Kajian terhadap pernyataan Ibn Taimiyah sbb:
" مجموع الفتاوى " ( 24 /
375 ) .
قال رحمه الله :
السبب الثامن : ما يحصل في القبر من الفتنة والضغطة
والروعة ، فإن هذا مما يكفّر به الخطايا . " مجموع الفتاوى " ( 7 / 500 ) .
وقال شيخ الإسلام ابن تيمية أيضا في " منهاج السنَّة
" ( 6 / 238 ) أن مما يكفِّر السيئات : ما يُبتلى به المؤمن في قبره من
الضغطة ، وفتنة الملَكين . والله تعالى أعلم .
Sesungguhnya termasuk
hal yg bisa bikin terhapus kejelekan adalah seorang mukmin di kuburannya teruji
dg tekanan bumi, fitnah dua malaikat ( yg
bertanya pdnya ) , wallohu a`lam.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Itulah kalimat yg di tulis
oleh Syaikhul Islam Ibn Taimiyah bahwa seorang mukmin jg di siksa
dikuburannya semisal mendapat tekanan
bumi di sekitarnya. Jd menurut beliau , ahli kubur yg menderita itu bukan sj
kafir tp mukmin. Pd hal menurut ayat 51
– 53 yasin itu orang kafir bilang : Aduhai siapa yg bangunkan dari tempat
tidurkami “.
Jls dan tdk samar lg bahwa orang kafir dikuburanpun tidur, apalagi
mukmin.
Bila kita percaya kpd pernyataan syaikhul Islam itu, kita
bisa kufur pd ayat 51 -53 yasin.
Mayat bukan orang hidup sbgmn ayat :
أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ
يُبْعَثُونَ
( 21 ) (Berhala-berhala
itu atau mayat - mayat yg di mintai ) mati tidak hidup, dan
mereka tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.
Di bikin kuburan yg sempit atau dihiasi dg hiasan yg baik
spt istana raja Sulaiman, mk tdk ada
manfaat bgnya. Sbb dia mayat bukan orang yg hidup. Dia terhimpit tanah atau
tanahnya melebar ttp tdk merasakan sbb dia adalah mayat.
Fakta yg tdk bisa di bantah adalah Firaun yg kafir yg
mengaku Tuhan , tdk terhimpit tanah dan
tdk mendapat siksaan fisik.
Bila disiksa fisiknya , mk mn buktinya. Mayat dia ttp utuh
dan tdk pernah dibangunkan.
قال السيوطي رحمه الله في حاشيته على النسائي (4/103) :
" قَالَ النَّسَفِيَّ : الْمُؤْمِن
الْمُطِيع لَا يَكُون لَهُ عَذَاب الْقَبْر وَيَكُون لَهُ ضَغْطَة الْقَبْر "
انتهى .
Imam Suyuthi rahimahulah dlm kitab hasyiyahnya alan nasa`I
menyatakan: An Nasafi berkata : Mukmin yg taat tdk akan ada siksa kuburnya kcl
tekanan bumi.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mukmin yg taat , komit pd ajarannya masih mendapat tekanan bumi pdnya. Apalag yg tdk taat.
Kita buktikan sj mayat dikamar musium yg tdk dikubur , kpn mendapat siksaan tekanan
bumi.
Mayat itu mayat, tdk merasa di himpit bumi atau dimakan ulat. Sbb ia adalah mayat bukan orang yg hidup. Kita percaya sj pd ayat :
( 15 ) Kemudian, sesudah
itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.
( 16 ) Kemudian, sesungguhnya
kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. Al Mukminun .
Jd mayat dikuburan adalah mayat dan kelak di hari kebangkita
akan di bangkitkan.
Hari kebangkitan bukan dikuburan tp nanti di hari kiamat.
عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ : ( إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِيًا
مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ ) صححه الألباني في "الصحيحة"
(1695)
Dari Aisyah ra berkata: Sesungguhnya kuburan itu punya
tekanan. Bila seseorang selamat dr pdnya , maka Saad bin Muadz yg bisa selamat.
Hadis sahih menurut
al al bani dlm kitab as sahihah
1695.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sanadnya sbb:
(1) رواه أحمد 6/ 55، قال الهيثمي 3/ 46: رواه أحمد عن نافع عن عائشة، عن
نافع عن إنسان عن عائشة أو كلا الطريقين رجالها رجال الصحيح، وصححه الألباني في
صحيح الجامع (2180).
(2) ذيل القول المسدد (ص: 81)
(3) وَهَذِه الرِّوَايَة تدل عَلَى أَن نَافِعًا لم يسمعهُ من عَائِشَة
رَضِيَ اللَّهُ عَنْها
Intinya : Nafi` mendengar dari Aisyah, ada yg menyatakan
Nafi` mendengar hadis dari orang
lain dari Aisyah.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jadi Nafi` mendengar
dari orang – entah siapa , lalu dr Aisyah.
Dari segi sanad sahih,
maksudnya tdk ada perawi pendusta, jarh pd perawi tdk ada. Ada kemungkinan Nafi langsung mendengar dari
Aisyah karena dia adalah murid Aisyah ra jg.
Tp ada tafarrud dlm sanad ini liht sanad sebenarnya sbb:
المسند الجامع (19/ 551)
أخرجه أحمد 6/55 قال: حدثنا يحيى (ح)
وابن جعفر. وفي 6/98 قال: حدثنا محمد بن جعفر.
كلاهما (يحيى بن سعيد، ومحمد بن جعفر) عن شُعبة. قال: حدثنا
سَعْد بن إبراهيم، عن نافع، عن انسان، فذكره.
Intinya hadis itu hanya dari Syu`bah – perawi Mesir atau
Basrah bukan perawi Madinah .Liht identitasnya :
ــ شعبة بن الحجاج بن الورد
العتكى مولاهم الأزدى ، أبو بسطام الواسطى ثم البصرى ، مولى عبدة بن الأغر مولى
يزيد بن المهلب
ـ
المولد :
الطبقة : 7 : من
كبار أتباع التابعين
الوفاة : 160 هـ بـ البصرة
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة حافظ متقن ، كان الثورى يقول : هو
أمير المؤمنين فى الحديث
مرتبته عند الذهبـي : أمير المؤمنين فى الحديث ، ثبت حجة
و يخطىء فى الأسماء قليلا
mausuah ruwatil hadis
2790
Pd thn 150 th setelah Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam wafat , orang yg phm hadis itu
hanya Syu`bah dr Mesir itu, bukan orang lain. Dan ini termasuk tafarrud. Bila
tdk , mk tunjukkan perawi selain dia yg meriwayatkannya. Tiada perawi yg
meriwayatkannya kcl Syubah ini dlm kitab
manapun dan ini tanda kelemahan. Saat itu dikatakan sbg hadis nyeleneh dan
munkar.
Dikatakan nyeleneh pd saat
150 th hijriyan, karena tdk ada yg menyatakan spt itu kcl Syu`bah. Dikatakan
munkar , karena tdk umum dan tdk tersebar. Sbb
hanya satu orang yg meriwayatkan dr luar Madinah bukan dr penduduk
Medinah.
Cacat dr segi
redaksi karena menyalahi ayat 51
– 53 yasin yg menyatakan mayat tidur . Bila di himpit bumi , tertekan
olehnya mk mana mungkin bisa tidur. Anehnya
scr faktual Firaun tdk merasakan hal itu.
Kembali kpd pernyataan Ibn Taimiyah :
وقال شيخ الإسلام ابن تيمية أيضا في " منهاج السنَّة
" ( 6 / 238 ) أن مما يكفِّر السيئات : ما يُبتلى به المؤمن في قبره من
الضغطة ، وفتنة الملَكين . والله تعالى أعلم .
Sesungguhnya termasuk
hal yg bisa bikin terhapus kejelekan adalah seorang mukmin di kuburannya teruji
dg tekanan bumi, fitnah dua malaikat ( yg
bertanya pdnya ) , wallohu a`lam.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Masalah pertanyaan dua malaikat sdh di bhs dlm makalah lalu .
Ini jawaban sy yg lalu :
Cacat yg lain adalah
pertanyaan kubur yg jelas tdk ada. Ini jawaban sy yg lalu sbb:
Bila mayat ditanya , mk roh hrs dikembalikan ke tubuhnya. Mayat
hrs hidup dikuburan agar bisa menjawab.
Bila roh tdk dikembalikan ke tubuh, mk mayat tdk bisa
menjawab.
Bila mayat hidup dikuburan, mk dia mengalami hidup tiga
kali - yaitu hidup didunia, hidup
dikuburan dan hidup setelah hari kebangkitan . jd dia mengalami hidup tiga kali . Dan ini akan menyalahi ayat :
قَالُوا رَبنَا أمتنَا اثْنَتَيْنِ وأحييتنا اثْنَتَيْنِasa
11 ) Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau
telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula). Ghafir
11.
Hidup itu hanya dua
kali, bukan tiga kali atau lebih. Hidup didunia
dan kelak ketika dibangkitkan akan masuk surga atau Neraka. Jadi
bila di kuburan manusia dihidupkan untuk di tanya mk hidupnya
tiga kali dan ini nyalahi ayat
itu.
أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ
يُبْعَثُونَ
( 21 ) (Berhala-berhala
itu atau mayat - mayat yg di mintai ) mati tidak hidup, dan
mereka tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.
Boleh di artikan dan mayat – mayat yg dimintai tdk mengerti kapan di bangkitkan.
Dlm ayat 16 al
mukminun itu diterangkan dg gamblang bahwa
pd hari kiamat mayat di
bangkitkan, rohnya di kembalikan, bukan
dikuburan.
Mayat tdk ngerti kpn mereka dibangkitkan. Trs kpn Firaun
atau mayat di musiun pernah dibangkitkan.
Kita besok akan bhs hadis ini:
٥٨٩٩ - حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ أَبِي
مُطِيعٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ خَالَتِهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَتَعَوَّذُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ
مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْغِنَى وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah
menceritakan kepada kami Salam bin Abu Muthi' dari Hisyam dari Ayahnya dari
Bibinya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa meminta perlindungan
dengan (membaca): "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN FITNATIN NAAR WAMIN 'ADZAABIN
NAAR WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA
MIN FITNATIL GHANIY WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL FAQRI WA A'UUDZUBIKA MIN
FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka
dan siksa neraka, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kubur dan siksa kubur, aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah kekayaan dan aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah kefakiran dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Dajjal)."(HR.al-Bukhari,5899)
Grup pengajianku di
WA yg baru
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah, penuh persaudaraan
.
Mau ikut , hub 08813270751
082225929198
0 857-8715-4455
0812-4194-6733
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan