عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ الْهِلاَلَ قَالَ أَتَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ يَا بِلاَلُ أَذِّنْ فِي النَّاسِ أَنْ يَصُومُوا غَدًا
Dari Ibnu Abbas ra berkata : Seorang arab badui datang kepada Nabi SAW ,lalu berkata :”Sesungguhnya aku melihat Hilal “.
Rasulullah SAW bertanya :”Apakah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad Rasulullah SAW “.
Dia menjawab :” Ya “.
Rasulullah SAW bersabda :” Wahai Bilal ! umumkan kepada manusia agar berpuasa besok “.
نصب الراية في تخريج أحاديث الهداية - (ج 4 / ص 371)
Ibnu Hajar berkomentar
قَالَ التِّرْمِذِيُّ : هَذَا حَدِيثٌ فِيهِ اخْتِلَافٌ ، وَقَدْ رُوِيَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْسَلًا .انْتَهَى .
Tirmidzi menyatakan : Hadis ini masih hilaf . Ia juga di riwayatkan oleh Ikrimah dari Nabi SAW dalam keadaan mursal
وَرَوَاهُ النَّسَائِيُّ مُرْسَلًا ، وَمُسْنَدًا ، وَذَكَرَ أَنَّ الْمُرْسَلَ أَوْلَى بِالصَّوَابِ .وَأَنَّ سِمَاكًا إذَا تَفَرَّدَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكُنْ حُجَّةً ؛ لِأَنَّهُ كَانَ يُلَقَّنُ فَيَتَلَقَّنُ .انْتَهَى .
Ia juga di riwayatkan oleh Nasai dalam keadaan mursal ( sanad terputus / lemah ) dan musnad ( sanad bersambung ) . Dan bel.iau menyebutkan bahwa Mursal lebih tepat . Dan Simak sendiri bila menyendiri tidak bisa di buat hujjah . Sebab dia menyampaikan hadis dengan di benarkan orang , lalu dia mengikuti petunjuknya .
وَرَوَاهُ مُسْنَدًا ابْنُ حِبَّانَ فِي " صَحِيحِهِ "
Ia juga di riwayatkan dalam keadaan musnad dalam kitab sahihnya
Identitas Simak bin Harb sbb :
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : صَدُوْقٌ ، وَ رِوَايَتُهُ عَنْ عِكْرِمَةَ خَاصَّةً مُضْطَرِبَةٌ ، وَ قَدْ تَغَيَّرَ بِأَخِرهِ فَكَانَ رُبَّمَا تُلُقِّنَ
Martabatnya menurut Ibn Hajar , dia ( Simak ) jujur . Riwayatnya dari Ikrimah peribadi ( secara husus ) kacau dan hapalannya juga berobah di ahir hayatnya ,. Terkadang menerima masukan dari orang lain ( Artinya hadisnya tidak asli sesuai dengan hapalannya tapi di dekte orang lain ) .
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـي : ثِقَةٌ سَاءَ حِفْظُهُ ، أَحَدُ عُلَمَاءِ الْكُوْفَةِ
وَ كَانَ الْثَّوْرِىُّ يُضْعِفُهُ بَعْضٍ الْضَّعْفِ ،
Martabatnya menurut Dzahabi : Dia terpercaya , tapi hapalannya jelek dan salah satu ulama Kufah . Sofyan Ats tsauri menyatakan , dia lemah .
وَ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ عَمَّارٍ الْمَوْصِلِىُّ : يَقُوْلُوْنَ إِنَّهُ كَانَ يَغْلَطُ ، وَ يَخْتَلِفُوْنَ فِىْ حَدِيْثِهِ . وَ قَالَ أَبُوْ طَالِبٍ ، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ : مُضْطَرِبٌ الْحَدِيْثِ
Muhammad bin Abdillah bin Ammar al maushili berkata : Mereka mengatakan bahwa Simak adalah keliru dan mereka juga berbeda pendapat dalam hadisnya . Abu Thalib berkata dari Imam Ahmad bin Hambal : Simak kacau hadisnya, [1] Mausuah ruwatil hadis 2624
Namanya
ــ سِمَاكُ بْنُ حَرْبِ بْنِ أَوْسِ بْنِ خَالِدٍ بْنِ نِزَارِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الذُهْلَىْ الْبَكْرِىِّ ، أَبُوْ الْمُغِيْرَةِ الْكُوفِىُّ ، ( أَخُوْ مُحَمَّدٍ بْنُ حَرْبٍ وَ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ حَرْبٍ )
Simak bin Harb bin Aus bin Khalid bin Nizar bin Muawiyah Adz dzuhli al Bakry, Abu-Mughirah al kufi (saudara dari Muhammad bin Harb dan Ibrahim bin Harb )
فيض القدير - (ج 6 / ص 369)
قال ابن القطان : فيه سماك بن حرب يقبل التلقين
Dalam kitab Faidhul qadir 6/369, Al Munawi berkata :
Ibn Al qatthan berkata : Sanadnya terdapat Simak bin Harb yang mau di dekte dlm menyampaikan hadis .
مقدمة الفتح - (ج 1 / ص 457)
سماك بن حرب الكوفي تابعي مشهور مختلف فيه وقد ضعفوا أحاديثه عن عكرمة
Ibn Hajar dalam kitab Mukaddimatul fath 1/ 457 menyatakan :
Simak bin Harb al Kufi , tabiin yang mashur , tapi ulama masih hilaf tentang dia . Dan mereka menyatakan lemah hadisnya yang dari Ikrimah ( sebagaimana hadis di atas )
فيض القدير - (ج 6 / ص 377)
وفيه أيضا سماك بن حرب أورده في الضعفاء وقال : ثقة كان شعبة يضعفه ، وقال ابن حجر : وقيل أبي حراش في حديثه لين ،
Dalam kitab faidhul qadir 377/6 al Munawi berkata ( tentang Simak bin Harb ) . yang di cantumkan dalam kitab Dhu`afa` ( koleksi perawi – perawi lemah ) , lalu beliau berkata : Dia perawi terpercaya , tapi Syu`bah menyatakan dia lemah .
Di katakan kepada Abu Hirasy , hadisnya lemah ,.
فيض القدير - (ج 6 / ص 539)
ولم يخرجه البخاري لأن مداره على سماك بن حرب وهو لا يخرج عنه لكونه ليس من شروطه وسببه
Dalam kitab Faidhul qadir 6/ 539 Al Munawi menyatakan :
Hadis tsb ( tentang thaharah ) , Bukhari tidak meriwayatkannya , sebab pada pokoknya pada Simak bin Harb . Dan Imam Bukhari tidak meriwayatkan hadis dari Simak bin Harb , karena tidak memenuhi persaratan Bukhari dan sebabnya.
التمهيد لما في الموطأ من المعاني والأسانيد - (ج 16 / ص 14)
وسماك ثقة عند قوم مضعف عند آخرين كان ابن المبارك يقول سماك بن حرب ضعيف الحديث
Dalam kitab Tamhid lima fil muwattho` …………………….. 16/14 di katakan :
Simak menurut suatu kaum terpercaya dan perawi lemah menurut lainnya . ibn Mubarak berkata : Simak bin harb lemah hadisnya .
مجلة المنار - (ج 28 / ص 551)
وسماك قال سفيان : إنه ضعيف ,
Dalam Majallah al Manar 28/ 551 di katakan :
Sofyan berkata tentang Simak , dia ( simak ) adalah lemah .
عمدة القاري 3 - (ج 1 / ص 409)
وأجاب ابن حزم عن ذلك فقال لا حجة فيه لأن في سنده سماك بن حرب وهو يقبل التلقين شهد عليه بذلك شعبة وغيره
Dalam kitab Umdatul qari 1/409 , Badruddin al aini berkata :
Ibn Hazem menjawab tentang hal itu , hadis itu tidak menjadi hujjah , sebab sanadnya terdapat Simak bin Harb yang menerima dekte orang lain dalam menyampaikan hadis . Syu`bah dan lainnya juga menyaksikan hal itu .
مجلة مجمع الفقه الإسلامي - (ج 9 / ص 1062)
وقد ضعف هذا الحديث؛ لأن سماك بن حرب قد انفرد به، وقد قال فيه سفيان: إنه ضعيف، وقال أحمد: هو مضطرب الحديث، قال الحافظ في التقريب (1/332): "صدوق وروايته عن عكرمة خاصة مضطربة، وقد تغير بآخره، فكان ربما يلقن" -وراجع ميزان الاعتدال (2/232)
Dalam majalah Majmaul fiqhi al islami 9/ 1062 terdapat keterangan :
Hadis ini lemah karena Simak bin Harb yang menyendiri dalam meriwayatkan hadis . Sungguh Sofyan berkata tentang dia : Dia ( Simak ) adalah lemah .
Ahmad menyatakan : Dia adalah kacau hadisnya .
Dalam kitab Taqrib , Al Hafid Ibn Hajar berkata : Simak adalah perawi yang jujur , riwayatnya dari Ikrimah saja yang kacau . Dia berobah hapalannya ketika lansia . dan terkadang menerima kalimat dari orang lain . Lihat Mizanul i`tidal 2/ 232
أحاديث يحتج بها الشيعة آخر نسخة - (ج 1 / ص 75)
وقال النسائي »ليس بالقوي« (المجتبى8/319) وقال الدارقطني في العلل »سيء الحفظ«. وقال الفسوي » روايته عن عكرمة مضطربة وعن غيره صالح وليس بالمتين«.
Dalam kitab ahadis yahtajju biha syi`ah , Abd Rahman Muhammad Sa`id dari Damaskus berkata :
Nasai berkata : Simak bukan perawi yang kuat . Al Mujtaba 8/319 . Daroquthni dalam kitab al Ilal , Simak adalah jelek hapalannya .
Ya`qub al Fasawi berkata : Riwayatnya dari Ikrimah kacau . Dari lainnya masih baik dan tidak kuat .
الاسعاد في شرح لمعة الاعتقاد - (ج 1 / ص 42)
و تفرد به سماك بن حرب و لا يحتمله
Dalam kitab al Is`ad fi syarhi Lum`ati i`tiqad 1/ 42 .
Simak bin Harb meriwayatkan secara sendirian , dan dia tidak mampu untuk berbuat seperti itu . ( Jadi hadisnya lemah ) .
الموسوعة الفقهية الكويتية - (ج 22 / ص 26)
وبين الترمذي أن أكثر رواته رووه مرسلاً، وكذا نقل الزيلعي عن النسائي أنه رجح الإرسال، انظر نصب الراية ( 2 / 443 - ط المجلس العلمي
Dalam kitab al mausu`ah al fiqhiyah al kuwaitiyah 22/26 .
Imam Tirmidzi sendiri menyatakan , bahwa kebanyakan perawinya meriwayatkan hadis tsb secara musal . Begitu juga Zaila`I mengutip dari Nasa`I bahwa belaiu mentarjih bahwa hadis tsb mursal . Lihat kitab Nasbur royah 443 / 2. Cetakan majlis al ilm.
mbak lail mengeritik saya tentang kelemahan hadis tsb , dan sudah lama tidak saya jawab karena saya tidak punya kesempatan untuk itu dan tema ini bukan perioritas bagi saya untuk di tayangkanndi blog saya . Dengan bagaimanapun saya harus menjawabnya dan baru sekarang saya ada waktu longgar untuk masalah extra ini .
) . Anda (mbak lail ) menyatakan
المستدرك على الصحيحين للحاكم مع تعليقات الذهبي في التلخيص (1/ 437)
حدثنا أبو بكر محمد بن أحمد بن بالويه ثنا محمد بن أحمد بن النضر الأزدي ثنا معاوية بن عمرو ثنا زائدة عن سماك بن حرب عن عكرمة عن ابن عباس قال : جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال : أبصرت الهلال الليلة فقال : أتشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدا عبده و رسوله ؟ فقال : نعم قال : قم يا بلال فأذن في الناس فليصوموا
قد احتج البخاري بعكرمة و احتج مسلم بسماك و هذا حديث صحيح الإسناد متداول بين الفقهاء و لم يخرجاه
تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح
حدثنا أبو بكر محمد بن أحمد بن بالويه ثنا محمد بن أحمد بن النضر الأزدي ثنا معاوية بن عمرو ثنا زائدة عن سماك بن حرب عن عكرمة عن ابن عباس قال : جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال : أبصرت الهلال الليلة فقال : أتشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدا عبده و رسوله ؟ فقال : نعم قال : قم يا بلال فأذن في الناس فليصوموا
قد احتج البخاري بعكرمة و احتج مسلم بسماك و هذا حديث صحيح الإسناد متداول بين الفقهاء و لم يخرجاه
تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح
Dalam kitab Al Mustadrak alasahihain karya Al hakim ……………. 1;437 ada keterangan :
Imam Bukhari telah berhujjah dengan Ikrimah dan Imam Muslim juga berhujjah dengan Simak . dan ini hadis sahih sanadnya , populer di kalangan fuqaha` , tapi tidak di riwayatkan oleh Bukhari Muslim . Dzahabi juga memberikan komentar dalam kitab Talhis , sahih .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila benar , komentar Imam Dzahabi terhadap hadis tsb sahih , maka saya juga punya data tentang komentar Dzahabi sbb :
المستدرك على الصحيحين للحاكم مع تعليقات الذهبي في التلخيص (1/ 586)
تابعه سفيان الثوري و حماد بن سلمة عن سماك بن حرب
Dalam kitab al Mustadrak alas sahihain dengan komentar Dzahabi dalam kitab Talkhis 1/ 586 sbb :
Hadis tsb di ikuti oleh Sofyan Tsauri dan Hammad bin Salamah dari Simak bin Harb.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Disini , tiada pernyataan Dzahabi yang menyatakan hadis tsb sahih , hanya saja perawi bernama Sofyan Tsauri juga di sebut ikut meriwayatkan hadis itu .
Ada komentar Dzahabi sbb :
Ada komentar Dzahabi sbb :
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـي : ثِقَةٌ سَاءَ حِفْظُهُ ، أَحَدُ عُلَمَاءِ الْكُوْفَةِ
وَ كَانَ الْثَّوْرِىُّ يُضْعِفُهُ بَعْضٍ الْضَّعْفِ ،
Martabatnya menurut Dzahabi : Dia terpercaya , tapi hapalannya jelek dan salah satu ulama Kufah . Sofyan Ats tsauri menyatakan , dia lemah .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Tsauri sendiri menyatakan lemah kepada perawi bernama Simak .
عبد الله منصور
وجاء الحافظ الذهبي فى التلخيص وصحح أحاديث ولكنه ايضا - رحمه الله - كان متساهلا فى الأحكام
ولا شك أن الألباني والأرنؤط قد حكموا على الأحاديث من جهة الرواة أو من جهة المتن فنحن الآن قد وصلنا من أحوال الرواة ومن الكتب ما قد يحتمل انه كان مفقودا قبل ذلك .... والله تعالى أعلم بالصواب
ولا شك أن الألباني والأرنؤط قد حكموا على الأحاديث من جهة الرواة أو من جهة المتن فنحن الآن قد وصلنا من أحوال الرواة ومن الكتب ما قد يحتمل انه كان مفقودا قبل ذلك .... والله تعالى أعلم بالصواب
Abdullah bin Mansur menyatakan :
Al Hafidh Dzahabi dalam kitab Talkhis telah menyatakan sahih terhadap beberapa hadis , tapi beliau rahimahullah serba mudah dlm hal hukum
Dan tidak di ragukan bahwa al abani dan al arna`uth menilai hadis – hadis dari segi perawi – perawi atau redaksi hadis . Kita sekarang telah sampai kepada kondisi para perawi dan kitab - kitab yang mungkin waktu dulu tidak ada . Wallohu a`lam bisshowab .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Al Bani telah menyatakan lemah hadis badui yang melihat hilal itu .
كتاب التلخيص قال عنه الذهبي في السير: وبكلّ حالٍ فهو -أي مستدرك الحاكم- كتابٌ مفيدٌ قد اختصرته، ويعوز عملاً وتحريراً
Imam Dzahabi sendiri menyatakan dalam kitab Siyar . Sudah tentu kitab Mustadrak al Hakim adalah kitab yang berguna , dan aku telah meringkasnya ,tapi butuh untuk di kerjakan lagi dan di atur redaksinya. [1]
Dzahabi menyatakan :
ومن ذلك قوله في السير: «في المستدرك شيء كثير على شرطهما. وشيء كثير على شرط أحدهما. ولعل مجموع ذلك ثلث الكتاب، بل أقل. فإن في كثير من ذلك أحاديث في الظاهر على شرط أحدهما أو كليهما، وفي الباطن لها علل خفية مؤثرة. وقطعة من الكتاب إسنادها صالح وحسن وجيد. وذلك نحو ربعه. وباقي الكتاب مناكير وعجائب. وفي غضون ذلك أحاديث نحو المئة يشهد القلب ببطلانها، كنت قد أفردت منها جزءاً». فكيف يوافقه؟
Termasuk dalam hal itu adalah perkataan Imam Dzahabi dalam kitab siyar .
Dalam kitab al mustadrak terdapat hadis banyak yang mememnuhi persaratan perawi Bukhari dan Muslim , juga banyak yang mengikuti persaratan perawi salah satunya . Barang kali jumlahnya sepertiga kitab , atau kurang sedikit .Kebanyakan nya adalah hadis – hadis yang menurut lahiriyahnya mengikuti sarat salah satu Bukhari Muslim atau keduanya , tapi memiliki beberapa illat ( cacat ) samar yang berpengaruh ,. Sebagian dari kitab Mustadrak , ada yang sanadnya baik , hasan dan jayyid . Mungkin sekitar seper empatnya . lainnya dalam kitab Mustadrak adalah hadis – hadis mungkar , dan aneh . Di samping itu ada beberapa hadis sekitar seratusan yang hati saya menyaksikan hadis tsb batil . Sudah saya sisihkan dalam satu juz , lalu bagaimanakah Dzahabi menyetujuinya. ?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis yang belum di komentari oleh Dzahabi dalam kitab al Mustadrak itu , biasanya ulama menyatakan , Dzahabi menetujuinya atau Dzahabi mengakuinya ……………………. Namun hakikatnya hati Dzahabi masih menyaksikan batilnya , lalu bagaimana di katakan menyetujuinya atau mengakuinya. [2]
Anda (mbak lail )menyatakan lagi :
Anda (mbak lail )menyatakan lagi :
Ibnu hajar mengkritik pendapat yg mendhoifkan Simak scr mutlak
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Lihat perkataan Ibnu Hajar sbb :
قال الحافظ في التقريب (1/332): "صدوق وروايته عن عكرمة خاصة مضطربة، وقد تغير بآخره، فكان ربما يلقن" -وراجع ميزان الاعتدال (2/232)
Dalam majalah Majmaul fiqhi al islami 9/ 1062 terdapat keterangan :
Dalam kitab Taqrib , Al Hafid Ibn Hajar berkata : Simak adalah perawi yang jujur , riwayatnya dari Ikrimah saja yang kacau . Dia berobah hapalannya ketika lansia . dan terkadang menerima kalimat dari orang lain . Lihat Mizanul i`tidal 2/ 232
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis seorang Badui melihat Hilal adalah dari Ikrimah , sudah tentu termasuk kacau hadisnya .
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : صَدُوْقٌ ، وَ رِوَايَتُهُ عَنْ عِكْرِمَةَ خَاصَّةً مُضْطَرِبَةٌ ، وَ قَدْ تَغَيَّرَ بِأَخِرهِ فَكَانَ رُبَّمَا تُلُقِّنَ
Martabatnya menurut Ibn Hajar , dia ( Simak ) jujur , riwayatnya dari Ikrimah peribadi ( secara husus ) kacau dan hapalannya juga berobah di ahir hayatnya ,. Terkadang menerima masukan dari orang lain ( Artinya hadisnya tidak asli sesuai dengan hapalannya tapi dari di dekte orang lain ) . Mausuah ruwatil hadis .
Anda menyatakan :
تهذيب التهذيب (4/ 205)
ومن سمع منه قديما مثل شعبة وسفيان فحديثهم عنه صحيح مستقيم والذي قاله ابن المبارك إنما نرى أنه فيمن سمع منه بآخره
ومن سمع منه قديما مثل شعبة وسفيان فحديثهم عنه صحيح مستقيم والذي قاله ابن المبارك إنما نرى أنه فيمن سمع منه بآخره
Orang yang mendengar dari Simak waktu dulu seperti Syu`bah dan Sofyan , maka hadisnya mereka dari nya adalah sahih dan lurus . Dan apa yang di katakan oleh Ibn Mubarak , kita berpendapat bahwa ia bagi orang yang mendengar hadis dari Simak waktu berusia lanjut.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ternyata Sofyan Sendiri melemahkannya , baik waktu tua atau masih muda sbb :
مستقيم والذي قاله ابن المبارك إنما نرى أنه فيمن سمع منه بآخره
مجلة المنار - (ج 28 / ص 551)
وسماك قال سفيان : إنه ضعيف ,
Dalam Majallah al Manar 28/ 551 di katakan :
Sofyan berkata tentang Simak , dia ( simak ) adalah lemah .
Bahkan Syu`bah sendiri melemahkannya , lihat sbb :
عمدة القاري 3 - (ج 1 / ص 409)
وأجاب ابن حزم عن ذلك فقال لا حجة فيه لأن في سنده سماك بن حرب وهو يقبل التلقين شهد عليه بذلك شعبة وغيره
Dalam kitab Umdatulk qari 1/409 , Badruddin al aini berkata :
Ibn Hazem menjawab tentang hal itu , hadis itu tidak menjadi hujjah , sebab sanadnya terdapat Simak bin Harb yang menerima petunjuk orang lain dalam menyampaikan hadis . Syu`bah dan lainnya juga menyaksikan hal itu .
Anda menyatakan lagi :
kasus Idhthirob sanad itu hanya mencederai kedhobitan, yaitu hanya dikhawatirkan memarfu’kan hadis mauquf, memauqufkan hadis marfu’, membalik urutan kejadian , krng teliti menderet poin2 dalam hadis dll..
ibnu taimiyyah berkata dlm syarhul umdah ketika membahas zaid bin jabiroh yg dikritik buruk hafalannya lalu dianggap dhoif scr mutlak pdhl tdk demikian
kasus Idhthirob sanad itu hanya mencederai kedhobitan, yaitu hanya dikhawatirkan memarfu’kan hadis mauquf, memauqufkan hadis marfu’, membalik urutan kejadian , krng teliti menderet poin2 dalam hadis dll..
ibnu taimiyyah berkata dlm syarhul umdah ketika membahas zaid bin jabiroh yg dikritik buruk hafalannya lalu dianggap dhoif scr mutlak pdhl tdk demikian
Komentarku ( Mahrus ali ) :
شرح العمدة (ص: 432)
أن رواته عدول مرضيون وإنما يخاف على بعضهم من سوء حفظه وذلك إنما يؤثر في رفع موقوف أو وصل مقطوع أو اسناد مرسل أو زيادة كلمة أو نقضص اخرى أو اختلاط حديث بحديث وشبه ذلك مما يؤتى الإنسان فيه من جهة تغير حفظه
أن رواته عدول مرضيون وإنما يخاف على بعضهم من سوء حفظه وذلك إنما يؤثر في رفع موقوف أو وصل مقطوع أو اسناد مرسل أو زيادة كلمة أو نقضص اخرى أو اختلاط حديث بحديث وشبه ذلك مما يؤتى الإنسان فيه من جهة تغير حفظه
Anda menterjemahkan keliru , bukan begitu , tapi begini :
Perawi – perawinya adil dan memuaskan ( di ridai ) . Hanya sebagian mereka karena hapalannya jelek . Hal itu berpengaruh dalam memarfukkan hadis yang maukuf , menyambungkan hadis yang terputus , atau menyatakan musnad pada hadis yang mursal , menambah kalimat , atau menguranginya , lalu di ganti yang lain , mencampur hadis dengan hadis lain dan hal yang mirip dengannya dari apa yang di berikan kepada manusia karena hapalannya berobah . Syarah Umdah 432
Anda menyatakan lagi :
Simak adl perawi yang Jujur, bahkan salah seorang ulama Kufah yg disebut Ibnu Adi sbg Kibaru Tabi’iy
الكاشف في معرفة من له رواية في الكتب الستة (1/ 465)
سماك بن حرب أبو المغيرة الذهلي أحد علماء الكوفة
تهذيب التهذيب (4/ 205)
وقال ابن عدي ولسماك حديث كثير مستقيم إن شاء الله وهو من كبار تابعي أهل الكوفة وأحاديثه حسان وهو صدوق لا بأس به.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
أقول:
الذين ضعفوا أحاديث سماك مطلقا
مثل عبد الله ابن المبارك
وشعبة
و سفيان الثوري
الذين ضعفوا أحاديث سماك مطلقا
مثل عبد الله ابن المبارك
وشعبة
و سفيان الثوري
aku berkata:
Yang melemahkan hadis – hadis Simak secara mutlak
Seperti Abdullah bin Al-Mubarak
Syu`bah
Sufian Tsauri
Yang melemahkan hadis – hadis Simak secara mutlak
Seperti Abdullah bin Al-Mubarak
Syu`bah
Sufian Tsauri
وصالح لم يخصوا ذلك بأحاديثه عن عكرمة فقط
والنسائي عند ما قال: ربما لقن فإذا أنفرد بأصل لم يكن حجة لأنه كان يلقن فيتلقن لم يخص ذلك بأحاديثه عن عكرمة
Saleh tidak menghususkan hadis – hadis Simak dari Ikrimah saja
لَمْ يَكُنْ حُجَّةً ؛ لِأَنَّهُ كَانَ يُلَقَّنُ فَيَتَلَقَّنُ .انْتَهَى .
Dan Nasai ketika berkata : Kadang di ajari orang , bila menyendiri tidak bisa di buat hujjah . sebab dia menyampaikan hadis dengan di benarkan orang , lalu dia mengikuti petunjuknya. Jadi tidak husus hadis – hadis yang dari Ikrimah .
و ابن حبان عند ما قال وسماك يخطأ كثيرا وضعفه
وأحمد عندما قال مضطرب الحديث
Ibnu Hibban ketika berkata :Simak sering keliru dan beliau menyatakan Simak adalah lemah.
Imam Ahmad ketika berkata : Simak adalah perawi yang kacau hadisnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dan masih banyak ulama yang menyatakan bahwa Simak adalah perawi lemah mutlak seperti Ibn Kharras , Ibn Ammar
فالراجح أنه ضعيف مطلقا ولاسيما في حديثه عن عكرمة وما رُوي عنه بآخرة
Jadi yang rajih adalah lemah secara mutlak , apalagi hadidsnya yang dari Ikrimah . Dan apa yang di riwayatkan di ahir hayatnya .
Itulah perkata Syaikh Abd Rahman .
Itulah perkata Syaikh Abd Rahman .
Anda menyatakan lagi :
Ibnu Khuzaimah yg setahu sy terkenal ketat menyeleksi hadis shahih
Ibnu Khuzaimah yg setahu sy terkenal ketat menyeleksi hadis shahih
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Apakah ulama – ulama yang menyatakan hadis badui melihat hilal itu serampangan dalam melemahkan hadis itu .Seketat – Ibn Khuzaimah , masih kalah dengan Bukhari Muslim dan beliau berdua tidak memasukkan hadis tsb dlm kitab sahihnya . Ibnu Khuzaimah sekalipun ketat dalam menyeleksi hadis , namun namanya manusia masih mungkin keliru dan juga mungkin benar . Jangan sekali menyatakan bahwa Ibnu Khuzaimah tidak akan melakukan kekeliruan .
Anda menyatakan :
Ad-dzahabi yg terkenal sbg kritikus hadis menyetujui penshahihan Al-hakim.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Aslinya Dzahabi bukan menyetujui tapi beliau tanpa komentar , namun di hatinya masih banyak uneg – uneg , sebagaimana keterangan beliau yang telah saya paparkan di atas .
mbak lail mengatakan...
subhanallah, tentu penulis telah faham bahwa apa yang tdk dicantumkan oleh bukhari dan muslim dlm shahihnya bukan berarti hadis tersebut pasti dhoif. Monggo dibaca biografi Muslim dan bukhari dlm Siyar A’lam Nubala’, niscaya panjenengan akan menemukan informasi bahwa Bukhari dan Muslim tdk memaksudkan ketika menyusun Shahihnya bhw semua hadis yg tdk terdapat dlm shahihnya pasti dhoif. Jk semua hadis selain bukhari muslim pasti dhoif mk tdk ada gunanya Al-hakim membuat Mustadrok, Ibnu hibban membuat Shahih, Ibnu Khuzaimah membuat Shahih,Addaruquthni membuat Sunan dst..Attirmidzi juga tdk mengatakan lemah, tp beliau hanya mengatakan “ikhtilaf”.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Saya tidak bermaksud seperti itu , tapi saya maksudkan Bukhari dan Muslim saja tidak mau memasukkan hadis tsb ke dalam kitab sahihnya . Sekalipun ada hadis sahih di luar dua kitab sahih itu .
Anda menyatakan lagi :
Statemen beliau;
حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ فِيهِ اخْتِلَافٌ
Sy harap penulis berhati2 dlm menukil.
Jk hadis mukhtalaf sdh ckp menjadi alasan mendhoifkan hadis, mk sebagian hadis dlm shahih bukhari pun layak ditolak, krn Addaruquthni terkenal mengkritik sebagian hadis dlm shahih bukhari. Jk penilaian satu orng ahli hadis terhadap perawi sdh ckp tuk mendhoifkan perawi, mk kita sdh bisa menolak sluruh shahih bukhari krn muhammad bin yahya Ad-dzuhli dikenal mengkritik Bukhari dan menuduhnya termasuk golongan lafdziyyun yg termasuk ahlul bid’ah.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Saya katakan , jangan memutus perkataan saya atau lain saya , tapi sampaikan dengan jujur , lihat kalimat saya sbb :
قَالَ التِّرْمِذِيُّ : هَذَا حَدِيثٌ فِيهِ اخْتِلَافٌ ، وَقَدْ رُوِيَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْسَلًا .انْتَهَى .
Tirmidzi menyatakan : Hadis ini masih hilaf . Ia juga di riwayatkan oleh Ikrimah dari Nabi SAW dalam keadaan mursal
وَرَوَاهُ النَّسَائِيُّ مُرْسَلًا ، وَمُسْنَدًا ، وَذَكَرَ أَنَّ الْمُرْسَلَ أَوْلَى بِالصَّوَابِ .وَأَنَّ سِمَاكًا إذَا تَفَرَّدَ بِشَيْءٍ لَمْ يَكُنْ حُجَّةً ؛ لِأَنَّهُ كَانَ يُلَقَّنُ فَيَتَلَقَّنُ .انْتَهَى .
Ia juga di riwayatkan oleh Nasai dalam keadaan mursal ( sanad terputus / lemah ) dan musnad ( sanad bersambung ) . Dan beliau menyebutkan bahwa Mursal lebih tepat . Dan Simak sendiri bila menyendiri tidak bisa di buat hujjah . Sebab ia menyampaikan hadis dengan di benarkan orang , lalu dia mengikuti petunjuknya .
Jangan salah paham pada pernyataan Imam Tirmidzi seperti itu – yaitu hadis Ibnu Abbas masih hilaf antara ulama , bukan satu orang sebagaimana yang kamu pahami , bukan yang saya pahami .
Anda menyatakan :
Statemen bhw hadis itu tdk dikenal di zaman shahabat dan tabiin juga tdk bs diterima. Attirmidzi sendiri mengutip bhw hadis tersebut diamalakan mayoritas ahli ilmu. Ibnu Al Mubarok, Assyafii, Ahmad bin Hanbal dan penduduk Kufah juga menjadikannya sbg dasar. Lalu dari mana bs dikatakan hadis ini tdk dikenal?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Anda menyatakan seperti itu sebagai tanda bahwa anda tidak paham artikel saya yang anda keritik lihat kalimat saya di dalam artikel sbb :
ثَلَاثَتُهُمْ (زَائِدَةٌ بْنُ قُدَامَةَ ، وَالْوَلِيدِ بْنِ أَبِيْ ثَوْرٍ ، وَسُفْيَانُ الْثَّوْرِيُّ) عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، فَذَكَرَهُ.
Semua perawi tsb (Zaidah bin Qudaamah, Walid bin Abi Tsur, dan Sufian , Al tsauri ) dari Simak bin Harb , dari Ikrima, lalu ia menyebutkan .
Komentarku ( Mahrus ali )
Hadis tsb ( hadis seorang badui melihat hilal sendirian ) tidak di kenal sama sekali di kalangan sahabat dan tabiin . Ia populer di zaman sekarang . Hanya Simak bin Harb yang meriwayatkan – bukan perawi lainnya – dia tabiin . dan di kalangan tabiin hanya dia yang mengerti hadis tsb – bukan orang lain. Mereka tidak mengerti sama sekali kepada hadis itu . Dia bukan sahabat sehingga masih bisa di toleransi bisa mendengar dari Nabi SAW:
Lalu kamu menyatakan hadis itu di kenal di kalangan sahabat , mana sahabat lain yang meriwayatkannya , tolong tunjukkan . Atau di kalangan tabiin yang meriwayatkan hadis itu , tunjukkan selain dari Simak .
Apakah anda paham , bahwa hadis ini dari seorang Tabiin sudah tidak populer di masanya , lalu kamu katakan populer di kalangan sahabat itu kan aneh sekali , jarang orang ber akal berkata seperti kamu .
الاسعاد في شرح لمعة الاعتقاد - (ج 1 / ص 42)
و تفرد به سماك بن حرب و لا يحتمله
Dalam kitab al Is`ad fi syarhi Lum`ati i`tiqad 1/ 42 .
Simak bin Harb meriwayatkan secara sendirian , dan dia tidak mampu untuk berbuat seperti itu . ( Jadi hadisnya lemah ) .
Lihat pernyataan Ibnu Hajar sbb :
مقدمة الفتح - (ج 1 / ص 457)
سماك بن حرب الكوفي تابعي مشهور مختلف فيه وقد ضعفوا أحاديثه عن عكرمة
Ibn Hajar dalam kitab Mukaddimatul fath 1/ 457 menyatakan :
Simak bin Harb al Kufi , tabiin yang mashur , tapi ulama masih hilaf tentang dia . Dan mereka menyatakan lemah hadisnya yang dari Ikrimah ( sebagaimana hadis di atas )
Anda menyatakan lagi :
Lagi pula dimasa shahabat sj kadang2 ada satu hadis yg tdk diketahui kecuali oleh satu orang sj, dan itu diterima shahabat yg lain. Misalnya kisah abubakar meriwayatkan bhw nabi itu dikubur ditempat di mana nabi wafat.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Menyendirinya Abu bakar bisa di terima karena dia terpercaya dan sahabat Rasulullah SAW yang terbaik , karena itu sahabat yang lain bisa menerima dan tiada yang menolak nya kecuali orang syi`ah yang motifnya bukan kebenaran tapi kebodohan dan kebencian yang berlebihan bukan karena ilmu dan kesenangan kepada nya . Kalau Simak banyak ulama yang menyatakan tidak bisa di terima hadisnya bila dia sendiri yang meriwayatkannya .
Anda menyatakan lagi :
Tenntang keburukan hafalan Simak, maka para ahli hadis menyatakan bahwa itu HANYA terjadi dimasa tua, dan itu lumrah. Dan ini tdk mencederai konten matan hadis.
Tenntang keburukan hafalan Simak, maka para ahli hadis menyatakan bahwa itu HANYA terjadi dimasa tua, dan itu lumrah. Dan ini tdk mencederai konten matan hadis.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kamu jangan bergurau seperti orang – orangan gitu , tidak semua ahli hadis yang menyatakan sepetri itu . Lihat perkataan Imam Dzahabi sbb .
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـي : ثِقَةٌ سَاءَ حِفْظُهُ ، أَحَدُ عُلَمَاءِ الْكُوْفَةِ
وَ كَانَ الْثَّوْرِىُّ يُضْعِفُهُ بَعْضٍ الْضَّعْفِ ،
وَ كَانَ الْثَّوْرِىُّ يُضْعِفُهُ بَعْضٍ الْضَّعْفِ ،
Martabatnya ( Simak ) menurut Dzahabi : Dia terpercaya , tapi hapalannya jelek dan salah satu ulama Kufah . Sofyan Ats tsauri menyatakan , dia lemah .
Beliau tidak menyatakan berobah hapalannya di kala usia lanjut , tapi Simak jelek hapalannya . Lain kata – kata jelek hapalannya dan berobah hapalannya di waktu usia lanjut .
Lalu kamu menyatakan lagi hal itu tidak mencedrai konten matan hadis .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Perkataanmu itu menentang keteranganmu yang lalu, rujuklah ke sana lagi .
Anda menyatakan lagi :
Addzahabi sj menshahihkan hadis tersebut. Apakah penulis menuduh Addzahabi tdk konsisten? Justru menurut sy, dg pengetahuan yg mendalam addzahabi berpendapat riwayat Simak pd hadis ini bs diterima, krn faktor keburukan hafalannya dimasa tua tdk terjadi pd kasus riwayat ini.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
عبد الله منصور
22-11-07, 05:42 PM
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
أخي الكريم بارك الله فيكم أجمعين
اما سمعت ان الحاكم فى المستدرك لم يكمل تبييض كتابه وكما علمنا ان الحاكم كان متساهلا فى الروايه فكان يصحح الأحادث الضعيفه
أخي الكريم بارك الله فيكم أجمعين
اما سمعت ان الحاكم فى المستدرك لم يكمل تبييض كتابه وكما علمنا ان الحاكم كان متساهلا فى الروايه فكان يصحح الأحادث الضعيفه
Abdullah bin Manshur menyatakan :
Assakamu alaikum wr wb :
Saudaraku yang mulia , semoga Allah memberikan berkah kepada kalian semuanya .
Apakah anda tidak mendengar bahwa al Hakim di dalam kitab al Mustadrak belum menyempurnakan kitabnya . Dan kita sudah tahu bahwa Al hakim adalah gampang sekali dalam meriwayatkan hadis dan mensahihkan hadis yang lemah .
ٍوجاء الحافظ الذهبي فى التلخيص وصحح أحاديث ولكنه ايضا - رحمه الله - كان متساهلا فى الأحكام
Dan datanglah al Hafidh Dzahabi dalam kitab Talkhis , lalu mensahihkan beberapa hadis , tapi beliau rahimahulloh mudah sekali dalam hal hukum
ولا شك أن الألباني والأرنؤط قد حكموا على الأحاديث من جهة الرواة أو من جهة المتن فنحن الآن قد وصلنا من أحوال الرواة ومن الكتب ما قد يحتمل انه كان مفقودا قبل ذلك .... والله تعالى أعلم بالصواب
Tidak di ragukan lagi, sesungguhnya Al bani dan al arnauth memberikan hukum kepada hadis dari segi perawi atau redaksi hadis . Kita sekarang ini telah mendapatkan kondisi perawi dan kitab –kitab yang dahulu tidak ada . Wallahu a`lam bis showab .
Anda menyatakan lagi :
Sekali lg, ibnu hajar mengkritik orng2 yg melemahkan Simak scr mutlak. Sekali lagi sy ingatkan, simak adl perawi Muslim bin Al-hajjaj dan dipakai dlm shahihnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
, Ibn Ammar
فالراجح أنه ضعيف مطلقا ولاسيما في حديثه عن عكرمة وما رُوي عنه بآخرة
Jadi yang rajih adalah lemah secara mutlak , apalagi hadidsnya yang dari Ikrimah . Dan apa yang di riwayatkan di ahir hayatnya .
Itulah perkata Syaikh Abd Rahman .
Itulah perkata Syaikh Abd Rahman .
Anda menyatakan lagi :
Lalu Sy blm paham knp penulis meminta sanad dari Al-hakim dan Ibnu Hibban, krn riwayat siapapun semua sanadnya berasal dari jalur Simak bin Harb dari Ikrimah. Tapi demi penghormatan kepada penulis berikut sy kutipkan riwayat lengkapnya. Bukan hanya riwayat Al-hakim dan Ibnu hibban, tp riwayat2 yang lain dlm Ummahatul kutub al haditsiyyah. Sy berharap semua “keberatan” sy dijelaskan dg ilmiah bantahannya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Saya minta seperti itu ,barang kali ada perawi – perawi lain yang lemah selain Simak , ternyata keberadaan Simak yang menyendiri sudah cukup di jadikan kelemahan hadis tsb , di samping banyak sanadnya yang cacat.
DR Abu Lubabah At thahir Shalih Husain kepala bagian dirosah Islamiyah di Emirat menyatakan :
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ الْحَدِيْثِ
Mengghukumi perawi yang secara sendirian meriwayatkan agar riwayatnya tertolak , dikatakan mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan ahli hadis . Ulumul hadis 12/1
Imam Syafi`I pernah menyatakan :
إِنَّهُ تَفَرُّدُ الثِّقَةِ بِمُخَالَفَةِ مَنْ هُوَ أَرْجَحُ مِنْهُ
Syadz adalah seorang perawi hadis meriwayatkan secara sendirian dengan bertentangan dengan perawi yang lebih rajih. Nukat karya Ibnu Hajar 69/1
Inilah jawabanku untuk mbak lail , dan maaf sangat terlambat .
Artikel Terkait
komentar panjang sy tentang tulisan ini kok belum ditampilkan? sy ingin ditanggapi scr ilmiah dg hujjah yg menentramkan tanpa ta'asshub
BalasHapusMaaf komentar anda tidak layak tampil, tapi layak di sembunyikan, tidak ilmiyah, tapi hanya kebodohan, terkesan anda tidak ahli dlm bidang ini sekalipun anda ahli dalam bidang kedokteran dan memang anda dokter umum. Dan tidak ada yang baru yang perlu di jawab. Semuanya amunisi lama dan di sertai dengan jawaban akal - akalan belaka bukan ilmu.
BalasHapus