Kajian ke 8
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ أَبُو ذَرٍّ يُحَدِّثُ
(BUKHARI - 336) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Bukair berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yunus dari Ibnu
Syihab dari Anas bin Malik berkata, Abu Dzar menceritakan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِي فَعَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَلَمَّا جِئْتُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا قَالَ جِبْرِيلُ لِخَازِنِ السَّمَاءِ افْتَحْ قَالَ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا جِبْرِيلُ قَالَ هَلْ مَعَكَ أَحَدٌ قَالَ نَعَمْ مَعِي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أُرْسِلَ إِلَيْهِ قَالَ نَعَمْ فَلَمَّا فَتَحَ عَلَوْنَا السَّمَاءَ الدُّنْيَا
Lalu dia memegang tanganku dan
membawaku menuju langit dunia. Tatkala aku sudah sampai di langit dunia, Jibril
Alaihis Salam berkata kepada Malaikat penjaga langit, 'Bukalah'. Malaikat
penjaga langit berkata, 'Siapa Ini? ' Jibril menjawab, 'Ini Jibril'. Malaikat
penjaga langit bertanya lagi, 'Apakah kamu bersama orang lain? ' Jibril
menjawab, "Ya, bersamaku Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Penjaga
itu bertanya lagi, 'Apakah dia diutus sebagai Rasul? ' Jibril menjawab,
'Benar.' Ketika dibuka dan kami sampai di langit dunia,
فَإِذَا رَجُلٌ قَاعِدٌ عَلَى يَمِينِهِ أَسْوِدَةٌ وَعَلَى يَسَارِهِ أَسْوِدَةٌ إِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَمِينِهِ ضَحِكَ وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ يَسَارِهِ بَكَى فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالِابْنِ الصَّالِحِ قُلْتُ لِجِبْرِيلَ مَنْ هَذَا قَال هَذَا آدَمُ وَهَذِهِ الْأَسْوِدَةُ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ نَسَمُ بَنِيهِ فَأَهْلُ الْيَمِينِ مِنْهُمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَالْأَسْوِدَةُ الَّتِي عَنْ شِمَالِهِ أَهْلُ النَّارِ فَإِذَا نَظَرَ عَنْ يَمِينِهِ ضَحِكَ وَإِذَا نَظَرَ قِبَلَ شِمَالِهِ بَكَى
ketika itu ada seseorang yang
sedang duduk, di sebelah kanan orang itu ada sekelompok manusia begitu juga di
sebelah kirinya. Apabila dia melihat kepada sekelompok orang yang di sebelah
kanannya ia tertawa, dan bila melihat ke kirinya ia menangis. Lalu orang itu
berkata, 'Selamat datang Nabi yang shalih dan anak yang shalih.' Aku bertanya
kepada Jibril, 'Siapakah dia? ' Jibril menjawab, "Dialah Adam Alaihis
Salam, dan orang-orang yang ada di sebelah kanan dan kirinya adalah ruh-ruh
anak keturunannya. Mereka yang ada di sebelah kanannya adalah para ahli surga
sedangkan yang di sebelah kirinya adalah ahli neraka. Jika dia memandang ke
sebelah kanannya dia tertawa dan bila memandang ke sebelah kirinya dia
menangis.'
حَتَّى عَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ فَقَالَ لِخَازِنِهَا افْتَحْ فَقَالَ لَهُ خَازِنِهَا مِثْلَ مَا قَالَ الْأَوَّلُ فَفَتَحَ قَالَ أَنَسٌ فَذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ فِي السَّمَوَاتِ آدَمَ وَإِدْرِيسَ وَمُوسَى وَعِيسَى وَإِبْرَاهِيمَ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمْ وَلَمْ يُثْبِتْ كَيْفَ مَنَازِلُهُمْ غَيْرَ أَنَّهُ ذَكَرَ أَنَّهُ وَجَدَ آدَمَ فِي السَّمَاءِ الدُّنْيَا وَإِبْرَاهِيمَ فِي السَّمَاءِ السَّادِسَةِ قَالَ أَنَسٌ فَلَمَّا مَرَّ جِبْرِيلُ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِدْرِيسَ قَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالْأَخِ الصَّالِحِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا إِدْرِيسُ ثُمَّ مَرَرْتُ بِمُوسَى فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالْأَخِ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا مُوسَى
Kemudian aku dibawa menuju ke
langit kedua, Jibril lalu berkata kepada penjaganya seperti terhadap penjaga
langit pertama. Maka langit pun dibuka'." Anas berkata, "Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan bahwa pada tingkatan
langit-langit itu beliau bertemu dengan Adam, Idris, Musa, 'Isa dan Ibrahim
semoga Allah memberi shalawat-Nya kepada mereka. Beliau tidak menceritakan
kepadaku keberadaan mereka di langit tersebut, kecuali bahwa beliau bertemu
Adam di langit dunia dan Ibrahim di langit keenam." Anas melanjutkan,
"Ketika Jibril berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia
melewati Idris. Maka Idris pun berkata, 'Selamat datang Nabi yang shalih dan
saudara yang shalih.' Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakah dia? ' Jibril
menjawab, 'Dialah Idris.' Lalu aku berjalan melewati Musa, ia pun berkata,
'Selamat datang Nabi yang shalih dan saudara yang shalih.' Aku bertanya kepada
Jibril, 'Siapakah dia? ' Jibril menjawab, 'Dialah Musa.'
ثُمَّ مَرَرْتُ بِعِيسَى فَقَالَ مَرْحَبًا بِالْأَخِ الصَّالِحِ وَالنَّبِيِّ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا عِيسَى ثُمَّ مَرَرْتُ بِإِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَرْحَبًا بِالنَّبِيِّ الصَّالِحِ وَالِابْنِ الصَّالِحِ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَ هَذَا إِبْرَاهِيمُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Kemudian aku berjalan melewati
'Isa, dan ia pun berkata, 'Selamat datang saudara yang shalih dan Nabi yang
shalih.' Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakah dia? ' Jibril menjawab, 'Dialah
'Isa.' Kemudian aku melewati Ibrahim dan ia pun berkata, 'Selamat datang Nabi
yang shalih dan anak yang shalih.' Aku bertanya kepada Jibril, 'Siapakah dia? '
Jibril menjawab, 'Dialah Ibrahim shallallahu 'alaihi wasallam.'
Komentarku ( Mahrus ali )
Dari segi sanad , hadis tentang
Mi`raj itu tafarrud pada Anas bin Malik. Bahkan apa yang di ceritakan oleh Abu
Dzar lalu di sampaikan kepada Anas bin Malik ini juga tafarud pada Ibn Syihab
azzuhri.
Identitasnya sbb:
ــ محمد بن مسلم بن عبيد الله بن عبد الله بن شهاب بن عبد الله بن الحارث بن زهرة القرشى الزهرى ، أبو بكر المدنى
المولد :
الطبقة : 4 : طبقة تلى الوسطى من التابعين
الوفاة : 125 هـ و قيل قبلها بـ شغب
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : الفقيه الحافظ متفق على جلالته و إتقانه
مرتبته عند الذهبـي : أحد الأعلام
Jadi pada tahun 100 hijriah hadis
itu masih dikethaui satu orang yaitu Ibn Syihab azzuhri .
مسند البزار = البحر الزخار (9/ 337)
- حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ، قَالَ: نَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ، قَالَ: نَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، قَالَ: حَدَّثَنِي يُونُسُ يَعْنِي ابْنَ يَزِيدَ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ أَبُو ذَرٍّ يُحَدِّثُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
مسند البزار = البحر الزخار (9/
339)
وَهَذَا الْكَلَامُ قَدْ رُوِيَ
نَحْوَهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ
وَلَا نَعْلَمُ يُرْوَى عَنْ أَبِي ذَرٍّ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
Imam Al Bazzar menyatakan :
Maksudnya hadis Abu Dzar tentang
Isra` Mi`raj itu hanya di riwayatkan oleh Abu dzar dari jalur ini ……..
Kalimat sedemikian ini biasanya
sebagai pernyataan sanad yang gharib yang ganjil . Dan kebanyakan yang gharib
itu lemah .
- كراهية المتقدمين لرواية الغريب:
كان المتقدمون من علماء الحديث يكرهون
رواية الغرائب وما تفرد به الرواة، ويعدونه من شَرِّ الحديث، كما قال الإمام مالك
رحمه الله: "شَرُّ العلم الغريبُ، وخيرُ العلم الظاهرُ الذي قد رواه
الناس" 1،
Hukum hanya
seorang perawi yang meriwayatkan hadis.(
tafarrud )
1. Ulama hadis dahulu tidak suka atau benci terhadap
riwayat gharib ( nyeleneh )
Ulama hadis
dahulu benci terhadap terhadap riwayat – riwayat yang gharib (
nyeleneh ) dan hadis yang
di riwayatkan oleh seorang perawi , lalu di anggap sebagai
hadis yang terjelek sebagaimana
di katakan oleh Imam Malik
rahimahullah: Ilmu terjelek adalah
yang gharib dan ilmu yang
terbaik adalah yang tampak yang di
riwayatkan oleh manusia. ( banyak ).
Km hrs bisa
menyimpulkan bahwa riwayat dr perawi tunggal menurut pakar hadis dulu tertolak.
…………..
Pertanyaan yang sulit dijawab ini adalah apakah pertemuan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan para
Nabi alaihis sholatu wassalam itu dengan jasadnya atau dengan
roh belaka.
Bila dengan jasadnya, maka sudah
tentu para Nabi alaihimus sholatu wassalam itu di hidupkan dan ini akan bertentangan
dengan ayat :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30) ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ.
Sesungguhnya kamu akan mati dan mereka pun akan mati
( 16 )
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di
hari kiamat.Al mukminun
Hari kebangkitan itu nanti hari
kiamat bukan sekarang atau di masa sahabat. Dan hari kebangkitan itu hari roh
dikembalikan kepada manusia, bukan ketika Isra` dan Mi`raj
Bila para nabi itu dihidupkan lagi
lalu dimatikan , mereka akan merasakan
hidup tiga kali . Yaitu hidup didunia, hidup untuk bertemu dengan nabi
Muhammad shallahu alaihi wasallam dan hidup kelak di akhirat.
Dan hal itu bertentangan dengan ayat sbb:
قَالُوا
رَبنَا أمتنَا اثْنَتَيْنِ وأحييتنا اثْنَتَيْنِ
11 ) Mereka menjawab:
"Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan
kami dua kali (pula). Ghafir 11.
Hidup itu
hanya dua kali, bukan tiga kali atau lebih.
Hidup didunia dan kelak
ketika dibangkitkan akan masuk
surga atau Neraka.
Di langit bukan
kehidupan untuk manusia, tapi di bumi.
Sebab kebutuhan udara itu tidak
terpenuhi dilangit . Ia terpenuhi dibumi. Allah berfirman:
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian
kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu
yang telah ditentukan". Al a`raf 24
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan