Selingan ilmiyah
Dalil kurban ayam yang keliru.
@ وأما أثر بلال ررر فقد أخرجه
عبدالرزاق في المصنف (4/385) ح (8156) من طريق الثوري عن عمران بن مسلم عن سويد بن
غفلة قال : سمعت بلالاً يقول : ( ما أبالي لو ضحَّيت بديك ، ولأنْ أتصدق بثمنها
على يتيم أو مغبر أحب إليَّ من أن أضحي بها ) . قال : فلا أدري أسويد قاله من قبل
نفسه ، أو هو من قول بلال ؟!
Intinya : Suwaid bin Ghoflah berkata: Aku mendengar Bilal berkata: Aku tak perduli
bila aku berkurban dengan Ayam jantan. Aku bersedekah seharga Ayam jago itu untuk anak yatim atau orang yg
berdebu ( miskin ) lebih ku senangi dari
pd aku berkurban dg nya.
Perawi berkata: Aku tak mengerti apakah ia perkataan Suwaid sendiri atau Bilal.
.
وهذا إسناد صحيح، وقد أخرجه أيضًا ابن حزم في المحلى (7/358)
من طريق سعيد بن منصور عن أبي الأحوص عن عمران به.
Intinya: Sanadnya sahih .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Redaksi atsar itu beda sekali dengan keterangan yg ada di
kitab al Muhalla dan kitab Attaudhih sbb:
http://majles.alukah.net/t241/
التوضيح لشرح الجامع الصحيح (26/ 575)
قال ابن حزم: وروينا من طريق سعيد بن منصور، ثنا أبو
الأحوص، أنا عمران بن مسلم الجعفي، عن سويد بن غفلة قال: قال لي بلال: ما كنت
أبالي لو ضحيت بديك، ولأن آخذ ثمن الأضحية فأتصدق به على مسكين أحب إليَّ من أن
أضحي (4).
Suwaid berkata: Bilal berkata kpdku : Aku tak perduli bila
aku berkurban dg ayam jago. Sungguh aku mengambil harga kurban lalu ku
sedekahkan kpd orang miskin , lebih ku sengani
dr pd aku berkurban.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Atsar tersebut ku
jumpai di dua kitab di Mushonnaf Abd Razzaq dan al muhalla , tdk ku jumpai di kebanyakan kitab hadis yg
saya miliki.Kebanyakan kitab hadis tdk
mencantumkannya.
والخلاصة أن الاسناد صحيح كما أشار الشيخ مشهور بن حسن في
تحقيقه لكتاب "الاعتصام" 2/475 والله أعلم .
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/archive/index.php/t-155013.html
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sanadnya sahih, tp redaksinya munkar. Terdapat tafarrud pd Imran bin Muslim al Ju`fi dlm sanadnya .
- إذا ترجح لدى الناقد وقوع الوهم والخطأ في الإسناد الذي تفرد به الثفة
، ويستدل على هذا بقرائن ، مثل : النكارة في المتن ، وأمور أخرى تصاحب التفرد .
Intinya , sanad yg tafarrud ini bila terdapat kekeliruan dg
dalih redaksinya atsar atau hadis munkar ( mk bisa di terima )
قال ابن رجب : " وأما أكثر الحفاظ المتقدمين فإنهم
يقولون في الحديث إذا تفرد به واحد وإن لم يرو الثقات خلافه : إنه لا يتابع عليه ،
ويجعلون ذلك علة فيه ، اللهم إلا أن يكون ممن كثر حفظه واشتهرت عدالته وحديثه
كالزهري ونحوه ، وربما يستنكرون
http://www.alifta.net/fatawa/fatawasubjects.aspx?View=Page&HajjEntryID=0&HajjEntryName=&NodeID=10174&PageID=11527&SectionID=2&SubjectPageTitlesID=18370&MarkIndex=1&0&languagename
Redaksinya munkar, tdk boleh di terima. Bila di terima, mk kurban ayam jg diperbolehkan.
Bila diperbolehkan,mk mana
dalilnya ?
Tiada dalil yg memperbolehkan kurban dengan ayam .
Di Islam web ada keterangan sbb:
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه،
أما بعـد:
فلا تجزئ الأضحية بالدجاجة والبط ونحوهما، وإنما تجزئ من
بهيمة الأنعام، وهي الإبل والبقر والغنم.
وللتفصيل في الموضوع راجع الجوابين التاليين: 39608/18630.
والله أعلم.
http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=43487
Intinya : tdk boleh berkurban dg ayam , itik dan sesamanya. Tp
boleh dg bahimatulan`am yaitu unta, sapi dan kambing.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tp sy menyatakan kurban hrs kambing tdk boleh sapi karena
menyalahi tuntunan.
Korban sapi itu tdk ada tuntunannya. Bila ada tunjukkan
hadisnya.
Sy tdk menjumpainya. Sy jumpai tiap th Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam berkurban
kambing bukan sapi , bahkan tdk pernah.
Sapi bukan untuk kurban, boleh untuk hadyu, dan bayar dam
haji atau umrah.
Kita lanjutkan topik kita yaitu masalah kurban dg ayam.
Dlm realita kehidupan
pr sahabat tdk ada yg berkurban dg ayam jago atau betina.
Bahkan sampai sekarang, kurban ayam tdk diperbolehkan.
Bila diperbolehkan akan menyalahi tuntunan.
Kapan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dn para sahabat pernah berkurban dg ayam
Ini sebagai tanda bahwa redaksi atsar itu munkar , gharib, dan
syadz.
Tanda syadz, tiada di
kalangan sahabat yg berkurban dg ayam jago.
Bila ada , tunjukkan
…………………………,
Apalagi atsar itu masih di ragukan, perkataan Bilal atau
Suwaid?
Nama Bilal itu ada kemungkinan Bilal sahabat bukan Bilal yg lain.
Sebab nm Bilal
sendiri dikalangan perawi jg banyak, ada tabiin , ada jg yg sahabat.
Kemungkinan besar , Suwaid lah yg berkata : Aku tak perduli
bila aku berkurban dengan Ayam jantan. ………
Sebab, Imran yg meragukan perkataan itu dr Bilal atau Suwaid
adalah orang Kufah. Dan Suwaid jg dr Kufah. Dg demikian ada kemungkinan bertemu
dn mendengar . Suwaid dan Imran satu kota .
Jd lebih mungkin mendengar dari pd Suwaid mendengar kpd Bilal yg di Medinah, katanya meninggal di Syam. Lihat keterangan sbb:
ــ سويد بن غفلة بن عوسجة بن
عامر بن وداع بن معاوية بن الحارث بن مالك بن عوف الجعفى ، أبو أمية الكوفى
ــ عمران بن مسلم الجعفى
الكوفى الأعمى
مرتبته عند ابن حجر : ثقة
مرتبته عند الذهبـي : ....
Perkataan Suwaid itu
tdk bisa di buat landasan boleh kurban
dengan ayam.
Bila di bolehkan, kita tdk menjumpai dalilnya atau
tuntunannya. Ia sekedar perkataan orang yg boleh di tinggalkan . Ingatlah :
Imam Ahmad pernah menyatakan:
لاَ تُقَلِّدْنِي وَلاَ مَالِكًا وَلاَ الثَّوْرِيَّ وَلاَ الشَّافِعِيَّ
Jangan ikut kepadaku,atau Imam Malik, Tsauri atau Syafii.
Ali ra berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan
meninggalkan sunah Nabi S.A.W. karena
perkataan orang “.
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا
قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah
manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu ,
cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .
Perkataan Suwaid : Aku tak perduli bila aku berkurban dengan
Ayam jantan. ……… tdk boleh di buat dalil
bahwa Ayam halal.
Bila dipaksakan , mk akan bertentangan dg hadis larangan
hewan bercakar.
Ayam dn burung termasuk hewan bercakar yg di larang untuk di
kosumsi, lalu bgmn di katakan Ijma` Ayam
halal.
Mn landasannya ? Landasannya hanya kedustaan Zahdam yg
menyatakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mkn Ayam.
Bila bukan hadis Zahdam, mk tunjukkan hadis mn yg
menghalalkan Ayam. Sy tdk menjumpainya.
Ayam di masa sahabat di biarkan hidup, tdk di sembelih. Bgt
juga telurnya.
Biasanya yg di hrmkan
itu akan menjadi menu favorit, dan kita malah males mkn yg benr halal. Sy ingat
ayat:
وَتَرَى كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي اْلإِثْمِ
وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang
Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya
amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu. Al Maidah 62
Ijma` Ayam halal, landasannya rapuh. Dan keberadaan Ijma` sendiri
masih di ragukan. Ada
yg menyatakan tiada ijma`.
Sy ingat perkataan
sbagian ulama :
أقول وكم من إجماعٍ نقلوه وهو أبطل من الباطل. ولنا أن
نذكر مقولة الإمام أحمد: «من ادعى الإجماع فهو كاذب
Saya katakan : Banyak ijma` yang mereka kutip ternyata
paling keliru. Kita ingat perkataan Imam Ahmad : Barang siapa yang menyatakan
Ijma` adalah pendusta.
Ibnu Hazem berkata:
المحلى [مشكول و بالحواشي] - (ج 7 / ص 345)
وَرَحِمَ اللَّهُ أَحْمَدَ بْنَ حَنْبَلٍ فَلَقَدْ صَدَقَ
إذْ يَقُولُ: مَنْ يَدَّعِي الإِجْمَاعَ فَقَدْ كَذَبَ، مَا يُدْرِيهِ لَعَلَّ
النَّاسَ اخْتَلَفُوا لَكِنْ لِيَقُلْ: لا
أَعْلَمُ خِلافًا، هَذِهِ أَخْبَارُ الْمَرِيسِيِّ، وَالأَصَمِّ.
Semoga Allah memberi rahmat
kepada Imam Ahmad bin Hambal . Sungguh
benar beliau ketika berkata: Barang siapa yang mengaku Ijma` maka sungguh dia berdusta. Apakah dia tahu barang kali manusia beda pendapat. Tapi
katakan saja: Aku tidak tahu hilap dalam masalah ini. ………. Ini adalah
berita – berita al marisi dan al asham (
ya`ni kabar Burung ).
Persisnya teori ijma` itu gmn ? blm jls
Apakah para ulama berkumpul
di suatu forum lalu mereka
sepakat dan di katakan Ijma`, bgmn dg
pendapat ulama pakar yg dipenjara hingga
tdk bisa ikut dan tdk di undang ? Bgmn dikatakan Ijma`. Itu ijma` palsu
Apakah spt muktamar
Nu, lalu keputusannya di katakan Ijma`.
Muktamar Muhammadiyah yg kadang putusannya beda dg muktamar Nu , lalu di katakan Ijma` ulama?
Sangat keliru.
Muktamar Persis, LDII , Salafy , apakah keputusanya juga dikatakan Ijma`?.
Atau kumpulan dlm rabithah alamil Islami , lalu di putuskan
sesuatu lalu di katakan Ijma`? Bgmn
dg ulama pakar yg di tahan oleh
rezim yg pasti dilarang ikut ?
Atau hanya lihat di kitab sj, bgmn komentar pengarangnya
lalu sm dg pengarang lain yg jumlahnya masih bisa dihitung jari , lalu di katakan Ijma`.Bgmn
pendapat ulama yg tdk ahli menulis kitab yg tdk tertulis dan blm di akomodasi ?
Islam sdh berjalan dr
dulu sampai sekarang , trus masalah apa yg diputuskan landasannya Ijma` bukan dalil . Tunjukkan apa sj
masalah tsb.
Sy nanti dg sabar sampai kapanpun.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sdh meninggal dunia dan ajaran tlh sempurna.
Untuk apa ada utusan lewat ijma` untuk
menambahi ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam atau menguranginya.
Sy hawatir Islam ini akan terkotaminasi dengan budaya
kristen yg ada istilah kesepakatan Uskup,
paus dll. Pd hal kesepakatan tersebut
untuk menyelisihi ajaran Nabi Isa . Sy ingat ayat:
ياأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ
اْلأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ
وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar
dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta
orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari
jalan Allah. Tobat 34
Di ayat lain, Allah berfirman :
وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ
يَعْلَمُونَ
Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan
kebenaran, padahal mereka mengetahui. Baqarah 146
Sy hawatir orang bilang sbb:
Salat wajib di sajadah atau di tingkat II boleh dg ijma` lalu
meninggalkan realita Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tdk pernah salat wajib di tikar.
Ayam halal dg ijma`, pd
hal realitanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hidup tanpa Ayam dan telur.
Orang haid hrm puasa
dg ijma` (Pada hal landasannya hadis yg kacau belau maknanya )
Kurban sapi boleh dg ijma`. ( Pd hal tiada tuntunannya )
Nantinya akan
bilang tahlilal boleh dg ijma`
Wahabi sesat dg ijma`.
Kita kembali sj kpd
landasan pokok yaitu :
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu
memang orang-orang yang benar". Namel 64
Di ayat lain, Allah menyatakan:
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا
بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah
kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar. Shoffat.
Al Irniqi berkata :
وَاعْلَمْ اَنَّ اُصُوْلَ الدِّيْنِ اِثْناَنِ لاَ
ثَاِلثَ لَهُمَا اْلكِتَابُ وَالسُّنَّةُ وَمَا ذَكَرُوهُ مِنْ اَنَّ اْلاَدِلَّةَ
اَرْبَعَةٌ الْقُرْآنُ وَالْحَدِيْثُ وَاْلاِجْمَاعُ وَاْلقِيَاسُ فَلَيْسَ
عَلَيْهِ اَثَارَةٌ مِنْ عِلْمٍ
Al Irniqi berkata : Ketahuilah bahwa fondasi agama ada dua ,
tiada ketiganya yaitu kitabullah dan sunnah rasul. Apa yang mereka sebutkan bahwa dalil ada
empat , Quran ,hadis ,Ijma` dan
Qiyas maka tidak memiliki landasan ilmu
.
DR M. Luqman assalafy berkata:
أن هذا الدين مبني على أساسين لا ثالث لهما . وهما القرآن
والسنة
http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=2&View=Page&PageNo=1&PageID=3458
Intinya agama ini berdiri atas dua landasan tiada ketiganya yaitu al quran dan sunnah.
وقال المرُّوذي : ( قال أحمد : كيف يجوز للرجل أن يقول : أجمعوا
؟! إذا سمعتهم يقولون : أجمعوا فاتهمهم ، لو قال : إني لم أعلم لهم مخالفاً جاز )
3 – وقال أبو طالب : قال أحمد : ( هذا
كذب ما علمه أن الناس مجمعون ؟! ولكن يقول : لا أعلم فيه اختلافاً فهو أحسن من
قوله : إجماع الناس
)
4 – وقال أبو الحارث: ( قال أحمد :لا
ينبغي لأحدٍ أن يدعي الإجماع لعل الناس اختلفوا )
ذكر هذه الروايات أبو يعلى في العدة وابن تيمية في
المسودة
Intinya itulah
perkataan Imam Ahmad agar kita tdk mudah mengatakan Ijma`. Realitanya manusia
masih hilap.
Sy suka dg perkataan
dlm web ini:
الشوكاني لا يخالف في المسائل المشهورة المتفق عليها التي
ثبتت بنصوص صحيحة صريحة، وإنما خلافه في حجية الإجماع كدليل شرعي، والمسائل التي
دليلها الإجماع، فالحجة عنده مستند الإجماع لا الإجماع نفسه
http://majles.alukah.net/t78918/
Ijma` sbg dalil hukum, sy tdk setuju, sy anti pdnya. Sy
anggap keliru.
Tp bila landasannya
dalil terhadap suatu masalah lalu ulama
sepakat , cocok dengan pemahaman
itu, mk sy salut pdnya.
Kalau Ijma` sendiri sbg hujjah hukum, sy katakan no all time.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan