Jamaah Ikhwanul Muslimin menuntut Mufti Besar Mesir dipilih secara demokratis bukan ditunjuk, sembari menyerukan integrasi Darul Iftha ke Al-Azhar, lembaga yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan fatwa.
Dalam pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita MENA, Abdul Rahman Al-Barr, anggota maktan al-irsyad Ikhwan dan dekan fakultas teologi di Universitas Al-Azhar, cabang Mansoura , menyerukan mengembangkan peraturan baru di bawah amandemen hukum Al-Azhar no. 103 - setelah mengintegrasikan Darul Iftah ke Al-Azhar - di mana posisi Mufti Agung harus lewat pemilihan bukan penunjukan.
Menjadi kekuasaan eksekutif saat ini, putusan dewan militer memiliki hak untuk memperbaharui posisi Mufti yang saat ini dijabat oleh Dr Ali Jum'ah, Al-Barr menambahkan.
Marsekal Muhammad Hussain Tantawi, kepala Dewan Angkatan Bersenjata (SCAF), mengeluarkan Keputusan 109/2003 yang memperbaharui posisi dari Grand Mufti Ali Jum'ah untuk selama satu tahun pada saat Jum'ah akan mencapai usia pensiun pada tanggal 3 Maret mendatang sejak menduduki posnya pada September 2003 lalu.(fq/aswatmasriya)
Sumber: era muslim
Judul asli: Setelah Revolusi, Ikhwan Tuntut Agar Mufti Agung Mesir Dipilih Bukan Ditunjuk
Komentarku ( Mahrus ali ):
Mufti agung yang dipilih oleh rakyat membikin mufti tsb selalu peduli dengan kehendak dan hawa nafsu rakyat. Artinya fatwa yang di lontarkan tidak berani bertentangan dengan kehendak mereka sekalipun benar. Dan akan mengeluarkan fatwa yang menyesatkan untuk menyenangkan hati mereka. Hal ini, membikin fatwanya bola yang bisa di tendang ke arah mana kehendak rakyatnya. Ini kesesatan bukan benar dan jalan bengkong bukan jalan yang lurus. Ingat ayat:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخَْرُصُون
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (QS. Al-An'am : 116).
Jadi saran Jamaah Ikhwanul Muslimin itu bukan saran baik tapi sangat rawan untuk penyimpangan bukan jalan yang lurus tapi sangat bengkong. Mereka akan mengangkat mufti yang serong bukan mufti yang lurus, mufti yang berkarakter Iblis bukan mufti yang membawa missi Nabi SAW.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan