Minggu, Januari 30, 2011

Komentar Ulama Saudi tentang Burdah


                               Komentar Ulama Saudi tentang Burdah



Dalam burdah  di cantumkan kasidah sbb:
يَاأَكْرَمَ الخَلْقِ مَالِي مَنْ أَلُوْذُ بِهِ          سِوَاكَ عِنْدَ حُلُولِ الحاَدِثِ العَمِمِ          
Wahai mahluk termulia ( Muhammad ), aku tidak memiliki perlindungan  kecuali kepadamu ketika  bahaya  melanda.
فَإِنَّ مِنْ جُودِكَ الدُّنْياَ وَضَرَّتَهاَ   وَمِنْ عُلُوْمِكَ عِلْمَ اللَّوْحِ وَالقَلَمِ
Sesungguhnya  engkau ( Rasulullah  )  sangat pemurah  dengan  harta  dunia dan  engkau mengetahui apa yang di loh mahfud dan  penanya .
إِنْ لَمْ يَكُنْ فِي مَعاَدَي آخِذاُ بِيَدِي  فَضْلاُ وَإِلاَّ فَقُلْ ياَزَلَّةَ الَقَدَمِ
Bila Rasulullah  saw  di hari kiamat  tidak sudi memegang tanganku, maka katakanlah kepadaku  : “ Wahai  orang  yang terpereset “
إِنَّ لِي ذِمَّةً مِنْهُ بِتَسْمِيَتيِ ‏      مُحَمَّدًا وَهُوَ أَوْفَى الْخَلْقِ بِالذِّمَمِ
Sesungguhnya aku mempunya perjanjian dari Muhammad karena aku di beri nama Muhammad dan dia adalah mahluk yang paling setia dengan perjanjian
                                                                                      
Al Utsaimin berkata : Kalimat tsb sangat kufur dan terlalu dalam memuji Rasulullah SAW, mengapa penyair menyekutukan kepada Allah dengan sesuatu. Rasulullah SAW
itu mulia bukan karena beliau bernama Muhammad tapi karena beliau adalah hamba dan utusanNya. [1]
Al Utsaimin melanjutkan perkataannya:
Sang penyair berlindung kepada Rasulullah SAW di akhirat bukan kepada Allah azza wajal, dia menyebut bahwa dia akan binasa bila tidak mendapat pertolongan Muhammad, dia lupa kepada Allah yang di tanganNya bahaya, manfaaat, pemberian dan tidak memberi. Dialah yang akan menyelamatkan para kekasihnya dan orang – orang yang taat. Sang penyair menjadikan Rasulullah SAW penguasa dunia dan akhirat dan itulah sebagian dari kedermawanan Rasulullah SAW. Dia menyatakan bahwa Rasulullah SAW
mengetahui perkara gaib dan mengetahui tulisan di loh mahfud. Ini adalah kekufuran yang nyata dan keterlaluan dalam memuji. Kita mohon kepada Allah agar di selamatkan dari padanya. 
Bila penyair itu mati dalam keadaan seperti itu dan tidak bertobat, maka dia mati dalam keadaan kufur dan kesesatan yang terjelek. Bagi muslim hendaklah berhati - hati dari kekufuran seperti ini dan jangan tertipu dengan burdah atau pengarangnya. [2]
Ibnu Rojab berkata: Kita bersaksi bahwa orang yang berkata seperti penyair itu tidak bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah, tapi menyaksikan bahwa Muhammad di atas Allah, bagaimana mungkin pemujaan yang melewati batas itu?
Pujaan itu melebihi pujaan kaum Nasrani yang menyatakan bahwa Isa adalah anak Allah. Mereka  berkata: Tuhan ketiga dari Tuhan tiga. Mereka berkata lebih dari itu. Mereka  berkata:  “Sesungguhnya Allah berfirman:
مَنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَأٍذَكَرْتُهُ فِي مَلَأٍ خَيْرٍ مِنْهُ، وَأَنَا مَعَ عَبْدِي إِذَا ذَكَرَنيِ
Barang siapa yang menyebut Aku, Aku akan menyebutnya di kumpulan yang lebih baik dari padanya. Dan Aku bersama hambaKu bila menyebut Aku .

Mereka  berkata : Rasulullah SAW bersama kita bila kita menyebutnya.
Karena itu, mereka di malam maulid bila ada orang yang membaca kalimat Al musthofa , mereka sama berdiri. Mereka berkata : Karena Rasulullah SAW hadir dalam majlis kita , kita berdiri dengan kehadirannya. Para sahabat lebih menghormati kepada Rasulullah SAW dari pada kita atau mereka . Walaupun demikian bila Rasulullah SAW  masuk lalu berbicara kepada mereka. Mereka tidak berdiri untuk menghormati beliau. Pada hal Rasulullah SAW  masih hidup.  Dan orang – orang sekarang malah berdiri ketika nama Al musthofa di sebut. Lihatlah! bagaimanakah akal mereka bisa menyimpang sedemikian rupa
Saya berkata:  Di dalam burdah masih ada kasidah – kasidah yang sirik sbb:
فَإِنَّ فَضْلَ رَسُوْلِ اللهِ لَيْسَ لَهُ حَدٌّ     فَيُعْرِبَ عَنْهُ ناَطِقٌ بِفَمٍ
Sesungguhnya keutamaan   Rasulullah  saw  tidak memiliki batas  hingga bisa di jelaskan  oleh orang yang berbicara .
Ket: Kalimat yang membahayakan tauhid disini adalah yang kami beri garis, Rasulullah SAW  itu  manusia  itu bersifat lemah  sebagaimana   firman Allah :
وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Dan manusia dijadikan bersifat lemah. ( Annisa 28 ) .
Penyair tsb menyatakan keutamaan Rasulullah SAW  tidak bisa di katakan dengan mulut,dan tanpa batas, jadi super hebat diatas kehebatan manusia. Sang penyair mengatakan lagi :
لَوْ ناَسَبَتْ قَدْرَهُ أَياَتُهُ عِظَماً    أَحْياَ اسْمُهُ حِيْنَ يُدْعَى دَارِسَ الرِّمَمِ
Bila mukjizat Muhammad sesuai dengan derajatnya yang agung, maka nama  Muhammad  di panggil  akan bisa menghidupkan tulang belulang yang sudah rapuh
Ket : Pujaan ini mengangkat derajat Muhammad  mirip dengan Allah, nama  Allah saja bila di sebut tidak bisa  menghidupkan bangkai .Inilah  pangkal kesyirikan .
وَكُلُّ آيٍ أَتَى الرُّ سْلُ الكِرَامُ بِهاَ    فَإِنَّماَ اتَّصَلَتْ مِنْ نُورِهِ بِهِمِ
Setiap mukjizat para  Rasul  yang mulia pada hakikatnya  dari nur Muhammad
Ket:  Mestinya  mukjizat Nabi  Muhammad  dan para  Rasul  adalah dari Allah bukan dari cahaya Nabi Muhammad .
مَاسَامَنَي الدَّهْرُ ضَيْماًوَاسْتَجَرْتُ بِهِ     إِلاَّ وَنِلْتُ جِوَاراً مِنْهُ لَمْ يُضَمِ
Setiap  zaman  menganiaya  aku lalu aku minta perlindungan dengan  Nabi Muhammad,  akupun  dapat  keselamatan  dan perlindungan .
Ket: Kesyirikan disini minta perlindungan kepada Nabi Muhammad ketika tertimpa musibah.
وَمَنْ تَكُنْ بِرَسُوْلِ اللهِ نُصْرَتُه    إِنْ تَلْقَهُ الأُسْدُ فِي آجاَمِهاَ تَجِمِ
Barang siapa  yang pembelaannya  karena Rasulullah bila  bertemu dengan singa di sarangnya akan menahan diri.
Ket: Kesyirikan disini pembelaannya  karena  kehurmatan  Rasulullah  saw, 
وَلَنْ تَرَى مِنْ وَلِيٍّ غَيْرَ مُنْتَصِرٍ      بِهِ وَلاَ مِنْ عَدُوٍّ غَيْرَ مُنْقَصِمٍ
Dan kamu tidak melihat seorang wali yang tidak mendapat kemenangan karena  kehurmatan Nabi Muhammad, begitu juga musuh akan  kalah
Ket : “Kesyirikan disini  pernyataan mendapat kemenangan bukan karena  pertolongan Allah tapi karena  kehurmatan Nabi Muhammad”.
Abdullah bin Abdul aziz bin Baz berkata:
Bila bacaan itu mengandung minta pertolongan kepada selain Allah atau berdoa dengan tawassul sebagaimana dalam kasidah Burdah maka hukumnya syirik [3]
Dalam kehidupan kita sehari – hari, burdah sebagai menu bacaan masarakat kita setelah diba`. Ia di baca ketika ada walimah untuk pemberangkatan jamaah haji. Bahkan di salah satu pondok pesantren, burdah di baca dengan maksud supaya sawah kiyai yang berdekatan dengan sungai Bengawan solo yang berdekatan dengan pondoknya agar tidak berkurang karena gésékan air sungai. Ternyata tiap setelah maghrib para santri membaca burdah, tapi tanah sawahnya tetap berkurang. Bahkan sekarang pondoknya berdekatan dengan tanggul sungai bengawan solo. Memang sebagian pondok pesantren, bahkan umumnya masarakat mengangap burdah itu suatu bacaan yang mustajab untuk berdoa.
Setiap saya mendengarkan pengajian ulama di Mekkah,  saya selalu mendengarkan keritikan mereka kepada burdah dan menyatakan bacaan tsb banyak kesirikannya. Bahkan  bila ada orang yang pergi ke masjidil haram dengan membawa burdah akan di rampas, bahkan akan di bawa ke kantor polisi disana.
Ingat ! Berilah komentar dengan mengkelik slect profile , lalu pilih anonymous , lalu tulis namamu dlm kolom komentar , lalu tulis komentar apa yang anda inginkan dan pakailah bahasa yang baik jangan kotor . Hub : 03192153325 Email .Darulqurani@yahoo.co.id atau dengarkan cd pengajianku, jumlahnya  35 keping atau bacalah buku mantan kiyai NU menggugat shalawat dan  dzikir syirik terbitan  Laa tasyuk press


 



[1] Fatwa Al Utsaimin , bab bersumpah dengan selain Allah .
[2] Fatwa Al Utsaimin , pertanyaan ke 1

[3] Enseplopedi fatwa komisi fatwa kerajaan Saudi arabia 949

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan