (16/477), Cetakan Risalah ,
Abu Dawood (2041), dan dikatakan shahih
oleh al-Nawawi di al-Azkar, 154 dan Ibn Taymiyyah di iqtidho`
al-Shirat al-Mustaqim (2/173).
Komentarku
( Mahrus ali
Hadis tsb
lemah , Abu Abdillah al Utaibi berkata:
[أبو عبد الله العتيبي]ــــــــ[09 - 07 - 03, 12:38 ص]ـ
بل علة هذا
الحديث هو أبو صخر حميد بن زياد حيث تفرد عن يزيد بن عبد الله بن قسيط ما لم يروه
الثقات من كبار تلامذة يزيد وهم مالك بن أنس - ويزيد بن عبد الله بن خصيفة وابن
أبي ذئب محمد بن عبد الرحمن والليث بن سعد. بل أبو صخر أقل ما قيل فيه أنه صدوق
يهم ومثله لا يأمن منه الغلط والوهم ويخشى منه كما في هذا الحديث،
…………. Tapi
cacat hadits ini adalah Abu Sakhr Humaid ibn Ziyad, di mana dia perawi tunggal /
tafarrud dari Yazid ibn 'Abd Allah ibn Qusayt,
Dan hadis itu tidak di riwayatakan ole perawi terpercaya dari tokoh –
tokoh murid Yazid . Mereka adalah Malik bin Anas, danYa Zid ibn' Abd-Allah ibn
Khasifah,
Dan putra
Abu dhi`bin Muhammad ibn 'Abd al-Rahman dan al-Layts ibn Saad
Paling bisa di katakan untuk Abu Sakhr “ Dia perawi
yang suka berkata benar dan sering salah
dan orang seperti dia tidak aman
dari kesalahan dan ilusi dan dihawatirkan seperti dalam pembicaraan ini”,
https://al-maktaba.org/book/31621/8456
و قال إسحاق بن
منصور ، عن يحيى بن معين : أبو صخر حميد بن زياد ضعيف .
و قال أحمد بن
سعد بن أبى مريم ، عن يحيى بن معين : أبو صخر حميد بن زياد الخراط ضعيف الحديث .
و قال النسائى
: حميد بن صخر ضعيف
ثم قال فى موضع
آخر : حميد بن صخر ، سمعت ابن حماد يقول : حميد بن صخر يروى عنه
حاتم بن
إسماعيل : ضعيف ، قاله أحمد بن شعيب النسائى .
Dan Ishaaq
bin Mansur, dari Yahya bin Main: Abu SakhrHumaid bin Ziad lemah.
Ahmed bin
Sa`ad bin Abi Maryam, dari Yahya bin Main berkata: Abu SakhrHumaid bin Ziyad
Kharrat lemah hadisnya .
Imam Nasai
berkata:Humaid bin Sakhr lemah
Kemudian
dia berkata di tempat lain tentang
Humaid bin Sakhr, saya mendengar putra Hammad berkata:Humaid bin Sakhr
yang menjadi guru Hatim bin Ismail lemah
Ini
dikatakan oleh Ahmad ibn Syu'aib al-Nasa'i.
Lihat
mausuat ruwatil hadis .
Hadis tsb
lemah tidak bisa dibuat pegangan untuk menentukan masalah gaib atau tidak , apalagi untuk menentukan roh
Rasul shallahu alaihi wasallam dikuburan dikembalikan lalu menjawab salam .
Bila tidak ada orang yang baca salam padanya , maka Rasul shallahu alaihi
wasallam mati lagi , lalu ada orang yang baca salam padanya lalu hidup lagi.
Sudah tentu , hadis itu bertentangan dengan Al
Qu`ran yang menyatakan bahwa Roh manusia itu akan dikembalikan nanti pada hari
kiamat sebagaimana ayat:
قَالَ رَبِّ
فَأَنظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau
begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan, Al Hijir 36
لَعَلِّي
أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا
ۖ وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
agar aku
berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka
ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.
100 mukminun
Hari
kebangkitan itu bukan sekarang atau di masa sahabat tapi kelak pada hari kiamat.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan