حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنِي
ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ ابْنِ عَوْنٍ عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ
(BUKHARI - 1453) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsannaa berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Adiy dari Ibnu 'Aun
dari Mujahid berkata;
كُنَّا عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
فَذَكَرُوا الدَّجَّالَ أَنَّهُ قَالَ مَكْتُوبٌ بَيْنَ
عَيْنَيْهِ كَافِرٌ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَمْ أَسْمَعْهُ وَلَكِنَّهُ قَالَ
أَمَّا مُوسَى كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ فِي الْوَادِي يُلَبِّي
Kami pernah bersama
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma lalu orang-orang menyebut tentang Dajjal
bahwasanya Beliau Shallallahu'alaihiwasallam menceritakan bahwa diantara kedua
mata ad-Dajjal tertulis kata "kafir". Maka Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma
berkata: "Aku belum pernah mendengarnya. Akan tetapi Beliau bersabda:
"Adapun Musa Alaihissalam seolah aku melihatnya ketika menuruni lembah dia
bertalbiyah".
المسند الجامع (9/ 520)
صَاحِبِكُمْ وَأَمَّا مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ
فَرَجُلٌ آدَمُ جَعْدٌ عَلَى جَمَلٍ أَحْمَرَ مَخْطُومٍ بِخُلْبَةٍ كَأَنِّى
أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذَا انْحَدَرَ فِى الْوَادِى يُلَبِّى.
أخرجه أحمد 1/276 (2501) قال: حدثنا محمد بن أبي عدي. وفي
1/277 (2502) قال: حدثنا يزيد. و"البُخَاريّ" 2/171 (1555) و7/208 (5913)
قال: حدثنا محمد بن المثنى. قال: حدثني ابن أبي عدي. وفي 4/170 قال: حدثني بيان بن
عمرو، حدثنا النضر. و"مسلم" 1/106 (342) قال: حدثني محمد بن المثنى،
حدثنا ابن أبي عدي.
ثلاثتهم (محمد بن أبي عدي، ويزيد، والنضر بن شميل) عن ابن
عَون، عن مجاهد , فذكره.
- قال أحمد بن حنبل: قال هشيم: الخلبة:
الليف.
Intinya : Sumber hadis tsb hanya dr satu orang yaitu Ibn Aun perawi basrah – Irak,
bukan perawi Madinah. Identitasnya sbb:
ــ عبد الله بن عون بن أرطبان
المزنى ، أبو عون البصرى
المولد :
الطبقة : 6 : من
الذين عاصروا صغارالتابعين
الوفاة : 150 هـ
روى له : خ م د ت س ق
مرتبته عند ابن حجر : ثقة ثبت فاضل من أقران أيوب فى
العلم و العمل و السن
مرتبته عند الذهبـي : أحد الأعلام ، قال هشام بن حسان : لم
تر عيناى مثله . و قال الأوزاعى : إذا مات ابن عون و سفيان استوى الناس .
3519
Di masa tabiin hanya Ibn Aun yg tahu hadis tsb, ribuan
tabiin sampai mati tdk phm hadis itu. INi sanad yg munkar. Tdk sahih hadisnya, lemah dan tdk bs dibuat landasan untuk masalah gaib.
Cacat dr sg redaksi hadis :
أَمَّا مُوسَى كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ
فِي الْوَادِي يُلَبِّي
"Adapun Musa Alaihissalam seolah aku melihatnya ketika
menuruni lembah dia bertalbiyah".
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat Nabi Musa itu scr fisik, mk tdk
mungkin . Sebab nabi musa tlh meninggal dunia. Beliau tdk bkl dihidupkan lagi
kecuali kelak pd hari kiamat sbgmn ayat :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30) ثُمَّ
إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ.
Sesungguhnya kamu
akan mati dan mereka pun akan mati
( 16 ) Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan
dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.Al mukminun
Hari kebangkitan itu nanti hari kiamat bukan sekarang
atau di masa sahabat. Karena itu
Roh tidk akan di berikan ktk Nabi Musa dikuburan tp nanti pd hari
kebangkitan. Yaitu hari kiamat . Jd tdk
mungkin Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
melihat Nabi Musa scr fisik.
Bila kita percaya
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
pernah melihat Nabi Musa scr
fisik , kita kufur pd ayat
15- 16 al Mukminun itu .
Bila saat itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat roh Nabi Musa as, mk roh tdk bisa dilihat, diraba atau
di dengar geraknya . Kita ikut ayat:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ
رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
(yang artinya): "Dan mereka bertanya kepadamu tentang
roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu
diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Qs. Al-Israa' : 85)
Roh itu urusan Tuhan
bukan urusan manusia. Artinya manusia tdk akan bisa mengetahui dg detil ttg roh,
tdk tahu bentuk dan zatnya.
Bila saat itu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat jin jahat yg menjelma nabi Musa as, lalu
diberitakan kpd kita dg menyatakan beliau melihat Nabi Musa as , mk ini bentuk
kedustaan yg tdk akan dilakukan oleh
seorang Rasul untuk umatnya. Dan ini akan bertentangan dg ayat :
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۖ
وَلَا تُسْأَلُ عَنْ أَصْحَابِ الْجَحِيمِ
Sesungguhnya Kami
telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira
dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang
penghuni-penghuni neraka. Baqarah 119
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di utus dg bawa kebenaran bukan kedustaan. Utusan
Allah selalu berkata benar dan utusan
setan selalu menipun dan dusta spt ulama
penolak sunnah ngefan kebid`ahan.
التوضيح لشرح الجامع الصحيح (11/ 181)
وأما رواية من روى "إذ انحدر" يحكي عما مضى،
فيصح عن موسى أن يراه - عليه السلام - في منامه، أو يوحى إليه بذلك، وأقره عليه (1).
Intinya dlm kitab tsb,
boleh jg saat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melihat Nabi Musa waktu mimpi atau
ketika di beri wahyu. …………. Dn beliau
mengakuinya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Melihat arti hadis sebenarnya tdk ada kaitannya dg mimpi , lihat kalimatnya lg sbb:
أَمَّا مُوسَى كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ إِذْ انْحَدَرَ
فِي الْوَادِي يُلَبِّي
"Adapun Musa Alaihissalam seolah aku melihatnya ketika
menuruni lembah dia bertalbiyah".
Ia jls bukan mimpi, dan kelirulah orang yg menyatakan saat
itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bermimpi bertemu dg Musa.
Bila saat itu diberi wahyu, mk bisa di katakan : Ttg masalah
gaib spt ini tdk boleh dibuat pegangan dg
hadis munkar spt di atas , tdk boleh dr riwayat
satu orang sj dr Tabiin lalu ribuan tabiin yg lain
tdk phm sampai mati. Masalah gaib tsb hrs dejlskan oleh al quran
spt ayat :
تِلْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْغَيْبِ نُوحِيهَا إِلَيْكَ مَا
كُنْتَ تَعْلَمُهَا أَنْتَ وَلَا قَوْمُكَ مِنْ قَبْلِ هَذَا فَاصْبِرْ إِنَّ
الْعَاقِبَةَ لِلْمُتَّقِينَ
Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang
ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya
dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan
yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Dlm hadis tsb ada
pernyataan bahwa Ibn Abas tdk mendengar selama hidupnya bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah menyatakan bahwa tertulis
di antara dua mata Dajjal kafir .
Jd sampai Rasulullah shallallahu alaihi wasallam wafat, Ibn Abbas tdk mendengar
hadis “bahwa tertulis
di antara dua mata Dajjal kafir “.
Cari ilmu agama dg sistim dialog yg ilmiyah ttg Dajjal , penuh
persaudaraan di dua grup WA sy .
Mau ikut , hub 08813270751.082225929198 ,081384008118,0 857-8715-4455
0812-4194-6733
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan