Selasa, Oktober 17, 2017

Fase 42 tentang sorban

Fase 42 tentang sorban
4. عن جابر قال, قال رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم: رَكْعَتَانِ بِعَمَامةٍ خَيْرٌمِنْ سَبْعِينَ رَكْعَةً بِلاَ عِمَامَةٍ)
Dari Jabir ia berkata,Rasulullah Saw bersabda:”Shalat dua raka’at dengan memakai sorban, lebih baik/utama dari pada shalat tujuh puluh raka’at tanpa memakai sorban.” HR.ad-Dailami,lihat kitab Syarah jami’ ash-Shagir oleh Syekh al-Manawi juz 4 hadits no4468). Shalat adalah menghadap Sang Maha Raja, dan datang menghadap ke hadirat SangMaha Raja tanpa berhias adalah menyalahi adab!(Kitab Tanqih al-Qaul)
http://kargarojidakwah.blogspot.co.id/…/hadits-hadits-tenta…
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis tsb sbgmn komentar saya yg lalu adalah lemah sbb :
رواه الديلمي في " مسند الفردوس " (2/265، رقم/3233) وعزاه السيوطي في " الجامع الكبير " (رقم/14441) لأبي نعيم ، ولكن لم يتسن الوقوف عليه عليه .
يقول المناوي رحمه الله :
" رواه عنه أيضا أبو نعيم - ومن طريقه وعنه تلقاه الديلمي - ثم إن فيه طارق بن عبد الرحمن أورده الذهبي في الضعفاء وقال : قال النسائي : ليس بقوي . عن محمد بن عجلان : ذكره البخاري في الضعفاء وقال الحاكم : سيء الحفظ " انتهى باختصار.
Hadis itu lemah karena ada perawi bernama Thariq bin Abd Rahman yg di sebutkan oleh Imam Dzahabi sbg perawi lemah. Imam Nasai jg menyatakan tdk kuat , dan Imam Bukhari menyebutkan dlm golongan perawi lemah………..
Syaikh Al Munawi pengarang kitab Taisir – syarah Jamius shaghir menyatakan :
Shalat adalah menghadap Sang Maha Raja, dan datang menghadap ke hadirat SangMaha Raja tanpa berhias adalah menyalahi adab!(Kitab Tanqih al-Qaul)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Arabnya sbb:
تنقيح القول الحثيث في شرح لباب الحديث (ص: 62)
قال المناوي: لأن الصلاة حضرة الملك والدخول إلى حضرة الملك بغير تجمل خلاف الأدب.
Bila yg di maksud berhias itu bersorban sbgmn beliau memberikan syarah atau keterangan terhadap hadis lemah “Shalat dua raka’at dengan memakai sorban, lebih baik/utama dari pada shalat tujuh puluh raka’at tanpa memakai sorban” lalu kita ikuti mk kita menyatakan para sahabat dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tdk punya adab ketika menjalankan salat . Sbb mereka sepengetahuan sy dlm pengkajian sorban ini sama sekali tidak memakai sorban dlm salat. Hadis – hadis ttg sorban dlm kajian saya ini adalah lemah . Kita rujuk hadis Bukhari sbb:
Umar ra berkata :
صَلَّى رَجُلٌ فِي إِزَارٍ وَرِدَاءٍ فِي إِزَارٍ وَقَمِيصٍ فِي إِزَارٍ وَقَبَاءٍ فِي سَرَاوِيلَ وَرِدَاءٍ فِي سَرَاوِيلَ وَقَمِيصٍ فِي سَرَاوِيلَ وَقَبَاءٍ فِي تُبَّانٍ وَقَبَاءٍ فِي تُبَّانٍ وَقَمِيصٍ
Seorang lelaki menjalankan salat dengan sarung dan selendang ( kain penutup tubuh bagian atas spt layaknya selendang ) , sarung dan gamis ,kain sarung dengan dengan kain , celana panjang dan selendang , celana panjang dan gamis , celana panjang dan qaba` ,celana pendek ( yg menutupi aurat ) dan qaba` , celana pendek dan gamis HR Bukhori 385
صحيح البخاري (1/ 82)
صحيح البخاري (1/ 82)
(تبان) سروايل صغير مقدار ستر العورة]
Dlm hadis riwayat Bukhari itu dg jls para sahabat menjalankan salat tanpa penutup kepala, sorban atau lainnya.
كشف المشكل من حديث الصحيحين (3/ 336)
والقباء مَمْدُود: وَهُوَ ثوب مفرج يجمع فرجه بخيط
Kain lepas lalu di jahit
جامع الأصول (4/ 701)
2813 - (خ) أبو هريرة - رضي الله عنه -: قال: «لقد رأيتُ سبعين من أَصحابِ الصُّفَّةِ، ما منهم رجلٌ عليه رداءٌ، إِما إِزارٌ، وإِما كِسَاءٌ، قد رَبطُوا في أعناقهم، منها ما يبلغ نصف السَاقَيْنِ، ومنها ما يبلغ الكعبين، فيجمعه بيده، كَرَاهِيَةَ أن تُرَى عورتُه» . أَخرجه البخاري (1) .
Abu Hurairah ra berkata: Sungguh aku melihat tujuh puluh sahabat ahlus suffah ( yg bertempat di emperan masjid / halamannya yg bernaung dan bersambung dg masjid ) tiada seorang lelaki dari mrk yg punya selendang . Jadi ada kalanya sarung sj atau pakaian yg di ikat di lehernya , ada yg punya kain sampai kepada dua betis, ada yg sampai pd dua tumit , lalu di kumpulkan dengan tangannya karena tdk suka auratnya tampak. HR Bukhari .
Hadis riwayat Bukhari ini dg jls menyatakan bahwa sahabat ahlus suffah itu tdk bersorban ktk menjalankan salat . Apakah mereka tdk punya adab pd Allah.
Bila mrk tdk punya adab pd Allah sbgmn yg di nyatakan oleh Imam al Munawi itu, mengapa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tdk melarang mrk berbuat spt itu.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sj tdk komentar , lantas Imam al Munawi berani komentar spt itu. Ini tidk layak di lakukan oleh Imam al Munawi, saya atau orang lain.
Yg jls dahi mrk ketika sujud bisa langsung ke tanah tanpa halangan sorban atau kain. Dan ini lebih merunduk dan tawadhu` pd Allah karena dahi yg paling bergensi bagi manusia di sentuhkan ke tanah injakan hewan dan manusia.
Dan tdk ada perintah bersorban dari quran atau hadis ktk salat scr jls. Bila ada perintahnya , mk Rasulullah dan sahabatnya akan aktif menjalankannya.
صحيح الجامع الصغير للألباني (1/ 172)
- إذا صلى أحدكم فليأتزر و ليرتد
( حب هق ) عن ابن عمر .
قال الشيخ الألباني : ( صحيح ) انظر حديث رقم : 647 في صحيح الجامع
Bila seseorang diantaramu melakukan salat , mk bersarunglah dan berselendang. Hadis sahih menurut al albani .
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak memerintah sorban dlm hadis itu. Tp cukup berselendang dan bersarung dan kepala terbuka.
Dlm hadis itu tdk ada perintah untuk menutup kepala dlm salat. Juga di hadis lain tdk ditemukan perintah menutup kepala waktu salat atau lainya.
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah ttg buka ketika adzan Maghrib membatalkan puasa dg penuh persaudaraan di dua grup WA sy .
Mau ikut , hub 08813270751.082225929198 ,081384008118,0 857-8715-4455

0812-4194-6733
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan