Pengarang berzanji berkata:
وَبُشِّرَتِ الْجِنُّ بِإِظْلاَلِ
زَمَنِهِ وَانْتُهِكَتِ اْلكَهَانَةُ وَرَهِبَتِ الرَّهْبَانِيَّةُ وَلَهِجَ بِخَبَرِهِ كُلُّ حَبْرٍ خَبِيْرٍ وَفىِ
حُلَا حُسْنِهِ تَاهَ
Jin telah di
beri kabar gembira dengan zaman Nabi SAW. yang menaunginya ( Nabi SAW. akan di lahirkan ), perdukunan juga
telah rusak, kependetaan juga terancam
dan setiap pendeta yang waspada
telah menceritakannya dan dia
bingung untuk menggambarken kebaikan
atau ketampanannya
Komentarku (
Mahrus ali ):
Saya sendiri sampai kini tidak
menjumpai hadis sahih maupun dalil al quran yang menyatakan bahwa jin – jin di
beri tahu tentang kelahiran Nabi SAW. telah dekat. Begitu juga manusia.
Dalam al quran
di jelaskan bahwa Nabi Isa
memberi kabar gembira akan ada nabi yang bernama Ahmad sebagaimana ayat:
يَابَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ
مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ
يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
“Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku (Isa)
rasul Allah kepada kamu, mengesahkan Taurat yang sebelum aku, dan memberi
berita gembira dengan seorang rasul yang akan datang selepas aku, namanya ahmad
(dipuji).” (61:6)
Jadi ayat tsb
menunjukkan kabar gembira dari Nabi Isa untuk seluruh umat bukan hanya jin
Begitu juga kabar gembira ini juga terdapat dalam kitab
Taurat sebagaimana ayat:
مُحَمَّدٌ
رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي
التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ
فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ
الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas
itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di
atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. [1]
.
Ada juga hadis lemah sbb:
حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا
الْفَرَجُ حَدَّثَنَا لُقْمَانُ بْنُ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ
قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا كَانَ أَوَّلُ بَدْءِ أَمْرِكَ قَالَ
دَعْوَةُ أَبِي إِبْرَاهِيمَ وَبُشْرَى عِيسَى وَرَأَتْ أُمِّي أَنَّهُ يَخْرُجُ
مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ مِنْهَا قُصُورُ الشَّامِ
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً
مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ
وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka
seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka
ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur'an) dan
Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.[4]
Al albani mencantumkan hadis tsb dalam
kitab silsilah sahihah mukhtasharah tanpa menyebut sanadnya dan menyatakan nya
sahih.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Hampir seluruh jalur riwayatnya
ada seorang perawi bernama al faraj bin Fudholah yang lemah dan hampir seluruh jalur meliwati dia.
Al Hakim meriwayatkannya dengan jalur sanad sbb:
رَوَاهُ
ابْنُ سَعْدٍ عَنْ خَالِدٍ بْنِ مَعْدَانَ مُرْسَلاً
Hadis tsb di
riwayatkan oleh ibnu Sa`d dari Kholid bin Ma`dan dalam keadaan mursal. [5]
Komentarku (
Mahrus ali ):
Lihat saja Ibn u
Sa`ad menyatakan hadis tsb mursal – lemah
Imam Suyuthi menyatakan:
Hadis tsb di
riwayatkan oleh Thoyalisi 1140 / hal 155. Ahmad 262/5 nomer 22315. Al haitsami menyatakan,
sanadnya hasan dan punya bukti yang kuat
Ibnu Sa`ad 102/1 Thabrani 175/8 nomer 7726. Ruyani 311/2 – nomer 1267 [6]
Komentarku (
Mahrus ali ):
Seluruh jalur
sanadnya cacat dan hadisnya juga lemah,
seluruhnya dari jalur al faraj atau Yunus bin Bukair yang lemah itu.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan