Tugas malaikat Israfil .
3 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عَبْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عُمَرَ بن أَبِي لَيْلَى، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الْحَكَمِ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ،
قَالَ: هَذَا إِسْرَافِيلُ خَلَقَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَهُ بَيْنَ يَدَيْهِ صافًّا قَدَمَيْهِ لا يَرْفَعُ طَرْفَهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الرَّبِّ سَبْعُونَ نُورًا مَا مِنْهَا مِنْ نُورٍ يَكَادُ يَدْنُو مِنْهُ إِلا احْتَرَقَ، بَيْنَ يَدَيْهِ لَوْحٌ فَإِذَا أَذِنَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي شَيْءٍ فِي السَّمَاءِ أَوْ فِي الأَرْضِ ارْتَفَعَ ذَلِكَ الْوَحْيُ فَضَرَبَ جَبْهَتَهُ فَيَنْظُرُ فَإِنْ كَانَ مِنْ عَمَلِي أَمَرَنِي بِهِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ عَمِلِ مِيكَائِيلَ أَمَرَهُ بِهِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ عَمِلِ مَلَكِ الْمَوْتِ أَمَرَهُ بِهِ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، وَعَلَى أَيِّ
Ibnu Abbas berkata : Ini Israfil yang di ciptakan oleh Allah pada hari Allah menciptakannya di mukaNya dengan membariskan kedua tapak kakinya . Dia tidak mengangkat pandangannya . Antara dia dan Tuhan terdapat tujuh puluh cahaya . Setiap cahaya yang akan mendekat kepadaNya akan terbakar dimukaNya . Di mukaNYa terdapat papan ( lauh ) . Bila Allah azza wajal memberikan restu untuk sesuatu di langit dan bumi , maka hilanglah wahyu itu dan memukul dahi Israil . Lalu dilihat . Bila untuk pekerjaanku , maka aku di perintah . Bila untuk tugas Mikail , maka di perintahkan kepadanya .Bila untuk tugas malakul maut , maka diperintahkan untuknya . ……………[1]
Ali bin Abu Bakar Al Haitami berkata :
رَوَاهُ الطَّبْرَانِي وَفِيْهِ مُحَمَّدٌ بْنُ أَبِي لَيْلَى وَقَدْ وَثَّقَهُ جَمَاعَةٌ وَلَكِنَّهُ سَيِّئُ الْحِفْظِ، وَبَقِيَّةُ رِجَالِهِ ثِقَاتٌ.
Hr Thabrani , sanadnya terdapat Muhammad bin Abu Laila . Sungguh segolongan jama`ah ahlul hadis menyatakan terpercaya padanya . Tapi dia sendiri adalah jelek hapalannya . Dan perawi selain dia terpercaya. [2]
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Ber arti hadis tsb lemah . Dalam http://www.alqasas.com dinyatakan sbb :
هَذَا حَدِيْثٌ غَرِيْبٌ مِنْ هَذَا اْلوَجْهِ
Ini hadis nyeleneh dari jalur ini .
Dalam kitab Takhrij ahaditsil ihya` 1/240 terdapat keterangan bahwa sanadnya lemah .
Tentang lapis cahaya antara Israfil dan Allah sampai tujuh puluh itu tiada keterangan nya dalam al quran dan bertentangan dengan ayat :
اللَّهُ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ(35)
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.[3]
Bila Nabi Musa as tahu bahwa lapisan cahaya yang menghadang Allah begitu panas , dan barang yang mendekatnya akan membakarnya , maka nabi Musa tidak akan berani minta melihatNya sebagaimana ayat :
وَلَمَّا جَاءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ(143)
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".[4]
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَنَامُ وَلَا يَنْبَغِي لَهُ أَنْ يَنَامَ يَخْفِضُ الْقِسْطَ وَيَرْفَعُهُ يُرْفَعُ إِلَيْهِ عَمَلُ اللَّيْلِ قَبْلَ عَمَلِ النَّهَارِ وَعَمَلُ النَّهَارِ قَبْلَ عَمَلِ اللَّيْلِ حِجَابُهُ النُّورُ لَوْ كَشَفَهُ لَأَحْرَقَتْ سُبُحَاتُ وَجْهِهِ مَا انْتَهَى إِلَيْهِ بَصَرُهُ مِنْ خَلْقِهِ
………………..Abu Musa berkata : Rasulullah SAW berdiri di kalangan kita dengan mengatakan lima kalimat . beliau bersabda : Sesungguhnya Allah azza wajal tidak tidur , dan tak layak bagiNya untuk tidur . Beliau menurunkan timbangan amal dan mengangkatnya . KepadaNya , diangkat perbuatan malam sebelum perbuatan siang dan amalan malam sebelum amalan siang . HijabNya adalah cahaya . Seandainya di buka , maka keagungan wajah Allah akan membakar apa yang dilihatnya dari mahlukNya. [5]
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Hadis tsb setahu saya hanya bersumber dari satu orang Abu Ubaidah dan tiada yang mendukungnya . Karena itu , Imam Bukhari , Tirmidzi , Nasai dan Abu dawud setahu saya tidak meriwayatkannya .
Fatalnya besok di hari kiamat , orang – orang mukmin bisa melihat Allah , lalu mengapa mereka tidak terbakar . Lihat ayat sbb :
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ بَاسِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.[6]
Dalam suatu hadis di jelaskan :
Dalam suatu hadis di jelaskan : Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya:
أَنَّ النَّاسَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ هَلْ تُمَارُونَ فِي الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ دُونَهُ سَحَابٌ قَالُوا لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَهَلْ تُمَارُونَ فِي الشَّمْسِ لَيْسَ دُونَهَا سَحَابٌ قَالُوا لَا قَالَ فَإِنَّكُمْ تَرَوْنَهُ كَذَلِكَ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُ مَنْ كَانَ يَعْبُدُ شَيْئًا فَلْيَتَّبِعْ فَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الشَّمْسَ وَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الْقَمَرَ وَمِنْهُمْ مَنْ يَتَّبِعُ الطَّوَاغِيتَ وَتَبْقَى هَذِهِ الْأُمَّةُ فِيهَا مُنَافِقُوهَا فَيَأْتِيهِمُ اللَّهُ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ هَذَا مَكَانُنَا حَتَّى يَأْتِيَنَا رَبُّنَا فَإِذَا جَاءَ رَبُّنَا عَرَفْنَاهُ فَيَأْتِيهِمُ اللَّهُ فَيَقُولُ أَنَا رَبُّكُمْ فَيَقُولُونَ أَنْتَ رَبُّنَا فَيَدْعُوهُمْ فَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ جَهَنَّمَ
Sesungguhnya orang banyak telah bertanya Rasulullah s.a.w dengan berkata: Wahai Rasulullah! Adakah kami dapat melihat Tuhan kami pada Hari Kiamat? Lalu Rasulullah s.a.w menjawab dengan bersabda: Adakah berbahaya jikalau kamu melihat bulan pada malam purnama? Mereka pun menjawab: Tidak, wahai Rasulullah! Baginda bertanya lagi kepada mereka: Adakah berbahaya jikalau kamu melihat matahari yang tidak dilindungi awan? Mereka menjawab: Tidak, wahai Rasulullah! Kemudian baginda bersabda: Begitulah juga kamu akan melihatNya, Allah s.w.t akan menghimpunkan seluruh manusia pada Hari Kiamat dan berkata kepada mereka Barangsiapa yang menyembah sesuatu benda, maka ikutilah benda tersebut. Bagi orang yang menyembah matahari, mereka akan mengikut matahari tersebut. Bagi orang yang menyembah bulan maka mereka akan mengikuti bulan tersebut. Manakala orang yang menyembah toghut, maka mereka akan mengikuti taghutnya itu. Jadi tinggal lagi umat ini yaitu umat yang percaya kepada Allah termasuklah orang-orang munafik yang tetap dengan kemunafikan mereka. Lalu Allah mendatangi mereka dengan bentuk yang tidak sebenarnya di mana gambaran tersebut tidak mereka kenali dan berfirman kepada mereka: Akulah Tuhanmu. Mereka berkata: Kami berlindung dengan Allah daripada engkau yaitu gambaran tersebut, beginilah pendirian kami sehingga Tuhan kami benar-benar datang kepada kami kerna kami mengenaliNya. Lalu Allah mendatangi mereka dengan gambaranNya yang benar sebagaimana yang mereka kenali dan berfirman kepada mereka: Akulah Tuhan kamu. Mereka pun menjawab: Engkaulah Tuhanku. Mereka pun mengikutNya. Kemudian Allah merentangkan kepada mereka suatu titian di atas Neraka. *[7]
Jadi hadis Allah memiliki hijab dari cahaya yang bila di singkap akan membakar segala apa yang di lihat itu bertentangan dengan ayat tadi juga dengan hadis riwayat Muslim dan Bukhari sendiri sebagaimana baru di baca di atas .
Israfil pemikul arasy ?
9 - حَدَّثَنَا اْلوَلِيْدُ بْنُ أَبَانَ ، أَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عَمَّارٍ الرَّازِي ، نَا مُؤَمَّلٌ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ ، أَنَا حَمَّادٌ بْنُ زَيْدٍ ، عَنْ عَلِيٍّ بْنِ زَيْدٍ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْحَارِثِ ، قَالَ : كُنْتُ عِنْدَ عَائِشَةَ ، وَعِنْدَهَا كَعْبُ الْحَبْرُ فَذَكَرَ إِسْرَافِيْلُ ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ : يَا كَعْبُ ، أَخْبِرْنِي عَنْ إِسْرَافِيْلَ ، فَقَالَ كَعْبٌ : ِعنْدَكُمْ اْلعِلْمُ ، فَقَالَتْ : أَجَلْ ، فَأَخْبِرْنِي ، قَالَ : « َلهُ أَرْبَعَةُ أَجْنِحَةٍ ، جَنَاحَانِ فِي الْهَوَاءِ ، وَجَنَاحٌ قَدْ تَسَرْبَلَ بِهِ ، وَجَنَاحٌ عَلَى كَاهِلِهِ ، وَاْلعَرْشُ عَلَى كَاهِلِهِ وَالْقَلَمُ عَلَى أُذُنِهِ ، فَإِذَا نَزَلَ اْلوَحْيُ كَتَبَ اْلقَلَمُ ، ثُمَّ دَرَسَتْ الْمَلاَئِكَةُ وَمَلَكُ الصُّوْرِ جَاثٍ عَلىَ إِحْدَى رَكْبَتَيْهِ ، وَقَدْ نُصِبَتْ اْلأُخْرَى ، فَالْتَقَمَ الصُّوْرَ مَحْنِيٌّ ظَهْرُهُ ، شَاخِصٌ بَصَرَهُ إِلَى إِسْرَافِيْلَ ، وَقَدْ أَمَرَ إِذَا رَأَى إِسْرَافِيْلَ قَدْ ضَمَّ جَنَاحَهُ أَنْ يَنْفُخَ فِي الصُّوْرِ » ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ : « هَكَذَا سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ »
Dari Abdullah bin Al Harits berkata : Aku di sisi Aisyah dan disisinya Ka`ab al habr , lalu menyebut Israfil .
Aisyah berkata : Wahai Ka`ab , beritahu aku tentang Israfil .
Ka`ab berkata : Kamu punya Ilmu .
Aisyah berkata : Ya , maka beritahu aku .
Kaab berkata : Dia punya empat sayap . Dua sayap di udara dan satu sayap lagi di buat pakaiannya . Satu sayap di pundaknya dan Arasy juga di pundaknya . Dan pena di telinganya .
Bila wahyu telah di turunkan , maka pena menulis , lalu malaikat malaikat mempelajarinya , lalu malaikat pencabut nyawa datang dengan duduk di atas satu lututnya dan lutut yang lain dijulurkan .
Bila wahyu telah di turunkan , maka pena menulis , lalu malaikat malaikat mempelajarinya , lalu malaikat pencabut nyawa datang dengan duduk di atas satu lututnya dan lutut yang lain dijulurkan .
Lalu dia menelan sangkakala dengan menundukkan punggung , lalu pandangannya melihat kepada Israfil . Sungguh dia telah memerintah bila melihat Israfil telah mengumpulkan sayapnya maka hendaklah meniup sangkakala
Aisyah berkata : Demikianlah aku mendengar Rasulullah SAW bersabda .[8]
Imam Thabrani menyatakan :
لَِمْ يِرْوِ هَذَا الْحَدِيْثَ عَنْ حَمَّادٍ بْنِ زَيْدٍ إِلاَّ مُؤَمَّلٌ
Hadis tsb hanya Muammal yang meriwayatkan dari Hammad bin zaid .
Al albani menyatakan hadis tsb mungkar [9]
Jadi hadis tsb tidak bisa di buat landasan bahwa Israfil pemikul Arasy karena sangat lemah . Ada hadis lagi sbb :
5 - أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِبَعْضِ عَظَمَةِ اللهِ إِنَّ ِللهِ مَلَكًا مِنْ حَمَلَةِ اْلعَرْشِ يُقَالُ لَهُ إِسْرَافِيْلُ زَاوِيَةٌ مِنْ زَوَايَا الْعَرْشِ عَلَى كَاهِلِهِ قَدْ مَرِقَتْ قَدَمَاهُ فِى اْلأَرْضِ السُّفْلَى وَمَرَقَ رَأْسُهُ مِنَ السَّمَاءِ السَّابِعَةِ اْلعُلْيَا فَمَنْ مِثْلُهُ مِنْ خَلِيْقَةِ رَبِّكُمْ (أَبُو نُعَيْمٍ فِى الْحِلْيَةِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ) (6/65) .
Maukah kamu aku beritahu kamu sebagian keagungan Allah . Sesungguhnya Allah punya malaikat yang memikul arasy , bernama Israfil – sudut dari sudut Arasy berada di pundaknya . Kedua tumitnya berada di bumi yang terbawah dan kepalanya di langit tujuh . Siapakah yang seperti dia dari mahluk Tuhanmu . HR Abu Nuaim dari Ibnu Abbas dalam kitab al Hilyah 6/65 . [10]
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Abdullah bin Yusuf al zaila`I menyatakan :
قُلْتُ غَرِيْبٌ
Aku berkata : Ia gharib – nyeleneh . [11]
Setahu saya , hanya Abu Nuaim yang meriwayatkannya tanpa sanad dan jarang sekali kitab yang mencantumkannya. Hal ini menunjukkan bahwa hadis tsb perlu di kaji ulang dan ganjil sekali . Mayoritas ulama enggan mencantumkannya dalam kitab – kitab mereka .
Muhammad Syamsul haq Al adhim menyatakan :
- قَالَ اِبْن حَجَر الْمَكِّيّ : كَأَنَّهُ قَدَّمَ جِبْرِيل لِأَنَّهُ أَمِين الْكُتُب السَّمَاوِيَّة ، فَسَائِر الْأُمُور الدِّينِيَّة رَاجِعَة إِلَيْهِ وَأَخَّرَ إِسْرَافِيل لِأَنَّهُ أَمِين اللَّوْح الْمَحْفُوظ وَالصُّور ، فَإِلَيْهِ أَمْر الْمَعَاش وَالْمَعَاد .
Ibnu Hajar al makki berkata : Seolah mendahulukan Jibril karena dia adalah orang kepercayaan kitab – kitab samawi – kitab kitab suci . dan seluruh masalah agama adalah selalu mengacu kepadanya .
Israfi di akhirkan karena dia adalah malaikat kepercayaan dalam menjaga loh mahfud dan sangkakala . Dan padanya urusan kehidupan dan hari akhirat . [12]
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Setahu saya Ibnu Hajar menyatakan seperti tanpa landasan dari al quran atau hadis sahih lainnya . Ini sekedar pendapat belaka , saya kurang setuju dan dia hanya bikin – bikin belaka atau mengada – ada yang harus di buang saja .
Israfil tidak pernah tertawa.
- قُلْتُ لِجِبْرِيْلَ يَا جِبْرِيْلُ مَا لِى لاَ أَرَى إِسْرَافِيْلَ يَضْحَكُ وَلَمْ يَأْتِنِى أَحَدٌ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ إِلاَّ رَأَيْتُهُ يَضْحَكُ قَالَ جِبْرِيْلُ مَا رَأَيْنَا ذَلِكَ الْمَلَكَ ضَاحِكاً مُنْذُ خُلِقَتِ النَّارُ (اْلبَيْهَقِى فِى شُعَبِ اْلإِيْمَانِ عَنِ الْمُطَّلِبِ)
أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِى فِى شُعَبِ اْلإِيْمَانِ (1/521 ، رقم 913) .
Aku berkata kepada Jibril , wahai Jibril mengapa aku tidak pernah melihat Israfil ketawa . dan setiap malaikat yang datang kepadaku mesti tertawa .
Jibril berkata : Kami tidak pernah melihat malaikat itu tertawa sejak api neraka di ciptakan . HR Al Baihaqi dalam kitab Syuab al iman 1/ 521- nomer hadis 913 .
أَخْبَرَناَ أَبُو عَبْدِ اللهِ الْحَافِظُ ، وَمُحَمَّدٌ بْنُ مُوْسَى قَالاَ : أَنْبَأَنَا أَبُو اْلعَبَّاسِ بْنُ يَعْقُوْبَ ، حَدَّثَنَا الرَّبِيْعُ بْنُ سُلَيْمَانَ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ وَهْبٍ ، أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ ، حَدَّثَنِي عَمْرٌو ، عَنِ الْمُطَّلِبِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
Bercerita kepada kami Abu Abdillah al Hafidh dan Muhammad bin Musa , lalu berkata : Bercerita kepada kami Abul abbas bin Ya`qub , lalu berkata : Bercerita kepada kami Al rabi` bin Sulaiman dari Abdullah bin Wahab , lalu berkata : Bercerita kepada kami Sulaiman bin Bilal , lalu berkata : Bercerita kepada ku Amar dari Al mutthalib , sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : …………..Syuab al iman 2/ 467
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Perawi bernama Abul abbas bin Ya`qub yang tidak tercantum dalam kedua kitab Tahdzib Dzahabi dan Ibnu hajar al asqalani . Dan saya tidak mengetahui identitas dirinya , siapakah dia. Apakah termasuk perawi pendusta atau terpercaya. Saya tidak menjumpai orang yang meriwayatkannya kecuali Baihaqi . Jadi redaksi hadis itu nyeleneh dan tidak bisa di buat pedoman .
Israfil mahluk terbesar
Muhammad As syarbini al khathib berkata :
وَهُوَ اْلقَرْنُ الَّذِي يَنْفُخُ فِيْهِ إِسْرَافِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ِللْمَوْتِ الْعَامِّ وَالْبَعْثِ اْلعَامّ عِنْدَ التَّكَامُلِ وَاْنقِطَاعِ أَوَانِ التَّعَامُلِ وَهُوَ بِحَيْثُ لاَ يَعْلَمُ قَدْرَ عَظْمِهِ وَاتِّسَاعِهِ إِلاَّ اللهُ تَعَالَى وَهُوَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَدْ الْتَقَمَ الصُّوْرَ مِنْ حِيْنَ بُعِثَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ وَأَصْغَى سَمْعَهُ يَنْتَظِرُ مَتَى يُؤْمَرُ فَيَالَهَا مِنْ عَظَمَةٍ مَا أَغْفَلْنَا
Yaitu sangkakal yang di tiup oleh Israfil as untuk kematian umum dan kebangkitan umum ketika penyempurnaan atau masa pergaulan telah putus . Israfil itu amat besar dan tiada yang tahu besar dan luasnya kecuali Allah taala . Dia telah menelan sangkakala ketika Nabi SAW diutus dan dia telah menundukkan kepalanya dan mendengarkan sambil menanti kapan mendapat perintah . Sungguh hebat kebesarannya kami tidak melupakannya .[13]
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Seluruhn pernyataan Muhammad As syarbini al khathib tidak berlandaskan kepada dalil ayat atau hadis sahih . Beliau hanya berpendapat begitu dan kita butuh dalilnya dan sampai kini kita tidak menjumpainya , entah sampai kapan kita menemukan dalilnya . Jadi sampai ahir pembahasan ini , ternyata tiada dalil yang menyatakan bahwa malaikat Israfil peniup sangkakala sebagaimana ajaran budaya yang telah kita terima dari masa kemasa dan di banyak tempat .
Peniupan sangkakala dalam al quran
Dalam al quran tentang siapakah peniup sangkakala masih kabur dan belum di beri keterangan yang jelas . Dan di dalamnya tiada penyebutan bahwa malaikat Israfil yang meniupnya . Inilah yang bikin kita tidak bisa memastikan bahwa peniup sangkakala adalah malaikat Israfil .Lihat ayat – ayatnya sbb :
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ وَيَوْمَ يَقُولُ كُنْ فَيَكُونُ قَوْلُهُ الْحَقُّ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ(73)
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Al an`am 73
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا(99)
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya. Al Kahfi 99
يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا(102)
(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram; Thaha 102
فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ فَلَا أَنْسَابَ بَيْنَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَلَا يَتَسَاءَلُونَ(101)
Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya.Al mukminun 101
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ(87)
Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Al naml 87
Terompet Malaikat Israfil
Filed under Inspirational
http://www.doktertomi.com terdapat keterangan sbb :
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : Allah SWT menciptakan terompet yang mempunyai mulut seperti pipa yang luasnya seluas dunia. Ia mempunyai empat cabang. Yang pertama berada di timur, yang kedua di barat, yang ketiga di bawah bumi ketujuh, dan yang keempat ada di atas langit yang ketujuh. Didalam terompet tersebut terdapat pintu-pintu sebanyak hitungan ruh makhluk. Satu pintu untuk ruh para Nabi, satu pintu untuk ruh Malaikat, satu pintu untuk ruh Jin, dan satu pintu untuk ruh Manusia. Demikian juga terdapat pintu untuk ruh iblis/setan, binatang buas, binatang liar, binatang-binatang kecil seperti semut dan hama , hingga mencapai tujuh puluh jenis.
Allah SWT menyerahkannya kepada Israfil dan ia meletakkannya dimulutnya sambil menunggu kapan diperintahkan untuk meniupnya. Israfil akan meniupnya sebanyak tiga kali tiupan. Tiupan pertama adalah Tiupan Peringatan sehingga gemparlah semua yang ada di Langit dan di Bumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah SWT. Lalu Allah SWT memerintahkan Israfil untuk memanjangkan tiupannya sehingga gunung menjadi hancur, langit menjadi tercerai berai dan bumi menjadi mengkerut bagaikan sampan di air. Perempuan yang sedang mengandung saat itu juga melahirkan, yang menyusui saat itu juga air susunya berhenti, anak-anak menjadi beruban.
Sedangkan setan lari terbirit-birit ke semua penjuru. Akan tetapi malaikat menemukan mereka, memukul wajah mereka dan memaksa mereka unutk kembali. Allah SWT telah menggambarkan hari tersebut dengan yaumuttanad (hari panggil memanggil), yaitu hari ketika manusia lari berpaling ke balakang.
Pada saat itu bumi terbelah. Mereka melihat kearah langit dan mendapati bintang-bintang berhamburan, matahari dan bulan lenyap, langit jatuh satu persatu. Semua yang mati itu, saat itu berada dalam kondisi lalai. Kondisi seperti itu berlangsung selama empat puluh tahun atau sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan Israfil untuk melakukan peniupan kematian yang kemudian ia berkata : “ Hai ruh-ruh yang telanjang dan jasad-jasad yang hancur binasa, keluarlah dengan perintah Allah SWT.” Lalu matilah semua yang ada di langit dan di bumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah SWT, yaitu para saksi yang berjumlah dua belas : Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan Delapan Malaikat Pemikul Arsy’. Setelah itu dunia menjadi sepi tanpa manusia, hewan, jin dan semua kehidupan. Pemandangan seperti inilah yang dilihat oleh Iblis – la’natullah ‘alaihi.
Allah berfirman kepada Malaikat Maut : “Aku menciptakanmu untuk membantuKu mencabut nyawa sejumlah orang yang pernah sejak pertama dan sampai akhir, dan Aku menjadikan kekuatanmu seperti kekuatan penghuni bumi dan langit. Sekarang Aku mewakilkan kepadamu pakaian kemarahan, maka turunlah kamu dengan kemarahan dan kekuasaanKu kepada Iblis. Berikan ia pedihnya kematian dan biarkanlah ia menanggung sakitnya kematian yang dirasakan oleh Jin dan Manusia sejak pertama sampai yang terakhir dengan berlipat ganda. Dan bawalah malaikat penjaga neraka sebanyak tujuh puluh ribu yang masing-masing membawa rantai dari neraka.”
Lalu Malaikat Maut meminta izin kepada Malaikat Malik untuk turun ke neraka. Dia membukakan neraka, kemudian Malaikat Maut turun kesana dalam bentuk yang jika penghuni langit dan bumi melihatnya maka, mereka akan mati. Setelah itu ia datang ke Iblis dan langsung memukulnya. Seketika itu juga si keparat itu pingsan. Saat menerima pukulan tersebut, ia mengerang dengan erangan yang jika didengar oleh penghuni langit dan bumi mereka semua akan pingsan. Lalu Malaikat Maut berkata kepadanya : “Diamlah hai laknat, saya akan menyiksamu dengan kematian sesuai dengan umur yang telah kamu pakai dan kurun waktu yang telah kamu gunakan untuk menyesatkan.”
Iblis lalu lari ke barat, akan tetapi Malaikat Maut tetap melihatnya, ia tetap berada dihadapannya. Kamudian ia lari ke Timur dan Malaikat Maut tetap melihatnya, ia tetap berada dihadapannya. Lalu ia menyelam ke Lautan, akan tetapi laut tidak menerimanya. Ia tetap berlari, tapi tidak ada ruang baginya sampai ia berada di tengah dunia, persis di atas kuburan Nabi Adam. Ia kemudian berkata : “ Hai Adam, lantaran kamu saya dilaknat dan dikutuk.”
Iblis kemudian berkata kepada Malaikat Maut: “Dengan apa lagi kamu akan menyiksaku dan dengan azab apa lagi kamu akan mencabut nyawaku?”.
“Dengan siksaan neraka syair”, jawab Malikat Maut.
Setelah itu Iblis terlempar ke tanah. Ia berteriak dan sekali waktu ia berlari, hingga akhirnya ia sampai ke suatu tempat dimana ia terjatuh. Di sana penunggu neraka telah siap dengan rantai dan gelang dari neraka sehingga saat itu bumi terasa seperti api yang membara. Mereka menangkap dan merantainya dengan rantai dari neraka dan ia merasakan siksaan pencabutan nyawanya.
Allah SWT kemudian memerintahkan lautan untuk kering karena telah berakhir masanya, akan tetapi lautan berkata : “Saya sangat sedih, akan kemana ombak dan kebesaranku nanti !” Malaikat Maut kemudian berteriak kepadanya dan seketika itu juga airnya hilang, lenyap seperti tidak pernah ada. Lalu Allah SWT memerintahkan Malaikat Maut untuk meruntuhkan gunung karena telah berakhir masanya. Akan tetapi sama seperti lautan, ia juga mengeluh dan berkata: “Saya sedih, akan kemana kebesaran dan ketinggianku”. Malaikat Maut berteriak dan saat itu juga gunung menjadi rata. Lalu Allah SWT memerintahkan bumi untuk hilang karena telah habis masanya akan tetapi ia juga berkata : “Saya sedih, akan kemanakah kekuasaan, pepohonan dan sungai-sungaiku?”. Malaikat Maut kemudian berteriak dan pada saat itu juga gugurlah tebing-tebingnya, lenyap airnya. Lalu Malaikat Maut ke langit dan berteriak dengan satu kali teriakan yang menyebabkan matahari dan bulan bertubrukan dan bintang-bintangnya berantakan. Setelah itu Allah SWT berkata kepada Malaikat Maut : “Siapakah makhlukku yang masih tertinggal?”
Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail,” jawab Malaikat Maut.
Sekarang cabutlah nyawa Jibril !”Lalu ia mencabutnya dan seketika itu juga Jibril terjatuh seperti onggokan gunung yang sangat besar. Setelah itu Allah SWT memerintahkan lagi, “Sekarang cabutlah nyawa Mikail!” setelah Malaikat mencabut nyawa Mikail, Dia memerintahkan Malaikat Maut untuk mencabut nyawa Israfil.
Setelah tidak ada lagi makhluk yang masih hidup selain Malaikat Maut, Allah SWT berfirman kepadanya : “Dan sekarang kamu wahai Malaikat Maut, pergi dan matilah diantara surga dan neraka.” dia kemudian pergi dan mati sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT.
Setelah itu Allah SWT berfirman : “Siapakah yang mempunyai kekuasaan hari ini?” Dia mengulang itu sampai tiga kali, akan tetapi tidak seorang pun yang menjawabnya sampai Dia berfirman lagi : “Yang berkuasa adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.” Setelah itu Dia berfirman lagi : “Dimanakah para raja dan orang-orang yang dulu merasa mempunyai kekuasaan?”.
Setelah itu Allah SWT menghidupkan Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail. Yang pertama kali bangun adalah Izrail yang langsung mengambil terompet dari Arsy’ dan mendatangi Ridwan dan memintanya menghias surga untuk Muhammad dan para ummatnya. Lalu Jibril datang dengan membawa Buraq yang sudah diberikan pelana dari surga dan membawa bendera Hamd (Pujian) dan dua buah pakaian dari surga. Untuk beberapa saat ia mencari-cari dan tidak menemukan kubur Rasulullah saw, beberapa saat kemudian muncullah tiang cahaya yang menjulan tinggi ke atas dari kubur beliau. Jibril kemudian berkata :
“Hai Israfil, panggillah Muhammad karena dengan panggilanmu semua makhluk akan dikumpulkan.”
“Tidak, kamu saja Jibril, karena kamu adalah kekasihnya selama di dunia.”
“Saya malu,” jawab Jibril.
“Tidak apa-apa, panggillah!”
Lalu Jibril memanggil beliau: “Wahai Ruh yang harum! Bangunlah untuk penentuan qadha’ dan hisab dan untuk menghadap kepada ar-Rahman.”
Setelah panggilan itu terbelahlah kubur Rasulullah dan tiba-tiba beliau sudah terduduk sambil mengibaskan debu yang ada di rambut dan jenggot beliau. Lalu Jibril dating mendekati beliau dan memberikannya pakaian. Melihat kedatangan Jibril, Rasulullah berkata kepadanya, “Jibril, hari apa ini?”
“Ini adalah hari kiamat, hari kebangkitan dan hari penyesalan,” Jibril memberikan penjelasan.
Begitu mendengar penjelasan Jibril, beliau tertegun untuk beberapa saat kemudian berkata : “Kalau begitu, berikanlah aku kabar gembira wahai Jibril!”
“Saya membawakan anda Buraq, bendera pujian dan mahkota.”
“Bukan itu maksudku,” kata beliau.
“Kalau begitu, surga telah dipersiapkan dan neraka telah ditutup untuk menyambut kedatanganmu.”
“Bukan itu maksudku. Saya ingin mengetahui nasib dari ummatku yang berdosa. Mungkin saja kamu meninggalkannya di atas Shirath.”
Mendengar apa yang dikatakan oleh beliau Israfil menyela: “Demi keagungan Tuhanku, aku belum meniup terompet wahai Muhammad,” Izrail memberitahukan kalau belum ada yang dibangkitkan selain mereka. Setelah mendengar itu beliau berkata: “Kalau begitu sekarang saya bias tenang dan lega.”
Lalu beliau mengambil mahkota dan mendekat kepada buraq. Akan tetapi buraq berkata: “Demi keagungan Tuhanku, saya tidak mau dikendarai kecuali oleh Muhammad bin ‘Abdullah sang yatim dan pemilik Al-Qur’an.”
“Hai Buraq saya adalah Muhammad,” tegas beliau.
Setelah mendengar itu, buraq menjadi tenang dan beliau menaikinya, lalu pergi ke pintu surga. Sesampainya disana, beliau langsung bersujud. Lalu terdengar suara yang memanggil : “Angkatlah kepalamu karena hari ini bukan waktunya untuk ruku’ dan sujud, melainkan hari perhitungan dan siksaan. Angkatlah kepalamu dan sekarang mintalah, Aku akan memberikannya.”
“Tuhanku, apa yang telah Engkau janjikan untuk ummatku?”
“Saya akan memberikan apa yang membuatmu ridha.”
Lalu Allah SWT memerintahkan kepada Israfil meniup terompet untuk kebangkitan. Israfil kemudian meniupnya dan berkata:
“Wahai tulang-belulang yang berserakan, jasad yang telah lebur, kulit yang robek, rambut yang berguguran ! Bangunlah untuk proses pengadilan.”
Menyadari hal tersebut, mereka kemudian berkata: “Celaka, siapakah yang telah membangkitkan kami dari tidur kami?”
Sementara orang-orang beriman berkata: “Inilah yang dijanjikan oleh Ar-Rahman dan telah benar apa yang disampaikan oleh para Rasul.”
Mereka kemudian keluar dari kubur dalam keadaan lapar dan Allah SWT mengirimkan api untuk menggiring mereka ke padang Mahsyar. Disana mereka diam selama tiga ratus tahun sambil menangis.[14]
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Kisah – itu sangat menarik perhatian dan enak dibaca dan akan tertarik untuk menyampaikannya kepada halayak atau orang yang di kenal . Dan jangan tergesa begitu , karena kisah itu tiada lan dasan hadisnya . Jadi palsu .
Sebelum Israfil Meniup Naviri
Adalah nasib harus terus kita layari menuju mati
Meski bila malam terlalu gelap untuk mencari
Apakah kau tahu begitu pedih ancaman cemeti
Mari bersiap diri sebelum Israfil meniup naviri
Meski bila malam terlalu gelap untuk mencari
Apakah kau tahu begitu pedih ancaman cemeti
Mari bersiap diri sebelum Israfil meniup naviri
Gelombang hidup jangan sampai menyiutkan nyali
Ialah syarat bagi manusia menyucikan diri
Maka berlayarlah menuju cinta paling hakiki
Tempat dimana semua yang ada akan kembali
Ialah syarat bagi manusia menyucikan diri
Maka berlayarlah menuju cinta paling hakiki
Tempat dimana semua yang ada akan kembali
Banda Aceh, 17 Maret 2009[15]
Sangkalala & Hari Kebangkitan
Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy berkata :
Perlu diketahui bahwa yang menjaga sangkalala adalah malaikat Israfil. Allah menciptakan Lauh Mahfujh dari mutiara yang putih, yang panjangnya 7 kali lipat jarak antara langit dan bumi dan Allah menggantungkannya pada Arasy. Didalam Lauh Mahfujh tertulis apa yang akan terjadi sampai hari kiamat.
Malaikat Israfil mempunyai 4 buah sayap, yaitu sayap di sebelah timur, sayap disebelah barat, sayap yang menutupinya dan sayap yang menutupi kepalanya. Wajah malaikat Israfil sangat pucat karena takut kepada Allah yang menundukkan kepalanya dan memandang kearah Arasy. Salah satu tiang Arasy berada dipundaknya dan dia tidak kuat menyangga Arasy kecuali dengan kodrat Allah, maka sesungguhnya dia itu merasa kecil (seperti burung pipit) karena takut kepada Allah.
Jika Allah memutuskan sesuatu pada Lauh Mahfujh maka dibukalah tutup dikepalanya dan dilihatnya apa yang diputuskan Allah baik berupa hukum maupun perintah.
Dan tidak ada malaikat yang tempatnya lebih dekat dengan Arasy dari pada malaikat Israfil as., antara dia dan Arasy ada 7 buah hijab, dari satu hijab ke hijab yang lain jaraknya sama dengan berjalan selama 500 tahun. Antara malaikat Jibril dan malaikat Israfil ada 70 hijab, sedangkan sangkalala diatas bahu kanannya dan ujung sangkalala pada mulutnya, maka dia melihat perintah Allah kapan datang waktu meniupnya, jika telah sampai waktunya dunia maka sangkalala pun mendekat pada wajah Israfil, maka Israfil pun mengumpulkan keempat sayapnya lalu meniup sangkalala.
Dikatakan bahwa malaikat maut menempatkan salah satu telapak tangannya dibawah bumi ketujuh dan telapak tangannya yang lain diatas langit ketujuh, maka dengan begitu dia dapat mengambil ruh-ruh penghuni langit dan bumi, dan tidak tersisa dibumi kecuali Iblis yang di laknati Allah, dan tidak ada yang tersisa di langit kecuali Jibril, Mikail, Israfil dan Ijrail. Mereka dikecualikan oleh Allah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.: Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang, yaitu cabang dibarat, ditumur, dibawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas.
Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh, dan didalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para Nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu rumah untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia, satu rumah untuk ruh para setan, satu rumah untuk ruh para binatang hina dan binatang melata seperti semut dan lain-lain, dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70 jenis mahluk. Allah memberikan sangkalala pada Israfil dan dia meletakkan pada mulutnya sampai waktu datangnya perintah meniupnya, maka ditiupnya tiga kali yaitu, tiupan yang menggetarkan (menggoncangkan), tiupan yang mematikan dan tiupan yang membangkitkan. Hudzaifah bertanya kepada Rasulullah, bagaimakah keadaan semua mahluk saat sangkalala ditiup? Rasulullah menjawab: Hai Hudzaifah, demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, ketika sangkalala ditiup maka tibalah hari kiamat, seorang pemuda yang telah mengangkat sesuap makanan pada mulutnya tidak bisa memakannya, pakaian didepannya yang akan dipakai tidak dapat dipakainya, dan kendi yang berada dimulutnya tidak bisa dia untuk meminumnya, karena telah tiba hari kiamat.[16]
¤¤¤¤¤¤¤
Terjemah Daqoiqul Akhbar Fii Dzikril Jannati Wan Nar.Karya: Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy. Alih Bahasa: Musa Turoichan Al-Qudsiy.
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy berkata :
Lauh Mahfujh dari mutiara yang putih, yang panjangnya 7 kali lipat jarak antara langit dan bumi dan Allah menggantungkannya pada Arasy
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Saya tidak tahu dalilnya . Apalagi loh mahfudh dari mutiara putih , dari mana Imam Abd rahman mendapatkan dalilnya . Saya kira tidak akan mendapatkannya .
وَقَدْ رَوَى اْلبَغَوِي مِنْ طَرِيْقِ إِسْحَاقَ بْنِ بِشْرٍ أَخْبَرَنِي مُقَاتِلٌ وَابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ إِنَّ فِي صَدْرِ اللَّوْحِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ دِيْنُهُ اْلإِسْلاَمُ وَمُحَمَّدٌ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ فَمَنْ آمَنَ بِاللهِ وَصَدَّقَ بِوَعْدِهِ وَاتَّبَعَ رُسُلَهُ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ قَالَ وَاللَّوْحُ لَوْحٌ مِنْ دُرَّةٍ بَيْضَاءَ طُوْلُهُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَعَرْضُهُ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَحَافَّتَاهُ مِنَ الدُّرِّ وَالْيَاقُوْتِ وَدَفَّتَاهُ يَاقُوْتَةٌ حَمْرَاءُ وَقَلَمُهُ نُوْرٌ وَكَلاَمُهُ مَعْقُوْدٌ بِالْعَرْشِ وَأَصْلُهُ فِي حِجْرِ مَلَكٍ
Imam Baghowi dari jalur Ishak bin Bisyir berkata : Bercerita kepada ku Muqatil dan Ibnu Juraij dari Mujahid dari Ibnu Abbas berkata : Sesungguhnya dalam permulaan loh mahfudh terdapat kalimat la ilaaha illallah ………………………….
Tiada Tuhan selain Allah yang maha Esa , agamaNya Islam , Muhammad hambaNya dan utusanNya . Barang siapa beriman kepada Allah dan membenarkan janjiNya , ikut utusan – utusanNya , maka Allah memasukkannya ke surga .
Loh mahfudh dari mutiara putih . Panjangnya jarak antara langit dan bumi . Dan lebarnya jarak antara arah timur dan barat . Kedua tepinya juga dari mutiara dan Yaqut . Dua cover muka dan belakangnya yaqut merah . Penanya dari cahaya . FirmanNya tergantung di arasy . Dasarnya di pangkuan malaikat .[17]
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Hadis tsb lemah sekali karena perawi bernama Ishak bin Bisyir al kahili . Ibnu Abi hatim berkata : Dia pendusta Abu Zar`ah berkata :
كَانَ يَكْذِبُ يُحَدِّثُ عَنْ مَالِكٍ وَاَبِي مَعْشَرَ بِاَحَادِيْثَ مَوْضُوْعَةٍ رَأَيْتُهُ بِاْلكُوْفَةِ،
Dia berdusta , meriwayatkan hadis dari Imam Malik dan Abu ma`syar dengan hadis – hadis palsu . Aku melihatnya di Kufah [18]
Ia juga bukan perkataan Nabi SAW tapi Ibnu Abbas . Jadi bukan hadis yang bisa di buat landasan .
Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy berkata :
Salah satu tiang Arasy berada dipundaknya
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Landasannya hanya hadis lemah sebagaimana kita terangkan dahulu .
Imam Thabrani menyatakan tentang hadis Arasy berada di pundak Israfi :
لَِمْ يِرْوِ هَذَا الْحَدِيْثَ عَنْ حَمَّادٍ بْنِ زَيْدٍ إِلاَّ مُؤَمَّلٌ
Hadis tsb hanya Muammal yang meriwayatkan dari Hammad bin zaid .
Al albani menyatakan hadis tsb mungkar [19]
Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy berkata :
Jika Allah memutuskan sesuatu pada Lauh Mahfujh maka dibukalah tutup dikepalanya dan dilihatnya apa yang diputuskan Allah baik berupa hukum maupun perintah
Dan tidak ada malaikat yang tempatnya lebih dekat dengan Arasy dari pada malaikat Israfil as., antara dia dan Arasy ada 7 buah hijab, dari satu hijab ke hijab yang lain jaraknya sama dengan berjalan selama 500 tahun.
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Saya tidak menjumpai hadisnya yang sahih , apalagi ayatnya .
Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy berkata :
jika telah sampai waktunya dunia maka sangkalala pun mendekat pada wajah Israfil, maka Israfil pun mengumpulkan keempat sayapnya lalu meniup sangkalala.
Dikatakan bahwa malaikat maut menempatkan salah satu telapak tangannya dibawah bumi ketujuh dan telapak tangannya yang lain diatas langit ketujuh, maka dengan begitu dia dapat mengambil ruh-ruh penghuni langit dan bumi, dan tidak tersisa dibumi kecuali Iblis yang di laknati Allah, dan tidak ada yang tersisa di langit kecuali Jibril, Mikail, Israfil dan Ijrail. Mereka dikecualikan oleh Allah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.: Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah menciptakan sangkalala yang mempunyai empat cabang, yaitu cabang dibarat, ditumur, dibawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas.
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Tiada hadis sahih yang ku jumpai tentang masalah tsb . Ia hurofat sekali .
Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy berkata :
Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh, dan didalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para Nabi,
maka ditiupnya tiga kali
Komentarku (Mahrus Ali ) :
Hurofat dan hayal sekali . Tiupan hanya dua kali bukan tiga kali . Ayatnya pernah saya terangkan di muka .
Ingat ! Berilah komentar dengan mengkelik slect profile , lalu pilih anonymous , lalu tulis namamu dlm kolom komentar , lalu tulis komentar apa yang anda inginkan dan pakailah bahasa yang baik jangan kotor .
[1] Mu`jam Thabrani 10 /72
[2] Majmauz zawaid 4/ 64
[3] An nur 35
[4] Al a`raf 143
[5] HR Muslim 179
[6] Al Qiyamah 22-23
[7] HR Bukhori / Iman / 21. Musliom / Iman / 267 . Tirmidzi / Shifatul jannah / 2477 , 2478 . Nasa `I / Tahtbiq / 1128Ahmad / 2/275 . 3/ 11 , 20, 25. 75. / Darimi / Roqoiq / 2681 . 2683 .
[8] HR Thabrani 20 / 128
[9] Dhoif targhib wattarhib 2/218
[10] Jami` al ahadits 5/426
[11] Takhrij ahadits al kassyaf 3/ 218
[12] Aun al ma`bud 2/ 274
[13] Tafsir Siraj al munir 1/ 4257
[17] Tafsit Ibnu katsir dalam tafsir ayat al buruj 22
[18] Al Jarh watta`dil 2/214
[19] Dhoif targhib wattarhib 2/218
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan