Kajian hadis keutamaan masjidil haram
فَضْلُ الصَّلاَةِ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ عَلَى غَيْرِهِ : مِئَةُ أَلْفِ صَلاَةٍ وَفِي مَسْجِدِي : أَلْفُ صَلاَةٍ وَفِي مَسْجِدِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ : خَمْسُ مِئَةِ صَلاَةٍ
Menjalankan salat di masjidil haram di bandingkan dengan masjid lainnya terdapat kelebihan seratus ribu salat . Untuk masjidku punya kelebihan seribu kali lipat salat di tempat lainnya dan untuk masjidil aqsha punya kelebihan lima ratus kali salat di tempat lain . Al bani menyatakan hadis tsb lemah dengan seluruh jalurnya .
Silsilah dhoifah – ringkasan hal 357/11
صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِي سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجَدَ الْحَرَامَ فَصَلاَةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ رَوَاهُ أَحْمَدُ وَابْنُ مَاجَه بِإِسْنَادَيْنِ صَحِيْحَيْنِ
Melakukan salat di masjidku ( Medinah ) ini lebih utama dari pada seribu salat di lainnya kecuali masjidil haram . Dan melakukan salat di masjidil haram lebih utama dari pada seratus ribu salat di tempat lain . HR Ahmad dan Ibn Majah dengan dua sanad yang sahih . Al bani berkata : Sahih ,[1]
Saya Mahrus ali berkata :
Untuk riwayat Ibn Majah sanadnya sbb :
حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ أَنْبَأَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرٍ
Bercerita kepada kami , Ismail bin Asad lalu berkata : Bercerita kepada kami Zakariya bin Ady , lalu berkata : Bercerita kepada kami Ubaidillah bin Amar dari Abd Karim dari Atha` dari jabir ra
HR Ibnu Majah 1396 Ada perawi bernama Ubaidillah bin Amar yang suka keliru dalam meriwayatkan hadis
Sanad lainnya dalam kitab Sunan Ibn Majah sbb :
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو الْخَطَّابِ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا رُزَيْقٌ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْأَلْهَانِيُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
Bercerita kepada kami Hisyam bin Ammar , lalu berkata : Bercerita kepada kami Abul KHatthab ad dimasyqi , lalu berkata : Bercerita kepada kami Ruzaiq – Abu Abdillah al alhani dari Anas bin Malik …………
HR Ibn Majah 1403 ada perawi bernama abul khattab dimasyqi yang tidak dikenal . Jadi hadis tsb lemah .
قَالَ حَدَّثَنَا يُونُسُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَبِيبٌ الْمُعَلِّمُ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ
Bercerita kepada kami Yunus lalu berkata : Bercerita kepada kami Hammad ya`ni bin Zaid , lalu berkata : Bercerita kepada kami Habib al mualim dari Atha` dari Abdullah bin ZUbair ……………………………
Saya mahrus ali berkata :
Tentang perawi bernama Habib al Muallim banyak ulama yang memberikan komentar sbb :
وَ قَالَ النَّسَائِى : لَيْسَ بِالْقَوِىِّ
Imam Nasai berkata : Habib al mualim perawi yang tidak kuat . [2] Dia penduduk Basrah – Irak .
قَالَ عَمَرْو بْنُ عَلِيٍّ كَانَ يَحْيَى لاَ يُحَدِّثُ عَنْهُ
Amar bin Ali berkata : Yahya bin Main tidak mau menerima hadisnya dan tidak mau meriwayatkan hadis dari padanya. [3]
وَقاَلَ أَحْمَدُ مَا احْتُجَّ بِحَدِيْثِهِ
Imam Ahmad berkata : Hadisnya tidak bisa di buat hujjah .[4]
Hammad bin Zaid juga perawi Basrah Irak [5] Atha` bin Abu Ribah juga perawi Mekkah , begitu juga Abdullah bin Zubair .
Jadi aneh sekali hadis tsb tidak di kenal di kalangan penduduk Medinah dan Imam Malik sendiri tidak meriwayatkannya . Maksudnya tidak meriwayatkan hadis yang ada pernyataan bahwa Salat di masjidil haram memiliki kelipatan seratus ribu kali .
Dalam kitab talkhis ada sanad lagi untuk hadis tsb sbb :
عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ - هُوَ الْجَزَرِيُّ - عَنْ عَطَاءٍ ، عَنْ جَابِرٍ رَفَعَهُ
Dari Abd karim – yaitu al Jazri – dari Atha` dari jabir yang marfu` …………. Lalu hadis tsb di sebutkan …………………
Ibn Hajar al Hatsami al asqalani berkata :
وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ إلَّا أَنَّهُ اُخْتُلِفَ فِيهِ عَلَى عَطَاءٍ
Sanadnya sahih , hanya saja masih hilaf tentang Atha`
Al Bukhari menyatakan sanad tsb tidak sahih . [6]
509 - حَدِيْثُ أَبِى الدَّرْدَاءِ رَفَعَهُ : " الصَّلاَةُ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ بِمَائَةِ أَلْفِ صَِلاَةٍ ، وَ الصَّلاَةُ فِى مَسْجِدِى بِأَلْفِ صَلاَةٍ ، وَ الصَّلاَةُ فِى بَيٍْتِ الْمَقْدِسِ بِخَمْسِمَائَةِ صَلاَةٍ " .
Hadis Abud Darda` yang marfu` : Menjalankan salat di masjidil haram di lipatkan pahalanya sebagaimana seratus ribu kali . Dan menjalankan salat di masjidku dengan seribu kali salat dan menjalankan salat di baitul maqdis sama dengan lima ratus kali salat .
HR Thabrani [7]
قَالَ الْحَافِظُ فِى " اْلفَتْحِ " 3 / 67 : قَالَ اْلبَزَّارُ : إِسْنَادُهُ حَسَنٌ .
Al Hafid Ibnu Hajar berkata dalam kitab Fathul bari 67/3 . Al Bazzar berkata : Sanadnya hasan .
Al albani menyatakan hadis tsb mungkar dhoifut targhib wattarhib 190/1
Pernyataan Al Bazzar itu di bantah oleh Al bani dan di lemahkan karena :
وَفِيْهِ سَعِيْدٌ بْنُ سَالِمٍ اْلقَدَّاحُ وَقَدْ ضَعَّفُوهُ وَرَوَاهُ عَنْ سَعِيْدٍ بْنِ بَشِيْرٍ وَلَهُ تَرْجَمَةٌ فِي آخِرِ اْلكِتَابِ فِي الرُّوَاةِ اْلمُخْتَلَفِ فِيْهٍمْ ) .
Sanadnya terdapat Sa`id bin Salim al Qaddah , sungguh para ulama telah menyatakan lemah kepadanya . Ia di riwayatkan oleh Said bin Basyir . Dan dia termasuk perawi – perawi yang masih hilap , lihat riwayat hidupnya dalam akhir kitab . [8]
Hadis yang sahih dalam hal ini sbb :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيْمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامِ
رَوَاهُ مُسْلِمٍ وَالنَّسَائِي وَابْنُ مَاجَهْ
Dari Ibnu Umar ra , sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Menjalankan salat di masjidku ini lebih utama dari pada melakukannya di tempat lain dengan seribu kali salat kecuali di masjidil haram . HR Muslim , Nasai , dan Ibnu Majah .
Sahih kataku .
Jadi pernyataan bahwa melakukan salat di masjidil haram sama dengan seratus ribu kali di tempat lain adalah redaksi yang lemah . Besar kemungkinan tambahan dari perawi - perawi lemah hapalannya dan sudah cukup Imam Muslim , Bukhari , Nasai , Tirmidzi dan Abu dawud tidak meriwayatkannya . Anehnya penduduk Medinah sendiri tidak kenal kepadanya .
Dalam web site :
http://espanol.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?indexstartno=0&hflag=&pid=400841&bk_no=962&startno=18 terdapat keterangan sbb :
رقم الحديث: 1008
(حديث مرفوع) وَعَنْ سَعِيدٍ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " صَلاةٌ فِي مَسْجِدِي أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إلا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ " ، زَادَ الشَّيْخَانِ : " مَسْجِدِي هَذَا " ، وَزَادَ ابْنُ مَاجَهْ ، مِنْ حَدِيثِ جَابِرٍ : " وَصَلاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاةٍ فِيمَا سِوَاهُ " ، وَزَادَ أَحْمَدُ ، وَابْنُ حِبَّانَ ، مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ : " وَصَلاةٌ فِي ذَلِكَ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ صَلاةٍ فِي هَذَا " .
Nomer hadis 1008
Hadis marfu`dari Sa`id dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW : Melakukan salat di masjidku lebih utama seribu kali dari pada di tempat lain kecuali masjidil haram .
Bukhari Muslim menambah masjidku ini .
Ibnu Majah menambah dari hadis Jabir : Dan melakukan salat di masjidil haram lebih utama seratus ribu kali salat di tempat lain .
Imam Ahmad dan Ibn Hibban menambah dari hadis Abdullah bin Zubair Dan menjalankan salat di tempat itu lebih utama seratus kali salat di tempat ini .
KOmentarku : Jadi melakukan salat di masjid haram yang berkelipatan ratusan ribu itu tambahan dari perawi belaka dan kita ini ingin yang lebih mantap dan tidak meragukan yaitu yang asli dari nabi.
فَعِنْدَ الشَّافِعِي وَالْجُمْهُورِ مَعْنَاهُ : إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَام ، فَإِنَّ الصَّلاَةَ فِيْهِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّلاَةِ فِي مَسْجِدِي . َوعِنْدَ مَالِكٍ وَمُوَافِقِيْهِ : إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَام فإنّ الصَّلاَةَ
في مَسْجِدِي ([9]) تُفَضِّلُهُ بِدُوْنِ اْلأَلْفِ([10]) .
في مَسْجِدِي ([9]) تُفَضِّلُهُ بِدُوْنِ اْلأَلْفِ([10]) .
Menurut Imam Syafii dan kebanyakan ulama , maksudnya kecuali masjidil haram > Sesungguhnya salat di dalamnya lebih utama dari pada salat di masjidku .
Menurut Imam Malik dan orang – orang yang berpendapat sama dengannya kecuali masjidul haram . Sesungguhnya salat di masjidku melebihinya tanpa kalimat kelipatan ribuan .
Komentarku : seolah Imam Malik tidak sepakat dengan kelipatan salat di masjidil haram sampai seratus ribu itu .
Ingat ! Berilah komentar dengan mengkelik slect profile , lalu pilih anonymous , lalu tulis namamu dlm kolom komentar , lalu tulis komentar apa yang anda inginkan dan pakailah bahasa yang baik jangan kotor .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan