عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمنِ بْنِ عَمْرٍو السُّلاَمِىْ اَنَّهُ سَمِعَ الْعِرْباَضَ بْنَ
سَارِيَّةِ قَالَ وَعَظَناَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَعَلَيْكُمْ بِمَا عَرَفْتُمْ مِنْ سُنَّتـِىْ وَسُنَّةِ الْخُلَفاَءِ
الرَّاشِدِيْنَ اَلْمُهْدِيِّـْينَ (مسند احمد بن حنبل ص 16519 )
Dari Abd Rohman bin Amr al-Sulami,
Sesungguhnya ia mendengar al-Irbadh bin Sariyah berkata, Rasulullah Saw.
menasehati kami, Kalian wajib berpegang teguh pada sunnahku (apa yang aku
ajarkan) dan perilaku al-Khulafa’ al-Rasyidin yang mendapatkan petunjuk). (Musnad
Ahmad Bin Hambal, 16519)
Menurut riwayat Tirmidzi sbb:
سنن الترمذي ٢٦٠٠: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ
بْنُ الْوَلِيدِ عَنْ بَحِيرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو السُّلَمِيِّ عَنْ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ
قَالَ
وَعَظَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا
بَعْدَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ
وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقَالَ رَجُلٌ إِنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ
فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى
اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ
مِنْكُمْ يَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ
فَإِنَّهَا ضَلَالَةٌ فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَعَلَيْهِ بِسُنَّتِي
وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا
بِالنَّوَاجِذِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Sunan Tirmidzi 2600: Telah
menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Baqiyyah
bin al Walid dari Bahir bin Sa'd dari Khalid bin Ma'dan dari Abdurrahman bin
Amru as Sulami dari al 'Irbadh bin Sariyah dia berkata; suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi wejangan kepada kami setelah shalat subuh
wejangan yang sangat menyentuh sehingga membuat air mata mengalir dan hati
menjadi gemetar. Maka seorang lelaki berkata; 'seakan-akan ini merupakan
wejangan perpisahan, lalu apa yang engkau wasiatkan kepada kami ya Rasulullah?
' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku wasiatkan kepada
kalian untuk (selalu) bertaqwa kepada Allah, mendengar dan ta'at meskipun terhadap
seorang budak habasyi, sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup akan
melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian
perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan
kesesatan. Barangsiapa diantara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia
berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang
mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham." Abu
Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih, HR Tirmidzi
Komentarku ( Mahrus ali ):
Riwayat Tirmidzi ini lebih lengkap dari pada riwayat Imam Ahmad.Beda lagi dengan
riwayat Ibn Majah sbb:
سنن ابن ماجه ٤٣: حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ بِشْرِ بْنِ مَنْصُورٍ
وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ السَّوَّاقُ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ ضَمْرَةَ بْنِ حَبِيبٍ عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو السُّلَمِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ الْعِرْبَاضَ بْنَ
سَارِيَةَ يَقُولُ
وَعَظَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْعِظَةً
ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ هَذِهِ لَمَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا قَالَ
قَدْ تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنْهَا
بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا
فَعَلَيْكُمْ بِمَا عَرَفْتُمْ مِنْ سُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَعَلَيْكُمْ
بِالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّمَا الْمُؤْمِنُ كَالْجَمَلِ
الْأَنِفِ حَيْثُمَا قِيدَ انْقَادَ
Sunan Ibnu Majah 43: Telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Bisyr bin Manshur dan Ishaq bin Ibrahim As
Sawwaq keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi
dari Mu'awiyah bin Shalih dari Dlamrah bin Habib dari Abdurrahman bin 'Amru As
Sulami bahwasanya ia mendengar 'Irbadl bin Sariyah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi kami satu nasehat yang membuat air mata
mengalir dan hati menjadi gemetar. Maka kami berkata kepada beliau; "Ya
Rasulullah, sesungguhnya ini merupakan nasihat perpisahan, lalu apa yang engkau
wasiatkan kepada kami?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
" Aku telah tinggalkan untuk kalian petunjuk yang terang, malamnya seperti
siang. Tidak ada yang berpaling darinya setelahku melainkan ia akan binasa.
Barangsiapa di antara kalian hidup, maka ia akan melihat banyaknya
perselisihan. Maka kalian wajib berpegang teguh dengan apa yang kalian ketahui
dari sunnahku, dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjukk,
gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Hendaklah kalian taat meski
kepada seorang budak Habasyi. Orang mukmin itu seperti seekor unta jinak, di
mana saja dia diikat dia akan menurutinya." HR Ibn Majah
Ada sisi perbedaan redaksi antara riwayat Tirmidzi dan
Ibn Mjah sbb:
Riwayat Tirmidzi :
بَعْدَ صَلَاةِ
الْغَدَاةِ
Setelah salat Shubuh
فَقَالَ رَجُلٌ
Seorang lelaki berkata:
أُوصِيكُمْ
بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ
Aku wasiatkan kepada kalian untuk
(selalu) bertaqwa kepada Allah, mendengar dan ta'at
وَإِيَّاكُمْ
وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّهَا ضَلَالَةٌ
maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang
dibuat-buat, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan.
Riwayat Ibn Majah sbb:
فَقُلْنَا يَا
رَسُولَ اللَّهِ
Kami berkata : Wahai Rasulullah
قَالَ قَدْ
تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنْهَا
بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ
Aku telah tinggalkan untuk kalian petunjuk yang terang,
malamnya seperti siang. Tidak ada yang berpaling darinya setelahku melainkan ia
akan binasa.
فَإِنَّمَا
الْمُؤْمِنُ كَالْجَمَلِ الْأَنِفِ حَيْثُمَا قِيدَ انْقَادَ
Orang mukmin itu seperti seekor unta jinak, di mana saja
dia dituntun dia akan menurutinya.
Muhammad al amin berkata:
هَذِهِ اْلأَحَادِيْثُ يَنْطَبِقُ عَلَيْهَا قولُ الْحافِظِ اِبْنِ عَبْدِ الْبَرِّ فِي التَّمْهِيْدِ ( 10 \ 278 ):«
وَلَمْ يُخْرِجِ الْبُخَارِيُّ وَلَا مُسْلِمٌ بْنُ الْحَجَّاجِ مِنْهَا حَديثًا وَاحِدًا . وَحَسْبُكَ بِذَلِكَ ضُعْفًا لَهَا ».
Hadis – hadis ini
berlaku kata-kata Hafiz Ibnu Abdul Barr di kitab Tamhid (10 \ 278):
«Bukhari dan Muslim bin Al Hajjaj tidak
meriwayatkan satu hadis ini. Dan dengan nya cukup hadis tsb untuk dikatakan lemah.
وَمَنْ نَقَلَ تَقْبَلُ الأُمَّةُ لِهَذَا الْحَديثِ بِالْقَبُولِ فَلَمْ يُصِبْ بِذَلِكَ أيضاً . فَقَدْ نَقَّلْنَا عَنْ أَحَدِ الْمُتَقَدِّمِينَ تَضْعِيفَهُ ، وَهَذَا يَكْفِي لِسُقُوطِهِ .
Barang siapa yang mengutip bahwa umat telah menerima
hadis itu dengan baik, maka tidak benar. Sungguh kami telah mengutip salah satu
tokoh terdahulu yang melemahkannya. Ini sudah cukup bahwa hadis tsb jatuh
nilainya.
وَالْحُجَّةُ هُنَا لَيْسَ تَصْوِيتٌ عَلَى صِحَّةِ الْحَديثِ ، بَلْ هُوَ بِالنِّسْبَةِ لِتَوْثِيقِ رِجَالِهِ
وَعَدَمِ وُجُودِ النّكارَةِ فِي مَتْنِهِ
، وَإلّا فَلَا يَصِحُّ !
Argumen
di sini bukan untuk memberikan suara pada kesahihan hadis, tetapi lebih dekat
dengan menyatakan perawi – perawinya terpercaya dan tidak ada keanehan dalam
redaksi hadis ( keganjilan ). Bila tidak demikian , maka hadis di katakan tidak sah.
فَالْحَديثُ لَيْسَ لَهُ طَرِيقٌ يُعْتَبَرُ بِهَا إلّا عَنْ مَجْهُولَيْنِ ( مُثَنًّى مَجْهُولٍ ) عَنِ العرباض بْنِ سَارِيَةٍ .
Hadis
itu tidak memiliki jalur periwayatan yang bisa di andalkan kecuali dari dua anonim ( perawi yang tak dikenal
) dari Al Irbadh bin Saroyah.
وَهَذَا الأَمْرُ دِينٌ فَاُنْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ دِيْنَكُمْ . هَلْ نَأْخُذُهُ عَنْ مَجَاهِيلَ ؟! نَعَمْ بَعْضُ الْمُتَقَدِّمِينَ وَكَثِيرٌ مِنَ الْمُتَأَخِّرِيْنَ يَأْخُذُ عَقِيْدَتَهُ عَنْ مَجَاهِيْلَ وَيُصَحِّحُ مِثْلَ هَذَا الْحَديثِ ، بَلْ مَنْ كَانَ أَضْعَفَ مِنْهُ . أَمَّا أَنْ يَحْتَجَّ بِهِ عَلَينَا فَلَا .
Ini
adalah sebuah agama dan lihatlah dari
siapa Anda mengambil agamamu. Apakah kita ambil agama dari perawi yang
tak di kenal .
Ya, beberapa kalangan orang – orang
dahulu dan banyak generasi terahir ini
mengambil akidah dari perawi – perawi yang belum diketahui dan hadis seperti itu langsung dibenarkan, bahkan
menerima yang lebih lemah dari dia. Bila
di buat bantah kepada kita, maka tidak bisa.
وَالْحَديثُ كُلَّه أَتَى مِنْ وُجُوهِ أُخْرَى إلّا قَضِيَّةَ اِتِّبَاعِ سُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ فَهِي مُنْكَرَةٌ مَرْدُودَةٌ
Hadis
itu seluruhnya datang dari jalur periwayatan lain hanya saja masalah mengikuti
sunnah khulafaur rasyidin adalah munkar
yang tertolak.
.
وَإِضَافَةُ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ إِلَى التَّشْرِيْعِ السَّمَاوِيِّ أَمْرٌ مُخَالِفٌ لِأُصُولِ الشَّرِيعَةِ . وَاللهُ أَمَرَنَا أَنْ نَرُدَّ الْخِلاَفَ : فَرُّدُوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ . وَلَيْسَ لِلْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ .
Penambahan
khulafaur rasyidin kepada tasyri` samawi adalah masalah yang menentang pokok – pokok sariat. Allah memerintah kita
untuk mengembalikan hilap , yakni kembalikan kepada Allah dan rasulNya, bukan
kepada Khulafaur rasyidin.
ثُمَّ مَنْ هُمْ الْخُلَفَاءُ الرَّاشِدُونَ ؟ هَلْ أَتَى عَلَيهِمْ نَصٌّ ؟ وَلِمَ لَا إِنَّ كَانَ يَجِبُ عَلَينَا اِتِّبَاعُ سُنَّتِهِمْ ؟
Lantas
siapakah khulafaur rasyidin, apakah ada keterangan dari dalil ? Mengapa tidak, bila kita wajib
mengikuti sunnah mereka.
!
وَهَلْ تَعْلَمُ أَنْ هُنَاكَ خِلاَفًا وَاسِعًا بَيْنَ الْعُلَمَاءِ فِي تَحْدِيدِ مَنْ هُمْ الْخُلَفَاءُ الرَّاشِدُونَ ؟
Apakah
Anda tahu bahwa ada ketidaksepakatan yang luas di antara para ilmuwan dalam mendefinisikan khalifah?
هَلْ يَدْخُلُ فِيهِمْ
الْحُسَيْنُِ بْنُ عَلِيِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَهَلْ يَدْخُلُ فِيهِمْ
عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ ؟
Apakah
Anda masukkan Al Hussein bin Ali ra
kepada mereka dan apakah yang Umar bin Abdul Aziz dimasukkan pula ?
وَهَلْ نَتَّبِعُ سُنَّةَ الأخير وَهُوَ تَابِعَي ، وَنذرَ خَيْرَةَ
الصّحابَةِ ؟!
Apakah
kita mengikuti sunnah terakhir ini pada
hal dia tabiin dan kita tinggalkan para
sahabat terbaik?!
ثُمَّ لماذا لَمْ يُطَبِّقْ الصَّحَابَةُ هَذَا الْحَديثَ بَيْنَهُمْ ؟
Lalu
mengapa para sahabat tidak menerapkan hadis ini di antara mereka
وَكَمْ مِنْ أَمْرٍ خَالَفَ فِيه بَعْضُ الصَّحَابَةِ مَا وَرَدَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ . وَكَلِمَةُ اِبْنِ عباسِ مَشْهُورَةٌ : تُوشِكُ أَنْ تُنْزَلُ عَلَيكُمْ حِجارَةٌ مِنَ السَّمَاءِ ... أَقُوْلُ قَالِ رَسُولُ اللهِ ( صَلَّى اللَّهُ عَلَيه وَسَلَّمَ ) وَتَقُولُونَ قَالِ أَبُو بَكَرَ وَعُمَرُ ؟!
Banyak
persoalan dimana sebagian sahabat bertentangan
dengan khulafaur rasyidin
Kata
Ibnu Abbas yang terkenal " : akan turun atasmu batu dari langit ... Aku
berkata: Rasulullah (saw) bersabda dan
Anda mengatakan, Abu Bakar dan Umar?
ثُمَّ هَذَا اِبْنُ عُمَرَ ( رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ) يُخَالِفُ أَبَا بَكَرَ وَعُمَرَ ( رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ) فِي نَفْسِ الْقَضِيَّةِ ( مُتْعَةِ الْحَجِّ ) وَيُفْتِي بِعَكْسِ مَا جَاءَ عَنْهُمَا !
Maka ini Ibnu Umar (semoga Allah
meridhai mereka), bertentangan dengan Abu Bakar dan Umar (semoga Allah meridhai
mereka) dalam kasus yang sama ( haji tamattu` ) Dan Ibnu Umar memberikan fatwa yang bertentangan dengan mereka
DR
Muhammad Sa`id Hawa berkata:
أَخْرَجَهُ
أَحْمَدُ ( 4 / 126 )، وَاِبْنُ مَاجَه ( 43 )، واْلآجُرِي فِي الشَّرِيعَةِ ص47 ، وَالطَّبْرَانِي
فِي مُسْنَدِ الشَّامِيِّينَ ( 619 )، وَأَبُوعَوَانَةَ فِي الْمُسْتَخْرَجِ عَلَى مُسْلِمٍ ( 1 / 36 )، والحاكمُ ( 1 / 96 )، مِنْ طُرُقٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَهْدِيٍّ وَغَيْرِه ، عَنْ معاوية بْنِ صَالِحِ ، عَنْ ضَمْرَةَ بْنِ حَبيبٍ .
Diriwayatkan
oleh Ahmad (4/126), Ibnu Majah (43), dan Aajurri dalam kitab Syariah hal 47 dan Tabrani dalam Musnad Syamiyin
(619), dan Abuawana di al mustahraj ala Muslim (1/36), dan Al Hakim
(1/96), dari beberapa jalur dari Abdul Rahman Mehdi dan lain-lain, dari Muawiyah, dari Dhamra bin Habib.
ب أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ ( 4 / 126 )، وَالدَّارِمِي ( 96 )، وَالتِّرْمِذِي ( 2676 )، وَالطَّبْرَانِي فِي مُسْنَدِ الشَّامِيِّينَ ( 617 )، وَأَبُو ِ عَوَانَةَ فِي مُسْتَخْرَجِهِ عَلَى مُسْلِمٍ ( 1 / 35 )، وَاِبْنُ عَبْدِ الْبَرِّ فِي جَامِعِ بَيَانِ الْعِلْمِ ( 2 / 181 )،
B
Riwayat Ahmad (4/126), dan Darimi (96), dan al-Tirmidzi (2676), dan Tabrani
dalam Musnad Al Syamiyin (617), dan Abu Awana
dlm kitab mustakhraj ala muslim (1/35), dan Ibnu Abdil Barr dlm kitab
jami i bayan al ilm (2 / 181),
وَالطَّحَاوِي فِي الْمُشْكِلِ ( 2 / 69 )، مُخْتَصَرًا ، وَالْحَاكِمُ ( 1 / 95_96 )، وَأَبُو نُعَيْمٍ فِي الْحِليَةِ ( 5 / 220 )، وَاِبْنُ عَبْدِ الْبَرِّ فِي جَامِعِ بَيَانِ الْعِلْمِ ( 2 / 182 )، وَاْلبَغَوِي فِي شَرْحِ السُّنَّةِ ( 102 )، وَفِي تَفْسِيرِهِ
( 2 / 145 ). مِنْ طُرُقٍ
dan
Tahhaawi dalam kitab Musk,il (2/69),
secara singkat, dan Hakim (1 / 95_96), dan Abu
Nuaim di al hilyah
(5/220), Ibnu Abdil Barr di Jami`
bayanil ilmi (2/182),
Baghawi
dalam Syarhis sunnah (102 ), dan dalam Tafsir-nya (2/145).dari
berbagai jalur periwayatan.
وَأَخْرَجَهُ أَحْمَدُ ( 4 / 126 )، وَاِبْنُ أَبِي عَاصِمٍ فِي السُّنَّةِ ( رَقْمُ 32 )، وَأَبُو دَاوُدَ ( 4607 )، وَالآجُرِي فِي الشَّرِيعَةِ ص ( 46 )،
Di riwayatkan juga oleh Ahmad (4/126), Ibnu Abi Asim dalam kitab sunnah (No. 32), dan Abu Dawud (4607), dan Aajurri dalam kitab Syariat (46),
وَاِبْنُ حِبَّانَ فِي صَحِيحِهِ
رَقْمُ ( 5 ) وَتَمامٌ فِي فَوَائِدِهِ
( 355 )، وَأَبُو نُعَيْمٍ فِي الْحِلْيَةِ ( 10 / 115 )، وَاِبْنُ عَبْدِ الْبَرِّ فِي جَامِعِ بَيَانِ الْعِلْمِ ( 2 / 182 )،
dan
Ibnu Haban dalam kitab sahihnya (5) dan
Tamam dalam kitab fawaidnya (355), dan
Abu Nuaim di kitab al Hilyah (10/115), Ibnu Abdil Barr di Jami` bayanil ilmi (2/182),
وَالْحاكِمُ ( 1 / 97 ) وَاِبْنُ عَبْدِ الْبَرِّ فِي التَّمْهِيْدِ ( 21 / 279 ). مِنْ طُرُقٍ عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ .
وَأَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَه ( 44 ) عَنْ يَحْيَى بْنِ حَكِيمٍ ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنِ الصَّبَّاحِ الْمَسْمَعِيِ .
وَأَخْرَجَهُ اِبْنُ مَاجَه ( 44 ) عَنْ يَحْيَى بْنِ حَكِيمٍ ، قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنِ الصَّبَّاحِ الْمَسْمَعِيِ .
Dan Hakim
(1/97) dan Ibnu Abdil Barr dalam kitab Tamhid (21/279). Dari beberapa
jalur dari Walid bin Muslim.
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (44) dari Yahya bin Hakim, katanya Bercerita kepada kami Abdul Malik bin Shobbah al mas`ma`i
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (44) dari Yahya bin Hakim, katanya Bercerita kepada kami Abdul Malik bin Shobbah al mas`ma`i
وَأَخْرَجَهُ أَبُو ِ
عَوَانَةَ فِي مُسْتَخْرَجِهِ
عَلَى مُسْلِمٍ ( 1 / 35 )، وَاِبْنُ الْبُخَارِيِّ فِي مَشَيَخَتِهِ
( 1 / 136 ), عَنْ عِيْسَى بْنِ يُوْنُسَ .
Dan
diriwayatkan oleh Abu Awana dalam kitab
Mastakhroj ala muslim (1/35), dan Ibn Al-Bukhari dalam Massa yakhotihi (1/136), dari Isa bin Yunus.
أَرُبُعَتُهُمْ ( أَبُو عَاصِمٍ وَالْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ وَعَبْدُ الْمَلِكِ وَعِيْسَى ) عَنْ ثَوْرٍ بْنِ يَزِيدَ
Semua empat itu (Abu Asim dan Walid bin Abdul Malik dan Muslim dan Isa) dari Tsor bin Yazid. _
.
_ وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِي ( 2676 )؛ قَالَ : حَدَّثَنَا
عَلِي بْنُ حُجْرٍ . وَأَخْرَجَهُ اِبْنُ أَبِي عَاصِمَ فِي كِتَابِ السُّنَّةِ ( 27 ) مُخْتَصَرَا ؛ قَالَ : حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عثمان . كِلَاهُمَا : عَمْرُو وَ
عَلِي ، قَالاَ حَدَّثَنَا بَقِيَّةٌ بْنُ الْوَلِيدِ ، عَنْ بُجَيْرٍ بْنِ سَعْدٍ .
Dan diriwayatkan
oleh al-Tirmidzi (2676); berkata: Dikisahkan oleh Ali bin Hajar. Dan
diriwayatkan oleh Ibnu Abi Asim dalam kitab sunnah (27) secara singkat; lalu
berkata : Bercerita kepada kami : 'Amr
bin' Utsman. Keduanya Amr dan Ali,
berkata; Bercerita kepada kami Baqiyah Ibn al-Walid, dari Bujair bin Saad.
وَأَخْرَجَهُ الطَّحَاوِي فِي الْمُشْكِلِ ( 1 / 69 )، وَالْحاكِمُ ( 1 / 96 )، مِنْ طَرِيقَيْنِ عَنِ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ ؛ قَالَ : حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدٍ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ الْحارِثِ .
ثَلاثَتُهُمْ :( ثَوْرٌ بْنُ يَزِيدَ وَبُجَيْرٌ وَمُحَمَّدٌ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ ) عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانِ .
ثَلاثَتُهُمْ :( ثَوْرٌ بْنُ يَزِيدَ وَبُجَيْرٌ وَمُحَمَّدٌ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ ) عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانِ .
Dan
diriwayatkan oleh Tahawi dalam al Musykil
(1/69), dan Hakim (1/96), dari dua rute / jalur dari al-Laits bin Sa'ad, berkata: Bercerita
kepadaku Yazid bin AL Had dari
Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits.
Tiga dari mereka: (Thor bin Yazid dan Bujaer dan Muhammad bin Ibrahim) dari Ma'daan bin Khaled.
Tiga dari mereka: (Thor bin Yazid dan Bujaer dan Muhammad bin Ibrahim) dari Ma'daan bin Khaled.
ج وَأَخْرَجَهُ الطَّبْرَاني فِي مُسْنَدِ الشَّامِيِّينَ ( 1379 )، مِنْ طَرِيقِ بَقِيَّةَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ سُلَيمٍ ، قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ جَابِرِ .
د وَأَخْرَجَهُ الطَّحَاوِي فِي الْمُشْكِلِ ( 2 / 69 ) قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو اُمَيَّةَ ، قَالَ : ثَنَا عَمْرُو بْنُ يُونُسَ اْليَامِي ثِنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍِ ثَِنَا عَوْفٌ اْلأَعْرَابِي .
C
dan diriwayatkan oleh Tabrani dalam Musnad Al Syamyin (1379), dari jalur Baqiyah dari Suleiman Bin Sulaim,lalu berkata :
Bercerita kepada kami Yahya bin Jabir
D Di riwayatkan oleh Tahawi dalam Musykil (2/69) Diriwayatkan Abu Umayyah lalu berkata : Bercerita kepada kami Amr bin Yunus al Yami , Bercerita kepada kami Ikrimah ben Ammar lalu berkata : Bercerita kepada kami Auf Badui.
D Di riwayatkan oleh Tahawi dalam Musykil (2/69) Diriwayatkan Abu Umayyah lalu berkata : Bercerita kepada kami Amr bin Yunus al Yami , Bercerita kepada kami Ikrimah ben Ammar lalu berkata : Bercerita kepada kami Auf Badui.
أَرْبعَتُهُمْ :( ضَمْرَةُ بْنُ حَبِيْبٍ وَخَالِدٌ بْنُ مَعْدَانِ وَ يَحْيَى بْنُ جَابِرِ وَعَوْفٌ اْلأَعْرَابِي ) عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرُو السُّلَّمِيِ قَالَ : يَحْيَى : ثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ ، وَقَالَ الْوَلِيدُ فِي حَديثِهِ : عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَ حُجْرٍ بْنِ حُجْرٍ مُصَرِّحاً بِالسَّمَاعِ .
Artikel Terkait
dukung penuh PAK YAI.
BalasHapusumat ini sangat perlu tokoh agama yang kritis seperti anda. sayang materinya ga bisa di copas padahal sy perlu untuk pemahaman.
Untuk ato atmaja
BalasHapusArtikel di blok, lalu di kopi, dan nanti di paste di tempat yang anda inginkan, lalu di sorot dan di warnai hitam.
السلا معليكومPak Kyai saya ingin penjelasan tentang waktu peristiwa Isra'Mi'raj yang selama ini ditetapkan tanggal 27 Rajab, sementara ada pendapat bahwa Isra' Mi'raj adalah tanggal 27 Robi'ul Awwal. Trima kasih. والسلامعليكوم
BalasHapusالسلا م عليكم،pak kyai mohon penjelasannya tentang waktu peristiwa Isro' Mi'roj yang sementara ini ditetapkan tgl 27 Rajab, namun ada pendapat bahwa peristiwa itu terjadi 27 Robi'ul Awwal. Terima kasih.والسلامعليكم
BalasHapusالسلامعليكوم،pak kyai saya banyak ditanya sama teman dan keluarga mengenai amalan-amalan di bulan Rajab, di masyarakat sekitar saya sudah terbiasa dg amalan-amalan puasa dan ibadah-ibadah khusus di bulan Rajab. Mohon penjelasan pak kyai mengenai amalan-amalan apa yg sesuai contoh Rosululloh SAW di bulan Rajab dan amalan-amalan mana yg merupakan amalan tidak berdasarkan dalil yg kuat. Terima kasih. والسلام عليكم
BalasHapusWss. Saya belum tahu dalilnya yang tepat
HapusBoleh berpuasa bulan Rajab, sebab ia termasuk bulan haram
BalasHapusyang saya bingung.. jika khulafaur rasyidin itu 4 khalifah (abu bakar, umar, utsman, Ali)
BalasHapusdarimana Nabi mengetahui bakal ada 4 khulafaur rasyidin