Muhammad
Syafii sudahlaaah mari kita sesama muslim
bersatu dan merapatkan barisan,stop mencaci maki sesama muslim.
Komentarku (
Mahrus ali ):
Bersatu dengan muslim ahli bid`ah dan syirik
tidak akan terwujud . Kita tegakkan
sunnah , mereka tegakkan
kebid`ahan untuk tumbangkan sunnah. Kita
luruskan tauhid , mereka mengagungkan kuburan ngefan kesirikan .
Biarlah kita berpisah agar tidak
terjangkit virus ngefan kebidahan dan
kesyirikan. Kita ingat ayat ini:
قَالَ رَبِّ إِنِّي لَا
أَمْلِكُ إِلَّا نَفْسِي وَأَخِي ۖ فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ
الْفَاسِقِينَ
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali
diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan
orang-orang yang fasik itu". Maidah 25
Anda menyatakan:
tidak usah mempermasalahkan masalah khilafiyah
tidak usah mempermasalahkan masalah khilafiyah
Komentarku (
Mahrus ali ):
Masalah
khilafiyah bila tidak di bicarakan, maka
manusia tidak tahu mana yang benar dan
mana yang salah di antara masalah hilafiyah itu, dan tidak paham
mana yang sunnah dan mana yang bid`ah , mana yang sirik dan mana yang tauhid. Para Nabi diutus untuk menjelaskan
mana yang benar dari masalah hilafiyah . Ingat ayat ini :
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً
وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ
مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا
فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ
الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا
اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ
إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Manusia
itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus
para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka
Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan
orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang
hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu
memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. 213 Baqarah
Dalam ayat itu di jelaskan
para nabi di utus menerangkan kepada manusia mana yang benar dan mana yang
salah di antara masalah khilafiyah.
Bukan diam saja atau menyatakan sama benarnya. Kebenaran hanya satu bukan dua atau tiga. Allah berfirman:
فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ الضَّلَالُ
فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
maka tidak ada
sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan
(dari kebenaran)?[1]
Bila mereka
diam, maka umat ini bingung dalam beragama, tiada paham yang jelas yang
memiliki landasan yang kokoh.
Dalam ayat itu juga di terangkan sbb:
فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي
مَن يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Maka Allah
memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang
mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi
petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
Orang yang tahu mana yang benar di antara masalah khilafiyah sesuai dengan dalil adalah orang yang beriman.
Bagi orang kafir
akan tdak paham mana yang benar dari
masalah khilafiyah itu, lalu bengong, lalu bilang - emboh saya tidak paham dan tidak mengerti mana
yang benar.
Masalah
khilafiyah terkadang masalah syirik atau tauhid, hilaf dalam masalah islam atau
kafir. Masalah sedemikian ini harus di
tuntaskan dan harus tahu mana yang benar dan mana yang salah yang
cocok dengan dalil , bukan cocok dengan ajaran golongan sekalipun nentang dalil.
Ingatlah firmanNya:
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah, “Tunjukkanlah
bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.”[2]
Anda menyatakan:
toh masing2 punya dalil
toh masing2 punya dalil
Komentarku (
Mahrus ali ):
Orang LDII, ahli
bid`ah, salafy, Muhammadiyah , ahli syirik
dan tarekat juga akan bilang seperti itu. Bahkan orang Hindupun ngaku benar, biksu ngaku benar
dan pendeta Kristiani juga ngaku benar. Tidak ada dari mereka
yang ngaku salah. Kebenaran adalah satu
bukan semuanya khilaf.
Walaupun masing
–masing punya dalil, mesti ada dalil
yang kuat dan lemah. Kadang dalil di pelintir dan tidak di artikan yang benar. Kadang akal – akalan.
Kunci kita
ini adalah mengikuti teladan Rasulullah
shallahu alaihi wasallam.
Suatu misal
orang berkata tahlilan setelah
kematian punya dalil. Maka kita cukup mengatakan buktikan bahwa Rasulullah shallahu alaihi
wasallam dan para sahabatnya mengadakan tahlilan setelah kematian . Bila tidak ada , mka kita
tidak usah gubris argumentasinya.
Kita cukup ikut Rasulullah shallahu alaihi wasallam saja yang tidak mengadakan tahlilan setelah kematian.
Ikutilah ayat
ini:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ
اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ
غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
“Katakanlah, jika
kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Ali ‘Imran: 31)
Anda menyatakan:
wahai kaum muslimin,musuh2 kita banyak diluar sana,jngn sampai kita berpecah belah hanya karen a masalah ini
sekali lagi saya serukan
BERSATULAH UMAT ISLAM
ALLAHU AKBAR
Komentarku (
Mahrus ali ):
Kita
ahlissunnah dengan ahli bid`ah di fron tidak pernah bersatu. Di dunia maya,
tidak bersatu . Di dunia nyata pun tidak bersatu.
Lihat saja ahli
bid`ah banyak yang dukung thaghut, anti penerapan sariat Islam
dalam suatu negara. Bahkan memerangi mereka.
Waktu rezim Soekarno saja ahli bid`ah ikut Nasakom , ikut group
rezim bersama Soekarno dan anti gerakan
yang menginginkan sariat Islam tegak
dibumi pertiwi.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan