Rabu, Januari 29, 2014

Kesesatan Idrus Ramli ke 17 - tentang sahabat memakai jimat






                     Abdullah bin Amar bin Al ash

Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus  menyatakan lagi;


Lantas  bagaimana jika mereka hidup di masa sahabat? Padahal banyak sahabat yang menggunakan hirz seperti Abdullah bin Amr bin 'Ash yang memakaikan hirz terhadap anaknya agar terhindar dari marabahaya dengan izin Allah, dan sahabat yang lain.
Apa mereka juga akan memukul para sahabat Nabi SAW tersebut karena telah memakaikan hirz pada anak-anak mereka?
Apakah pantas label syirik disandang oleh para sahabat, hanya dikarenakan memakaikan hirz pada anak-anak mereka? Lantas bagaimana pendapat kelompok tersebut (Wahabi) terhadap al-Hafizh Ibnu al-Mundzir yang memperbolehkan pemakaian hirz yang berisikan ayat al-Qur`an?

Komentarku ( Mahrus ali): 
Marilah kita meneliti tentang kebenaran ada sahabat yang bernama Abdullah bin Amr bin 'Ash memakaikan hirz  pada anaknya. Karena sebelumnya kedua nya  ya`ni
Muhammad Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus sering  berdusta 

سنن الترمذي - (ج 11 / ص 435)
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا فَزِعَ أَحَدُكُمْ فِي النَّوْمِ فَلْيَقُلْ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يُلَقِّنُهَا مَنْ بَلَغَ مِنْ وَلَدِهِ وَمَنْ لَمْ يَبْلُغْ مِنْهُمْ كَتَبَهَا فِي صَكٍّ ثُمَّ عَلَّقَهَا فِي عُنُقِهِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
(TIRMIDZI - 3451) : Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ayyasy dari Muhammad bin Ishaq dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian terbangun dari  tidur dalam keadaan takut hendaknya ia mengucapkan; A'UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAATI MIN GHADHABIHI WA SYARRI 'IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATHIINA WA AN YAHDHURUUN (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaanNya, siksaanNya , dari kejahatan para hambaNya serta dari bisikan syetan dan dari kedatangannya kepadaku."
 Abdullah bin Umar mengajarkannya kepada anaknya yang telah baligh, dan yang belum baligh diantara mereka. Ia menulisnya di dalam kartu kemudian menggantungkannya di lehernya. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib.

Sanad hadis tsb menurut riwayat Imam Ahmad sbb:

مسند أحمد - (ج 13 / ص 447)
 حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ
Bercerita kepada kami  Muhammad bin Ishaq dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya

Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalau di kaji, maka sanad hadis tsb di kitab manapun , hakikatnya hanya dari satu orang yaitu Muhammad bin Ishak, bukan dua atau tiga perawi. Tiada  orang lain yang meruwayatkannya dan mereka tidak kenal dengan hadis  tsb. Dia adalah  tabiin yang yunior  bukan seniornya dan tertuduh syi`ah, juga suka menyelinapkan  oerawi lemah agar di anggap sahih hadisnya dan ini adalah penipuan berat  bukan kejujuran. Karena itu, hadis tsb lemah sekali.

Imam Tirmidzi menyatakan;

Abdullah bin Umar mengajarkannya kepada anaknya yang telah baligh, dan yang belum baligh diantara mereka. Ia menulisnya di dalam kartu kemudian menggantungkannya di lehernya. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib

Komentarku ( Mahrus ali): 
Layaknya  bukan Abdullah bin Umar tapi Abdullah bin Amar. Dalam  markaz Fatwa  di katakan sbb:
فَإِنَّ الْجَدَّ الْمَذْكُوْرَ فِي السَّنَدِ هُوَ الصَّحَابِي الْجَلِيْلُ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ـ ِلأَنَّ شُعَيْب بْنَ مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو يَقْصِدُ بِرِوَايَةِ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ كَمَا قَالَ الذَّهَبِي فِي السِّيَرِ تَعْقِيْبًا عَلَى قَوْلِ ابْنِ عَدِي قَالَ ابْنُ عَدِي: هُوَ فِي نَفْسِهِ ثِقَةٌ إِلاَّ إِذَا رَوَى عَنْ أَبِيِْهِ عَنْ جَدِّهِ يَكُوْنُ مُرْسَلاً ِلأَنَّ جَدَّهُ عِنْدَهُ مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو وَلاَ صُحْبَةَ لَهُ .
Nama kakek yang di sebut dalam sanad  itu adalah  sahabat yang bernama  Abdullah bin Amar bin Al ash ra. Sebab  Syu`aib bin Muhammad bin Abdullah bin Amar. Itulah maksud riwayat ayahnya dari kakeknya.  Dalam  hal ini, Dzahabi telah berkata dalam kitab Siyar  untuk memberikan komentar kepada  perkataan Ibn   Ady.
Ibnu Ady berkata: Amar bin Syu`ab itu adalah perawi yang terpercaya kecuali meriwayatkan  daru ayahnya  dari kakeknya – maka  termasuk hadis  mursal> Sebab  kakeknya   menurut beliau adalah Muhammad bin Abdillah bin Amara  yang bukan sahabat.

Dari Fatwa center.

Dalam musnad al Jami` di jelaskan sbb:



المْسْنَدُ الْجَامِع - (ج 11 / ص 394)
أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ 2/181(6696) قَالَ : حَدَّثَنَا يَزِيْدُ . و(اْلبُخَارِي) فيِ "خَلْقِ أَفْعَالِ اْلعِبَادِ"57 قَالَ : قَالَ أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ . وَ"أَبُو دَاوُدَ" 3893 قَالَ : حَدَّثَنَا مُوْسَى بْنُ إِِسْمَاعِيْلَ ، حَدَّثَنَا حَمَّادٌ . وَ"التِِّرْمِِذِي" 3528 قَالَ : حَدَّثََنَا عَلِي بْنُ حُجْرٍ ، حَدَّثَنَا إِِسْمَاعِيْلُ بْنُ عَيَّاشٍ . وَ"النَّسَائِي" فِي "عَمَلِ اْليَوْمِ وَاللَّيْلَةِ" 765 قَالَ : أَخْبَرَنَا عََمْرُو بْنُ عَلِي . قَالَ : حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ . وَفِي (766) قَالَ : أَخْبَرَنيِ عِْمرَانُ بْنُ بَكَّارٍ . قَالَ : حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ.
أَرْبَعَتُهُمْ (يَزِيْدُ بْنُ هَارُونَ ، وَحَمَّادٌ ، وَإِِسْمَاعِيْلُ بْنُ عَيَّاشٍ ، وَأَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ) عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ إِِسْحَاقَ ، عَنْ عَمْرو بْنِ شُعَيْبٍ ، عَنْ أَبِيْهِ ، فَذَكَرَهُ.
Dalam kitab al musnad al jami`  394/11 terdapat keterangan sbb;
Hadis tsb diriwayatkan oleh Ahmad  181/2  ( 6696 )  lalu berkata: Bercerita kepada kami   Yazid /.   Al Bukhari juga meriwayatkan dalam kitab  “ Khalqu af`aalil ibad “ berkata :  Ahmad bin Khalid berkata. ……..
Ia juga diriwayatkan oleh  Abu dawud 3893 , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Musa bin Ismail , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Hammad .
Imam Tirmidzi juga meriwayatkan  3528 , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Ali bin Hujr , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Ismail  bin Ayyasy …………
Nasa`I  juga meriwayatkan  dalam  kitab  “ amalul  yaumi  wallailah  765, lalu berkata: Bercerita kepada kami  Amar bin Ali  ,lalu berkata: Bercerita kepada kami  Yazid bin Harun . Di dalam  ( 766 ) , beliau berkata : Bercerita kepadaku Imran bin Bakkar , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Ahmad bin Khalid .
Ke empat perawi itu ( Yazid bin Harun , Hammad , Ismail bin Ayyasy  dan Ahmad bin Khalid ) dari  Muhammad  bin Ishak  dari Amar bin Syu`aib dari ayahnya lalu menyebut hadis tsb …………………….

Komentarku ( Mahrus ali): 
Jadi Muhammad bin Ishak adalah perawi tunggal. Pada hal dia tabiin. Di kalangan tabiin tiada yang tahu kecuali dia seorang. Orang lain tidak kenal hadis itu. Apalagi dikalangan sahabat. Karena itu, sebagian ulama menyatakan bila terjadi tafarrud  perawi , maka  hadis tsb bukan hadis  yang  sahih atau hasan tapi lemah.   Muhammad bin Ishak sendiri  terkenal sebagai perawi mudallis yang suka menyelinapkan perawi – perawi lemah.


المُسَاكِنِي التُّوِنسِي

وَطَبْعاً السَّنَدُ مُعَلٌّ بِعَنْعَنَةِ بْنِ إِسْحَاقَ فَإِنَّهُ اِمَامٌ فِي الْمَغَازِي وَالسِّيَرِ صَدُوْقٌ فِي الْحَدِيْثِ مُدَلَّسٌ رَحِمَهُ اللهُ وَتَدْلِيْسُهُ يَضُرُّ فَيَجِبُ أَنْ نَقِفَ عَلَى تَصْرِيْحِهِ بِالسَّمَاعِ وَهَذَا مَفْقُوْدٌ فِي سَنَدِهِ هَذَا كَذَا فِي الْمُسْتَدْرَكِ لِلْحَاكِمِ السَّنَدُ بِالْعَنْعَنَةِ
وَقَدْ جَرَى عَلَى عَادَتِهِ فِي تَصْحِيْحِ الْحَدِيْثِ

Al Musakini  Tunisia  menyatakan: Memang  sanad hadis adalah cacat karena Ibn Ishak menggunakan kalimat an ( dari ) dalam hadis itu. Dia adalah Imam  dlm  bab kisah peperangan  dan  sejarah > Dia perawi yg suka berkata benar. Tapi suka menyelinapkan peraw – perawi yang lemah, rahimahullah. Tadlis beliau ini berbahaya. Jadi harus bersikap untuk berpegangan pernyataan mendengar dari padanya. Dan ini tidak ada dalam sanadnya  sebagaimana dalam kitab al mustadrak karya al Hakim  . Dan memang kebiasaan al Hakim  mentashih hadis

 

 

Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfreand ). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfreand )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan