Selasa, Februari 07, 2017

Kajian hadis siksa kubur fase ke 47


8 - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُثْمَانَ بْنِ صَالِحٍ، ثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ، ثَنَا رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ، حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، وَابْنُ لَهِيعَةَ، وَالْحَسَنُ بْنُ ثَوْبَانَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ أَبِي الْخَيْرِ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُورِ، وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ»
……………………Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya sedekah bisa memadamkan panasnya kuburan untuk penghuninya> Seorang mukmin hanya bisa bernaung di naungan sedekahnya pd hari kiamat . HR Thabrani .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
. ضعيف الجامع (1488)، الضعيفة (3021). ثم صححه في الصحيحة (3484).
Intinya : Al albani menyatakan hadis tsb lemah di kitab ad dhaifah , lalu di ralat dn dikatakan sahih dlm as sahihah.
مجمع الزوائد ومنبع الفوائد (3/ 110)
رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ فِي الْكَبِيرِ، وَفِيهِ ابْنُ لَهِيعَةَ، وَفِيهِ كَلَامٌ.
HR Thabrani dlm kitab al kabir , tp sanadnya terdapat Ibn Lahi`ah dan ada kritikan ulama ttg dia . kata Ibnu Hajar al Haitami
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Al albani menilai sanad hadis tsb lemah,lalu di sahihkan. Bahkan sy pernah bc beliau menghasankan. Ibn Hajar al Haitami menyatakan lemah karena ada perawi Ibn Lahi`ah.
Dari sg sanadnya saja , ulama sdh beda pendapat ada yg melemahkan jg ada yg menyatakan sahih. Sdh tentu tidk valid bila di buat pegangan untuk keberadaan siksa kubur.
Bahkan ada cacat lg yaitu tafarrudnya Yazid bin Abi Habib. Hanya dia yg meriwayatkannya bukan orang lain. Lihat identitasnya sbb:
ــ يزيد بن أبى حبيب : سويد الأزدى أبو رجاء المصرى مولى شريك بن الطفيل الأزدى ( و قيل كان أبوه مولى امرأة لبنى حسل )
ـالمولد :
الطبقة : 5 : من صغار التابعين
الوفاة : 128 هـ
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة فقيه و كان يرسل
مرتبته عند الذهبـي : عالم أهل مصر ، ثقة من العلماء الحكماء الأتقياء
7701
mausuah ruwatil hadis 7701
Yazid bin Abi Habib adalah yunior tabiin tingkat lima. Semasa beliau , yaitu sekitar seratusan tahun hijriyah hanya beliau yg meriwayatkannya , bukan orang lain. Beliau yg tahu hadis itu saat itu , orang lain dr kalangan tabiin tdk phm sampai mati . Beliau adalah penduduk Mesir bukan penduduk Medinah. Aneh sekali bila penduduk Medinah saat itu tdk th sampai mati lalu penduduk Mesir yg tahu. Mestinya penduduk Medinah lebih dulu yg tahu .
Cacat dr sg redaksi hadis :
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُورِ
: Sesungguhnya sedekah bisa memadamkan panasnya kuburan untuk penghuninya.
Bila kuburan panas, mk mayat tdk bisa tidur dan akan menyalahi ayat 51 – 53 Yasin.
Bila kuburan panas , mk beruntunglah Firaun dan mayat – mayat yg dimumi karena tdk merasakan panasnya kuburan.
Bg mayat , kuburan panas atau dingin , tdk masalah karena dia mayat bukan orang hidup. Ingatlah ayat ini :
أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
( 21 ) (Berhala-berhala itu atau mayat - mayat yg di mintai ) mati tidak hidup, dan mereka tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan. Nahel 21.

Boleh di artikan dan mayat – mayat yg dimintai tdk mengerti kapan di bangkitkan.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan