Fase tiga ttg Dajjal
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْجُمَحِيُّ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْجُمَحِيُّ
حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
(TIRMIDZI - 2174) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Mua'wiyah Al Jumhi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari 'Ali
bin Zaid dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari ayahnya berkata:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَمْكُثُ أَبُو الدَّجَّالِ وَأُمُّهُ ثَلَاثِينَ عَامًا لَا يُولَدُ لَهُمَا
وَلَدٌ ثُمَّ يُولَدُ لَهُمَا غُلَامٌ أَعْوَرُ أَضَرُّ شَيْءٍ وَأَقَلُّهُ
مَنْفَعَةً تَنَامُ عَيْنَاهُ وَلَا يَنَامُ قَلْبُهُ ثُمَّ نَعَتَ لَنَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَوَيْهِ فَقَالَ أَبُوهُ طِوَالٌ
ضَرْبُ اللَّحْمِ كَأَنَّ أَنْفَهُ مِنْقَارٌ وَأُمُّهُ فِرْضَاخِيَّةٌ طَوِيلَةُ
الْيَدَيْنِ
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Ayah
dan ibu Dajjal tinggal selama tigapuluh tahun, keduanya tidak memiliki anak, setelah
itu keduanya di beri anak buta sebelah mata. Ia paling berbahaya dan sedikit
manfaatnya, matanya tidur tapi hatinya tidak." Setelah itu Rasulullah Shallallahu
'alahi wa Salam menyebutkan ciri-ciri kedua orang tua Dajjal, beliau bersabda:
"Ayahnya tinggi, kurus, hidungnya seperti paruh dan ibunya gemuk kedua
tangannya panjang.
فَقَالَ أَبُو بَكْرَةَ فَسَمِعْنَا بِمَوْلُودٍ فِي
الْيَهُودِ بِالْمَدِينَةِ فَذَهَبْتُ أَنَا وَالزُّبَيْرُ بْنُ الْعَوَّامِ
حَتَّى دَخَلْنَا عَلَى أَبَوَيْهِ فَإِذَا نَعْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهِمَا فَقُلْنَا هَلْ لَكُمَا وَلَدٌ فَقَالَا مَكَثْنَا
ثَلَاثِينَ عَامًا لَا يُولَدُ لَنَا وَلَدٌ ثُمَّ وُلِدَ لَنَا غُلَامٌ أَعْوَرُ
أَضَرُّ شَيْءٍ وَأَقَلُّهُ مَنْفَعَةً تَنَامُ عَيْنَاهُ وَلَا يَنَامُ قَلْبُهُ
قَالَ
" Berkata Abu Bakrah: Kami mendengar bayi lahir
dikalangan yahudi Madinah, lalu aku pergi bersama Zubair bin Awwam hingga kami
memasuki kediaman kedua orang tuanya, ternyata ciri-ciri yang disebutkan
Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam ada pada keduanya, kami bertanya: Apa
kalian punya anak? Keduanya menjawab: Kami tinggal selama tigapuluh tahun tapi
tidak punya anak, setelah itu kami punya anak buta sebelah mata, ia
membahayakan dan sedikit sekali manfaatnya, matanya tertidur tapi hatinya tidak.
فَخَرَجْنَا مِنْ عِنْدِهِمَا فَإِذَا هُوَ مُنْجَدِلٌ
فِي الشَّمْسِ فِي قَطِيفَةٍ لَهُ وَلَهُ هَمْهَمَةٌ فَتَكَشَّفَ عَنْ رَأْسِهِ
فَقَالَ مَا قُلْتُمَا قُلْنَا وَهَلْ سَمِعْتَ مَا قُلْنَا قَالَ نَعَمْ تَنَامُ
عَيْنَايَ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا
نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ
Berkata Abu Bakrah: Lalu kami keluar dari kediaman mereka berdua
ternyata ia tengah tergeletak di tanah di bawah terik matahari dalam kain
beludru dan ia berbicara tapi tidak difahami. ( ngomel sendiri ) .Lalu ia
membuka penutup kepalanya, ia bertanya: Apa yang kalian berdua katakan? Kami
menjawab: Apa kau mendengar ucapan kami? Ia menjawab: Ya, kedua mataku tidur
tapi hatiku tidak. Berkata Abu Isa: hadits ini hasan gharib, hanya kami ketahui
dari hadits Hammad bin Salamah.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
تحقيق الألباني :
ضعيف ، المشكاة ( 5503 / التحقيق الثاني ) // ضعيف الجامع
الصغير ( 6445 ) //
Al albani menyatakan hadis tsb lemah ……………………
جامع الأصول (10/ 362)
[تعليق أيمن صالح شعبان - ط دار
الكتب العلمية]
إسناده ضعيف: أخرجه أحمد (5/40) قال: حدثنا يزيد. وفي (5/49)
قال: حدثنا عفان. وفي (5/51) قال: حدثنا مؤمل. والترمذي (2248) قال: حدثنا عبد
الله بن معاوية الجمحي.
أربعتهم - يزيد، وعفان، ومؤمل، وعبد الله - عن حماد بن
سلمة، عن علي بن زيد، عن عبد الرحمن بن أبي بكرة، فذكره.
تحرف في المطبوع إلى زيد انظر جامع المسانيد والسنن (5/الورقة53)
وأطراف المسند (2/الورقة127) .
قلت: في سنده علي بن زيد بن الجدعان وهو ضعيف وذكر ابن
كثير أنه منكر الحديث
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Menurut Ust Aiman Shalih Sya`ban , sanadnya lemah. Ali bin
Zaid bin al Jad`an perawi lemah. Ibn Katsir menyebutkan bahwa dia munkarul
hadis .
Hadis tsb tafarrud pd Hammad bin Salamah, tiada perawi lain
yg meriwayatkan kisah itu. Ia hadis munkar , nyeleneh sekali saat itu, bukan
era sekarang.
ــ حماد بن سلمة بن دينار البصرى ، أبو سلمة بن أبى صخرة
، مولى ربيعة بن مالك بن حنظلة من بنى تميم ، و يقال مولى قريش
المولد :
الطبقة : 8 : من الوسطى من أتباع التابعين
الوفاة : 167 هـ
روى له : خت م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة عابد أثبت الناس فى ثابت ، و
تغير حفظه بأخرة
مرتبته عند الذهبـي : الإمام ، أحد الأعلام ، ... ، هو
ثقة صدوق يغلط و ليس فى قوة مالك
1499
Perawi hadis tsb adalah Hammad bin Salamah- perawi Irak , perawi
tunggalnya bukan perawi Medinah, tapi Basrah dan ini sinyal kelemahan, tdk
valid, dan tdk layak dibuat pegangan , lepaskan sj.
Dalam majalah Buhus Islamiyah terdapat keterangan:
ولهذا نقول إنه ينبغي لطالب العلم أن ينظر أن من قرائن
الإعلال والرد للأحاديث، في تفردات الكوفيين والعراقيين على وجه العموم،
مجلة البحوث الإسلامية
Karena ini, kami katakan: Layak sekali bagi thalib ilm untuk
melihat bahwa sebagian tanda cacat dan tertolaknya beberapa hadis adalah
tafarrudnya perawi Kufah dan Irak secara umum (seperti hadis masalah Bilal tadi).
Majalah buhus Islamiyah.
Syaikh Muhammad Hasan Abd Ghaffar menyatakan :
تعريف الحديث المنكر
تطلق النكارة عند المتقدمين على التفرد حتى ولو كان من
الثقات، وأحمد كان يرى انفراد الثقة نكارة، وكان بعض المتقدمين يرى الانفراد من
الضعيف نكارة.
http://audio.islamweb.net/audio/Fulltxt.php?audioid=179908
Devinisi hadis munkar .
Istilah hadis munkar menurut pakar hadis dulu bisa di
katakana kpd hadis yg di riwayatkan oleh perawi tunggal sekalipun dia termasuk
perawi tsiqah ( terpercaya )
Imam Ahmad jg berpandangan sedemikian. Sebagian kalangan
ahali hadis dulu berpandangan hadis munkar itu dr perawi lemah yg tunggal.
Bila hadis itu di sahihkan, mk kita ini akan menyalahi
kaidah yg populer di kalangan ahli hadis - yaitu hadis yg ada perawinya lemah
di sahihkan. Seharusnya dilemahkan. Di samping itu , kita akan mensahihkan
hadis yg munkar, hadis yg nyeleneh. Ini fatal sekali .
Bila di sahihkan, mk pemahaman kedua sahabat Abu bakrah dan
Zubair bin Al awam adalah Dajjal itu di Medinah, yaitu anak yg telah di
jumpainya . Dia bermata satu, satu mata bisa melihat dan mata yg lain buta. Dia
bernama Ibn Shayyad – dia dia telah meninggal dunia jg di Medinah. Jd bukan
Dajjal yg katanya akan keluar di akhir zaman.
Dan hal ini akan bertentangan dg hadis riwayat Muslim yg
menyatakan Tamim ad dari menjumpai Dajjal di arah barat – tempat terbenamnya
matahari. Jg bertentangan dg sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
riwayat Muslim yg menyatakan Dajjal di arah Timur. Jd memang hadis Dajjal itu
kacau maknanya kok . Sulit di phmi ,mknya hrs di lemahkan.
Syaikh Alwi n Abd Kadir as segaf berkata:
والذي يظهر لي من كلام الشوكاني أنه مع القائلين بأن ابن
صياد هو الدجال الأكبر.
Yg jls bgku dr perkataan Imam Syaukani adalah beliau cocok
dg ulama yg menyatakan Ibn Shayyad adalah Dajjal yg besar.
http://www.dorar.net/enc/aqadia/2327
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ber arti bukan Dajjal yg katanya akan keluar di akhir zaman.
Akidah Syaukani ttg Dajjal sbgmn perkataan Syaikh Alwi tsb adalah bukan Dajjal
yg di nantikan orang banyak untuk keluar di akhir zaman.
Grup pengajianku di WA yg baru
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah, penuh
persaudaraan .
Mau ikut , hub 08813270751
082225929198
081384008118
0 857-8715-4455
0812-4194-6733
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan