A. ASMA' ALLAH ALLATHIF.
Ketika seseorang ingin mendapat anugerah dari Allah, berupa sikap lemah lembut dalam segala urusan, maka bacalah asma' Allah "Al-Lathif " sebanyak-banyaknya dan tulislah rajahnya untuk selalu dibawa (dibuat jimat).
Komentarku ( Mahrus ali ):
Untuk membaca asma Allatif tanpa Ya, saya sendiri belum menjumpai dalilnya. Para Rasul dan Nabi yang juga bersifat lemah lembut tidak melakukannya.
] لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ [
Artinya: Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS at-taubah: 128).
Imam Ghozali menyarankan hal itu di kitab Al aufaq yang syirik bukan kitab yang bertauhid. Dan tiada ulama ahli hadis yang melakukannya. Ada dari kalangan ulama ahli bid`ah yang suka kesyirikan. Saya katakan itu perbuatan bid`ah, saya tidak menjalankannya. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak [1]
Dahulu ketika masih suka bid`ah dan anti sunnah, saya katakan boleh saja apa yang di katakan oleh Imam Ghozali atau lainnya, saya anggap termasuk dzikir, sedang dzikir di anjurkan dimana saja dan kapan saja.Allah selalu berfirman:
. فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku. [2]
Di lain,ayat Allah berfirman:
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.[3]
Dan masih banyak anjuran dzikir dlm hadis maupun al Quran. Ternyata saya dulu menganggap diri saya benar menurut saya sendiri dan teman – teman sejawat saya sesama ahli bid`ah dan anti kepada ahli hadis.
Sekarang, Allah memberi petunjuk kepada saya. Dan saya tidak mengamalkan sesuatu kecuali ada tuntunannya . Saya tidak menjumpai dzikir allathif saja dalam al Quran maupun hadis. Saya tidak akan mau menyuruh orang untuk terjerumus lagi ke jurang kekeliruan dalam masa depan saya.
Apalagi di situ, Al Ghozali menunjukkan jimatnya supaya bisa di kasihi orang. Jimat seperti itu, tidak saya temukan dalilnya dan tiada sahabat yang melakukannya, begitu juga tidak ada ulama salaf yang menganjurkannya. Saya tidak mengerti dari mana Al Ghozali merumuskan jimat seperti itu. Imam Bukhori, Muslim, Ibnu Majah, Imam madzhab empat tidak pernah mengajarkan seperti itu. Anehnya jimat yang dibuat oleh Imam Ghozali berbeda sangat dengan jimat yang dirumuskan oleh Syekh Abul Abbas Ahmad bin Ali Al Buni pengarang buku peerdukunan terkenal sbb:
ف | ي | لط | ال |
28 | 32 | 79 | 19 |
22 | 41 | 8 | 78 |
9 | 77 | 24 | 40 |
ش 287
Jimat dengan bagaimanapun bentuk dan jenisnya tidak ada pengaruhnya. Dalam suatu hadis di jelaskan:
اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Ya Allah ! Tiada yang mencegah terhadap apa yang Engkau berikan dan tiada yang memberi terhadap apa yang Engkau cegah. Tiada berguna nasib orang yang punya nasib baik disisiMu.[4]
Syekh Ahmad Al Buni menyatakan barang siapa yang membawa jimat tsb akan di permudah rizeki nya, cepat mencapai tujuan dan akan mendapatkan belas kasih dari Allah [5]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Apa hubungannya tulisan allathif dan angka – angka tersebut dengan rizqi lancar atau macet. Lalu apa kaitannya dengan tujuan atau cita hidup bisa tercapai. Apakah rizeki tidak tambah sempit atau bahaya menghadang dimuka kita bila kita mengenakannya? Yang paling penting Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْك
Sesungguhnya suwuk,jimat dan guna – guna adalah syirik “.
Menurut Al albani hadis tsb sahih,nomer 1632 sahihul jami`
Bila inmgin di kasihi Allah bacalah ini:
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Ya Allah aku mengharapkan rahmatMu, janganlah Engkau mengabaikan aku sekedip mata, perbaikilah urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.[6]
Saya punya teman bekas pejuang di Ambon yang punya istri dua dan saya sekarang tidak mengerti dimanakah dia? Dia pernah berkata: Waktu perang Ambon berkecamuk antara milisi Islam dan kristen, maka dari kalangan kaum muslimin yang tahan hidup adalah mereka yang tidak mengenakan jimat dan yang tembus tembak lalu mati adalah mereka yang mengikat jimat di perutnya. Nauudzu billah, mereka inilah mati dalam keadaan syirik sekalipun berjuang di front atau laga pertempuran.
Saya kenal dengan seorang kiyai ahli bid`ah - ahli bikin jimat, mantera, anti pada Muhammadiyah, LDII, Al irsyad dan salafi, hidupnya selalu dalam keadaan fakir. Dia membujang sampai usia empat puluhan lebih. Banyak pemuda – pemuda tampan yang di suruh tidur di langgarnya. Bila tidak direstui oleh dia, maka seseorang tidak diperkenankan tidur bersamanya. Ada pemuda yang ganteng yang pernah tidur di langgarnya bilang: Saya juga pernah di homosex oleh dia. Dahulu dia jebolan dari pondok pesantren Jombang. Di Kampungnya dia paling berwibawa. Banyak wanita yang takut untuk melihatnya. Wajahnya cerah, mulutnya suka menggunjing, suka menjelekkan kepada kiyai – kiyai lain yang di desa nya. Waktu dulu,bila saya bertamu kepadanya, saya selalu di ajak menggunjing kepada kiyai dan tokoh yang mengajar al Quran lainnya. Dia sendiri juga pengajar al Quran dan muridnya banyak. Saya saat itu termasuk muridnya. Tapi hati saya bilang: Kiyai yang layaknya menjadi contoh di lingkungannya, kok suka menggunjing? Ternyata saat itu teladanku adalah setan dan guruku jadi kerabat Iblis. Ketika usia menginjak kepala empat, dia baru kawin mendapatkan wanita yang hapal al Quran. Setelah itu, jarang sekali pemuda ganteng yang mau tidur di langgarnya. Hati saya bilang, mengapa sang kiyai tidak tidur di langgar lagi dan mengapa pemuda – pemuda tampan menghilang setelah sang kiyai kawin. Di usia kepala lima dia sakit parah yang membikinnya tidak bisa bisa berdiri. Dia mati separuh. Lalu manakah jimatnya yang biasa dia pakai sabuk dan di lengannya. Ternyata pengaruh jimat yang di gembar gemborkan itu tipuan belaka. Allah berfirman:
وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا(
Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. [7]
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا
Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.[8]
Akhirnya dia meninggal dunia, jimatpun masih menempel di tubuhnya dan telah menjadi beban keluarga beberapa tahun karena dia tidak bisa bergerak. Anehnya sepeninggalnya di adakan haul untuk memperingati kematiannya oleh orang – orang kampung.
Ada lagi kisah, saya kenal juga dengan santri jebolan salah satu pesantren terkenal yang suka mengenakan jimat. Dia juga suka membikin jimat lalu di jual kepada orang – orang yang percaya kepadanya. Hidupnya sederhana, tidak punya rumah. Mulutnya selalu mengatakan dengan kalimat – kalimat yang congkak. Banyak teman saya yang anti pati kepadanya. Maklum mereka tidak suka dengan orang yang membanggakan diri. Dia terkenal tidak punya adab kepada orang – orang tua. Bahkan suka memfitnah. Dia pernah bilang: Si A itu mati karena di santet tetangganya. Kemudian orang yang di tuduh nyantét itu protes padanya, lalu berkata: Mana buktimu bila saya menyantet tetangga saya itu. Dia minta maaf. Ahlul mayyit juga benci kepada orang yang dituduh nyantét itu. Hampir saja si mulut besar itu di pukuli orang kampung seandainya ayahnya bukan kiyai kampungnya itu. Jadi mana jimat dan pengaruh yang di janjikan itu? Ternyata bualan di tengah malam saja.
Al imam Ahmad bin Ali Al Buni menyatakan: Untuk membikin mujarab asma` ini ya`ni allathif dan orang yang berdzikir akan mendapat kasih sayang dari Allah, maka dia harus tiap bernafas selalu membacanya dan mendekat kepadaNya dengan asma `tsb. [9]
Komentarku ( Mahrus ali ): Saya tidak menjumpai kebenaran apa yang di katakan oleh Syekh Ahmad tsb dari perilaku Rasulullah SAW, para sahabat dll. Saya telah membongkar kitab – kitab fatwa Bin Baz, Al Utsaimin, Fatawa ulama al azhar dan Ibnu taimiyah. Saya juga membuka di buku – buku tafsir dari berbagai madzhab ternyata tidak saya dapatkan keterangan sebagaimana yang di katakan oleh Al Buni itu. Assa`di mengatakan dalam kitab tafsirnya tentang ayat:
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.[10]
Jadi seorang berdoa dengan asma`ul husna sesuai dengan tujuannya seperti ………………………………….
وَارْزُقْنِي يَا رَزَّاقُ ، وَالْطُفْ بِي يَا لَطِيْفُ وَنَحْوُ ذٰلِكَ
Berilah rizeki kepadaku wahai Tuhan pemberi rizeki dan kasihanilah aku wahai Tuhan yang maha belas kasih.
Al Buni mengatakan lagi:
Bila seseorang membikin tempat kholwah dengan melakukan tirakatan / riyadhoh dan membacanya 16641 sampai empat puluh kali ya`ni sekitar empat puluh hari maka malaikat bernama Qatya`il akan turun kepadanya: Dia berkata: Wahai Tuhanku ! HambaMu memanggilku dan minta kepadaku untuk memenuhi hajatnya. Malaikat tsb akan turun baik waktu berjaga atau tidur menurut kemampuan dan kesiapan jiwanya. Lalu di beri kasyaf yani bisa melihat kapan matinya atau hidupnya dan mengetahui apa yang di kehendakinya bahkan di beri beberapa keistimewaan lagi. Asma ` tsb bisa untuk kebaikan, keburukan sesuatu yang berbahaya atau bermanfaat. Bila dibaca oleh orang yang mengalami kesulitan maka kesulitannya akan di permudah.
Komentarku ( Mahrus ali ): Sungguh tidak tersangka besar sekali kekeliruan Al Buni yang menyatakan bahwa orang yang membaca asma` tersebut dan memperbanyaknya akan kasyaf ya`ni tahu kapan matinya. Tentang dimana seseorang akan mati, atau kapan mati, maka jinpun tidak mengetahui, apalagi manusia biasa. Allah berfirman:
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ
Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan.[11]
Para Jin yang sedang berkerja atas perintah Nabi Sulaiman itu memang tunduk merunduk kepada Nabi Sulaiman dan mereka merasakan susah payah. Mereka selalu di jaga oleh Nabi Sulaiman ketika berkerja. Sampai nabi Sulaiman meninggal dunia, mereka tidak mengetahuinya hingga rayap memakan tongkatnya lalu Nabi Sulaiman jatuh. Setelah itu baru Jin – jin sadar bahwa Nabi Sulaiman telah meninggal dunia lalu mereka pergi seketika.
Masalah mati kita adalah masalah gaib yang hanya Allah yang tahu dan siapaun orangnya tidak akan mengetahuinya. Rasulullah SAW bersabda:
مَفَاتِحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا اللَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ إِلَّا اللَّهُ وَلَا يَعْلَمُ مَا تَغِيضُ الْأَرْحَامُ إِلَّا اللَّهُ وَلَا يَعْلَمُ مَتَى يَأْتِي الْمَطَرُ أَحَدٌ إِلَّا اللَّهُ وَلَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ وَلَا يَعْلَمُ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا اللَّهُ
Kunci gaib ada lima, tiada mengetahuinya kecuali Allah. Tiada mengetahui apa yang terjadi besok kecuali Allah, tidak mengetahui kandungan yang kurang sempurna kecuali Allah, dan tidak mengetahui kapan terjadi hujan kecuali Allah, seseorang tidak akan mengetahui dimana akan mati, dan tidak mengetahui kapan terjadi kiamat kecuali Allah. [12]
Terus siapakah orang yang mengetahui ditempat mana dia akan mati? Atau hari apa dia akan mati? Saya belum mendengar ceritanya.
Mufti Abd Majid Sulaim berkata: Imam Qotadah berkata: Lima perkara tersebut tidak di beritahukan kepada para malaikat atau para nabi [13]
Tadi al buni menyatakan bahwa malaikat Qatya`il akan turun, lalu bagaimanakah bila yang datang itu bukan malaikat tapi jin mengaku malaikat atau Iblis yang mengaku Qatya`il itu? Lalu bahaya yang akan kita alami bila demikian.
Perlu di keteahui bahwa malaikat itu tidak bisa di panggil seenaknya karena malaikat tidak akan turun kecuali atas perintah Allah sebagaimana ayat:
وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَلِكَ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.[14]
Tentang pernyatan pengarang symsul ma`arif, asma` itu bisa di gunakan untuk kebaikan atau kejelekan, bermanfaat atau membahayakan orang.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Itu omongan yang keluar dari mulut yang tak bertulang, alias asal berkomentar. Tiada dalil yang menyatakan atas kebenaran pernyatan tersebut. Sungguh kurang tepat alias salah total bila nama Allah di putar balik kegunaannya yaitu untuk kejahatan atau membahayakan kepada orang lain. Allah tidak akan mengabulkan permohonan yang jahat. Dalam suatu hadis di katakan:
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا
Sesungguhnya Allah baik tidak akan menerima kecuali yang baik [15]
Dalam suatu ayat di terangkan:
إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ
Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan.[16]
Bacalah lagi diblog ke dua : www.mantankyainu2.blogspot.com
[1] HR Bukhori / Salat / 2499. Muslim / Aqdliah / 3242. Abu dawud/Sunnah / 3990. Ibnu Majah / Muqaddimah /14. Ahmad / 73,146,180,240,206,270/6
[2] Al Baqarah 152
[3] Ar ra`ed 28
[4] HR Bukhori / Da`awat /6330. Muslim / Masajid/593. Ahmad/ Musnad kufiyyin /17766. Darimi / Sholat /1349. Roqoq/2751.
[5] Syamsul ma`arif 462
[6] HR Abu dawud 5090. Ahmad / 42/5. Bukhori / Al adabul mufrad 701 . Sanadnya hasan , Ia juga sahih menurut Ibnu Hibban 2370
[7] Alisra` 64
[8] Annisa` 120
[9] Syamsul ma`arif 462.
[11] Saba` 14
[12] HR Bukhori / Tafsirul quran /4697, Ahmad / Musnad muktsirin minas shohabah /4753,5112,5204. Tafsir Baidhowi 353/4. Maanil quran /436/2. Tafsir Abus suud /78/7 Zadul masir /53/3, Annasafi /288/3, Ruuhul maani /171/7.
[13] Fatawa lajnatil fatwa al azhar 651
[14] Maryam 64
[15] Al mukminun 51
[16] Fathir 10
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan