Selasa, November 07, 2017

Mengapa PCNU Garut tolak pengajian dan Kokam, FPI dan Persis mendukung.


Mengapa PCNU Garut tolak pengajian dan Kokam, FPI dan Persis mendukung.
Setelah pemerintah memberikan dana kepada PBNU , lhat di link ini :
Maka terjadilah dukungan NU kpd pemerintah .
MUhammadiyah dan ormas yg lain tdk diberi  dana  sebesar itu . Ini tanda tdk adil. Dan ini langkah untuk memecah persatuan kaum muslimin .
Semenjak itu , Banser dan GP Ansor  sering membubarkan pengajian. Dan jarang membubarkan pesta kemaksiatan . Anehnya Kokam, FPI dan Persis malah  dukung pengajan  Akbar di Garut . PCNU Garut menolak .
Inilah yg di kehendaki rezim sekuler , yaitu persetruan ormas Islam, boleh jadi akan menimbulkan pertumpahan  darah antara  kaum muslimin bukan perang melawan kafirin , malah lemah lembut  dg kafirin.
Hal yg paling tdk di sukai rezim sekuler adalah kaum muslimin tampak rukun.
INgat Allah dan thaghut selalu bertentangan. Allah perintahkan bersatu dikalangan muslimin , Thaghut berusaha  memecah.
Mestinya PCNU Garut mendukunng  pengajian dan membubarkan tempat kemaksiatan . Realitanya malah  menolak  pengajian dan membiarkan kemaksiatan.
Perlakuan PCNU  ini  karena ada pesan sponsor.
Bila tdk ada pesan seponsor , maka PCNU akan membiarkan pengajian sbgmn waktu lalu .  
Rezim sekuler dimn pun selalu ingin melemahkan kekuatan kaum muslimin. Sbb bila Islam kuat, kaum muslimin bersatu, mk rezim sekuler akan tumbang.
Nu dan MUhammadiyah bisa baik  lagi setelah tumbangnya rezim pemecah ini .
Karena itu , jgn diberi kekuasaan lagi dlm pilpres mendatang.
Mengapa di era SBY , mereka rukun , pengajian tdk di bubarkan . Tp di era rezim PDIP ini mereka persetruan dan pengajian mrk  di bubarkan.
Bila di lanjutkan rezim PDIP ini mk akan terjadi hal yg lebih parah kpd kaum muslimin dan manfaat bg kafirin.

Maaf tulisan di atas sekedar ingin melontarkan isi hati ke hati para pembaca. Dan saya tdk ingn menyimpannya di dada.  Semoga bermanfaat. 
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan