Minggu, Oktober 05, 2025

Qunut

 

Qunut.

 

صحيح البخاري ٧٥٥: باب حدثنا معاذ بن فضالة قال حدثنا هشام عن يحيى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، قَالَ: كَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ يَقُولُ:

(لأُقَرِّبَنَّ بِكُمْ صَلاَةَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ يَقْنُتُ فِي الرَكْعَةِ الآخِرَةِ مِنْ صَلاَةِ الظُهْرِ، وَصَلاَةِ الْعِشَاءِ الآخِرَةِ، وَصَلاَةِ الصُّبْحِ، بَعْدَ مَا يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، فَيَدْعُو لِلْمُؤْمِنِينَ، وَيَلْعَنُ الْكَافِرِينَ

Shahih Bukhari 755: Bab. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah berkata: telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata:

 

"Aku akan contohkan shalatnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam." Abu Hurairah radliyallahu 'anhu membaca do'a qunut pada rakaat terakhir dalam shalat Dhuhur, shalat 'Isya dan shalat Shubuh setelah mengucapkan 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH' (semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya). Maka dia mendo'akan Kaum Mu'minin dan melaknat orang-orang kafir.

عَنِ الْبَرَاءِ " أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْنُتُ فِي الصُّبْحِ وَالْمَغْرِبِ " أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ فِي الصَّحِيحِ

Dari Al-Bara’: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca Qunut pada salat subuh dan salat magrib.” (HR. Muslim dalam Shahih).

وَيَجُوزُ أَنْ يَكُونَ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، مِنْ هَذَا الْحَدِيثِ غَلَطَ إِلَى ذِكْرِ الْعِشَاءِ فِي الْحَدِيثِ الْأَوَّلِ،

معرفة السنن والآثار (3/ 115)

 

Kemungkinan Yahya bin Abi Katsir keliru sampai menyebut salat isya` pada hadis pertama.

Ma`rifatus Sunnah wal atsar (3/115)

karya al baihaqi wafat pada tahun 458 H

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Penuturan perawi bernama Yahya bin Abi Katsir tentang Rasulullah melakukan qunut dalam salat zuhur dan isya adalah tidak benar dan Yahya bin kasir Salah dalam hal ini .  Dan yang benar adalah qunut pada salat subuh saja menurut hadis shahih Bukhari ini. Itu sebetulnya adalah komentar daripada imam Al Baihaqi dalam kitab ma`rifatus sunan.

Siapakah rawi Yahya bin Abi Katsir yang meriwayatkan hadis di shahih Bukhari itu ?. Dia  adalah imam hafidz abu nashar,  ahli hadis terkenal dengan ilmunya. Sebagian ulama mendahulukannya daripada az Zuhri dalam Al hadits, dia dikenal rawi terpercaya tapi dikenal juga sebagai mudallis yang kadang menyimpan perawi lemah agar dianggap hadisnya sahih. Dia juga disebut oleh ulama meriwayatkan hadis-hadis yang mursal,  wafat pada tahun 129 Hijriyah atau 130 Hijriyah. Para iman juga meriwayatkan hadits darinya dan dicantumkan dalam shahih Bukhari Muslim dan lainnya. Hadits tersebut yang diriwayatkan oleh Bukhari tentang qunut pada salat dzuhur isya dan Subuh itu dialah salah satu perawinya dan hadis itu dikenal pada masa dia, karena hanya dia yang meriwayatkan dan beliau ini wafat pada tahun 129 jadi pada tahun 129 atau sebelumnya hadis itu baru dikenal. Sebelumnya para sahabat tidak mengenalnya, begitu juga  ribuan tabiin yang berada di Madinah tidak mengenal hadis tersebut juga mereka yang ada di  Mesir. Hanya dia  yang meriwayatkan secara sendirian. Bila diikuti  .Kita ini mengikuti hadis yang mungkar, hadis ghorib yang diriwayatkan oleh perawi sendirian. Menurut ahli hadis yang dulu dianggap mungkar, tidak boleh dikerjakan. lebih baik  tidak usah qunut nazilah. Kebiasaan orang-orang NU di Indonesia itu banyak melakukan qunut subuh dan saya sudah menjelaskan hal itu bahwa hadis-hadisnya semuanya palsu atau lemah, tidak boleh dijalankan. Rasulullah tidak pernah qunut begitu juga para sahabat.. Buktinya saja siapa sahabat dari kalangan penduduk Madinah yang melakukan qunut ternyata tidak ada

Maaf bahasanya belum diperbaiki , karena tenaga tua . Jadi seadanya saja se,oga bermanfaat .

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan