KAJIAN Mi`raj KE 21
Melihat orang – orang yang tersiksa waktu
isra`
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَرْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى قَوْمٍ تُقْرَضُ
شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ قَالَ قُلْتُ مَنْ هَؤُلَاءِ قَالُوا
خُطَبَاءُ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا كَانُوا يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ
وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
(AHMAD - 11766) : Telah menceritakan kepada kami Waki' berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dari Anas bin
Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada
malam aku di isra`kan aku melewati sekelompok orang yang mulut mereka dipotong
dengan gunting dari api. Aku lalu bertanya: 'Siapakah mereka? ' mereka
menjawab; 'Mereka adalah para khatib di dunia yang memerintahkan manusia untuk
melaksanakan kebajikan sementara mereka melupakan diri mereka sendiri, padahal
mereka membaca Al-Kitab, maka apakah mereka tidak berakal.'"
الراوي : أنس بن مالك | المحدث : شعيب الأرناؤوط | المصدر :
تخريج صحيح ابن حبان
Menurut
Syu`aib al arnauth hadis tsb dalam kitab
sahih Ibnu Hibban .
Dalam
kitab Kasyful astar , sanadnya sbb:
كشف الأستار عن زوائد البزار (4/ 112)
1 -
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى، ثنا حَجَّاجُ بْنُ الْمِنْهَالِ، ثنا
حَمَّادٌ (ح) ، وَحَدَّثَنَاهُ مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَرٍ، ثنا رَوْحُ بْنُ
عُبَادَةَ، ثنا حَمَّادٌ، يَعْنِي: ابْنَ سَلَمَةَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ،
عَنْ أنَسٍ
قَالَ الْبَزَّارُ: لا نَعْلَمُ رَوَاهُ
عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ غَيْرُ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ
Al
bazzar menyatakan : Tiada perawi yang meriwayatkan dari Ali bin Zaid kecuali
Hammad bin Salamah .
Komentarku
( Mahrus ali ).
Jadi
tafarrudnya kpd Hammad bin Salamah .
Dan ini tanda kelemahannya . lihat pula dalam kitab al mausnadul jami` .
أخرجه أحمد 3/120 (12235)
و3/180 (12887) قال: حدَّثنا وَكِيع. وفي 3/231 (13454) قال: حدَّثنا يُونُس. وفي
3/239 (13549) قال: حدَّثنا حَسَن. و"عَبد بن حُميد" 1222 قال: حدَّثنا
الحَسَن بن مُوسَى.
ثلاثتهم (وَكِيع، ويُونُس،
وحَسَن) عن حَمَّاد بن سَلَمَة، عن علي بن زَيْد، فذكره.
Intinya
hadis tsb hanya diriwayatkan oleh Hammad bin Salamah. Identitasnya sbb:
ــ
حماد بن سلمة بن دينار البصرى ، أبو سلمة بن أبى صخرة ، مولى ربيعة بن مالك
بن حنظلة من بنى تميم ، و يقال مولى قريش
الطبقة : 8 : من الوسطى من أتباع التابعين
الوفاة : 167 هـ
روى له : خت م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة عابد أثبت
الناس فى ثابت ، و تغير حفظه بأخرة
مرتبته عند الذهبـي : الإمام ، أحد
الأعلام ، ... ، هو ثقة صدوق يغلط و ليس فى قوة مالك
Hammad
bin Salama bin Dinar al-Basri, Abu Salamah bin Abi Sakhra, Maula Rabia bin
Malik bin Handlalah dari Bani
Tamim, dikatakan : Dia maula Quraish
Tingkatan ke
delapan dari pertengahan tabiin
Wafat
: 167 H.
مرتبته عند ابن حجر : ثقة عابد أثبت
الناس فى ثابت ، و تغير حفظه بأخرة
مرتبته عند الذهبـي : الإمام ، أحد
الأعلام ، ... ، هو ثقة صدوق يغلط و ليس فى قوة مالك
Martabat menurut Ibn Hajar: DI percaya
ahli ibadah, Paling kuat hapalannya tentang riwayat dari Tsabit . Pada ahir hayatnya hapalannya berubah.
Martabat
menurut Dzahabi: Imam, salah satu tokoh , ...,
terpercaya, pernah keliru, tidak seperti imam Malik dalam kekuatan
hapalannya.
Jadi
hadis tsb termasuk hadis tafarrudatil iraqiyyin . Hanya perawi Irak yang
meriwayatkannya .
Lihat
Mausuah ruwatil hadis 1499
Ada
juga perawi lemah bernama Ali bin Zaid ,
identitasnya sbb:
ــ على
بن زيد بن عبد الله بن زهير بن عبد الله بن جدعان القرشى التيمى ، أبو الحسن
البصرى المكفوف ( مكى الأصل )
المولد :
الطبقة : 4 : طبقة تلى الوسطى من التابعين
الوفاة : 131 هـ و قيل قبلها بـ البصرة
روى له : بخ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ضعيف
مرتبته عند الذهبـي : أحد الحفاظ ، و
ليس بالثبت ، قال الدارقطنى : لا يزال عندى فيه لين
Ali
bin Zaid bin Abdullah bin Zuhair bin Abdullah bin Jadaan al-Qurashi al-Taymi, Abu
al-Hasan al-Basri al-Makfuf (asal Makki) Tempat kelahiran Martabat : 4 tingkatan setelah pertengahan
tabiin . Wafat : 131 H dikatakan sebelum Basrah
Martabatnya
menurut Ibnu Hajar lemah Martabanya
menurut Dzahabi : Salah satu hafidh dan bukan orang yang kuat hapalannya .
Daraqutny berkata :Menurut saya dia lemah
Mausuah
ruwatil hadis 4734
فقد رواه ابن حبان، وابن
مردويه وغيرهما من وجه آخر.
Sungguh
Ibn Hibban , Ibn Mardaweh dll meriwayatkan dari jalur lain sbb:
قال ابن حبان
أخبرنا الحسن بن سفيان حدثنا محمد بن المنهال الضرير حدثنا يزيد بن زريع حدثنا
هشام الدستوائي قال حدثنا المغيرة ختن مالك بن دينار عن مالك بن دينار عن أنس بن
مالك (جـ 1 ص
Ibn Hibban memberi tahu
kami, Hassan Bin Sufyan memberi tahu kami, Mohammed bin Minhal, yang buta mengatakan kepada kami, Yazid bin
Zureih, memberi tahu kami, Hisham Aldstawai memberi tahu kami, Ak Mughirah besan Malik bin Dinar dari Malik bin dinar dari Anas bin Malik (c 1 p
الصفحة أو الرقم: 53 | خلاصة حكم المحدث : [رجاله ثقات، إلا أن
المغيرة ختن مالك، ذكره ابن حبان في "الثقات" وقال: يغرب. وقال الأزدي:
منكر الحديث. لكنه قد توبع عليه، فالحديث صحيح بهذه المتابعات]
Intinya sanad tsb lemah , karena ada perawi bernama
Mughirah yang menurut Ibn Hibban pernah
buat riwayat aneh. Dan al azdi menyatakan
: Dia mungkar hadisnya.
Mutbaahnya
menurut saya juga lemah.
Cacat dari
sg redaksi hadis :
Riwayat Anas menyatakan :
Mereka adalah penceramah
Dari
orang yang bertujuan dunia.
وفي روايةٍ تُقْرَضُ ألسنتُهُمْ بِمقَارِيضَ من
نارٍ أوْ قال من حديدٍ وفي روايةٍ أتيتُ على سماءِ الدنيا ليلةَ أُسْرِيَ بي
فرأَيْتُ فيها رجالًا تُقْطَعُ ألسنتُهم وشفاهُهم . . . .
Intinya
: Sutau riwayat menyatakan : Lidah mereka
di gunting dengan gunting api .
Atau
gunting besi.
كشف الأستار عن زوائد البزار (1/ 39)
……………….
خُطَبَاءُ الْفِتْنَةِ،
Penceramah
yang suka fitnah.
Lantas
Rasul mereka mereka yang digunting lidahnya itu dimana?
DI
neraka apa di kuburan ?
Bila
dikuburan , siksa kubur itu tidak ada sebagaimana kajian kita yang lalu . Bila
di Neraka, maka siksa Neraka itu belum ada. Sebab hisab dan timbangan amal
manusia belum di lakukan.
Surga
dan Neraka itu masih kosong. Lihat firman Allah sbb:
فَاَمَّا مَنۡ ثَقُلَتۡ
مَوَازِيۡنُهٗ ۙ
﴿۶﴾
6. Dan adapun
orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya
فَهُوَ فِىۡ
عِيۡشَةٍ
رَّاضِيَةٍ ؕ
﴿۷﴾
7. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan
وَاَمَّا مَنۡ
خَفَّتۡ
مَوَازِيۡنُهٗ ۙ
﴿۸﴾
8. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya,
فَاُمُّهٗ
هَاوِيَ ؕةٌ
﴿۹﴾
9. maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah
َمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا
هِيَهۡ ؕ ﴿۱۰﴾
10. Tahukah kamu apakah
neraka Hawiyah itu?
نَارٌ حَامِيَةٌ ﴿۱۱﴾
11. (Yaitu) api yang
sangat panas
Jadi setelah timbangan amal dilakukan dan telah diketahui siapa yang
berat amalan timbangannya, maka akan masuk ke neraka atau surga.
Bila kita percaya hadis tsb yaitu ada siksaan sebelum ada timbangan
amal maka kita akan kufur pada ayat di
atas itu.
Lantas mengapa Rasul shallahu alaihi wasallam tidak menceritakan hadis tsb kepada kafir Quraisy , bila memang
beliau melihatnya.
Dan
memang hadis itu .tidak diketahui oleh mayoritas sahabat , sebab pada tahun 150 H , hadis itu masih hanya
diketahui oleh satu orang yaitu Hammad bin Salamah perawi pertenganan atbaut tabiin – atau pengikut
tabiin.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan