Senin, Februari 21, 2011

Polemik ke sembilang tentang salat tanpa alas

 

Polemik ke sembilan tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )



Postingan dari ilalang View Post
sebenarnya menarik juga tuh Kiai Mahrus Ali.. Yang dia pahami dia lakukan, yang dia tidak tahu tidak dia lakukan, yang dalam pemahamannya salah, dia tidak lakukan, ndak perduli dianggap berbeda atau aneh oleh orang orang sekitarnya... jarang tuh orang seperti itu...
Salman weh menjawab :
menarik tapi bahlul!

apa bedanya dengan burung beo,omongin yang orang omongin,walaupun gak ngerti maksudnya?

apa bedanya dengan kebo, ikutin perintah tuannya, walaupun gak ngerti ushulnya?

kita kan punya akal, pake donk. karena allah murka pada yang tidak menggunakan akal :

Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya (Yunus : 100)

sujud langsung ke tanah, ngikutin sunnah nabi, bagus itu, selama itu dimaknai sebagai bentuk kecintaan pada rasulullah. tapi kalau menghukumi hal itu wajib, maka apakah Allah dan rasulnya mewajibkan?

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sayang sekali anda mengarahkan ayat kepada orang – orang yang menjalankan salat di atas tanah pada  hal ayat kemurkaan bagi orang yang tidak menggunakan akalnya  itu untuk  orang – orang kafir . Bila mereka mau memikir tentang ciptaan Allah dan kebinasaan orang – orang yang menentang kepada ayat – ayatNya  , niscaya mereka mau beriman . Syaukani berkata :
وَالْمُرَادُ بِالَّذِيْنَ لاَ يَعْقِلُوْنَ : هُمُ الْكُفَّارُ الَّذِيْنَ لاَ يَتَعَقَّلُوْنَ حُجَجَ اللهِ ، وَلاَ يَتَفَكَّرُوْنَ فِي آيَاتِهِ ، وَلاَ يَتَدَبَّرُوْنَ فِيْمَا نَصَبَهُ لَهُمْ مِنَ اْلأَدِلَّةِ .
        Maksud orang – orang yang tidak ber akal ( dlm ayat 100 Yunus ) adalah orang – orang kafir yang tidak memikirkan kepada  hujjah – hujjah Allah  ( alasan – alasan Allah dalam membinasakan umat dan mengangkat derajatnya )  dan  tidak mau memikirkan kepada ayat – ayatNya  dan tidak mengangan – angan dalil – dalil yang di berikan kepada mereka . [1]
   Bila kamu arahkan adzab Allah itu kepada orang – orang yang tidak ber akal  lalu kamu arahkan kepada orang - orang yang menjalankan  salat  di atas tanah termasuk para nabi dan sahabat – sahabatnya , maka alangkah sesatnya apa yang anda lakukan .
Anehnya lagi kamu menyatakan salat di atas tanah langsung baik , lalu mengapa mereka yang menjalankannya  tidak kamu katakan dapat pahala  tapi  dapat murkaNya . Ini distorsi pemahaman yang sangat kabur dan bermodal dari kebodohan tentang syariat .
Anda menyatakan lagi :
tapi kalau menghukumi hal itu wajib, maka apakah Allah dan rasulnya mewajibkan?
 Jawabanku ( Mahrus ali ) :
    Mana dalilnya yang memperbolehkan melakukan salat wajib di keramik , sajadah atau karpet . Saya  sampai saat ini tgl 16 Februaru 2011 belum menjumpai dalilnya. Untuk  salat sunat silahkan melakukannya dengan sajadah karena ada dalilnya.Bacalah  polemik salat di atas tanah  ke enam.
Hukum wajib menjalankan salat di atas tanah karena ada hadis :
حَيْثُمَا أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّ وَالْأَرْضُ لَكَ مَسْجِدٌ *
 Dimana saja  kamu menjumpai waktu salat telah tiba , salatlah dan bumi adalah tempat sujudmu [2]
وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
Dan lakukanlah salat sebagaimana  kamu melihat aku melakukannya [3]
  أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ  أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَذَكَرَ الحَدِيْثَ
 Sesungguhnya Nbi SAW  bersabda :” Aku di beri lima perkara yg belum di berikan kepada seseorangpun sebelumku : “ Aku di beri kemenangan karena ketakutan musuh dlm jarak satu bulan  perjalanan ( sebelum di serang ) Bumi di jadikan  tempat sujud dan alat suci ( untuk tayammum )Setiap lelaki  yg menjumpai waktu sholat  , sholatlah ( di tempat itu ) ………[4]
Aneh sekali , anda  tahu  di suruh menjalankan salat sebagaimana  salat Rasulullah SAW tapi anda tidak pernah menjalankannya  . Anda melakukan salat versi anda  sendiri atau orang banyak yang tidak sesaui  dengan tuntunan yaitu salat di keramik.     Baca pula  polemik salat tanpa alas ke satu .


Ingat ! Berilah komentar dengan mengkelik slect profile , lalu pilih anonymous , lalu tulis namamu dlm kolom komentar , lalu tulis komentar apa yang anda inginkan dan pakailah bahasa yang baik jangan kotor . Hub : 03192153325 Email .Darulqurani@yahoo.co.id atau dengarkan cd pengajianku, jumlahnya  35 keping atau bacalah buku karya saya : " Ternyata Rasulullah SAW menjalankan salat di atas tanah "

 

 




[1] Fathul qadir 416/3
[2] Bukhori 3172
[3]  Muttafaq  alaih  , Bukhori 631
[4] HR Bukhori /Tayammum/ 335. Muslim / Masajid dan tempat sholat /521. Nasa`I / Ghusl wattayammu 432. Masajid/Nasa`I . Ahmad bin Hambal / Baqi  musnad muktsirin /13852. 1389.

Artikel Terkait

4 komentar:

  1. Bismillah…, duhai para yang peduli dengan masalah ajaran Rosululloh saw , wahai para yang merasa sangat perlu menyampaikan sudut pandang syari’at agama Alloh SWT yang diperdebatkan dalam perbedaan , sadarkah kita bahwa kita ini hanyalah tak lebih dari orang yang merasa mengaku umat Rosululloh saw ……, yang terkadang pada kenyataannya masih banyak sekali ketidak konsistenan kita didalam berislam secara kaffah seperti yang dikehendaki oleh Alloh SWT dalam Al-Qur’an . Perbedaan pendapat yang konyol mestinya nggak perlu dilakukan ; semisal sholat tanpa alas . Bukankah Alloh SWT sangat memaklumi kondisi dorurot ? Coba bayangkan jika kita berada diatas perahu dilautan lepas , sedang waktu sholat telah tiba . Coba bayangkan jika kita berada dikutub utara / selatan , sedang waktu sholat telah tiba , dll . Bagaimana kita harus sholatnya ? Dorurot adalah hal yang sangat mungkin terjadi , begitu pula dengan masa zaman Rosululloh saw , yang pada masa itu disaat risalah agama islam baru pertama kali dikumandangkan secara terbuka , kondisi tingkat peradaban yang ada masihlah sangatlah sederhana sekali dan sangatlah berbeda dengan era masa zaman sekarang ini yang hamper segala proses infrastruktur pembangunan disegala bidang sangatlah mudah untuk dilakukan . Pada masa era zaman Rosululloh kondisinya berbeda , secara logika sangatlah dapat dimengerti dan dimaklumi jika pada masa itu masjidnya masih sangatlah sederhana sekali…,apa adanya…, belum sampai tahap pembangunan yang lebih maksimal , sehingga sholat diwilayah masjid yang masih terbuka atau ditanah yang ada diwilayah tanah yang disucikan oleh Alloh SWT sebagai tanah risalah Agama islam tersebut . Zaman dan masa berkembang…, kemudian masuk pada masa yang dimudahkan oleh Alloh SWT segala urusan yang dianugerahkan kepada manusia sebagai hadiah kehkolifahan derajat manusia dimuka bumi ini sehingga kelak Alloh SWT akan menanyakan begitu banyaknya karunia yang telah diberikanNya yang pada kenyataannya tak satupun dari manusia akan mampu mendustakan nikmat yang ada termasuk nikmat kemajuan dengan segala kemudahan yang ada ini . Masjid / tempat yang disengaja untuk sholat adalah sudah sepantasnya dijadikan tempat yang harus diperhatikan secara hkusus . Coba bayangkan jika masjid / tempat sholat tidak dirawat / diperhatikan dengan baik , maka apakah akan kita membiarkan kemungkinan adanya najis yang bisa saja terjadi jika tidak ada upaya yang baik didalam mengantisipasinya dengan cara dibangun dengan segala prasarana yang memang sudah dimudahkan oleh Alloh SWT agar kita bisa beribadah sholat dengan dapat dimungkinkan kepastiannya akan kesucian tempat sholat kita ? Jika sholat dengan alas karpet , keramik , dll , dikatakan menyimpang dari tuntunan sholat yang telah diajarkan Rosululloh saw …, maka apakah berani melakukan amar ma’ruf nahi munkar ketempat risalah islam semislal masjidil harram mekkah + masjid nabawi madinah dll , yang sekarang ini telah dibangun dengan begitu megahnya , sebagai bukti dari bagian firman Alloh SWT : “Alloh hendak memenangkan agama islam dari agama yang lainnya , meskipun orang musyrik tidak menyukainya .” Dimenangkan dengan segala bidangnya……….( cobalah direnungkan kembali…)

    BalasHapus
  2. Sudah di jawab dalam posting berikutnya . Bacalah polemik masalah di atas dengan tuntas anda akan tahu hal yang tidak anda pahami sebelumnya , itung - itung sambil koreksi diri dan keluarga.

    BalasHapus
  3. Ustdz , Tulisan/teks warna birunya tidak jelas dengan latar belakang warna hijau , sebaiknya di ganti dgn teks warna lainnya yg bisa di lihat dgn jelas !

    BalasHapus
  4. Barang kali bawaan desainer blog.tapi coba saya lihat di pengaturan.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan