SURYA
Online, SURABAYA-Sebanyak 362 pesilat muda asal 19 perguruan silat se Surabaya
unjuk kemampuan. Para pendekar sebanyak itu dijadwalkan bertarung di kejuraan
silat Piala Wali Kota Surabaya di Kampus Universitas Wijaya Kusuma (UWK), 28-30
September ini.
Ajang tahunan yang dihelat Pengcab IPSI Surabaya ini bertujuan untuk menjaring pesilat-pesilat usia muda di Kota Pahlawan.
"Kejuraan ini untuk mencari atlet-atlet muda berkualitas. Karena Surabaya paling banyak menyumbangkan atlet silat bagi Jatim di PON Riau," kata Mahmud, Ketua Pengcab IPSI Surabaya, Selasa (28/8/2012).
Mahmud menuturkan, kejuaraan yang diperuntukan bagi atlet-atlet muda harus sering digelar. Harapannya dari kejuraan yang dilasanakan melahirkan pesilat muda berkualitas dan menjadi penerus atlet senior di Jatim.
"Kita harus selalu melakukan pembinaan secara serius. Karena daerah lain juga telah melakukan hal yang sama dengan Surabaya. Kalau kita terlambat, maka akan dikalahkan daerah lain," sambung Mahmud.
Pria yang juga anggota DPRD Surabaya ini meminta, atlet bisa menjunjung tinggi sportivitas selama bertanding. Kalah dan menang itu merupakan hasil akhir yang harus diterima oleh atlet.
"Atlet yang sukses menjadi juara jangan sombong. Kemudian yang kalah jangan putus asa. Jalan jadi atlet berkualitas itu panjang,” jelas Mahmud.
Pencak silat Piala Wali Kota Surabaya kali ini menandingkan 23 nomor, baik untuk putra dan putri. Pada perhelatan 2011 lalu, Perguruan Silat Setia Hati (PSHT) Terate sukses menjadi juara umum. Saat itu, PSHT Terate berhasil menjadi pengumpul medali terbanyak dengan enam medali emas
Ajang tahunan yang dihelat Pengcab IPSI Surabaya ini bertujuan untuk menjaring pesilat-pesilat usia muda di Kota Pahlawan.
"Kejuraan ini untuk mencari atlet-atlet muda berkualitas. Karena Surabaya paling banyak menyumbangkan atlet silat bagi Jatim di PON Riau," kata Mahmud, Ketua Pengcab IPSI Surabaya, Selasa (28/8/2012).
Mahmud menuturkan, kejuaraan yang diperuntukan bagi atlet-atlet muda harus sering digelar. Harapannya dari kejuraan yang dilasanakan melahirkan pesilat muda berkualitas dan menjadi penerus atlet senior di Jatim.
"Kita harus selalu melakukan pembinaan secara serius. Karena daerah lain juga telah melakukan hal yang sama dengan Surabaya. Kalau kita terlambat, maka akan dikalahkan daerah lain," sambung Mahmud.
Pria yang juga anggota DPRD Surabaya ini meminta, atlet bisa menjunjung tinggi sportivitas selama bertanding. Kalah dan menang itu merupakan hasil akhir yang harus diterima oleh atlet.
"Atlet yang sukses menjadi juara jangan sombong. Kemudian yang kalah jangan putus asa. Jalan jadi atlet berkualitas itu panjang,” jelas Mahmud.
Pencak silat Piala Wali Kota Surabaya kali ini menandingkan 23 nomor, baik untuk putra dan putri. Pada perhelatan 2011 lalu, Perguruan Silat Setia Hati (PSHT) Terate sukses menjadi juara umum. Saat itu, PSHT Terate berhasil menjadi pengumpul medali terbanyak dengan enam medali emas
Komentarku
( Mahrus ali )
Bila lomba silat itu di adakan untuk kaum
lelaki saja masih diperbolehkan, bukan untuk perempuan. Silat untuk perempuan
yang di lombakan seperti itu akan menyebabkan berbagai kedurhakaan yang akan
membawa laknat Allah dan piala wali kota itu motivator kedurhakaan bukan
ketaatan. <Manusia sekarang naupun dulu selalu berebutan untuk mencapai
laknat Allah bukan keridhoannya. Lihat ayat sbb:
بَلْ يُرِيدُ الْإِنْسَانُ لِيَفْجُرَ
أَمَامَهُ(5)
Bahkan
manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus. Qiyamat 5
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan