Jelang Pilgub DKI Jakarta yang
akan digelar pada tahun 2017 mendatang. Aliansi peduli ummat dan bangsa
mengadakan doa bersama untuk kepemimpinan Ibu Kota Jakarta di Masjid Istiqlal, Minggu
(18/9/2016).
Sejumlah tokoh agama dan politik turut hadir seperti Dewan
Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur
Wahid, FPI (Front Pembela Islam) Muhammad Rizieq Shihab, KH. Didin Hafinuddin
dan tokoh muslim lainya.
Didepan puluhan ribu umat Islam yang hadir Sekretaris Jend Majelis
Intelektual dan Ulama Muda Indonesia
(MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir membacakan risalah Istiqlal 18/9/2016. Untuk
mencari pemimpin DKI Jakarta.
Baca: Berikut 9 Pesan Ulama Dalam Mendukung dan Memilih Cagub DKI
Sementara itu, dedengkot Jaringan Islam Liberal (JIL) merasa gagal
bahagia melihat peristiwa tersebut. Melalui akun media sosial Twitter Ulil
sampaikan derita yang dialaminya.
“Udah dilarang oleh pihak Istiqlal, kok acara ini masih
berlangsung? Stop politisasi masjid!,” tulis akun @ulil, Minggu (18/9/16).
twit-ulil
Merespon kicauan Ulil, seorang aktivis sosial media, Jonru Ginting
menyodorkan sebuah fakta dimana gereja dijadikan ajang kampanye oleh jemaatnya
untuk mendukung Ahok.
“Dek @ulil protes ceramah politik di masjid. Ini ceramah politik
di gereja, kok tidak diprotes?..,” kicau Jonru sembari melampirkan video dimana
jemaat gereja mengkampanyekan Ahok.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan