Sabtu, Agustus 25, 2012

Baca surat yasin untuk mayat






Baca surat Yasin untuk mayat 

وَذَكَرَ الآجُرِي مِنْ حَدِيْثِ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنِ النَّبِي صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ مَا مِنْ مَيِّتٍ يُقْرَأُ عَلَيْهِ سُوْرَةُ يَسٍ إلاَّ هَوَّنَ الله عَلَيْهِ
Imam Al Ajuri menyebutkan hadis dari Ummud darda` dari Nabi saw  bersabda :  Setiap mayat yang di bacakan surat yasin maka siksaannya akan di ringankan. [1]
Abu Syuja`  bin Stairoweh bin Syahardar  Addailami Al hamdzani  meriwayatkan hadis tsb bukan dari Ummuddarda` ( ibu darda` ) tapi dari Abud darda` sbb:
6099 أََبوُ الدَّرْدَاءِ  مَا مِنْ مَيّتٍ يَمُوْتُ فَتُقْرَأُ عِنْدَهُ سُوْرَةُ يسٍ إلاَّ  هَوَّنَ الله  عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ
6099 , Setiap mayat yang meninggal dunia, lalu di bacakan surat Yasin maka Allah azza wajal meringankan siksaan kepadanya [2]
Aku berkata : Al Qurthubi dan Abu Syuja` menyampaikan hadis tsb  tanpa sanad juga tanpa ada komentar Imam Ahli hadis yang mentakhrijnya, mensahihkan atau melemahkannya. Ia juga  di cantumkan di Syarah Ibnu  Majah tanpa sanad[3]
Imam Ahmad berkata: Pengarang kitab al firdaus menyebutkan sanad hadis tsb sbb:
مِنْ طَرِيْقِ مَرْوَانَ بْنِ سَالِمٍ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَمْرُو عَنْ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ وَأَبِي ذَرٍّ قَالاَ قَالَ رَسُوْلُ الله  صلى الله عليه
Dari jalur Marwan bin Salim dari Sofwan bin Amar dari Syuraih dari Abuddarda` dan Abu Dzar berkata : Rasulullah saw bersabda : ………………
Komentarku ( Mahrus ali ):  Sanad tersebut lemah sekali karena perawi bernama Syuraih terpercaya tapi sering memursalkan hadis kata I.
سُئِلَ مُحَمَّدُ بْنُ عَوْفٍ : هَلْ سَمِعَ شُرَيْحٌ بْنُ عُبَيْدٍ مِنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ ؟ فَقَالَ :  لاَ . قِيْلَ لَهُ : فَسَمِعَ مِنْ أَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِى صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  ؟ قاَلَ : ماَ أَظُنُّ  ذَلِكَ ، وَ ذَلِكَ أَنَّهُ لاَ يَقُوْلُ فِى شَىْءٍ مِنْ ذَلِكَ سَمِعْتُ ، وَ هُوَ ثِقَةٌ .
Muhammad bin Auf ditanya: Apakah Syuraih pernah mendengar hadis dari Abuddarda` ? .
Beliau menjawab : Tidak pernah .
Di katakan kepadanya : Dia mendengar hadis dari salah satu sahabat Nabi saw ?
Muhammad bin Auf menjawab: Ku kira tidak . sebab beliau sendiri tidak pernah bilang aku mendengar …………. Dia juga terpercaya. [4]
Ada perawi lemah lagi yaitu Marwan bin salim ,identitasnya sbb:
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرَ : مَتْرُوْكٌ وَ رَمَاهُ السَّاجِى وَ غَيْرُهُ بِالْوَضْعِ
Martabatnya menurutIbnu Hajar: Dia adalah perawi yang di tinggalkan, Assaji dan lainnya menyatakan dia pemalsu hadis.
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبـِي : قَالَ الْبخَارِى وَ مُسْلِمٌ : مُنْكَرُ الْحَدِيْثِ ، وَ قَالَ النَّسَائِى : مَتْرُوْكٌ
Martabatnya menurut Dzahabi : Imam Bukhori dan Muslim berkata: Marwan bin Salim hadisnya mungkar. Imam Nasai menyatakan : Dia ditinggalkan hadisnya. [5]
Jadi hadis tsb boleh dikatakan palsu. Karena itu seluruh penyusun kutubut tis`ah  tidak mencantumkannya dalam kitab mereka, bahkan kebanyakan pengarang kitab hadis tidak mencantumkannya. Dan yang menyampaikan sanadnya sepengetahuan kami hanya penyusun Al Firdaus.


مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمْعَةٍ فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا يَسٍ غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ كُلِّ حَرْفٍ مِنْهَا
Barang siapa yang berziarah kekuburan dua orang tuanya di setiap Jum`at, lalu membaca Yasin disitu, maka dosanya di ampun sejumlah tiap hurufnya. HR Ibnu Adi dan lainnya . [6]
Komentarku ( Mahrus ali ): Pengarang Syarah Ibnu Majah menyampaikan hadis tsb tanpa menuturkan sanadnya dan tanpa komentar sahih atau lemah, lalu bagaimanakah bila lemah lantas di ajarkan kepada orang.
Dalam kitab Faidhul qadir di jelaskan sbb:
وَزَادَ فِي رِوَايَةٍ وَكُتِبَ بَرًّا بِوَالِدَيْهِ
Ada tambahan dalam suatu riwayat: Dia ditulis sebagai orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. [7]
Abd Rauf Al Munawi berkata:
قَالَ ابْنُ عَدِي هَذَا الْحَدِيْثُ بِهَذاَ اْلإِسْنَادِ بَاطِلٌ وَعَمْرٌو مُتَّهَمٌ بِالْوَضْعِ اه
وَمِنْ ثَمَّ اِتَّجَهَ حُكْمُ ابْنِ الْجَوْزِي عَلَيْهِ بِالْوَضْعِ بِاْلإِجْمَاعِ
Ibnu Ady berkata: Hadis tsb dengan sanad itu keliru dan perawi bernama Amar yang tertuduh pemalsu hadis. Karena itu, Ibnul Jauzi menyatakan hadis tsb palsu dengan ijma` ulama.[8]
Amar bin Ziyad juga pernah memalsu hadis sbb:
Dari Umar ra  dari Nabi SAW bersabda:
 أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنْ أَمْسِكَ عَنْ خَدِيْجَةَ وَكُنْتُ لَهَا عَاشِقًا فَأَتضى جِبْرِيْلُ بِرُطَبٍ فَقَالَ كُلْهُ وَوَاقِعْ خَدِيْجَةَ لَيْلَةَ جُمْعَةَ لَيْلَهَ أَرْبَعٍ وَعِشْرِيْنَ مِنْ رَمَضَانَ فَفَعَلْتُ فَحَمَلَتْ بَفَاطِمَةَ
Di wahyukan kepadaku agar tidak berkumpul dengan Khodijah, pada hal aku sangat rindu kepadanya. Jibril datang dengan membawa kurma ruthob seraya berkata :Makanlah dan bersetubuhlah dengan Khodijah pada malam Jumat tanggal 24 Ramadhan, lalu aku menjalankannya . Akhirnya Khodijah mengandung Fathimah .[9]
Kisah tsb  tercantum dalam kitab Fawaid Abu bakar Assyafii dan Manakib Fatimah.




[1] Al Qurthubi 1/15
[2] Al firdaus 104/1
[3] Syarah sunan Ibnu Majah 104 /1
[4] Mausuah ruwatil hadis  2775
[5] Mausuah ruwatil hadis  6570
[6] Syarah Ibnu Majah  104/1, Makarimul ahlak 83/1 Faidhul qadir , Mizanul  I`tidal 316/ 5 Al kamil fii dhuafa`ir rijal 151/ 5 Thobaqatul muhaddisin bi asbihan 331/3 Attadwin  fii akhbaari qazwain  37/ 3 Al Mughni 224/ 2
[7] Faidhul qadir  141/ 6
[8] Faidhul qadir  141/ 6
[9] Mizanul  I`tidal 316 /5
Artikel Terkait

1 komentar:

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan