Fase ke 20 ttg Sorban
حَدَّثَنِي أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
حَدَّثَنَا حُجَيْنُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ سُلَيْمَانَ
بْنِ يَسَارٍ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ أُمَيَّةَ الضَّمْرِيِّ قَالَ
خَرَجْتُ مَعَ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ الْخِيَارِ
(BUKHARI - 3764) : Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hujain bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah dari Abdullah
bin Al Fadl dari Sulaiman bin Yasar dari Ja'far bin 'Amru bin Umayyah Adl
Dlamri dia berkata, "Aku keluar bersama 'Ubaidullah bin 'Ady bin Hiyar ke
Syam.
فَلَمَّا قَدِمْنَا حِمْصَ قَالَ لِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَدِيٍّ
هَلْ لَكَ فِي وَحْشِيٍّ نَسْأَلُهُ عَنْ قَتْلِ حَمْزَةَ قُلْتُ نَعَمْ وَكَانَ
وَحْشِيٌّ يَسْكُنُ حِمْصَ فَسَأَلْنَا عَنْهُ فَقِيلَ لَنَا هُوَ ذَاكَ فِي ظِلِّ
قَصْرِهِ كَأَنَّهُ حَمِيتٌ
Ketika kami sampai ke Himsh, 'Ubaidullah bin 'Adi berkata
kepadaku, "Bagaimana kalau kita menemui Wahsyi dan bertanya tentang (peristiwa)
terbunuhnya Hamzah?" aku menjawab, "Baiklah." Wahsyi ketika itu
tinggal di Himsh, saat kami bertanya tentang dia, maka ditunjukkanlah kepada
kami bahwa Wahsyi di bawah bayang-bayangistananya, seakan-akan dia adalah griba
besar tempat samin ( karena sangat gemuk ).
قَالَ فَجِئْنَا حَتَّى وَقَفْنَا عَلَيْهِ بِيَسِيرٍ
فَسَلَّمْنَا فَرَدَّ السَّلَامَ قَالَ وَعُبَيْدُ اللَّهِ مُعْتَجِرٌ
بِعِمَامَتِهِ مَا يَرَى وَحْشِيٌّ إِلَّا عَيْنَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فَقَالَ
عُبَيْدُ اللَّهِ يَا وَحْشِيُّ أَتَعْرِفُنِي قَالَ فَنَظَرَ إِلَيْهِ ثُمَّ
قَالَ لَا وَاللَّهِ إِلَّا أَنِّي أَعْلَمُ أَنَّ عَدِيَّ بْنَ الْخِيَارِ
تَزَوَّجَ امْرَأَةً يُقَالُ لَهَا أُمُّ قِتَالٍ بِنْتُ أَبِي الْعِيصِ
فَوَلَدَتْ لَهُ غُلَامًا بِمَكَّةَ
Ja'far bin 'Amru Ad-Dlamry berkata, "Kami lalu
mendatanginya hingga berada di hadapannya, kami mengucapkan salam, dan dia
membalasnya. 'Ubaidullah ketika itu menutup kepalanya dg sorban.
Wahsyi tidak dapat melihatnya kecuali kedua mata Ubaidullah dan kedua
kakinya. ………………………………
HR BUkhari.
Cacat dr sg sanad:
المسند الجامع (15/ 702)
أخرجه أحمد 3/501 (16174 16175". و"البُخَارِي"
5/128 (4072) قال: حدَّثني أبو جَعْفَر، مُحَمد بن عَبْد الله
كلاهما (أحمد وبو جعفر) عن حُجَيْن بن المُثَنَّى، عن
عَبْد الله بن الفَضْل، عن سُلَيْمان بن يَسَار، عن جَعْفَر بن عَمْرو بن أُمَيَّة
الضَّمْرِي، فذكره.
Intiny hdis tsb
hanya dari Hujain bin al Mustanna yg wafat th
205 H . Dia penduduk Bahgdad – Irak , aslnya dr Khurasan . Identitasya sbb:
ــ حجين بن المثنى اليمامى ،
أبو عمر ( نزيل بغداد ، خراسانى الأصل )
ـ
المولد :
الطبقة : 9 : من
صغار أتباع التابعين
الوفاة : 205 هـ و قيل بعد ذلك بـ بغداد
روى له : خ م د ت س
مرتبته عند ابن حجر : ثقة
مرتبته عند الذهبـي : ثقة قاض رئيس
mausuah ruwatil hadis 1149
Pada masa Hujain bin
al Mutsanna tiada satu pun orang yg phm
kisah itu kcl dia. Ribuan pengkut tabiin tdk phm kisah itu kcl dia.
Cacat dr sg redaksi :
Kelanjutan dr hadis
itu ada sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kpd Wahsyi sbb:
فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تُغَيِّبَ وَجْهَكَ عَنِّي
Apakah km bisa tdk menampakkan wajahmu kpdku.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Wahsyi adalah pembunuh Hamzah di perang Uhud – paman
Nabi shallallahu alaihi wasallam yg jagoan dlm front peperangan.Karena itu , Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam menyatakan
spt itu menurut riwayat Bukhari.
•
قوله : ( فهل تستطيع أن تغيب وجهك عني ) في رواية
الطيالسي " فقال : غيب وجهك عني فلا أراك "
.
قوله : ( قال : فخرجت ) زاد الطيالسي " فكنت أتقي أن
يراني " . ولابن عائذ " فما رآني حتى مات " . وعند الطبراني فقال :
يا وحشي ، اخرج فقاتل في سبيل الله كما كنت تصد عن سبيل الله
.Intinya menurut riwayat Thoyalisi ada tambahan : “ Aku
berhati – hati jangan sampai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat padaku “ kata Wahsyi .
Menurut riwayat Ibn A`idz : “ Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tdk pernah melihat aku sampai wafat “.
Menurut riwayat Thabrani “
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda : “ Wahai Wahsyi , keluarlah dan berperanglah di jalan Allah sebagaimana kamu menghalangi jalan Allah ( waktu
dulu ).
• library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=7390&idto=7391&bk_no=52&ID=2212
Komentarku ( Mahrus
ali ) :
Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kpd wahsyi
(Apakah km bisa tdk menampakkan wajahmu kpdku ) itu membikin Wahsyi tdk mendapat ilmu atau mendengar sabda Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam apalagi bisa
berjamaah dg beliau atau mendengar hutbah beliau . Dan rugilah
wahsyi . Hal sedemikian ini menurut sy
sangat janggal. Masak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam punya dendam spt itu. Para
sahabat yg ayahnya atau anaknya meninggal dunia dlm peperangan tdk dendam kpd pembunuhnya
sehingga mengeluarkan perkataan spt itu .
Masak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
punya dendam spt itu hingga melarang Wahsyi yg sudah masuk Islam tdk boleh menampakkan wajahnya. Ini
termasuk ahlak yg jelek bukan ahlak yg baik . Dan ini tak layak
bagi kita yg ber ahlak apalagi Nabi
shallallahu alaihi wasallam yg
memiliki ahlak luhur . Allah berfirman :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. 4 Al qalam.
Bukankah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَحْسَنَ فِي الْإِسْلَامِ لَمْ يُؤَاخَذْ بِمَا
عَمِلَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ
"Barangsiapa berbuat baik dalam Islam, maka tak dihukum
kelakuan-kelakuannya semasa jahiliyah
Muttafaq alaih
Tapi mengapa
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
sampai berkata spt itu kpd Wahsyi
. Pd hal perilaku wahsyi kepada Hamzah adalah di masa jahiliyahnya . Layak sekali
di ampun. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam jg bersabda:
يَضْحَكُ اللَّهُ إِلَى رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا
الْآخَرَ يَدْخُلَانِ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُ هَذَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيُقْتَلُ
ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَى الْقَاتِلِ فَيُسْتَشْهَدُ
"Allah terawa terhadap dua orang dimana yang satu
membunuh yang lainnya namun keduanya masuk surga. Yang satu berperang di jalan
Allah hingga terbunuh. Kemudian Allah menerima taubat orang yang membunuhnya
lalu diapun (berperang) hingga mati syahid". Muttafaq alaih.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan