Kamis, Juni 07, 2012

Berormas dalam Islam syirik

 Saya menyatakan bahwa bergolong- golong dalam Islam termasuk kesyirikan dengan dasar ayat ini:
وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَلاَ تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.  Surat Rum 31-32
Lalu ada orang mengkritisi saya lewat face book sbb:
Assalamu'alaikum , Ustadz jwbn td mlm di comentri Eko begini ; 
maaf mz QS Al imron itu di tujukan utk org kafir bahwa islam agama
 yg benar atau menunjukan kesalahan kaum musyrik thd kaum 
mukmin bukan organisasi islam.
baiklah mz coba buka tafsir apa saja ttg ayat2 di atas berikut 
asbabunuzulnya (sebab diturunkan ayat al qur'an tsb)
jgn sampai menafsiri al qur'an sendiri tanpa ilmu.
Rosululloh bersaba yg artinya barang siapa yg berkata mengenai 
al qur'an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dlm 
neraka
(HR.Tirmidzi)
Rosululloh bersabda yg artinya barang siapa menguraikan al quran
 dg akal pikiranya
 sendiri dan merasa benar maka sesungguhnya dia telah berbuat 
kesalahan
(HR.Ahmad)
Rosululloh bersabda yg artinya mencela seorg muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran
(HR.Muslim) kan dan membunuhnya adalah kekufuran
(HR.Muslim)
Dan maaf mengulang saya tanya mas bahwa tulisan diatas jelas
 mahrus ali secara
 tdk langsung menghukum musyrik/kafir mengikuti ormas islam
 benarkah?
ormas islam bukan firqoh/aliran/manhaj dan jelas bahwa firqoh2 itu sesat spt yg nabi sabdakan,
spt syiah rafidhoh, mu'tazilah, khawarij, murjiah, qodariyah,
 mujassimah, ahmadiyah dll
ormas2 islam bukanlah firqoh2dhoh, mu'tazilah, khawarij, murjiah, 
qodariyah, mujassimah, ahmadiyah dll
ormas2 islam bukanlah firqoh2 dlm islam dan dari Dadang begini ; 
 Kita kembali saja kepada tafsir ayat tersebut.................. Umumnya
 ulama menafsirkan ayat tersebut (al-aha kitab-kitab sucinya masing, 
sebagaian dimani dan sebagian dingkari, (nu`minu bi ba`d wa nakfuru
 bi ba`di). Ini pengertian dari membari, Ibn Katsir, atau al-durur 
al-mansur: semuanya tafsir riwayah, bukan tafsir aqliyah)  (tidak sendiri-sendiri), direncanakan dan dimanage dengan baik dalam satu 
perkumpulan .... justru itu diperintah, akan jauh lebih efeRuum: 31-32)
 itu adalah mereka orang yahudi dan nashrani yang merubktif 
daripada dakwah 
secara sendiri-sendiri.......
Komentarku ( Mahrus ali ):
Anda menyatakan:
baiklah mz coba buka tafsir apa saja ttg ayat2 di atas berikut 
asbabunuzulnya (sebab diturunkan ayat al qur'an tsb) 
Komentarku ( Mahrus ali ):

Lihat keterangan Ibnu Katsir tentang ayat 31-32 Rum.
وَهَذِهِ الْأُمَّة أَيْضًا اِخْتَلَفُوا فِيمَا بَيْنهمْ عَلَى نِحَل كُلّهَا ضَلَالَة إِلَّا وَاحِدَة وَهُمْ أَهْل السُّنَّة وَالْجَمَاعَة الْمُتَمَسِّكُونَ بِكِتَابِ اللَّه وَسُنَّة رَسُوله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِمَا كَانَ عَلَيْهِ الصَّدْر الْأَوَّل مِنْ الصَّحَابَة وَالتَّابِعِينَ وَأَئِمَّة الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَدِيم الدَّهْر وَحَدِيثه كَمَا رَوَاهُ الْحَاكِم فِي مُسْتَدْرَكه أَنَّهُ سُئِلَ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْفِرْقَة النَّاجِيَة مِنْهُمْ فَقَالَ " مَنْ كَانَ عَلَى مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْم وَأَصْحَابِي" .
Lihat perkataan Ibnu Katsir sbb:
Umat ini ( umat Islam ) telah berbeda pendapat di antara mereka atas beberapa kepercayaan atau aliran. seluruhnya sesat kecuali satu. Yaitu Ahlus sunnah wal jamaah yang selalu berpegangan kepada kitabullah dan sunnah rasulNya SAW. Juga mengikuti para sahabat tabiin , imam – imam kaum muslimin  mulai dahulu sampai sekarang sebagaimana  di riwayatkan oleh al Hakim  dalam kitab mustadraknya , sesungguhnya nabi di tanya tentang firqah yang selamat diantara mereka, lalu beliau bersabda: Orang yang mengikuti aku dan sahabatku sekarang ini .
Lihat komentar Syaukani dlm kitab tafsirnya  Fathul qadir:
، أي لا تكونوا من الذين تفرقوا فرقاً في الدين يشايع بعضهم بعضاً من أهل البدع والأهواء . وقيل : المراد بالذين فرّقوا دينهم شيعاً : اليهود والنصارى
Janganlah kamu termasuk orang – orang yang berpecah belah, membikin firqah – firqah, bergolong – golong  dari ahli bid`ah dan pengikut hawa nafsu.
Di katakan: Maksud orang yang memecah agama menjadi bergolong – golong adalah Yahudi dan Nasrani.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Maksud "di katakan" ini adalah pendapat yang lemah.
Maksud perkataan Syaukani itu adalah kita dilarang bergolong – golong seperti mereka. Bila mereka syirik karena bergolong – golong , kitapun syirik karena itu.Apakah bila mereka syirik karena itu , lalu kita tidak. Malah kita bertauhid karena bergolong – golong  dan syirik karena bersatu.  Ini pentafsiran hawa nafsu.
Ayat 31-32 Rum itu melarang kita seperti kaum musrikin yaitu bergolong…………………..lalu kita sendiri melakukan hal itu yaitu bergolong – golong. Sudah tentu kita ini syirik juga. Apakah kalau mereka berbuat gitu  syirik , kalo kita boleh bergolong – golong dan tidak syirik , malah diperintahkan bergolong, bikin organisasi yang banyak saja, biar umat Islam tambah lemah. Dan non muslim malah bersatu lalu tambah kuat.
Mana dalilnya kita diperintahkan untuk bergolong – golong itu. Dan siapa yang menyatakan bahwa bergolong – golong membikin Islam tambah kuat bukan tambah lemah. Kita ini di larang bergolong – golong ,. Lihat ayatnya:
وَلاَ تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,  [1]
Ibnu Katsir menafsirkan sbb:
تفسير ابن كثير - (ج 3 / ص 63)
يَنْهَى تَبَارَكَ وَتَعَالَى هَذِهِ الْأُمَّة أَنْ يَكُونُوا كَالْأُمَمِ الْمَاضِيَة فِي اِفْتِرَاقهمْ وَاخْتِلَافهمْ وَتَرْكهمْ الْأَمْر بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْي عَنْ الْمُنْكَر مَعَ قِيَام الْحُجَّة عَلَيْهِمْ .
Allah tabaraka wataala melarang umat ini sebagaimana umat yang lalu dlm berpecah belah, berbeda pendapat , meninggalkan amar ma`ruf dan nahi munkar pada hal hujjah telah di berikan kepada mereka.  Lihat tafsir Ibnu Katsir 63/3.
  Di antara makna berpecah belah adalah bergolong – golong, banyak organisasi dan ormas. Siapakah yang menyatakan bahwa membikin ormas banyak dalam Islam itu malah diperintahkan. Lihat saja kenyataan di Indonesia ini, ormas Islam banyak, ahirnya dipermainkan oleh kaum kuffar dan rezim Thaghut dan kaum muslimin sendiri tidak mampu berbuat apapun.  Di Turki  banyak ormas Islan , negaranya sekuler dan  kaum muslimin tidak mampu berbuat banyak.


      Anda menyatakan:

baiklah mz coba buka tafsir apa saja ttg ayat2 di atas berikut asbabunuzulnya (sebab diturunkan ayat al qur'an tsb) 

Komentarku ( Mahrus ali ):
 Saya hanya baru buka  dua tafsir, ternyata menentang pernyataan mu.

Anda menyatakan  dengan hadis ini:
Rosululloh bersaba yg artinya barang siapa yg berkata mengenai 
al qur'an tanpa ilmu maka ia menyediakan tempatnya sendiri di dlm 
neraka
(HR.Tirmidzi)
Rosululloh bersabda yg artinya barang siapa menguraikan al quran 
dg akal pikiranya
 sendiri dan merasa benar maka sesungguhnya dia telah berbuat
 kesalahan
(HR.Ahmad) 

Komentarku ( Mahrus ali ):
   Seluruh keterangan saya selalu berdasarkan dalil lalu kamu 
tunjukkan hadis itu kepada saya. Mana perkataan saya yang tanpa dalil. Kalau kamu sudah ketahuan kedustaanmu yang menyatakan seluruh tafsir menerangkan maksud ayat 31-32 rum adalah orang
 kafir. Pada hal saya lihat dua tafsir saja  sudah menyatakan kekeliruan apa yang kamu katakan.

Anda menyatakan:
Ini pengertian dari membari, Ibn Katsir, atau al-durur al-mansur: 
semuanya tafsir riwayah, bukan tafsir aqliyah) 

Komentarku ( Mahrus ali ):
 Saya  lihat di tafsir yang anda katakan itu, ternyata lucu saya lihat kamu ini, mengeritisi saya, tapi modalmu  kekeliruan yang fatal untuk disuguhkan kepada umat yang senang kebenaran dan anti kekeliruan. Saya lihat di sana  sbb:
وأخرج عبد بن حميد وابن جرير وابن المنذر عن قتادة { من الذين فرقوا دينهم } قال : هم اليهود والنصارى
Abed bin Humaid dan Ibn Jarir dan Ibn Mundzir meriwayatkan dari Qatadah tentang ayat minal ladziina farraqu dinahum " Mereka adalah yahudi dan Nasrani.

Komentarku ( Mahrus ali ):
 Itu adalah pendapat Qatadah bukan hadis. Boleh di buang boleh tidak. Bukan hujjah yang kuat.  Itulah kekeliruan akalmu kalau kamu menyatakan akal –akalan pada saya. Pada hal saya selalu berdasarkan dalil dalam memberikan komentar.

Anda menyatakan lagi:
(tidak sendiri-sendiri), direncanakan dan dimanage dengan baik dalam satu 
perkumpulan .... justru itu diperintah, akan jauh lebih efeRuum: 31-32)
 itu adalah mereka orang yahudi dan nashrani yang merubktif 
daripada dakwah 
secara sendiri-sendiri.......
Komentarku ( Mahrus ali ):
       Kita ini  harus bersatu padu, hilangkan semua ormas dalam Islam, lalu jadikan Islam  dan kaum muslimin dalam satu komando yang di taati, mengurusi seluruh ibadah  kaum muslimin berdasarkan al quran dan hadis dan mengarahkan dana dan kekayaan kaum muslimin untuk kepentingan tegaknya sariat Islam dan meruntuhkan UU Thaghut, bersatu dalam membasmi kemungkaran bukan bertengkar antar ormas  dalam membasmi kemungkaran , kita bersatu dalam negakkan sunah bukan bertengkar di antara ormas ketika sunnah di tegakkan. Kita bersatu dalam  berantas kebid`ahan melalui satu komando bukan bertengkar antara ormas untuk basmi kebid`ahan.



[1] Ali Imran    105
Artikel Terkait

6 komentar:

  1. assalamu`alaikum pak kyai,
    Wah percaya deh ilmu pak kyai, saya jadi gak berani mengkritisis tulisan2 pak kyai. Ilmu saya masih jauh, takut kalau salah. mendingan mendengarkan saja, atau menyimak saja pak kyai he he. Memang benar kata pak kyai, kita harus bersatu padu seluruh muslim sedunia untuk menegakkan qur`an sunnah, menegakkan syariat islam. Tapi rintisannya bagaimana ya? Kenyataan sekarang ini umat terpecah belah, berpecah belah, dan dipecah belah. Wah gimana ini, solosinya. Persatuannya umat islam sangat dinantikan, tegaknya islam sangat dinantikan, tegaknya syariat islam juga sangat dinantikan umat. siapa yang harus mengawali ini...

    BalasHapus
  2. Jazakumullah Ustadz atas jawabannya , postingan ini sudah saya share di http://www.facebook.com/groups/52247842795/permalink/10151188597617796/

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum ustad.. klo berharokah ustad?? sma tidak dengan berormas...Ibnu taimiyah jg pernah berharokah waktu memobilisi massa untuk berjihad melawan mongol,,komentar ustad??ad bukunya harokah jihad ibnu taimiyah, harakah bukan bidah tapi sunnah karangan abdurrahman bin abdul kahlik

    BalasHapus
  4. Untuk fairuz ad daulami
    Silahkan berharokah sebagaimana apa yang di jalankan oleh Ibn Taimiyah. Tapi jangan bikin nama golongan, nanti bisa diadu domba oleh non muslim yang akan membikin bertengkar sesama muslim bukan dengan orang kafir.

    BalasHapus
  5. Keberadaan ormas, NU MUhammadiyah, persis, LDII, MTA, HT membikin kita terkotak - kotak dan tidak kompak setiap mengingkafri kemaksiatan dan tidak kompak dalam menetapkan langkah perjiuangan dan pasti di hadang oleh rivalnya. Karena itu, non muslim senang bila ormas Islam semakin banyak. Tapi bila seluruh ormas di hapus, maka pertikaian antara kaum muslimin berkurang. Mereka dalam satu komando untuk tegakkan hukum Allah dan meruntuhkan hukum Thaghut, maka non muslim akan gemetar dan takut sekali. Dan saya tidak mau menghukumi person, maaf.

    BalasHapus
  6. Mantep Ustad,Jazakallahu Khoir..

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan