Fase ke 5. Berbuka ketika adzan Maghrib membatalkan puasa
Anda menyatakan:
[14:32, 6/7/2017] +62 856-4668-6644: mohon cantumkan hadits
rasulullah atau atsar para salaf (sahabat, tabiin, tabiut tabiin) yg mereka
tidak langsung berbuka saat maghrib tiba... tapi nunggu dulu sampai benar2
gelap ! atau menurut istilah Ust. @Mahrus Ali harus nunggu sekitar 30 menit
dulu...
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kalau dr tindakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
saat berbuka ketika masuk Isya` , sy tdk menjumpai hadisnya nya.
Realitanya tdk ada.
Yg ada hanya hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
berbuka sblm salat Maghrib dan itupun bila di kaji sanad dan matanya cacat
bahkan munkar atau gharib. Apa lagi bertentangan dg ayat quran 114 HUd dan 187
Baqarah.
Bila sdh jls tdk ada hadis sahih , Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam berbuka ketika matahari terbenam atau ketika adzan , mk
silahkan anda cantumkan hadis sahih menurut anda yg menyatakan spt itu . Dan
ulaslah sanad dan matannya . Sy akan bc dan akan memberikan jawaban.
Realita Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berbuka
setelh adzan juga tdk ada yg sahih. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
berbuka setelah habis waktu salat Maghrib jg tdk ada yg sahih . Mk kita punya pegangan dr
al Quran. Yaitu berbuka ketika malam yaitu ketika masuk waktu Isya`. Sebab salat Isya` adalah salat malam yg pertama spt ayat 114 Hud
dan 187 Baqarah.
Bg orang yg berbuka ketika adzan Maghrib akan menyalahi ayat
quran tadi dan tdk punya landasan hadis yg sahih sanad dan matanya . Bila ada ,
tolong kaji dulu sanad dan matannya. Atau tulislah dg ulasan yg obyektif.
Bila ada hadis yg sahih Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam berbuka ketika adzan Maghrib, mk akan bertentangan dg ayat dan ini
tanda kelemahan menurut ahli ilmi.
Anda menyatakan:
mohon cantumkan teks2 dari kitab para imam dan ulama mu'tabar
yg menyatakan tidak boleh buka saat adzan maghrib !
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Seandainya ada teks dt kitab kuning yg memperbolehkan
berbuka ketika adzan maghrib , lalu di ikuti mk ttp menyalahi ayat 114 hud yg
menyatakan adzan maghrib masih siang dan buka puasa hrs malam sbgmn ayat 187
Baqarah.
Aneh sekali anda , sdh jls ayatnya minta pendapat ulama . Kalau
di kasih pendapat ulama , nanti anda akan minta qurannya . Ya bgtulah manusia
yg kurang percaya pd al quran itu. Bila percaya pd quran akan cukup dg ayat .
Syaik As suba`I telah merumuskan tanda kelemahan hadis
sampai tujuh belas point.
Yang nomer sembilan sbb:
9ـ ألا يخالف القرآن
“Hadis itu harus tdk bertentangan dengan al quran” .
Bila hadis tsb mash disahihkan , maka mana yg kita ambil , al
qurannya atau hadisnya.
Ibnu Abbas sbb:
: تُوشِكُ أَنْ تُنْزَلُ عَلَيكُمْ
حِجارَةٌ مِنَ السَّمَاءِ... أَقُوْلُ قَالِ رَسُولُ اللهِ ( صَلَّى اللَّهُ
عَلَيه وَسَلَّمَ ) وَتَقُولُونَ قَالِ أَبُو بَكَرَ وَعُمَرُ ؟!
Hampir sj turun atasmu batu dari langit... Aku berkata: Rasulullah
(saw) bersabda dan Anda mengatakan, Abu Bakar dan Umar?”
Apalagi sdh ada ayatnya , mlh Tanya pendapat ulama.
Bgmn bila pendapat ulama bertentangan dg al quran. Karena
itu cukuplah dg ayat al quran . dan ingatlah perkataan Imam Malik:
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا
قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah manusia , terkadang pendapatku benar , di lain
waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah
dan hadis Rasulullah .
Dlm masalah perbedaan pendapat mk kembalikan kpd alloh dan
RasulNya. Bila ayat dan hadis bertentangan , mk dahulukan ayatnya.
Anda menulis lg :
RENUNGAN :
1. jika alasan gelap sbg patokan berakhirnya siang atau
masuknya malam, bukankah kala subuh tiba itu masih gelap, tapi kenapa dianggap
sebagai awal siang (yg anda identikkan dg terang) ??? kenapa gak dikatakan
masih malam saja ??? dan siang baru dikatakan udah tiba klo gelapnya sudah
hilang..
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Maunya km berbukalah sekalipun masih padang , bukan malam yg gelap. Bila bgt maumu
mk akan menyalahi ayat 187 Baqarah yg memerintah agar puasa di sempurnakan
sampai malam.
Subuh masih gelap itu tanda fajar blm terbit. Dan tdk sah
menjalankan salat dlm keadaan spt itu.
Tanda fajar terbit itu kedaaan sdh tampak terang . Bila
masih gelap waktu adzan Subuh , tanda fajar blm terbit. Apakah bisa di katakana
fajar shadiq terbit dan keadaan masih gelap gulita. Kita ini sm tdk ngerti
fajar terbit atau blm . kita ini hanya taklid buta pd ilmu hisap dlm hal ini. Karena
itu banyak ulama yg mempersoalkan adzan Subuh ini . .Al bani sendiri
menganjurkan agar di tunda lagi 25 ment setelah adzan Subuh.bgt juga Utsaimin
Untuk saya , mk sering saya berjamaah Subuh sekitar jam 5
pagi kurang lima menit atau jam lima
pagi dlm keadaan sudah padang /
terang. Ini lebih tepat dan tdk ragu lagi . Seluruh ulama menyatakan sah salat
dlm keada an spt ini. .Sy pilih keadaan terang dan sy tdk menjalankan salat
Subuh dlm keada an gelap gulita.
Jadi adzan Subuh di masjidil haram atau madinah itu menurut
Utsaimin blm tepat , masih keliru dan salatnya juga keliru. Salatnya di lakukan
blm waktunya dan bersajadah sekalian , tambah keliru. Sekalipun di masjidil
haram atau di masjid Bali . Kalau benar di
katakan benar dan kalau salah ttp di katakan salah.
Anda menyatakan:
2. yg mengkhawatirkan adalah klo kita ini jatuh pada
kesalahan bahkan kesesatan pemahaman karena terlalu tekstual dan mengedepankan
logika/akal/pendapat pribadi kita dalam memahami ayat-ayat dan hadits2
Rasulullah...
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kita jls benar , tdk hawatir salah . Kalau yg berbuka ketika
adzan Maghrib jls menyalahi ayat 114 Hud dan 187 Baqarah. Tdk hawatir lg atas
kesalahannya.
Saya dlm menentukan berbuka puasa ini bukan pendapat sy tp
ayat 187 Baqarah dan 114 Hud. Pemahaman ayat itu bgt, bukan pendapat sy.
Terus bila pemahaman ttg ayat itu salah , mk silahkan
tunjujkkan mn yg bena dr pemahaman itu . Jlskan.
Kita hrs jls ttg ajaran Islam sblm mati , jngn masih bimbang
jelang kematian .
Anda menyatakan :
3. yg mengkhawatirkan juga bagaimana bisa ribuan para imam/ulama/auliya'/fuqoha/muhaddits/mufassir/ushuli
yg luar biasa mumpuni selama 1400 tahun gak ada yg paham masalah ini (buka ga
boleh pas adzan maghrib) dan barulah ditahun 1438 kita yg berhasil paham
tentangnya ?
Komentarku ( Mahrus ali ) : pernyatan spt itu tdk ilmiyah, dan
tidak obyektif.
Perkataan seperti itu persis dengan sinyalemen orang – orang
kafir ketika menolak kebenaran :
وَمَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي
ءَابَائِنَا الْأَوَّلِينَ
Dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini
pada nenek moyang kami dahulu". Al qashas 36.
Karena itu, jangan ikut perkataan orang kafir dulu atau
sekarang tapi ikutilah perkataan orang mukmin yaitu sami`na wa atho`na kepada
dalil dari Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ada atau tidak ada ulama yang berfatwa itu
bukan persoalan . Yang penting itu dalil.
Ibnu Utsaimin jg pernah menyatakan : Tdk menjadi sarat
kebenaran hrs sama dg pendapat ulama dulu .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bahkan , mungkin juga ulama dulu salah dan ulalma sekarang
benar . Bgmn km bila seorang mujaddid dtg lalu menyalahkan pendapat ulama dulu .
Apakah km menentang nya ?
Ajaran Islam ini sdh banyak berobah, mk hrs di kembalikan kpd
ajaran Allah dan RasulNya yg asli bukan pd ulama.
Kita haram ikut guru yang keliru dan kita harus mengikuti
dalil untuk menghurmati ayat :
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ
وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ ا ْلآخِرِ ذَلِكَ
خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Nisa` 59
Kita haram ikut ulama yang menyelisihi sahabat karena
menghurmati dalil :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ
وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا
عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha
kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai
di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang
besar. 100 Tobat
Anda menyatakan :
. yg mengkhawatirkan juga bagimana bisa orang satu dunia
salah semuanya selama berabad abad, dan hanya kita (komunitas kecil ini) yg
benar dalam masalah tatacara berbuka ini ?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Maunya kita ikut mayoritas yg berbuka ketika adzan Maghrib ..
Bgmn kalau kita ikut tahlilan sj untuk mengikuti mayoritas. Memang pengikut
kebenaan itu sedikit . Lihat ayatnya :
قَالَ أَرَأَيْتَكَ هَذَا الَّذِي كَرَّمْتَ عَلَيَّ
لَئِنْ أَخَّرْتَنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَأَحْتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهُ
إِلَّا قَلِيلًا
Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah
orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi
tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan
keturunannya, kecuali sebahagian kecil". Al Isra` 62
Dan beruntunglah orang yg gharib sbgmn disebut dlm hadis . Dan
rugilah otang yg ikut mayoritas.
Anda menyatakan :
6. surga yg luasnya seluas langit dan bumi bisa2 sepi
mlompong dg sedikit penghuni... karena semua kaum muslimin diadzab dineraka
jahannam gara2 gagal paham masalah berbuka puasa, sehingga puasanya gak sah
semua sebab tiap maghrib tiba mereka menyegerakan berbuka...
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Maunya orang yg berbuka puasa ketika adzan yg masih padang itu di benarkan
lalu kita menyalahi ayat 114 Hud dan 187 Baqarah .
Bila mrk gagal phm dlm salat wajib atau puasa sdh tentu di
katakan keliru menurut agama dan tdk akan di masukkan ke Surga. Maunya orang yg
keliru salatnya dan puasanya di masukkan ke surga. .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan