Manhajku :Sami`na wa atha`na ( Kita mendengar dan taat pd Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam )
Manhaj mereka : sami`na wa jadalna fa ashaina ( Kita dengar,
kita debat, lalu kita menyelisihi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam )
Orang awam menulis:
[14:26, 8/30/2016]
+62 896-1530-4994: tafarrudnya zahdam katanya Mbah Mahrus, keheranan karena ga
ada yg tau yg selain zahdam.
[14:28, 8/30/2016]
+62 896-1530-4994: Sing tafarrud/nyeleneh iku sopo sih
وَفِيه: جَوَاز أكل الدَّجَاج، وَهُوَ مجمع عَلَيْهِ
(عمدة القاري شرح صحيح البخاري)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sy tdk salah dan anda bib jg tdk benar. Sy katakan
hanya Zahdam yg tahu benar bukan orang
lain. Apakah ada perawi lain sbagai
sumber kisah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam makan Ayam selain dari Zahdam.
Bila ada, mk tdk di katakan tafarrud.
Syaikh Abd Qadir al Muhammadi menyatakan:
والتفرد:هو ما يقول فيه المحدثون النقاد :" حديث
غريب "، أو " تفرد به فلان "، أو " هذا حديث لا يعرف إلاّ من
هذا الوجه" أو"لا نعلمه يروى عن فلان إلاّ من حديث فلان".
http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=27740
Bila tdk di katakan tafarrud mk tunjukkan rawi lainnya.
Ternyata para asatidz
dan masyayekh di FMP yg mulia tekuk lutut dan tdk mampu mendatangkan
hadis tentang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mkn Ayam itu selain dari Zahdam.
Dia menulis lg
Sing tafarrud/nyeleneh iku sopo sih
وَفِيه: جَوَاز أكل
الدَّجَاج، وَهُوَ مجمع عَلَيْهِ
(عمدة القاري شرح صحيح البخاري)
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Pengarang Umdatul qari
لمؤلف: أبو محمد محمود بن أحمد بن موسى بن أحمد بن حسين
الغيتابى الحنفى بدر الدين العينى (المتوفى: 855هـ)
Memang beliau menyatakan Ijma` boleh mkn ayam, tp landasan
yg di pakai hadis Zahdam yg tertolak oleh kebanyakan pakar hadis karena tafarrudnya. Tiada dalil
lain kecuali itu. Silahkan cari dalil
lain bila ada. Dn tdk akan ketemu sampai hari kiamat.
Sy ingat perkataan sbagian ulama :
أقول وكم من إجماعٍ نقلوه وهو أبطل من الباطل. ولنا أن
نذكر مقولة الإمام أحمد: «من ادعى الإجماع فهو كاذب
Saya katakan : Banyak ijma` yang mereka kutip ternyata
paling keliru. Kita ingat perkataan Imam Ahmad : Barang siapa yang menyatakan
Ijma` adalah pendusta.
Ibnu Taimiyah berkata:
ولكن كثير من المسائل يظن بعض الناس فيها إجماعا ولا يكون
الأمر كذلك بل يكون القول الآخر أرجح في الكتاب والسنة.
Tapi banyak sekali masalah – masalah yang dikira sebagian
manusia mendapat Ijma`. Tapi hakikatnya
tidak begitu. Bahkan perkataan lainya
lebih rajih ( dominan ) dalam kitab al Quran dan sunnah ( maksudnya
pendapat yang lain lebih cocok
menurut al quran dan sunnah ) . Lihat di Majmu`
fatawa juz 20
Ibnu Hazem berkata:
المحلى [مشكول و بالحواشي] - (ج 7 / ص 345)
وَرَحِمَ اللَّهُ أَحْمَدَ بْنَ حَنْبَلٍ فَلَقَدْ صَدَقَ
إذْ يَقُولُ: مَنْ يَدَّعِي الإِجْمَاعَ فَقَدْ كَذَبَ، مَا يُدْرِيهِ لَعَلَّ
النَّاسَ اخْتَلَفُوا لَكِنْ لِيَقُلْ: لا
أَعْلَمُ خِلافًا، هَذِهِ أَخْبَارُ الْمَرِيسِيِّ، وَالأَصَمِّ.
Semoga Allah memberi rahmat
kepada Imam Ahmad bin Hambal . Sungguh
benar beliau ketika berkata: Barang siapa yang mengaku Ijma` maka sungguh dia berdusta. Apakah dia tahu barang kali manusia beda pendapat. Tapi
katakan saja: Aku tidak tahu hilap dalam masalah ini. ………. Ini adalah
berita – berita al marisi dan al asham (
ya`ni kabar Burung ).
Keterangan:
Sdh saatnya sy hrs berkata benar dan tdk malu pd orang
Sudah tiba saatnya sy hrs hanya takut pd Allah dan tdk takut
pd manusia
Kebenaran hrs di katakan dimnpun berada dan kapanpun.
Kesalahan bangsa lalu hrs sgera di setop agar tdk berbahaya
pd bangsa kemudian
Kebenaran mereka hrs di lestarikan.
Sy hanya menggunakan
retorika orang awam sj , bukan orang yg ilmuwan .
Untuk menjawab pr asatidz dan masyayekh yg ahli ilmu, ada di kalangan mereka pakar sanad , pakar hadis ,
fikih dan ulumul hadis , sy hanya menggunakan retorika orang awam sj .
Bila sy jawab dg
menyaingi ketinggian ilmu mereka akan
tdk ketemu . Dan akan terus menjadi persoalan yg tdk ada solusinya.
Maaf sy hanya menggunakan retorika orang awam sj.
Sebetulnya mereka yg mengatakan Zahdam terpercaya itu mn buktinya?
Silahkan pr asatidz dan masyayekh di FMP ini tunjukkan.
Sy tdk menjumpai
kebenaran Zahdam dlm topik yg
kita bhs ini.
Sy menjumpai kedustaan Zahdam dg adanya kisah Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam mkn Ayam. Dia
sumbernya bukan orang lain mulai dulu sampai sekarang dn di kitab mnpun.
Bila tdk percaya silahkan tunjukkan hadis yg menyatakan pr
sahabat melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mkn Ayam baik dr istri Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam sbgai ahlul
baitnya atau para sahabatnya.
Scra realita mereka tdk tahu. Dan member FMP pun meng
amininya mulai dulu sampai detik ini.
Bila di katakan Zahdam perawi terpercaya , mk kisah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
mkn Ayam ini yg menyangkalnya. Ini bukti yg nyata bahwa Zahdam berdusta , tdk berkata benar, lalu
bgmn dikatakan sbg perawi terpercaya.
Dia tabiin bukan sahabat, bgmn
bisa melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mkn Ayam. Mestinya sahabat yg melihat bukan
dia. Tp mengapa dia yg menambahi kisah Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam mkn Ayam .
Bila dikatakan
seluruh ulama menyatakan Zahdam perawi
terpercaya. Mk katakan mana buktinya? Kita sdh punya fakta kedustaannya dg
kisah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
makan Ayam itu.
Dia berdusta dg menyatakan Abu Musa al asy`ari dan Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam mkn Ayam. Pd hal istri dan keluarga
Abu Musa tdk tahu .
Bila tahu, tunjukkan
datanya.
Dan mulai dulu sampai detik ini , pr asatidz dan masyayekh
di FMP
yg mulia ini tdk mendatangkan
fakta yg terahir ini.
Bila dikatakan Zahdam berdusta, mk benar cocok dg realita Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam tdk mkn Ayam dan tdk ada sahabat yg melihatnya bgt juga istri Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam
Bila demikian
posisi Zahdam, mk hadis yg diriwayatkannya perlu dikaji ulang . Dan
tdk boleh dibiarkan.
Jarh watta`dil tdk boleh hanya terbatas bangsa lalu. Lalu
bangsa sekarang hanya mengekor belaka. Pd hal refrensi nya lebih banyak , lebih mudah di dapat.
Bgmn bila jarh watta`dil
mereka salah? Ini sangat berbahaya dan
tdk manfaat sama sekali untuk kita dan
generasi berikutnya.
Sy ingat sebagian ulama berkata:
وأقول : إن الجرح والتعديل استمر في هذه الأمة إلى يومنا
هذا قام به رجال من أعلام هذه الأمة بعد القرون الثلاثة المفضلة وبعد تدوين السنة
في كتب التاريخ والتراجم مثل الخطيب في تاريخه والحافظ الذهبي في التاريخ، والسير،
والميزان وسائر كتبه في الرجال من الرواة وأهل البدع وابن الجوزي في المنتظم،
وتلبيس إبليس وغيرهما وصلاح الذين الصفدي في كتابه الوافي بالوفيات وابن كثير في
بداية والنهاية وابن حجر في لسان الميزان والدرر الكامنة والسخاوي في الضوء اللامع
والشوكاني في البدر الطالع، وفي كتب العقائد التي فيها نقد طوائف البدع وغيرهم مثل
كتب أبي القاسم الأصبهاني في كتاب الحجة واللالكائى في شرح اعتقاد أهل السنة
والآجري في الشريعة وابن بطة في الإبانتين وغيرهم من أئمة السنة
http://bayenahsalaf.com/vb/archive/index.php/t-5921.html
Tambahan Zahdam Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mkn Ayam ini bahaya sangat . Dg landasan ini,
banyak orang menghalalkannya. Lalu bilang Imam Bukhari dan Muslim yg meriwayatkannya, muttafaq alaih.
Kita katakan, meski Bukhari dan Muslim yg
meriwayatkannya , keduanya itu manusia ,
mungkin salah juga mungkin benar.
Salah terus tdk
mungkin, benar terus jg tdk mungkin.
Bgmn bila salah lalu kita buat pegangan sampai mati. Karena
itu , kita di perintahkan saling berwasiat
dg kebenaran . Ingat lah ayat:
وَالْعَصْرِ(1)إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ(2)إِلاَّ
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. Surat al ashr
para imam Syafii :
مَهْمَا قُلْتُ مِنْ قَوْلٍ أَوْ أَصَّلْتُ مِنْ أَصْلٍ
فَبَلَغَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم خِلاَفُ مَا قُلْتُ، فَالْقَوْلُ
مَا قَالَهُ صلى الله عليه وسلم
Sekalipun saya sudah mengatakan sesuatu atau telah ku bikin
suatu kaidah, lalu ada hadis Rasulullah SAW yang bertentangan dengan apa yang
aku katakan, maka perkataan yang benar
adalah sabda Rasulullah SAW.
Bila riwayat Zahdam itu di benarkan , kita membenarkan
kedustaan, lalu menyalahkan realita
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
tdk pernah mkn ayam.
Bila di buat pegangan
, kita ini sama dg berpegangan kpd kedustaan dan melepaskan realita.
Bila di katakan ijmak , hakikatnya adalah ijmak yg
landasannya kedustaan dan membuang
realita Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
tdk mkn ayam.
Bla di katakan ayam halal, mk landasannya jg kedustaan
itu dn buang hadis pelarangan hewan bercakar.
Bila dimkn, hakikatnya
kita ini menyelisihi makanan Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam dan pr sahabatnya dlm atsar yg sahih.
Bila kamu ngefan dg
ayam dan telur, mk tanyakan pd dirimu , mn landasanmu dari al quran dan hadis.
Apakah di lanjutkan kesalahanmu ? ataukah bertobat sblm mati.
Ikut orang sekarang atau ikut Nabi shallallahu alaihi wasallam .
Silahkan dipilih, sy hanya menyampaikan dan Allah yg
menghisap.
فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ
karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang
Kami-lah yang menghisab amalan mereka.
وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلاَّ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
. Dan tidak lain
kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."
Bersambung…………………,
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan