Syekh Mahmud Syaltut adalah salah satu Ulama Islam yang sering di catut Syiah demi melegaliasi ajarannya. Syiah beranggapan bahwa Syekh Al Azhar berpendapat bahwa Mazhab Jakfari sama dengan Ahlussunah dan menyatakan jarak Syiah dan Sunni samaseperti jarak antara fikih mazhab Abu Hanifah, Maliki atau Syafii.Betulkah demikian? Master Qur’an dari Universitas Al Azhar Kairo, Fahmi Salim membantah hal itu. Menurutnya fatwa Syeikh Mahmud Syaltut telah didistorsi oleh Syiah.
“Sebagai fatwa, hal itu tidak pernah dimuat secara resmi dalam kitab-kitab fatwa Mahmud Syaltut yang dihimpun oleh Syeih Qaradhawi atas perintah dan supervisi Syeikh Syaltut, tapi sebatas pernyataan saat diwawancarai soal mazhab Jakfari, di mana beliau nyatakan boleh beribadah dengan mazhab fiqih Jakfari, akan tetapi bukan akidah imamiyahnya, yang kemudian ditranskip dan diedarkan luas oleh majalah Risalah Islam yang menjadi corong organisasi taqrib yang awalnya berbasis di Kairo,” terangya kepada Eramuslim.com, Kamis (9/2)
Fahmi Salim menyatakan bahwa ahlusunnah sudah punya pengalaman pahit dan berulang-ulang dengan gaya distorsi Syiah semacam ini. Model pemutarbalikkan fakta bukan kali ini dilakukan oleh Syiah,
“Jauh sebelumnya, mereka telah memalsukan kitab Al-Imamah wa Al-Siyasah yang dinisbatkan kepada Ibnu Qutaybah (tokoh Ahlusunnah) padahal itu sebuah dusta. Sebab yang menulisnya adalah ulama Syiah yang namanya mirip Ibnu Qutaybah. Skandal ini sudah lama diungkap oleh para pakar sejarah,” lanjutnya.
Hal ini juga terjadi pula dalam kitab Al-Muraja'at yang isinya surat menyurat palsu yang dikarang oleh Abdul Husen Syarafudin Musawi yang kemudian dinisbatkan kepada Syeikh Al-Azhar, lainnya yaitu Salim al-Bisyri.
“Skandal ini juga sudah diungkap oleh para ulama al-Azhar dan para pembantu terdekat Syeikh Salim. Apalagi hanya sekedar hasil wawancara yang diasosiasikan sebagai fatwa, ini tentu jadi pertanyaan besar, sebab dalam fatwa Syaltut yang resmi tentang nikah mut'ah, beliau tegas mengharamkan seperti dalil-dalil Ahlusunnah dan menegaskan bahwa jika ada agama yang menghalalkan nikah semacam itu maka mustahil itu bersumber dari Allah Tuhan semesta alam," sambungnya.
Karena itu lanjut Fahmi, sungguh tidak logis dan mustahil beliau berfatwa membolehkan mengambil mazhab Jakfari-Syiah Imamiyah yang artinya sama saja menghalalkan kawin mut'ah yang beliau haramkan. (Pz)
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kalau kita menyebut syi`ah, assosiasi kita tidak lain kecuali kedustaan bukan kejujuran, bahkan seolah pengikut – pengikut syi`ah anti kejujuran.. Hal ini menyalahi dengan ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar . Al ahzab 70.
Sekte yang suka dusta adalah sekte terjelek bukan terbaik. Sedang agama adalah kejujuran dan kekufuran adalah kedustaan. Lihat ayat ini;
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. ( Annakhel 105
Baca lagi disini:
21 Jan 2012
16 Jan 2012
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan