Selasa, Mei 09, 2017

Kisah Imam Mahdi yg hoax , fase ke 1

Kisah Imam Mahdi yg hoax , fase ke 1
Ust Ihsan Tanjung menulis :
Kedatangan Imam Mahdi
Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya.
Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ
رجل مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي
يَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
Lelaki keturunan Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah…!
Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..!
Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Nabi Muhammadshollallahu ’alaih wa sallamdan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.
https://www.eramuslim.com/…/tanda-tanda-kemunculan-imam-mah…
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ada terjemahan yg kurang tepat yaitu sbb:
كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Yg benar adalah sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penyimpangan.
Cacat dr segi sanad.
جامع الأصول (10/ 330)
[تعليق أيمن صالح شعبان - ط دار الكتب العلمية]
أخرجه أحمد (1/376) (3571) قال: حدثنا سفيان بن عيينة. وفي (1/376) (3572) و (1/448) (4279) قال: حدثنا عمر بن عبيد الطنافسي. وفي (1/377) (3573) و (1/430) (4098) قال: حدثنا يحيى بن سعيد، عن سفيان. وأبو داود (4282) قال: حدثنا مسدد، أن عمر بن عبيد حدثهم. (ح) وحدثنا محمد بن العلاء، قال: حدثنا أبو بكر، يعني ابن عياش. (ح) وحدثنا مسدد، قال: حدثنا يحيى، عن سفيان. (ح) وحدثنا أحمد بن إبراهيم، قال: حدثنا عبيد الله بن موسى. قال: أخبرنا زائدة. (ح) وحدثنا أحمد بن إبراهيم. قال: حدثني عبيد الله، عن فطر. والترمذي (2230) قال: حدثنا عبيد بن أسباط بن محمد القرشي الكوفي، قال: حدثني أبي، قال: حدثنا سفيان الثوري. وفي (2231) قال: حدثنا عبد الجبار بن العلاء بن عبد الجبار العطار، قال: حدثنا سفيان بن عيينة.
ستتهم - سفيان بن عيينة، وعمر بن عبيد، وسفيان الثوري، وأبو بكر بن عياش، وزائدة، وفطر - عن عاصم بن أبي النجود، عن زر بن حبيش، فذكره.
* زاد في رواية فطر: «يملأ الأرض قسطا وعدلا، كما ملئت ظلما وجورا» .
قال الترمذي: هذا حديث حسن صحيح.
Intinya hadis tsb Ashim bin Bahdalah dr rawi Irak – Kufah bukan perawi Madinah. Hanya dia seorang dr Kufah yg phm hadis itu , dan penduduk Medinah saat itu tdk phm sama sekali. Identitas Ashim bin Bahdalah sbb:
ــ عاصم بن بهدلة و هو ابن أبى النجود ، الأسدى مولاهم ، الكوفى ، أبو بكر المقرىء
المولد :
الطبقة : 6 : من الذين عاصروا صغارالتابعين
الوفاة : 128 هـ
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : صدوق له أوهام ، حجة فى القراءة
مرتبته عند الذهبـي : وثق ، و قال الدارقطنى : فى حفظه شىء
3054
Sekitar duratusan tahun dr Rasulullah shallallahu alaihi wasallam wafat hadis itu hanya di ketahui oleh satu orang Kufah bernama Ashim bin Bahdalah itu. Para tabiin di Madinah atau lainnya tdk phm hadis itu sampai mati. Ini naman ya hadis mungkar sbb hanya seorang yg meriwayatkan.
Dalam majalah Buhus Islamiyah terdapat keterangan:
ولهذا نقول إنه ينبغي لطالب العلم أن ينظر أن من قرائن الإعلال والرد للأحاديث، في تفردات الكوفيين والعراقيين على وجه العموم،
مجلة البحوث الإسلامية
Karena ini, kami katakan: Layak sekali bagi thalib ilm untuk melihat bahwa sebagian tanda cacat dan tertolaknya beberapa hadis adalah tafarrudnya perawi Kufah dan Irak secara umum (seperti hadis masalah Bilal tadi).
Majalah buhus Islamiyah.
Cacat dr sg matan hadis / redaksi :
لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kalimat itu tdk layak dikatakan oleh orang biasa apalagi oleh seorang nabi . Sbb , panjang sehari semalam mulai sblm nabi Adam diturunkan di bumi sampai hari sekarang dan mendatang adalah sama. Yakni 24 jam . Hanya saja di suatu tempat siangnya panjang dan malamnya pendek atau siang pendek dan malamnya panjang . Namun ttp sahari semalam adalah 24 jam.
Allah berfirman:
لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
( 40 ) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. 40 Yasin.
BIla di panjangkan beneran, mk tata alam ini akan rusak . Apalagi bila kepanjangan siang itu sampai seminggu , mk tumbuhan akanmengering, manusia akan banyak yg sakit , binatang pun demikian banyak yg meninggal dunia.
فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ أَفَلاَ تَسْمَعُونَ
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?"
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلاَ تُبْصِرُونَ
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
Dlm hadis itu dijlskan
sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kalimat itu termasuk deteksi masalah gaib yg bukan kapasitas Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk melakukannya. Dan akan menentang ayat :
إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي اْلأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوْتُ إِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34)
Orang berkata : Mungkin hal itu wahyu dr Allah .
Kita katakan : Wahyu itu jgn nentang ayat yg juga wahyu yg jls benar.
Wahyu kok, landasannya hadis mungkar yg di riwayatkan satu orang bukan dua atau tiga.
Mungkin juga dr wahyu setan – maksudnya bisikan setan yg menyesatkan umat setelah mrk dilruskan dg al quran.

Tanda kelemahan hadis adalah nentang al quran. Dan tanda kesahihan hadis didukung sm al quran .
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan