kisah hoax turunnya Nabi Isa as , fase
ke 4.
إِذْ قَالَ اللهُ يَاعِيسَى إِنِّي
مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا
“ Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa,
Aku mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu
daripada orang-orang yang tidak percaya …..’” (3:55)
Kalimat : inni mutawwwfika
waroofiuka ilayya
Sesungguhnya Aku mematikan kamu, dan
menaikkan kamu kepada-Ku,
Tdk boleh di artikan : Sesungguhnya
Aku menidurkan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku,
Mengapa bgt.
Sbb arti mutawaffik adalah
mematikanmu bukan menidurkanmu.
Kalimat mutawaffika di artikan
menidurkanmu adalah arti takwil. Bukan arti aslinya.
Kita tdk boleh mentakwil kcl ada
alasan yg tepat. Selama kita masih bisa mengartikan lafadh dg arti yg asli, mk
tdk boleh mentakwil.
Mutawaffik di artikan menidurkanmu
adalah haram, hrs di artikan sesuai dg arti yg asli yaitu mematikanmu .
Dg demikian , nabi Isa telah wafat
sejak dulu dan tdk boleh dikatakan hidup sampai menjelang kiamat.
Langit bukan tempat kehidupan bg
manusia dan tdk layak bg manusia untuk hidup di sana .
Ayat ali Imran 55 itu menunjukkan
bahwa Nabi Isa tlh wafat. Ini pengertian asli dari ayat itu. Dan mengikuti arti
asli bukan sj lebih baik tp hrs. Haram mentakwil ketika masih bisa diartikan dg
arti aslinya.
Bila diperbolehkan mentakwil dan
arti asli masih bisa di phami mk akan timbul fitnah. Timbul perbedaan pendapat
yg tdk ada kesudahannya, sampai kiamat pun masih terjadi perbedaan spt itu bila
diperbolehkan takwil ketika masih bisa di artika dg arti asli.
Kita di sindir oleh Allah dlm hal
ini :
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ
الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ
مُتَشَابِهَاتٌ ۖ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا
تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ ۗ وَمَا يَعْلَمُ
تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ ۗ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا
بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al
Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah
pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah
untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya
melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami
beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami".
Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang
berakal. 7 ali imran .
Walau kalimat mutawaffiik bukan
kalimat mutasyabihat tp muhkamat . Kalimat yg jls artinya yaitu mematikanmu , mengapa
di takwil tanpa alasan yg tepat.
UNtuk ayat :
وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُم
بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ
لِيُقْضَىٰ أَجَلٌ مُّسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم
بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Dialah yang menidurkan kamu di
malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian
Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah
ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan
kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan.
Kalimat yatawaffakum billaili , harus
di artikan Allah menidurkanmu di waktu malam , tdk boleh di artikan Allah
mematikanmu .
Mengapa demikian .
Sbb ada kalimat : kemudian Dia
membangunkan kamu pada siang hari.
Bila di artikan Allah mematikanmu
di malam hari , ………………………… kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari
………………….., mk tdk cocok .
Takwil sedemikian ada alasan yg
tepat. Yaitu ada kalimat : kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari.
BIla di artikan Allah mematikanmu
di malam hari …………… dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian
Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah
ditentukan,
Arti tsb jls salah tdk samar lg .
Berlainan dengan ayat ali imran 55
tadi :
Ketika Allah berkata, ‘Wahai Isa, Aku
mematikan kamu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku membersihkan kamu
daripada orang-orang yang tidak percaya
BIla di artikan : Ketika Allah
berkata, ‘Wahai Isa, Aku menidurkanmu, dan menaikkan kamu kepada-Ku, dan Aku
membersihkan kamu daripada orang-orang yang tidak percaya
Bila di artikan bgt apa alasannya ,
jls tdk ada.
MUngkin orang bilang agar di
sesuaikan dg hadis akan turunnya Nabi Isa.
Saya katakana: Hadis turunnya nabi
Isa itu hadis yg munkar dan termasuk tebak masalah gaib yg bukan kapasitas
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk menerangkan masalah gaib. Masalah
gaib itu hrs dijlskan sendiri oleh Allah dlm al quran bukan dg hadis munkar
gitu spt ayat :
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ
نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ
هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
Itu adalah di antara berita-berita
penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah
kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya
kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Bila di artikan Nabi Isa di
tidurkan lalu di angkat , mk nabi Isa masih hidup dan akan bertentangan dg ayat
:
وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا
دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ
وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Dan aku (Isa) seorang saksi ke
atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku,
Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu.”
(5:117)
Selama Nabi Isa masih hidup, mk
sbg saksi bagi umatnya. Dan sekarang nabi Isa tdk lg menjadi saksi umat
muhammad > Sbb saksi umat Muhammad adalah Nabi sendiri ketika masih hidup
sbgmn ayat :
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا
وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرً
Sesungguhnya Kami mengutus kamu
sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, 8 al fath .
Bila nabi Isa masih hidup , mk hrs
menjadi saksi bg umatnya . Bila tdk menjadi saksi bg umatnya mk untuk apa di
hidupkan dan akan bertentangan dg ayat :
“Dan aku (Isa) seorang saksi ke
atas mereka selama aku di kalangan mereka; tetapi setelah Engkau mematikan aku,
Engkau Sendiri adalah penjaga ke atas mereka; Engkau saksi atas segala sesuatu.”
(5:117)
Perlu di ketahui , ashabul kahfi
di tidurkan di bumi , dan masih layak tubuh manusia tidur di bumi dan menghirup
udaranya .
Tp bila ditidurkan di langit yg
kondisi tubuh manusia tak layak di sana
. INi yg tdk rasional atau khurafat jg nentang ayat sbb:
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا
تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
Allah berfirman: "Di bumi itu
kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan
dibangkitkan. Al a`raf 25 .
Ayat itu menyatakan bahwa manusia
termasuk Nabi Isa hanya bisa hidup di bumi, tdk akan hidup di langit .
Bila kita percaya bahwa Nabi Isa
hidup di langit , mk kita ini gak phm ayat itu al a`raf 25 dan bila kita phm tp
masih nyatakan Nabi Isa hidup dilangit, mk kita sama dg ingkar ayat itu. Dan
ini kekufuran yg nyata bukan samar lg , karena ingkarul ayat .
Ashabul kahfi di tidurkan ada
ayatnya yg jls sbgmn berikut :
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ
رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُم
بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ
مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا
Dan kamu mengira mereka itu bangun,
padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang
anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu
menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan
diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka. Al
kahfi 18.
Tp untuk nabi Isa tidur tidak ada
dalilnya yg sarih – yg jls. Malah wafatnya nabi Isa dalilnya jls sarih yaitu
mutawaffika ali Imran 55. Dalil ttg kematian nabi Isa jls, sekali , tdk samar
sm sekali . Dalil tidurnya nabi Isa takwil yg tanpa dasar terhadap kalimat
mutawam ffik , sbb masih bisa di artikan dg makna asli tdk boleh ditakwil.
Manusia bangun dan tidur hrs di
bumi, bukan di langit. Bila manusia bisa tidur dan bangun di langit itu
tahayyul belaka haram dipercaya . Hrs di dustakan
Untuk nasalah mi`raj akan di bhs
dlm bab sendiri , dn blm tiba tahap pembahasannya .
Dlm tafsir Ibn Katsir di jls kan :
تفسير ابن كثير (2/
481)
خْتَلَفَ الْمُفَسِّرُونَ فِي قَوْله
تَعَالَى " إِنِّي مُتَوَفِّيك وَرَافِعك إِلَيَّ " فَقَالَ قَتَادَةُ
وَغَيْره : هَذَا مِنْ الْمُقَدَّم وَالْمُؤَخَّر تَقْدِيره إِنِّي رَافِعك
إِلَيَّ وَمُتَوَفِّيك يَعْنِي بَعْد ذَلِكَ وَقَالَ عَلِيّ بْن أَبِي طَلْحَة عَنْ
اِبْن عَبَّاس : إِنِّي مُتَوَفِّيك أَيْ مُمِيتك .
Intinya ahli tafir berbeda
pendapat antara Nabi Isa wafat dan tidur . .
Sy katakan benar . Berbeda
pendapat dlm hal ini karena satu pihak ikut arti aslinya kalimat mutawaffik dg
arti di matikan dan pihak lain mengartikan dg takwil yaitu kalimat mutawaffik
di artikan menidurkan .
Dan tlh dikatakan : Selama masih
bisa di artikan dg mestinya untuk apa di takwil . Yakni hrm mentakwil dan wajib
di artikan sbgmn pengertian aslinya bila kalimat dlm al quran masih bisa di
artikan sbgmn arti aslinya.
Perbedaan dlm hal ini ttp tdk bisa
dikatakan keduanya benar . Tp kebenaran hanya satu . Salah satunya salah dan
yang lain benar . BUkan benar keduanya.
فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ
الضَّلاَلُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
maka tidak ada sesudah kebenaran itu,
melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ
مِنَ اْلأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لاَ
يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada
di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah
syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui.
عند تصفح كتاب: الصلاة ـ للشيخ
الألباني ـ رحمه الله ـ وجدت في الصفحات الأولى استدلالا ومناقشته لموضوع الاختلاف
منتصرا بشدة لضرورة أن يكون أحد الآراء عند الاختلاف صحيحا والآخر باطلا, وهذه
لمحة، لأنه مجرد تصفح في المكتبة وأظنكم تعلمون هذا الأمر، فهل يمكن أن تبينوه مع
ترجيحكم؟. وجزاكم الله خيرا.
Intinya dlm kitab as sholah “ al
bani menyatakan kebenaran hanya satu , tdk banyak.
Nabi Isa as mati atau wafat itulah
yg benar dan Nabi Isa di katakan masih tidur di atas adalah salah menurut akal
dan ayat al quran.
Nabi Isa tidur di atas tdk ada
dalil dlm al quran , apalagi nabi Isa turun menjelang hari kiamat.
Al quran hanya bicara Nabi Isa di
angkat , tdk menjelaskan nabi Isa akan turun menjelang hari kiamat . Pada hal
Nabi Isa akan turun itu masalah penting , topik yg menjadi kontradiksi antara
pendapat para ahlul ilmi. Tp mengapa al quran tdk menyinggungnya . Pd hal al
qur an menjelaskan masalah kecil spt berjalan dg sederhana , tdk boleh ngebut
dan merendahkan suara sbgmn ayat :
وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ
مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ
Dan sederhanalah kamu dalam
berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai. Lukmab 12-19
Termasuk perintah Allah adalah
memelankan suara dibawah suara Nabi saw dalam ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا
تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ
بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ
لَا تَشْعُرُونَ(2)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata
kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu
terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan
kamu tidak menyadari. Al hujurat 2
Masalah kecil dlm al quran di
jlskan dg ayat, masak masalah turunnya Nabi Isa sbg masalah besar tdk dijlskan
sama sekali . Aneh sekali .
مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ
شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun
di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan. Al an`am 38
وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
Tuhanmu tidak lupa
Kiamat dtg dg mendadak tanpa
menunggu turunnya Nabi Isa atau Dajjal sbgmn ayat :
وَلَا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا
فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ
عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ
55 ) Dan senantiasalah orang-orang
kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada
mereka kiamat dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat. 55
Al haj .
التفسير الوسيط لطنطاوي (9/ 331)
حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ أى: القيامة
بَغْتَةً أى: فجأة أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذابُ يَوْمٍ عَقِيمٍ أى: لا مثل له في هوله
وشدة عذابه ولا يوم بعده، إذ كل يوم يلد ما بعده عن الأيام إلا هذا اليوم وهو يوم
القيامة فإنه لا يوم بعده.
Intinya kiamat dlm keadaan
mendadak tanpa menunggu Nabi Isa turun dll.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Barang siapa percaya bahwa kiamat
takkan terjadi sblm Nabi Isa turun, mk sm dg kafir pd ayat itu. Rugilah dia di
dunia dan akhirat. Tak kan laba di keduanya.
Cari ilmu agama dg sistim dialog
yg ilmiyah ttg Dajjal , penuh persaudaraan di dua grup WA sy .
Mau ikut , hub 08813270751.082225929198
,081384008118,0 857-8715-4455
0812-4194-6733
Saya di Indonesia tdk bisa buka blog sy sendiri - mantan kyai nu .Barang kali ada yg bisa membuka blog sy mohon hubungi telp sy 08813270751 , Bgmn caranya atau gunakan kartu apa ? MUngkin brosernya apa ?
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan