BEKASI (voa-islam.com) - Anggota
Dewan Syuro Jum’iyyah An Najat, ustadz Achmad Rofi’i menyampaikan sebuah
fenomena adanya kelompok yang begitu keras terhadap kaum muslimin sendiri namun
begitu toleran terhadap para thaghut. Ia menyebutnya khawarij ‘alad du’ah
wa murjiah ma’at thughah (khawarij kepada para da’i dan murjihah terhadap
para thaghut).
Hal itu disampaikan oleh ustadz Achmad Rofi’i
saat menjadi salah satu pembicara dalam acara bedah buku “Mengenal dan
Mewaspadai Kesesatan Neo Murjiah” di Masjid Islamic Center Bekasi Jl. Ahmad
Yani No. 22 Kota Bekasi.
Sikap keras tadi begitu diterapkan oleh mereka
yang mengaku-ngaku dirinya sebagai salafi (salafi maz’um), sehingga
dengan mudah memvonis orang lain sebagai ahlul bid’ah, sebagaimana
dijelaskan ustadz Achmad Rofi’i.
“Maksud khawarij ‘alad du’ah itu,
khawarij kan
kalau orang berdosa langsung divonis kafir. Nah, mereka terapkan itu kepada
para da’i, kepada para ustadz yang tidak sama dengan mereka. Jadi kalau ada
ustadz atau para da’i yang tidak sepemikiran dengan mereka langsung oleh mereka
dikeluarkan dari Islam, mereka sebut ahlul bid’ah, fasiq, tidak patut belajar
pada mereka, seperti halnya khawarij tadi,” ujarnya kepada voa-islam.com,
disela-sela acara bedah buku, Ahad (25/11/2012).
...Jadi kalau dengan orang yang jelas penyimpangan dengan syariat Islam
mereka diam, tapi kalau dengan saudaranya mereka mengatakan; laisa minna
Di sisi lain, kelompok salafi maz’um
justru menyikapi para thaghut yang jelas tidak menerapkan syariat dan mengganti
hukum Allah dengan begitu toleran.
“Murjiah ma’at thughah, sudah jelas
hukumnya bukan hukum Allah, tidak menerapkan syariat, tidak bertauhid, tapi
mereka mendiamkan, menangguhkan itu kan
murjiah namanya. Jadi kalau dengan orang yang jelas penyimpangan dengan syariat
Islam mereka diam, tapi kalau dengan saudaranya mereka mengatakan; laisa
minna (bukan dari kalangan kita),” ungkap alumnus fakultas hadits
universitas Islam Madinah, Arab Saudi tersebut.
Bahkan, ustadz Achmad Rofi’i yang menghabiskan
waktu bertahun-tahun untuk menuntut ilmu kepada para masyayikh di Arab Saudi
pun kerap dituding telah keluar dari manhaj salaf.
Jika kelompok yang mengaku sebagai salafi (salafi
maz'um) ini terus bersikap demikian, maka wajar jika banyak orang
mempertanyakan, seperti inikah akhlak salafus shalih? [Ahmed Widad]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan