حَدِيْثُ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أَنَّهُمْ قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ كَيْفَ نُصَلِّي
عَلَيْكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : قُوْلُوْا: اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.Abu Humaid
Ash Sa’idi ra berkata: “Mereka berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana cara
bershalawat kepadamu?”
Sabda beliau saw: “Ucapkan: “Allah-humma shalli ‘alla
muhammadin wa awajihi wa dzurriyatihi kamaa shalaita ‘alaa aali ibrahim
wabaarik ‘alaa muhammadin wa azwajihi wa dzurriyyatihi, kamaa barakta ‘alaa
aali ibrahim innaka hamiidun majiid.” (“Ya Allah, limpahkan shalawat kepada
Muhammad, beserta isteri-isterinya dan anak cucunya, sebagaimana Engkau telah
bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia. Ya Allah limpahkan berkah kepada Muhammad berserta isteri-isterinya dan
anak cucunya, sebagaimana Engkau melimpahkan berkah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia”).
موطأ مالك ت الأعظمي (2/ 230)
التَّخْرِيجُ]
أخرجه أبو مصعب الزهري، 504 في الجمعة؛
والشيباني، 292 في الصلاة؛ وابن حنبل، 23648 في م5 ص424 عن طريق عبد الرحمن؛
والبخاري، 3369 في الأنبياء عن طريق عبد الله بن يوسف، وفي، 6360 في الدعوات عن
طريق عبد الله بنمسلمة؛ ومسلم، الصلاة: 69 عن طريق محمد بن عبد الله بن نمير عن
روح وعن طريق إسحاق بن إبراهيم عن روح وعن طريق محمد بن عبد الله بن نمير عن عبد
الله بن نافع وعن طريق إسحاق بن إبراهيم عن عبد الله بن نافع؛ وأبو داود، 979 في الركوع
والسجود عن طريق القعنبي وعن طريق ابن السرح عن ابن وهب؛ وابن ماجه، 892 في إقامة
الصلاة عن طريق عمار بن طالوت عن عبد الملك بن عبد العزيز الماجشون؛ والقابسي، 313،
كلهم عن مالك به.
Intinya hadis tsb dari Imam Malik , bukan orang lain.
- شرح مشكل الآثار (6/ 13)
- قَالَ أَبُو جَعْفَرٍ: فَلَمْ نَجِدْ
فِي حَدِيثِ أَحَدٍ مِمَّنْ قَدْ ذَكَرْنَا فِي هَذَا الْبَابِ فِي ذِكْرِ
الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالصَّلَاةِ
عَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ غَيْرَ هَذَا الْحَدِيثِ، وَإِنَّمَا مَدَارُهُ
عَلَى عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، فَطَلَبْنَاهُ هَلْ نَجِدُ لَهُ مُوَافِقًا
عَلَى ذَلِكَ؟
Abu Ja`far berkata : Kami tdk menjumpai hadis riwayat
seseorang yg telah disebut dlm bab ini tentang bersholawat pd Nabi shallahu
alaihi wasallam dengan tambahan azwajihi wa dzurriyatihi selain hadis itu. Persoalannya
terfokus pada Abdullah bin Abu bakar . Lantas kami teliti ternyata kami tdk
menjumpai hadis yg cocok dg hadis itu.
Komentarku ( Mahrus ali
) :
Jadi hadis sholawat dengan tambahan wa azwajihi
wadzurriyatihi ini nyeleneh sekali , tafarrud juga , bukan hadis yg mashur . Sekalipun
realitanya muttafaq alaih. Tp stelah di teliti hadis itu gharib. Jd lemah juga.
-
- المعجم الأوسط (2/ 181)
- لَمْ يَرْوِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ
مَالِكٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ وَمُحَمَّدٍ ابْنَيْ أَبِي بَكْرٍ إِلَّا عِيسَى "
وَرَوَاهُ النَّاسُ: عَنْ مَالِكٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ وَحْدَهُ
- Hadis tsb (
sholawat dengan tambahan wa azwajihi ………..) hanya di riwayatkan dari Imam Malik
dari Abdullah dan Muhammad yg keduanya anak Abu bakar > Dan dari keduanya di
riwayatkan oleh Isa.
- Lantas
orang – orang meriwayatkannya dari Imam Malik dari Muhammad bin Abu bakar
sedirian.
- Komentarku
( Mahrus ali ) :
- Jadi msih
termasuk hadis yg gharib, bukan mashur.
-
- المختصر النصيح في تهذيب الكتاب
الجامع الصحيح (3/ 430)
-
- [2052] (3370) خ وَنا مُوسَى بْنُ
إِسْمَاعِيلَ, نا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ, نا أَبُوفَرْوَةَ مُسْلِمُ بْنُ
سَالِمٍ الْهَمْدَانِيُّ قَالَ: حَدَّثَنِي عَبْدُ الله بْنُ عِيسَى: سَمِعتُ
عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أبِي لَيْلَى قَالَ: لَقِيَنِي كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ
فَقَالَ: أَلَا أُهْدِي لَكَ هَدِيَّةً, إن النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَيْنَا فَقُلْنَا: يَا رَسُولَ الله قَدْ عَلِمْنَا كَيْفَ
نُسَلِّمُ عَلَيْكَ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ؟ قَالَ: «قُولُوا اللهمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ»،
- زَادَ الْخُدْرِيُّ: «عَبْدِكَ
وَرَسُولِكَ».
- Al Khudri
menambahi dengan kalimat Abdika wa rasulika
- وزَادَ أَبُوحُمَيْدٍ: «وَأَزْوَاجِهِ
وَذُرِّيَّتِهِ».
- Abu Humaid
menambahi dengan kalimat wa azwajihi wa dzurriyatihi
Komentarku ( Mahrus ali
) :
Jadi kalimat wa azwajihi ……………… tambahan orang / perawi
bukan asli dari Rasul shallahu alaihi wasallam
- جمع الفوائد من جامع الأصول ومجمع
الزوائد (4/ 117)
- للستة إلا الترمذي (2)
- Komentarku
( Mahrus ali ) :
- Intinya
Imam Tirmidzi tdk meriwayatkan hadis tsb.
تخريج أحاديث إحياء علوم الدين (2/ 795)
قال ابن السبكي: (6/ 303) حديث (اللهم
صل على محمد، عبدك، ونبيك، ورسولك ... ) لم أجد له إسناداً.
Komentarku ( Mahrus ali
) :
Sholawat dengan kalimat sbb
:
اللهم صل على محمد، عبدك، ونبيك، ورسولك
... ) لم أجد له إسناداً.
Tiada sanadnya , juga tiada tuntunannya.
Sholawat dengan tamabahan wa azwajihi wa zurriyatihi ( istri
istri Rasul shallahu alaihi wasallam dan keturunannya) tidak memiliki landasan
yg kuat . Ia lemah karena nyeleneh dan tafarrud. Hanya Imam Malik yg
meriwayatkannya.
Mengapa kita tdk boleh menambahi dengan kalimat
وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ
Sebab, keturunan Rasul shallahu alaihi wasallam scr
realita banyak yg syirik, ahli bid`ah . Dan banyak di antara mereka yg sudah
meninggal dunia , juga yg masih hidup. Kita ini tdk boleh memintakan ampun kpd
mereka yg mati dlm keadaan syirik dan menjadi penegak kebid`ahan spt firmanNya:
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ
آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ
بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang
beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun
orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya
orang-orang musyrik itu, adalah penghuni Neraka Jahannam.( At taubah 113)
Bgaimana dengan ayat ini
:
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang
yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do`aku. ( Ibrahim 40
Itu doa Nabi Ibrahim agar keurunannya termasuk orang yg
medirikan salat. Saat itu keturunannya blm lahir . BIla demikian silahkan
doakan keturunanmu . Jangan mendoakan keturunan Nabi shallahu alaihi wasallam .
Sebab keturunan Nabi shallahu alaihi wasallam sdh banyak sekali , dan banyak
juga yg meninggal dunia dlm keadaan syirik dan penegak kebid`ahan . Kita tdk
boleh mendoakan keselamatan untuk mereka sebagaimana surat taubah 113.
Jadi keturunan nabi atau gajah mada juga ada yg fasik . Lihat
ayat sbb:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا
وَإِبْرَاهِيمَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِمَا النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ ۖ
فَمِنْهُم مُّهْتَدٍ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَاسِقُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan
Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, maka di antara
mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik. Al Hadis 26 .
Artikel Terkait
Shalawat Nariyah yang syirik
- Jawabanku untuk Aam Manizx
- Jawabanku untuk al Furqon ke dua
- Jawabanku untuk seorang Ustadz di As sa`adah
- Jawabanku untuk al Furqan ke 1
- Syirik dalam marhabanan
- Syair membudaya tapi syirik
- Tulis salawat disingkat - seri ke 3
- Tulis shalawat disingkat - seri ke 2
- Tulis shalawat disingkat. seri ke 1
- Syirik yang membudaya dan tauhid terkucilkan
- Shalawat asli dari Rasul SAW di tolak dan shalawat bikinan orang diterima
- Jangan baca shalawat Thibbul qulub
- Sejarah shalawat Badar
- Keistimewaan dan kehinaan shawalat Nariyah
- Shalawat Nariyah Syirik atau tidak
- Bacaan sholawat Fatih
- SAYANG KH Aziz Manshur ANJURKAN KESYIRIKAN
- Asal-Usul Shalawat Nariyah
- Shalawat Nariyah yang syirik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan