Jawabanku untuk ust Qasim bin Ali ke 5
Ust Qasim bin Ali menulis :
Dalil Adanya Siksa Kubur,
Banyak sekali orang yang menolak adanya siksa kubur.
Didalam kesempatan ini saya ingin menunjukan dalil adanya
siksa kubur dalam al-quran. Setidaknya ada 6 ayat yang menjadi Dalil Adanya
Siksa Kubur.
Dalil Adanya Siksa Kubur pertama adalah At-Taubah ayat 101
وَمِمَّنْ حَوْلَكُم مِّنَ الأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ
وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ مَرَدُواْ عَلَى النِّفَاقِ لاَ تَعْلَمُهُمْ نَحْنُ
نَعْلَمُهُمْ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَى عَذَابٍ عَظِيمٍ
Artinya: “Di antara orang-orang Arab Badwi yang di
sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk
Madinah, mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak
mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan
Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (Q.S
At-Taubah: 101)
Ketika menjelaskan ayat ini Imam Suyuthi mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan di siksa dua kali adalah siksaan di dunia dan di alam
kubur. Dalam tafsir jalalain beliau menjelaskan:
{ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ } بالفضيحة
أو القتل في الدنيا وعذاب القبر { ثُمَّ يُرَدُّونَ } في الآخرة { إلى عَذَابٍ
عَظِيمٍ } هو النار
Artinya: { Nanti mereka akan Kami siksa dua kali} dengan
hinaan atau dibunuh dan siksaan alam kubur.
Ibn Katsir dalam tafsirnya menukil pendapat Hasan Bashri
mengenai maksud kalimat di siksa dua kali bahwa yang dimaksud adalah siksa
dunia dan siksa alam kubur.
Dari Ibnu Abbas, dia berkata tentang makna ayat “Mereka akan
kami azab dua kali”: Maka azab pertamanya adalah ketika mereka (orang munafik) diusir
dari mesjid, azab yang kedua adalah di kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman di atas adalah
dibunuh dan ditawan. Dalam riwayat lain disebutkan dengan kelaparan dan siksa
kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
“Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar”
Menurut Ibnu Juraij adalah azab dunia dan azab kubur, kemudian
mereka dikembalikan kepada azab yang besar, yaitu neraka. Menurut Al-Hasan Al-Basri
adalah azab di dunia dan azab kubur. (Tafsir Ibnu Katsir)
Sa’id telah meriwayatkan dari Qatadah tentang “Nanti mereka
akan Kami azab dua kali” adalah azab di dunia dan azab di alam kubur. (Tafsir
Ibnu Katsir)
https://qosimaly.blogspot.co.id/2014/11/dalil-adanya-siksa-kubur.html
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mengapa kalimat “Nanti mereka akan Kami siksa dua kali
kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” di fokuskan pd siksa kubur. Bukan
penderitaan di dunia atau
bukan siksaan di dunia .
Bila di ikuti
tafsiran mrk itu, mk ayat itu hrs bertentangan dg ayat 51- 53 surat Yasin yg menyatakan bahwa mayat
tidur.
Bila disiksa , mk
mayat ber arti punya roh, di hidupkan lg dan ini menyalahi ayat
قَالُوا رَبنَا أمتنَا اثْنَتَيْنِ وأحييتنا اثْنَتَيْنِ
11
) Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami
Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula).
Ghafir 11.
Hidup itu hanya dua
kali, bukan tiga kali atau lebih. Hidup didunia
dan kelak ketika dibangkitkan akan masuk surga atau Neraka. Jadi
bila di kuburan manusia dihidupkan untuk di tanya mk hidupnya
tiga kali dan ini nyalahi ayat
itu.
Mayat itu disiksa tanpa dihidupkan lg mk tidak terasa. Mayat
disiksa tidak terasa sakit di beri
nikmat makanan atau istri jg tdk terasa nikmat. Bila dihidupkan, nyalahi ayat:
أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ
يُبْعَثُونَ
( 21 ) (Berhala-berhala
itu atau mayat - mayat yg di mintai ) mati tidak hidup, dan
mereka tidak mengetahui bilakah
penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.
Boleh di artikan dan mayat – mayat yg dimintai tdk mengerti kapan di bangkitkan.
Dlm ayat 16 al
mukminun itu diterangkan dg gamblang bahwa
pd hari kiamat mayat di
bangkitkan, rohnya di kembalikan, bukan
dikuburan.
Mayat tdk ngerti kpn mereka dibangkitkan.
Mengapa kalimat itu ““Nanti mereka akan Kami siksa dua kali
kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar” tdk di tafsiri sesuai
dengan ayat :
{لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ
وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ
لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا (60) مَلْعُونِينَ
أَيْنَمَا ثُقِفُوا أُخِذُوا وَقُتِّلُوا تَقْتِيلًا (61) سُنَّةَ اللَّهِ فِي
الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا (62) }
[الأحزاب: 60 - 62]
( 60 ) Sesungguhnya jika
tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya
dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya
Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi
tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,
( 61 ) dalam keadaan
terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan
sehebat-hebatnya.
( 62 ) Sebagai sunnah
Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu
sekali-kali tiada akan mendapati peubahan pada sunnah Allah.
Dlm ayat itu dijelaskan bahwa kaum
munafik akan disiksa , menderita
karena diperangi, tidak kerasan / tdk
enak hidup di Madinah, di tangkap dan di bunuh . Itulah sunnatullah
yg sdh berjalan untuk mereka .
Dlm ayat itu yg jg menerangkan ttg penderitaan kaum munafikin tdk ada keterangan siksa kubur.
Mengapa anda mengambil pendapat ulama ahli tafsir yg keliru dan tdk mengambil
pendapat mrk yg benar .
الصحيح المسبور من التفسير بالمأثور (2/ 483)
قال الطبري: حدثنا محمد بن عبد الأعلى، قال: حدثنا محمد
بن ثور، عن ابن أبي نجيح، عن مجاهد: (سنعذبهم مرتين) قال: القتل والسباء.
وسنده صحيح
Intinya : Pendapat imam Mujahid menyatakan maksud siksa dua
kali adalah mereka dibunuh dan di tawan.
Sanadnya sahih.
التفسير الواضح (2/ 10)
هؤلاء سنعذبهم مرتين: مرة في الدنيا بفضيحتهم وهتك سترهم
وتكليفهم بتكاليف الإسلام من جهاد وزكاة، والحال أن أعمالهم كسراب بقيعة لا تنفعهم
بشيء.. ومرة في الآخرة بالعذاب الشديد والجزاء المناسب لجرم عملهم وسوء صنيعهم ثم
يردون إلى عذاب عظيم
Intinya dlm kitab tafsir tsb maksud “Nanti mereka akan Kami
siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar” adalah
di dunia namanya tercemar, kemunafikannya terbongkar , di perintah untuk menjalankan jihad, zakat > pd hal
amalan mrk tdk diterima oleh Allah
dan nanti di akhirat mereka akan
tersiksa dg siksaan yg pedih. Tidak ada keterangan siksa kubur.
الموسوعة القرآنية (10/ 38)
سَنُعَذِّبُهُمْ مَرَّتَيْنِ أي القتل وعذاب الآخرة.
Intinya maksud siksa
dua kali terbunuh dan siksa
akhirat ………………….. dan ini jga tdk menyebut
siksa kubur
تفسير الشعراوي (9/ 5454)
فيأتي فيهم القول الحق: {سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ
ثُمَّ يُرَدُّونَ إلى عَذَابٍ عَظِيمٍ} .
هم إذن سيعذبون مرتين في الدنيا، ثم
يردون لعذاب الآخرة، وأول عذاب لمن يستر نفاقه أن يفضح نفاقه؛
Intinya dlm kitab itu
diterangkan maksud siksa dua kali adalah di dunia ( bukan siksa kubur ) lalu kelak
di siksa di akhirat …………
التفسير الحديث (9/ 526)
ولسوف يعذبهم الله مرتين قبل يوم القيامة ثم يردون إلى عذاب عظيم في
ذلك اليوم جزاء خبثهم ومكرهم.
Intinya : Dua siksaan itu di dunia bukan di kuburan .
Yg paling benar
maksud dua siksaan itu didunia spt di jlskan dg gamblang di
ayat 60 -62 al ahzab. Dan paling salah
adalah bila dua siksa itu
termasuk siksa kubur.
Dari segi makna ayat tdk cocok , mrk di siksa
dua kali dan kelak jg di siksa di akhirat menunjukkan bahwa dua siksa
itu di dunia.
Bila diartikan untuk
siksa kubur akan nentang banyak ayat , dan kita akan kufur dg beberapa ayat tsb dan beriman kpd pendapat
ulama yg keliru. Sy ingat ayat :
سَأَصْرِفُ عَنْ ءَايَاتِيَ
الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ
ءَايَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ
سَبِيلًا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ذَلِكَ
بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya
di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika
melihat tiap-tiap ayat (Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka
melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi
jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian
itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai
daripadanya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan