SURYA
Online, SIDOARJO - Warga Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin menggelar
pawai budaya di desa setempat, Minggu (26/8/2012). Kegiatan ini digelar sebagai
ajang bersilaturahmi dan halal bihalal lebaran, sekaligus memperingati HUT ke-67
Kemerdekaan RI.
Pawai budaya ini diikuti ratusan warga asal enam Rukun Tetangga (RT) dalam wilayah Rukun Warga (RW) 6 Desa Gempolsari.Warga mengenakan aneka ragam kostum. Ada yang mengenakan baju adat beberapa daerah di Indonesia.
Ada pula yang berkostum mirip super hero,misalnya catwomen. Ada juga warga yang berkostum aneka hantu, misalnya pocong, butho ijo, tuyul dan nenek sihir. "Selain untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan RI, pawai kami harapkan sebagai ajang silaturahmi warga.Sebab ini masih dalam suasana Lebaran," ucap Kepala Desa Gempolsari Abdul Haris.
Pawai budaya ini tentu saja menjadi sarana hiburan gratis bagi warga desa lainnya.Sebab ratusan peserta pawai berjalan kaki menyusuri beberapa jalan desa,misalnya Desa Putat dan Desa Kalidawir. Ratusan warga desa itu berjubel di pinggir jalan desa yang dilalui rombongan pawai itu.
Wahid (45),warga RT 1/RW 1 Gempolsari mengaku menyiapkan diri sehari penuh sebelum pawai digelar.Waktu sehari itu dibutuhkannya untuk membuat aksesoris untuk kostum pejuang 45 yang dikenakannya."Saya buat senapan ini butuh waktu sehari,"ucapnya seraya menunjukkan replika senapan dengan dilengkapi replika granat tangan berbahan buah bengkoang.
Saat pawai usai,warga tidak langsung membubarkan diri.Mereka berkumpul di sebuah lapangan kecil di desa tempat.Di lapangan itulah,warga akan mendapatkan doorprize berupa ragam perabot rumah tangga yang bisa diperoleh dengan sistem undian.Ratusan doorprize ini merupakan sumbangan sukarela dari H Ramli,salah satu tokoh warga desa setempat.
Pawai budaya ini diikuti ratusan warga asal enam Rukun Tetangga (RT) dalam wilayah Rukun Warga (RW) 6 Desa Gempolsari.Warga mengenakan aneka ragam kostum. Ada yang mengenakan baju adat beberapa daerah di Indonesia.
Ada pula yang berkostum mirip super hero,misalnya catwomen. Ada juga warga yang berkostum aneka hantu, misalnya pocong, butho ijo, tuyul dan nenek sihir. "Selain untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan RI, pawai kami harapkan sebagai ajang silaturahmi warga.Sebab ini masih dalam suasana Lebaran," ucap Kepala Desa Gempolsari Abdul Haris.
Pawai budaya ini tentu saja menjadi sarana hiburan gratis bagi warga desa lainnya.Sebab ratusan peserta pawai berjalan kaki menyusuri beberapa jalan desa,misalnya Desa Putat dan Desa Kalidawir. Ratusan warga desa itu berjubel di pinggir jalan desa yang dilalui rombongan pawai itu.
Wahid (45),warga RT 1/RW 1 Gempolsari mengaku menyiapkan diri sehari penuh sebelum pawai digelar.Waktu sehari itu dibutuhkannya untuk membuat aksesoris untuk kostum pejuang 45 yang dikenakannya."Saya buat senapan ini butuh waktu sehari,"ucapnya seraya menunjukkan replika senapan dengan dilengkapi replika granat tangan berbahan buah bengkoang.
Saat pawai usai,warga tidak langsung membubarkan diri.Mereka berkumpul di sebuah lapangan kecil di desa tempat.Di lapangan itulah,warga akan mendapatkan doorprize berupa ragam perabot rumah tangga yang bisa diperoleh dengan sistem undian.Ratusan doorprize ini merupakan sumbangan sukarela dari H Ramli,salah satu tokoh warga desa setempat.
Komentarku
( Mahrus ali )
Warga
Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin dengan bangga bukan menyesal untuk
mengadakan pawai kemungkaran dan kedurhakaan bukan untuk meningkatkan ketaatan
kepada Allah tapi ingin meningkatkan rasa simpati kepada setan – setan manusia
atau jin. Bacalah ayat ini:
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ
مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ
وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ
هُمُ الْفَاسِقُونَ
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan,
sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang
munkar dan melarang berbuat yang ma`ruf dan mereka menggenggamkan tangannya.
Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya
orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.[1]
SIkap
orang munafik suka memerintah kejelekan dan sikap orang mukmin suka memerintah
kebaikan sebagaimana ayat sbb:
وَالْمُؤْمِنُونَ
وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
Dan orang-orang
yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong
bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah
dari yang mungkar, [2]
Artikel Terkait
nahi munkar
- Komentar Habib Salim Bin Umar tentang Ustadz Geblek
- Demo yang di anjurkan dan yang di larang
- Tontonan orang kafir bukan tontonan muslim
- Manusia selalu ngajak durhaka bukan kebaikan
- KBS tempat kedurhakaan, lalu bagaimanakah nanti pengelolanya di akhirat
- TC kemungkaran di Malang
- Homosex adalah kekejian dulu bukan sekarang saja.
- Polisi melindungi orang yang berbuat kemungkaran, menangkapi orang yang mencegahnya
- Penjualan gadis di bawah umur
- Kepolisian RI melarang nahi munkar ber arti nentang ayat Allah untuk taat pada setan
- Ada saja olah non muslim adakan kemunkaran
- Ijen Carnival di Malang adalah kemungkaran, mengapa tidak di stop.
- HMI Bandung: “Laa ilaha illallah, Polisi Laknatulloh!”
- Pamekasan lagi di adzab dan di laknat
- Surat Pembaca: Sebagian Kalangan Islam Menerapkan Standard Ganda untuk Kasus Kejahatan Seksual
- Habib Hasan maho?
- Al mal`un bukan al marhum Putra Mantan Ketua Umum PPP
- Kritikanku buat Prof Amien Rais
- Telaga Sarangan kawasan untuk menyembah setan
- Rezim sipil atau militer yang kita harapkan?
- Gombal Emha Ainun Nadjib dalam “Shalawat Global”
- Mufti Agung atau setan kecil yang mereka harapkan
- Demo Aktivis salafy bentrok dengan polisi
- Polisi dan TNI yang muslim harus berjenggot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan