TukangGosip.Com - Di buku kelas V
SD Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang beredar di wilayah
Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara dinilai
menyesatkan. Sejumlah orang tua atau wali murid yang anak-anaknya
bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) mulai resah dan mengecam
beredarnya buku tersebut.
Dalam buku yang diterbitkan oleh penerbit Grafindo Media Pratama dan yang disusun oleh Fauzi Abdul Ghofur dan Masyhudi tersebut, pada halaman 86 disebutkan bahwa urutan nama-nama Rasul Allah tertulis bahwa nabi urutan terakhir adalah Isa AS dan Nabi Muhammad SAW adalah nabi di urutan yang ke-13.
Perwakilan dari salah satu orang tua siswa, Pak Dasopang (48) yang menemukan kejanggalan dari buku ini mengatakan, kesalahan pada buku tersebut diketahuinya setelah anaknya yang duduk di kelas V SD sedang menghapalkan nama-nama Nabi & Rasul Allah sesuai dengan urutannya.
Dia sangat terkejut saat anaknya yang duduk di kelas V SD itu menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berada di urutan ke-13. Ketika anaknya ia tegur atas kesalahan itu, anaknya menjawab bahwa itu sesuai dengan apa yang ada di dalam buku pelajaran mereka.
“Itu sangat menyesatkan, saya mengetahuinya waktu anak saya menghapalkan nama-nama nabi. Saya terkejut waktu ia menyebutkan bahwa nabi di urutan ke-13 adalah Rasulullah Muhammad SAW. Waktu saya tegur, ia bilang hal itu sesuai dengan yang ada di buku agamanya. Ketika saya lihat, memang benar, dalam buku tersebut tertulis bahwa Nabi Muhammad berada di urutan yang ke-13. Apa tidak sesat namanya itu,” ungkapnya.
Sebagai orang tua siswa, dirinya sangat mengecam atas penerbitan buku tersebut yang dinilai bisa menimbulkan kesesatan. Sebab, dipelajari oleh anak di tingkat Sekolah Dasar / SD yang masih memiliki nalar pendidikan agama cukup rendah.
Sebab itu, dia sangat berharap agar pemerintah secepatnya menarik buku pelajaran tersebut dari peredaran dan memberikan sanksi yang tegas kepada penerbitnya, sebelum buku tersebut memberikan pengajaran yang sesat kepada anak-anak generasi muda di Sumatra.
“Tolong pemerintah menarik buku itu dari peredaran secepatnya. Karena murid setingkat SD belum mampu menilai secara teliti muatan yang terdapat dalam buku itu. Sehingga apapun yang diajarkan dalam buku itu, akan mereka terima secara mentah-mentah tanpa melalui analisa panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, Fadhlansyah Siregar S. Ag, Kepala SD Negeri 101330 Sidingkat, Kecamatan Padang Bolak, ketika ditanyakan terkait buku tersebut mengaku, dia juga sudah mendapatkan informasi tentang beredarnya buku pelajaran agama yang dinilai sangat menyesatkan tersebut. Namun, katanya, hingga saat ini, ia belum pernah melihat langsung buku tersebut. Sebab, di sekolah yang ia pimpin menggunakan yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbit yang berbeda.
Senada disampaikan Kepala sekolah SD Negeri 101080 Gunung Tua Masnurillah Harahap S.Pd. Ia pun mengaku sudah mendapatkan kabar tentang adanya peredaran buku Agama Islam yang menyebutkan urut-urutan Nabi, dengan Nabi Muhammad SAW berada di urutan ke-13 dan jelas hal itu merupakan kesalahan besar.
Selain itu, terkait adanya buku itu, pihak di sekolahnya tidak menggunakan buku Agama Islam dari penerbit Grafindo Media Pratama, akan tetapi dari penerbit Yudhistira.
“Memang ada infonya begitu, tapi sekolah kami tidak menggunakan buku terbitan Grafindo Media Pratama,” sebutnya.
Terpisah, Kakan Kemenag Paluta Drs H Azaman Harahap melalui Kasi Pendidikan Agama Islam Baikuni Harahap saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, pihaknya juga sudah mendengar tentang informasi tentang buku tersebut. Namun sampai saat ini, pihaknya belum pernah melihatnya secara langsung.
Meskipun begitu, ia berjanji bahwa pihaknya akan segera menindak lanjuti hal tersebut dengan secepatnya melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Paluta. Sementara itu, Kadis Pendidikan Paluta Drs Umar Pohan melalui pesan singkatnya membenarkan adanya informasi terkait adanya buku pelajaran Agama Islam yang dinilai bisa menyesatkan.
Namun, ia mengakui belum pernah melihat buku itu sama sekali. Meski begitu, jika memang ada buku pelajaran Agama Islam yang menyimpang, pihaknya akan segera menariknya dari seluruh sekolah.
Dalam buku yang diterbitkan oleh penerbit Grafindo Media Pratama dan yang disusun oleh Fauzi Abdul Ghofur dan Masyhudi tersebut, pada halaman 86 disebutkan bahwa urutan nama-nama Rasul Allah tertulis bahwa nabi urutan terakhir adalah Isa AS dan Nabi Muhammad SAW adalah nabi di urutan yang ke-13.
Perwakilan dari salah satu orang tua siswa, Pak Dasopang (48) yang menemukan kejanggalan dari buku ini mengatakan, kesalahan pada buku tersebut diketahuinya setelah anaknya yang duduk di kelas V SD sedang menghapalkan nama-nama Nabi & Rasul Allah sesuai dengan urutannya.
Dia sangat terkejut saat anaknya yang duduk di kelas V SD itu menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berada di urutan ke-13. Ketika anaknya ia tegur atas kesalahan itu, anaknya menjawab bahwa itu sesuai dengan apa yang ada di dalam buku pelajaran mereka.
“Itu sangat menyesatkan, saya mengetahuinya waktu anak saya menghapalkan nama-nama nabi. Saya terkejut waktu ia menyebutkan bahwa nabi di urutan ke-13 adalah Rasulullah Muhammad SAW. Waktu saya tegur, ia bilang hal itu sesuai dengan yang ada di buku agamanya. Ketika saya lihat, memang benar, dalam buku tersebut tertulis bahwa Nabi Muhammad berada di urutan yang ke-13. Apa tidak sesat namanya itu,” ungkapnya.
Sebagai orang tua siswa, dirinya sangat mengecam atas penerbitan buku tersebut yang dinilai bisa menimbulkan kesesatan. Sebab, dipelajari oleh anak di tingkat Sekolah Dasar / SD yang masih memiliki nalar pendidikan agama cukup rendah.
Sebab itu, dia sangat berharap agar pemerintah secepatnya menarik buku pelajaran tersebut dari peredaran dan memberikan sanksi yang tegas kepada penerbitnya, sebelum buku tersebut memberikan pengajaran yang sesat kepada anak-anak generasi muda di Sumatra.
“Tolong pemerintah menarik buku itu dari peredaran secepatnya. Karena murid setingkat SD belum mampu menilai secara teliti muatan yang terdapat dalam buku itu. Sehingga apapun yang diajarkan dalam buku itu, akan mereka terima secara mentah-mentah tanpa melalui analisa panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, Fadhlansyah Siregar S. Ag, Kepala SD Negeri 101330 Sidingkat, Kecamatan Padang Bolak, ketika ditanyakan terkait buku tersebut mengaku, dia juga sudah mendapatkan informasi tentang beredarnya buku pelajaran agama yang dinilai sangat menyesatkan tersebut. Namun, katanya, hingga saat ini, ia belum pernah melihat langsung buku tersebut. Sebab, di sekolah yang ia pimpin menggunakan yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbit yang berbeda.
Senada disampaikan Kepala sekolah SD Negeri 101080 Gunung Tua Masnurillah Harahap S.Pd. Ia pun mengaku sudah mendapatkan kabar tentang adanya peredaran buku Agama Islam yang menyebutkan urut-urutan Nabi, dengan Nabi Muhammad SAW berada di urutan ke-13 dan jelas hal itu merupakan kesalahan besar.
Selain itu, terkait adanya buku itu, pihak di sekolahnya tidak menggunakan buku Agama Islam dari penerbit Grafindo Media Pratama, akan tetapi dari penerbit Yudhistira.
“Memang ada infonya begitu, tapi sekolah kami tidak menggunakan buku terbitan Grafindo Media Pratama,” sebutnya.
Terpisah, Kakan Kemenag Paluta Drs H Azaman Harahap melalui Kasi Pendidikan Agama Islam Baikuni Harahap saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, pihaknya juga sudah mendengar tentang informasi tentang buku tersebut. Namun sampai saat ini, pihaknya belum pernah melihatnya secara langsung.
Meskipun begitu, ia berjanji bahwa pihaknya akan segera menindak lanjuti hal tersebut dengan secepatnya melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Paluta. Sementara itu, Kadis Pendidikan Paluta Drs Umar Pohan melalui pesan singkatnya membenarkan adanya informasi terkait adanya buku pelajaran Agama Islam yang dinilai bisa menyesatkan.
Namun, ia mengakui belum pernah melihat buku itu sama sekali. Meski begitu, jika memang ada buku pelajaran Agama Islam yang menyimpang, pihaknya akan segera menariknya dari seluruh sekolah.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan