Segenap Redaksi VOA ISLAM yang bertugas mengucapkan permohonan maaf yang mendalam, apabila berita berjudul "Beredar Pesan Berantai Terkait Syi'ah kepada Habib Rizieq Shihab" telah menimbulkan kesalahpahaman antara JITU dan FPI, dalam hal ini Habib Rizieq Shihab. Klarifikasi ini semoga tidak lagi dimaknai sebagai bentuk provokasi.
Sebagai informasi, mengapa ada HAK JAWAB MEDIA SIBER dari Habib Rizieq Shihab kepada voa-islam.com. Hak Jawab Media Siber, menurut Dewan Pers untuk mengedukasi masyarakat terhadap hak jawab yang tercantum dalam Undang-Undang Pers.
"Kami
ingin mengembangkan lagi ikon aduan supaya orang-orang lebih ramah
terhadap pengajuan hak jawab dan Undang-Undang pers," kata Ketua
Hubungan Antarlembaga Dewan Pers Bekti Nugroho (7/3)
Tujuan
pengembangan ikon hak jawab media siber tersebut untuk mengedukasi
masyarakat, pengguna media online, pembaca, pemirsa, serta pendengar
untuk lebih ramah terhadap kebebasan berekspresi tanpa melanggar hak
yuridisnya. Wakil Ketua
Komisi Pengaduan Dewan Pers itu mengakui jika menuntut adalah hak
konstitusional masing-masing warga negara, karena bagaimanapun negara
yang berdemokrasi itu pun belum tentu kebebasan persnya terjamin.
"Agar masyarakat terlindungi dari kepentingan-kepentingan yang sedikit-sedikit mengadukan ke ranah hukum, yakni ke kepolisian. Harusnya kebebasan pers itu tidak dilarikan ke ranah konstitusi dan rezim pers itu kan rezim etis, yakni berkaitan dengan kesadaran jadi tidak ada sanksi hukum dan kami juga tidak bisa memaksa" katanya.
Dia menyebutkan ranah pers tersebut berbeda dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mempunyai sanksi hukum dan bisa mencabut izin siar bagi yang melanggarnya.
"Agar masyarakat terlindungi dari kepentingan-kepentingan yang sedikit-sedikit mengadukan ke ranah hukum, yakni ke kepolisian. Harusnya kebebasan pers itu tidak dilarikan ke ranah konstitusi dan rezim pers itu kan rezim etis, yakni berkaitan dengan kesadaran jadi tidak ada sanksi hukum dan kami juga tidak bisa memaksa" katanya.
Dia menyebutkan ranah pers tersebut berbeda dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang mempunyai sanksi hukum dan bisa mencabut izin siar bagi yang melanggarnya.
Berikut Hak Jawab & Klarifikasi Dari Habib Rizieq Shibab
Berikut
kami lampirkan SMS dari Habib Rizieq Shihab. Kami edit sedikit pada
kata-kata yang disingkat namun dengan tidak mengubah makna.
=========================
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Terima Kasih masukannya. Jazaakallaahu Khoiron. Saya
kenal Ust.Muzakkir sudah lama, setahu saya beliau BUKAN SYIAH. Beliau
tidak mengkafirkan Syiah memang ya, itu beliau akui secaraa terbuka
dengan alasannya, tapi beliau Syiah itu apa buktinya ?!
Justru, selama saya dekat dengan Beliau, saya melihat
rujukan dan pemikiran beliau, koleksi kitabnya, tata cara ibadahnya,
dsb, beliau lebih tepat dikatakan WAHABI ketimbang SYIAH.
Jgn terlalu mudah menuduh seseorang TANPA BUKTI.
Fitnah itu sangat berbahaya, saya saja yang ANTI SYIAH dituduh Syiah
juga, knp ?!
Soal pernyataan Ust.Abu Bakar Ba'asyir tentang
Kesyiahan Ust.Muzakkir, saya tidak percaya jika tdk mendengar langsung
dari beliau.
Setahu saya, Ust.ABB adl guru yg paling hati2 dan
selalu TABAYYUN sebelum berfatwa. Hati-hati, ada OPERASI INTELIJEN yg
memecah belah kita dengan melempar issue agar kita saling curiga dan
saling menyesatkan, sehingga saling hantam.
Terus terang saya curiga bahwa yang menghembuskan
issue saya dan Ust.Muzakkir serta beberapa kawan Aswaja lainnya sebagai
Syiah adalah AGEN PEMECAH BELAH UMAT yang dibayar mahal.
Wah, gawat sekali, kita melawan Syiah belum maksimal,
kok kita sesama Aswaja sudah saling mengkafirkan. Justru kedatangan saya
ke Solo, untuk mengurai benang kusut tersebut. 'Afwan wa Syukron.
----------
Lanjutan SMS Habib Rizieq Shihab:
Habib Rizieq Dituduh Syiah karena pernah tinggal di
Iran. Ane pernah tinggal di Arab kenapa tidak dituduh Wahabi. FPI
dituduh Syiah karena tidak ikut membasmi Syiah di Indonesia .
Terus Ente kemane pas FPI membasmi Ahmadiyah ? Berarti ente Ahmadiyah karena ga ikut FPI ngebasmi Ahmadiyah .
Orang-orang ini pada goblok mikirnya . Kalau nuduh ust Mudzakir (gumuk)Syiah. Datang dong ke beliau baik-baik.
Bilang antum syiah ustadz ? Jgn main belakang dong.
Kalau mau nuduh pesantren Al luwung (Gus Anto) sesat, datang dong, nanya . Antum Sesat ?
Jangan ngomong dibelakang, belum nanya langsung ancur-ancurin pesantren.
Kalau mau nuduh MTA (Ust Sukino) dateng Dong nanya . .
Antum sesat ? Jangan main belakang. Ane yakin orang-orang yang main
dibelakang, di internet ini adalah INTEL. Yang memang bertugas memecah
belah umat di Solo, karena di Solo banyak laskar-laskar MILITAN yg siap
MATI di jalan ALLAH.
=========================
Demikian Hak Jawab dari Habib Rizieq Shihab, semoga menjadi cahaya
penerang atas timbulnya ribuan pertanyaan pembaca setiap voa-islam.com
Pemaparan ini semoga telah mencakup cover both sides, dan pada dasarnya komunikasi antara JITU dan FPI sangat baik dan saling percaya.
Tak kurang, Ustadz Abdul Qadir Aka dari FPI Bekasi pun memberikan
masukan terkait masalah kesalahpahaman pesan singkat tersebut, semoga
dengan ditampilkannya HAK JAWAB HABIB RIZIEQ SHIHAB dapat kembali
memperkuat ukhuwah antara umat Islam.
"Sebetulnya antara JITU dan FPI tidak ada masalah bahkan kami akan melakukan silaturahim kepada Habib Rizieq Shihab" demikian ungkap Ubay Salman melalui telepon kepada voa-islam.com.
Kami menghimbau agar semua elemen umat Islam untuk terus meningkatkan ukhuwah, saling tabayyun dan semoga Allah jadikan umat Islam semakin kuat ikatan ukhuwahnya. Aamien... (rojul/voa-islam)
KOmentarku ( Mahrus ali ) :
Kami cantumkan artikel yang lain yang ada kaitannya sbb:
Ustadz Ba'asyir Desak Mudzakir: Antum Ngaku Saja, Syi'ah atau Bukan?
NUSAKAMBANGAN (voa-islam.com) –
Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan Ustadz Mudzakir adalah dua sosok panutan
di tanah air, khususnya di Solo, karena keduanya sama-sama memiliki
pesantren. Ustadz Abu adalah pendiri Pesantren Al-Mukmin Ngruki Solo
sedangkan Ustadz Mudzakir adalah pendiri Pesantren Al-Islam Gumuk Solo.
Keduanya
adalah sahabat lama seperjuangan di jalur yang sama, yakni penegakan
syariat Islam, amar makruf dan nahi munkar, sehingga sering
dikait-kaitkan dengan tuduhan radikal.
Ketika
Ustadz Abu duduk menjadi pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta
Selatan, Senin (18/4/2011) dengan jeratan UU Terorisme karena mendukung
Syariat I'dad di Aceh, Ustadz Mudzakir hadir sebagai saksi ahli yang
mendukung Syariat I'dad dan jihad. Meski pada akhirnya JPU menolak
keterangan Mudzakir karena dianggap tidak layak menjadi saksi ahli
lantaran pendidikan formalnya hanya setara sekolah SMA, tapi Ustadz
Mudzakir dengan lantang menegaskan bahwa I'dad adalah fardu kifayah dan
bukan tindakan terorisme.
Soal Suriah, kita wajib berjihad membela kaum Muslimin di sana. Karena dia (Bashar) penganut Syi’ah Nushairiyah. Syi’ah Nushairiyah itu lebih kafir daripada Yahudi,
Tapi tak
banyak yang tahu bahwa kedua sosok karismatik itu memiliki perbedaan
yang tajam dalam menyikapi persoalan krusial umat Islam: kesesatan
Syi’ah dan kewajiban jihad membela kaum muslimin di Suriah.
Pandangan
berbeda itu tersaji dalam dialog di LP Pasir Putih Nusakambangan,
Selasa (27/8/2013), saat Ustadz Mudzakir dan rombongan tokoh Islam dari
Solo membezuk Ustadz Abu. Dialog yang berlangsung kurang lebih satu jam
itu berlangsung akrab, disaksikan oleh Ustadz Wahyudin (pimpinan Ponpes
Al-Mukmin Ngruki), Ustadz Hasan El-Qudsi, pak Joko Ikrom, dan Kholid
Hasan,Ahmad Kholid (TPM), Farid Ghozali (TPM), Guntur (TPM), dr.
Joserizal Jurnalis (Mer-C), Uceng Husain Abdullah (napi mujahidin), Abu
Yusuf (napi mujahidin), ustadz Hasyim Abdullah, Muflih dan lain-lain.
Dalam dialog yang terfokus pada status
Syi’ah dalam pandangan Islam dan peta jihad di Suriah itu, ternyata
Ustadz Abu memiliki perbedaan yang sangat tajam dengan Ustadz Mudzakir.
Soal Syi’ah, tidak ada Syi’ah yang tidak sesat. Rafidhah itu menjelek-jelekkan sahabat, kafir itu. Jadi saya yakin bahwa Rafidhah itu kafir, sementara Syi’ah Zaidiyah itu sesat tapi tidak kafir. Semua Syi’ah itu asalnya dari Yahudi, Abdullah bin Saba’. Jadi Syi’ah itu sesat meskipun di antara mereka ada yang Islam
Ustadz
Mudzakir tidak mau turut campur dengan persoalan konflik umat Islam di
Suriah dan mengimbau agar jangan gegabah memvonis status Bashar
Al-Assad. “Saya termasuk orang yang tak mau campur
tangan soal Bashar Al-Assad. Gambar-gambar di internet itu kan tidak
bisa bicara, sehingga sebaiknya hati-hati dalam menghukumi Bashar
Al-Assad,” kata ustadz Mudzakir yang duduk di sebelah kiri ustadz Abu
Bakar Ba’asyir.
Sebaliknya,
Ustadz Abu dengan tegas menyatakan wajibnya jihad membela kaum Muslimin
yang dizalimi rezim Bashar Asad, sang penganut Syi’ah Nushairiyah.
Berita, foto, video dan investigasi tentang kekejaman Bashar Asad sudah
sangat jelas dan tidak terbantahkan. Tentara Bashar memaksa rakyatnya
untuk mengatakan laa ilaaha illa Bashar, bahkan mereka melawan
dikubur hidup-hidup. “Soal Suriah, kita wajib berjihad membela kaum
Muslimin di sana. Karena dia (Bashar) penganut Syi’ah Nushairiyah.
Syi’ah Nushairiyah itu lebih kafir daripada Yahudi,” tegasnya.
Dalam persoalan status Syi’ah, Ustadz Mudzakir berlindung di balik pendapat Imam Ibnu Hajar bahwa tidak semua Syi’ah itu kafir. “Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar, ulama tidak sepakat bahwa semua Syi’ah itu kafir,” ujarnya.
Sebaiknya antum ngaku sajalah kalau Syi’ah, atau bukan Syi’ah. Jelaskan kepada umat!
Sedangkan
Ustadz Abu dengan tegas menyatakan bahwa cikal-bakal Syi’ah adalah dari
Yahudi. Semua Syi’ah itu adalah sesat bahkan sekte Syi’ah yang divonis
kafir oleh para ulama. “Soal Syi’ah, tidak ada Syi’ah yang tidak sesat.
Rafidhah itu menjelek-jelekkan sahabat, kafir itu. Jadi saya yakin bahwa
Rafidhah itu kafir, sementara Syi’ah Zaidiyah itu sesat tapi tidak
kafir. Semua Syi’ah itu asalnya dari Yahudi, Abdullah bin Saba’. Jadi
Syi’ah itu sesat meskipun di antara mereka ada yang Islam,” urainya.
Jelang
pukul 13.00 siang, detik-detik berakhirnya jam bezuk, para tamu disuguhi
adegan dramatis yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun. Ustadz
Abu menepuk paha Ustadz Mudzakir yang duduk di sebelahnya dan berujar:
“Sebaiknya antum ngaku sajalah kalau Syi’ah, atau bukan Syi’ah. Jelaskan
kepada umat!”
Dengan
raut wajah yang agak tegang dan terkejut, ustadz Mudzakir menjawabnya
dengan bahasa Arab. Entah apa yang disampaikan ustadz Mudzakir, karena
suara terdengar tidak begitu jelas. Namun Ustadz Abu tetap mengulangi
nasihatnya kepada Ustadz Mudzakir agar berterus terang menjelaskan
kepada umat apakah dirinya itu Syi’ah atau bukan. [Ahmed Widad]
Komentarku (Mhrus ali ):
Layak sekali, Ustadz Mudzakir seperti Ust Abu Bakar - yaitu membela para mujahidin Suriah.Bukan membela Basyar Asad dan syiahnya, lalu mencela mujahidin Suriah. Saya juga menjadi teman Ust Mudzakir. Ketika saya bertemu dengan nya , saya juga kaget pembicaraan beliau seolah memberikan pembelaan kepada Syi`ah- dan beliau menyatakan SYi`ah tidak kafir. Lalu apakah Syi`ah yang jelas banyak kesyirikannya itu tidak di katakan musrik, tapi di katakan mukmin yang bertauhid
Syi`ah yang menganjurkan untuk menyembelih muslim sunni itu masih di anggap muslim, bukan kafir.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan