Minggu, September 25, 2011

Pelaku bom bunuh diri di greja mati sangit

Pelaku Bom Bunuh Diri Usia Antara 20-30 Tahun, Mondar-mandir di Depan Gereja Sebelum Ledakan

Minggu, 25 September 2011 14:08 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kepala Divisi Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Djihartono, mengatakan pihaknya tengah melakukan Disaster Victim Indentification (DVI). Oleh kerenanya. Djihartono belum bisa memberi keterangan mengenai ciri-ciri, umur, maupun jenis ledakan yang dihasilkan.

Namun, seorang saksi mata memperkirakan usia pelaku sekitar 20-30 tahun. Ia mengenakan topi dan kaca mata. Sebelum ledakan, ia terlihat mondar-mandir di depan gereja. Posisi pelaku berada di dekat pintu masuk gereja. Saat ini,

Ada kemungkinan jenazah pelaku akan dibawa ke Semarang. "Kemungkinan akan dibawa ke RS. Bhayangkara Semarang. Namun ini masih menunggu informasi lebih lanjut," katanya.

Djihartono masih belum dapat memberikan data-data mengenai korban dari bom bunuh diri ini. Ini disebabkan semuanya masih dalam proses pemeriksaan.

Mengenai pengamanan di gereja-gereja Jawa Tengah, dirinya mengakui dari jauh-jauh hari telah ada pengamanan di setiap gereja. "Bukan hanya dari Polri, kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak internal gereja terkait pengamanan," ucap Djihartono. Di TKP sendiri, lanjutnya, saat ini masih dijaga ketat oleh pihak kepolisian agar tetap steril.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Reporter: Qommarria Rostanti

PDIP: Bom Bunuh Diri Solo,

Bukti Negara Gagal

Minggu, 25 September 2011 23:42 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Semesta Solo sebagai satu lagi bukti pemerintah telah gagal. Keamanan dan intelijen, lagi-lagi kecolongan. Kasus bom Solo seakan peristiwa berulang dari bom bunuh diri di Cirebon beberapa waktu lalu.

Ketua Fraksi PDIP DPR Tjahjo Kumolo mengatakan, bom bunuh diri di tempat ibadah adalah bukti adanya masalah mendasar di negara ini.
“Pemerintah tidak bisa melaksanakan perintah konstitusi Pasal 29 yaitu wajib melindungi hak setiap warga negara untuk menjalankan ibadahnya sesuai agama dan kepercayaannya,” kata Tjahjo, Ahad (25/9).

Padahal, kata Tjahjo, Indonesia dibangun di atas pondasi Pancasila yang menegaskan prinsip kebangsaan. Pemerintah seharusnya berani menentukan siapa kawan dan siapa lawan. Termasuk berani menindak segala bentuk kekerasan atas nama agama. Kasus ini adalah kejahatan kemanusiaan.
Tjahjo pun mendesak aparat intelijen dan keamanan untuk serius mencari siapa sesungguhnya dalang kasus-kasus semacam ini. "Jangan sampai masyarakat beribadah saja tidak merasa tenang," ujar Sekjen PDIP ini.
Redaktur: Ismail Lazarde
Reporter: Palupi Annisa Auliani

Terkait Bom Solo, Muhammadiyah Bilang Intelijen Lemah

Minggu, 25 September 2011 23:19 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Muhammadiyah menilai aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah menunjukkan operasi intelijen dan upaya penangkalan atau pencegahan terorisme oleh aparat keamaan masih lemah.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, jika saja intelejen mampu bekerja baik, maka peristiwa bom Solo tersebut bisa diantisipasi.

Dia mengatakan, peristiwa konflik di Ambon yang terjadi beberapa waktu lalu seharusnya menjadi peringatan bagi intelejen guna meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih, setelah peristiwa Ambon banyak kalangan yang menduga akan terjadi peledakan bom sebagai reaksi konflik di bumi Maluku tersebut.
“Seyogyanya aksi lanjutan seperti itu dapat diantisipasi,” kata Din melalui pesan singkat kepada Republika, Ahad (25/9).
Kendati demikian, di sini lain Din mengutuk aksi bom bunuh diri di Solo karena bertentangan dengan ajaran agama mana pun. Muhammadiyah meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut sampai ke akar-akarnya.
“Terutama untuk menyingkap aktor intelektual termasuk kemungkinan adanya rekayasa yang bertujuan mengadudomba antar umat beragama dan memalingkan perhatian masyarakat dari kerukunan,” kata Din.
Redaktur: Ismail Lazarde
Reporter: Nashih Nashrullah

Pelaku Bom Solo Traktir Orang Warung

  • Minggu, 25 September 2011 | 22:37 WIB
JAKARTA | SURYA Online - Identitas pelaku tunggal bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Solo semakin terang. Meski belum diketahui jati dirinya, namun polisi sudah memiliki sejumlah data bahwa pelaku sudah ‘nggambar’ lokasi bunuh diri tiga hari sebelumnya.
Bu Kati, pemilik warung nasi yang letaknya cuma beberapa meter dari gereja itu kepada petugas mengaku, sekitar tiga hari sebelum peristiwa peledakan itu, orang dengan ciri-ciri yang sama dengan pelaku yang akhirnya mati itu, mampir ke warungnya.
Bahkan warga setempat, sebelumnya juga sudah mengamati gerak gerik orang tersebut yang tiga hari berturut-turut berada di sekitar gereja.
Saat berada di warungnya, kata Bu Kati, pria misterius itu sempat menanyakan soal lingkungan sekitar, termasuk gereja. “Orang yang ciri-cirinya mirip pelaku sempat makan di sini, sekitar tiga hari lalu. Mengakunya sih orang Bandung. Saat itu orang yang ada di warung ditraktir semua,” kata Bu Kati.
Selain meminta keterangan Bu Kati, polisi juga memintai keterangan petugas dan pemilik Warnet Solonet terkait pria misterius yang singgah di warnet tersebut, beberapa menit sebelum aksi bunuh diri.
Polisi juga menyita tas yang ditinggal oleh pria terduga pelaku aksi bom bunuh diri tersebut. Awalnya, tas itu diletakkan di kursi duduk penjaga warnet. Namun kemudian dipindah disandarkan ke tembok di belakang petugas jaga. Saat diperiksa, tas itu berisi Al Quran, sarung, charger ponsel, masker, dan lap kacamata.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dalam artikel di atas di katakan :
Kendati demikian, di sini lain Din mengutuk aksi bom bunuh diri di Solo karena bertentangan dengan ajaran agama mana pun. Muhammadiyah meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut sampai ke akar-akarnya.
“Terutama untuk menyingkap aktor intelektual termasuk kemungkinan adanya rekayasa yang bertujuan mengadudomba antar umat beragama dan memalingkan perhatian masyarakat dari kerukunan,” kata Din.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
  Setahu saya bom bunuh diri tidak ada anjurannya dalam al quran atau hadis. Ia bid`ah yang sesat dan menyesatkan , pelakunya bukan sahid menurut al quran atau hadis yang saya ketahui , tapi sahid menurut sebagian pendapat orang yang tidak mendalami ajaran agama .
Apalagi untuk merusak tempat peribadatan , bukan tempat kemaksiatan . Sekalipun tempat kemaksiatan saja tidak diperkenankan bunuh diri untuk itu . Kita simak saja ayat –ayat Allah bukan ayat – ayat setan :
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ(40)الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَءَاتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma`ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.[1]
  Ayat itu melarang bukan menyerukan atau memperkenankan merusak tempat peribadatan. Silahkan mereka mengadakan kebaktian di sana  tanpa mendapat gangguan  sebagaimana ayat :
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ
حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?[2]
Ada ayat lagi :
لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لاَ انْفِصَامَ لَهَا وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(256)
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
      Tiada paksaan , biarkan saja orang kristen menjalankan kebaktian mereka di sana , jangan di larang .

Kalau Pak Din menyatakan kemungkinan ada rekayasa"
Saya katakan : Ini mungkin sekali dan inilah prediksi yang mendekati kebenaran . Tujuannya itu , untuk menyudutkan umat Islam , menjelekkannya dan menganggap kaum muslimin adalah kejam sekali . Ini trik non muslim . Kita percayakan saja kepada ayat yang mengatakan :
وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ ا‏ ْلآ‏يَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.[3]
  Kamu mungkin tahu penabrakan pesawat ke WTC Amirika yang mereka katakan bahwa pelakunya  adalah  aktivis muslim Afganistan . Itu sekedar tehnik jahat Yahudi dalam rangka memperburuk citra Islam bukan memperbaikinya di Amirika . Hakikatnya bukan hayalan yang membikinnya adalah kalangan Yahudi sendiri  bukan  kaum muslimin . Sekalipun media Yahudi berkoar – koar bahwa pelaku penabrakan pesawat  itu adalah aktivis muslim . Hakiatnya bukan pesawat  tapi WTC Amirika sengaja di rudal dari darat .


[1] Al haj  40 –41
[2] Yunus 99
[3]  Ali imran 118

Artikel Terkait

15 komentar:

  1. Assalamu'alaikum
    sebelumnya mohon maaf ini bukan tentang artikel di atas. Begini kita ini kan bukan sahabat Rasul yang bs belajar alqur'an dan sunnah langsung dari beliau. kita ini kan belajar al qur'an dan hadits dari para Ulama, sedangkan mnrut anda ulama2 indonesia banyak yang bid'ah yang berarti tidak berlaku sesuai tuntunan alqur'an dan sunnah. Padahal praktek tahlilan istighotsah, haul, manaqiban, dll itu diajarkan oleh para penyebar Islam di Indonesia. Lalu bagaimana donk status keislaman rakyat Indonesia????? Padahal lagi, para ulama Indonesia inikan menganut / mengikuti pada para Ulama2 terdahulu. Kalau Ulama sekarang sesat dan bid'ah berarti yang dulu juga begitu donk, lalu bagaimana status keislaman manusia yang ada saat ini????? sedangkan dalam Surah Al Fatihah dijelaskan bahwasanya shirotol mustaqim adalah Shirotolladzina An'amta 'Alaihim yang berarti kita harus mengikuti orang2 sebelum kita bukan Shirothol qur'an wal hadits..... Tolong dijelaskan secara rinci kalau perlu anda nulis buku lagi.......

    BalasHapus
  2. Sejak dulu dan di mana saja , ulama itu di bagi dua , ada yang ahlus sunnah dan ada yang ahli bid`ah . Masarakatnya juga begitu , ada yang ikut ulama ahli bid`ah , ada juga yang ikut ulama ahlis sunnah . Karena itu , Islam di luar Jawa dengan Islam di jawa berlainan . Tahlilan dan istighosah atau manakiban itu baru saja bisa masuk keluar jawa. Karena itu , ikutilah quran dan hadis saja akan selamat .
    Orang dahulu yang kita ikuti itu yang mendapat kenikmatan bukan ulama ahli bid`ah tapi ulama ahli hadis . Ini jawaban saya ringkas sekali .

    BalasHapus
  3. Begini, Ulama madzhab empat seperti Imam Syafi'i itu juga ahli hadits dan kebanyakan ulama Indonesia juga mengikuti madzhab beliau Lalu knp msh dianggap ahli bid'ah????? Padahal Ulama2 di Indonesia selalu menjadikan literatur kitab2 syafi'iyyah sebagai rujukan. Apakah ulama sekaliber imam syafi'i itu dianggap ahli bid'ah lalu dari sisi mana bid'ahnya? Padahal beliau juga berijtihad langsung dari qur'an dan hadits. Apakah ijtihad beliau diragukan padahal keilmuan beliau sudah diakui para ulama.Dalam Surah Al Anbiya' dijelaskan:
    فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
    bukankah itu mnunjukkan bahwasanya orang yang tidak tahu harus bertanya dan mengikuti kepada orang yang berilmu. masalahnya siapakah orang yang berilmu? apa kriteria orang yang berilmu? sebenarnya kalo bs, saya juga mau ijtihad langsg ke qur'an dan hadits, tp saya takut salah ijtihad krn utk memahami qur'an dan sunnah prlu mnguasai bbrapa cabang ilmu spt bhs arab, nahwu, shorof, badi', ma'ani, bayan, mantiq, dll. Ulama2 besar spt imam nawawi, imam rofi'i, imam ibnu hajar, imam romli, imam ghozali, imam suyuthi, dll mereka mengakui bahwa diri mereka itu hanya pengikut imam madzhab bukan sebagai mujtahid. Itu mnunjukkan bahwa diri mereka belum sampai tingkatan mujtahid, lalu knp mreka mnjadi pngikut madzhab kalau memang bid'ah????? Apakah mereka tak mmhami Alqur'an dan sunnah scara mndalam sehingga mereka tdk bs membedakan mana yg ahli bid'ah mn yg tdk ataukah bagaimana????? Apakah orang awam seperti saya ini boleh dan sah berijtihad kpd al qur'an dan hadits dan apakah ijtihad saya akan tetap dibenarkan walaupun berbeda bahkan bertentangan dengan para Ulama tersebut? Kalau memang boleh apakah syarat2 dan ketentuan berijtihad trhdap Alqur'an dan sunnah????? lebih baik mana antara saya ijtihad sendiri atau saya mengikuti hasil ijtihad ulama? Dan apakah orang spt anda sdah trmasuk orang yang sah dan dprbolehkan untuk ijtihad lgsg kpd qur'an dan hadits? Apakah yang dimaksud bid'ah itu karena tidak ada (tdak tertera / tdak tercantum) di dalam qur'an dan hadits ataukah yang dimaksud bid'ah itu karena tdak berdsar pada qur'an dan hadits(brtindak dan mnntukan ssuatu tanpa mengikuti anjuran kitab dan sunnah)????? Ini skdar contoh: mnrut ijtihad imam syafi'i niat mnjadi syarat sahnya ibahadah sdangkan mnrut imam hanafi niat hanya mnjadi kesempurnaan saja. Padahal Rasululloh hanya berkata: إنما الأعمال بالنيات tidak menyinggung masalah sah dan kesempurnaan. dan jelas sekali bahwa pendapat dua Ulama ini tidak tercantum dalam qur'an maupun hadits. Apakah pendapat imam syafi'i dan imam hanafi tersebut yang dikategorikan sebagai bid'ah. Padahal pendapat beliau berawal dari ijtihad beliau ysng brdsar pada qur'an dan hadits. itu cuma contoh kecil yang pembahasannya sangat panjang, masih banyak contoh hasil ijtihad para Ulama spt halnya doa orang yang hidup trhdap orang yg sdah mati akan trsampaikan, tawassul kpd orang yg tlah wafat, tentang dunia tasawwuf, dll yang kesemuanya itu berdsar (sesuai) pada qur'an dan hadits walaupun tidak trcantum di dalamnya karena diibaratkan Alqur'an dan sunnah itu sumber mata air dan ijtihad adalah kegiatan mengalirkan air trsebut mlalui aliran2 dan pipa2 agar mudah dimanfaatkan dan dikonsumsi. Dg kt lain qur'an dan sunnah itu baku sedangkan ilmu fiqh, ushul fiqh, qowaid fiqh, tauhid, tasawwuf, dll adalah turunan, hasil dari pengklasifikasian oleh para ulama yang jelas bukan alqur'an dan hadits tapi tetap merujuk dan brdsar pd qur'an dan hadits..... Bagaimana pendapat anda tentang semua ini dan bagaimana anda menyikapinya. Tolong di jawab dengan rinci walaupun dicicil...... Trima Kasih atas krjasamanya, wal 'afwu minkum, Wassalamu'alaikum...........

    BalasHapus
  4. Saya menjawabnya dengan ringkas dulu sbb :
    Sebelumnya bacalah artikel sbb dlm blog saya ini :
    MANTAN KYAI NU: Hukum Ijtihad
    22 Feb 2011
    Dan ingatlah bahwa setiap ijtihad ulama, jika benar akan mendapatkan dua pahala. Dan jika mereka keliru, maka kekeliruan mereka dimaafkan sekaligus mereka akan diberi ganjaran satu pahala. (Sebagaimana dalam ...
    Polemik ke tiga puluh empat tentang salat tanpa alas ( salat di ...
    10 Apr 2011
    Sekali lagi masalah salat dengan sandal bukan Ijtihad saya tapi tuntunan salat memang begitu . Bila kamu tidak mau , maka kamu termasuk orang yang tidak mau dengan tuntunan atau boleh di katakan congkak sebagaimana hadis : ...
    Polemik ke delapan tentang salat tanpa alas
    21 Feb 2011
    Ijtihad itu ber arti bikin sariat baru dan ini termasuk berbahaya sebagaimana ayat : أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللهُ وَلَوْلاَ كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ ...
    Polemik ke sepuluh tentang salat tanpa alas ( salat di tanah ...
    12 Mar 2011
    12 Mar 2011
    Mungkin inilah produk dari doktrin/slogan : kebebasan Ijtihad, merujuk langsung ke literalnya Quran-Hadis, mengikuti Nabi-Sahabat scr saklek, dengan mengabaikan Ushul Fiqih dan tidak mengikuti penjelasan Ulama2 Mazhab yang muktabar. ...
    Di antara sebab sebagian ulama Indonesia di katakan ahli bid`ah bukan ahlus sunnah karena mereka mengadakan tahlilan , manakiban , tingkepan dll dimana Imam Syafii sendiri anti kepadanya .Mereka itu mengikuti imam Syafii terhadap ajaran yang cocok dengan ajaran golongan , bukan yang bertentangan dengannya. Mereka itu pengikut imam Syafii juga penentangnya. Lain kali saya jawab dengan lengkap di blok . Sayang sekali identitasmu belum jelas . lain kali bikin identitas yang jelas

    BalasHapus
  5. justru itu yang saya permasalahkan, kenapa tahlilan bisa dianggap bid'ah padahal isinya juga bacaan qur'an, dzikir, mendoakan mayyit, dan bersedekah untuk mayyit. Yang saya tanyakan: bid'ah itu dilihat dari sisi mananya kalo dari segi dhohir memang tidak ada acara tahlilan zaman Rasul wong tahlilan kan bahasa jawa. tapi zaman Rasul kan ada orang berdzikir, ada orang bersedekah untuk mayyit, dan ada orang yang mendoakan mayyit. Walaupun imam syafi'i berpendapat bahwasanya berdzikir dan membaca qur'an pahalanya tidak untuk orang lain tapi untuk yang baca. tapi orang lain(mayyit bisa mendapat pahala sama seperti orang yang membaca, ini sama dengan madzhab lain seperti imam malik yang berpendapat bahwasanya bacaan qur'an dan dzikir pahalanya akan akan sampai kepada orang lain. ada dalam kitab alfathurrabbani 'ala musnadi ilmam ahmad bin hanbal asysyaibani. Lalu sisi bid'ahnya dimana padahal kebanyakan menurut saya sebagai pengamat bahwa tradisi2 yang bernuansa agama (bukan termasuk agama) sperti tahlil,atau manaqib dan memang tidak semuanya kalo dilihat secara dzohir memang tidak ada dasarnya dan yang perlu anda ketahui tahlil, manaqib, mitoni, dll itu semua hanya tradisi dan tidak termasuk ajaran agama, kalo anda berkata bid'ah berarti anda mengategorikan hal2 tersebut ke dalam ajaran agama, padahal tidak. Apakah itu bukan termasuk menambah-nambahi agama? karena tradisi2 tersebut saya samakan dengan halnya makan pagi, makan pake sendok, memakai pakaian adat, dll yg gag ada sangkut pautnya dengan perkara agama. Namun apabila yang anda sorot adalah isinya, isinya tahlilan anda tahu, isinya manaqibanb membaca sejarah,isinya maulidan membaca sejarah Rasul, dll. Maka penjelasan dari itulah yang saya butuhkan di mana sisi bid'ahnya????? tolong jawab yang rinci. Dan perlu diketahui saya di sini bertindak sebagai pengamat Islam dan budayawan bukan mewakili satu golongan tertentu.Jadi bisa dikatakan pertanyaan saya ini mewakili orang banyak dan tolong dijawab secara rinci. Jawaban anda akan menmbah wawasan saya dan orang2 lain. Wassalamu'alaikum..........

    BalasHapus
  6. saya juga tidak mempermasalahkan sholat tanpa alas, mau di tanah, mau di awang2, di atas air yang penting memenuhi syarat sahnya solat yaitu tempat dan pakaiannya suci, menghadap kiblat dll..... Bukankah begitu. Kalau ada khilafiyyah dimana yang afdhol itu urusan mujtahid.......

    BalasHapus
  7. Bagaimana caranya salat di awang -awang atau di air, terangkan . Bacalah polenmik salat tanpa alas dulu, jangan langsung memberikan komentar tanpa baca

    BalasHapus
  8. anda ini kurang paham mantiq, kalau mausholat di awang2 tinggal naik pesawat, kalau mau sholat di atas air tinggal naik perahu......

    BalasHapus
  9. Begitu cara ahli mantiq gaya baru berbicara, kalau salat di awang - awang , maksudnya dengan naik pesawat , lalu bagaimana dengan salat di atas hotel tingkat seratus , apakah di katakan salat di awang - awang bukan salat di atas hotel.
    Lalu orang ahli mantiq itu kalau bicara salat di atas air , maksudnya salat di atas perahu . Baru tahu sekarang saya , gaya ahli mantiq bicara.
    Bagaimana dengan perkataan Imam Syafii , sekalipun ahli bid`ah bersila di angkasa atau berjalan di atas air , saya tidak akan menerima riwayatnya .
    Apakah maksudnya di atas pesawat atau di atas kapal gitu ?
    kalau di artikan begitu , jelas kelirunya .

    BalasHapus
  10. itu tadi saya kira cuman bercandaan saja ternyata anda ini orangnya gag bisa bercanda za....... maaf dech maaf saya ini emang suka bercanda pak maklum saya ini masih anak2........

    BalasHapus
  11. Allah lah yang akan memberikan pengampunan padamu .

    BalasHapus
  12. Isi dalam tahlil juga ada kesyirikan , anda boleh baca dalam buku saya berjudul : Mantan kyai NU menggugat tahlilan .
    Untuk isi manakiban , bacalah disini :
    MANTAN KYAI NU: Manakiban syirik
    30 Jan 2011
    30 Jan 2011
    Polemik kedua tentang kesyirikan dalam manakiban
    10 Apr 2011
    10 Apr 2011

    BalasHapus
  13. Assalamualykm gan..
    Ane mw tau dalil yg biasax dgunain pengbom bnuh diri?n komentx....

    BalasHapus
  14. Pelaku bom bunuh diri make dalil - dalilan, bukan dalil sungguhan.

    BalasHapus
  15. Masya Allah, orang sekarang nggak mikir ya, mau jadi orang bener pake bunuh diri segala, mungkinkah keburukan(bunuh diri) bisa menutupi kebaikan, malahan semua kebaikan akan musnah(umpama segelas air jernih sengaja dicampur tinta) ya hitam semua, aku yaqin yang bunuh diri masuk neraka(Hadits), sedangkan dalam AlQuran bunuh diri karena takut miskin dilarang keras, nah apa bedanya bunuh diri tujuan merusak orang lain ikut mati, sebenarnya orang itu rasa takut nggak mau mati dewek, dengan dali jihad, masa sih cara mensucikan Islam harus dikotori dengan pembunuhan, begitulah jika belajar qurannya setengah-setengah, membunuh orang lain yang bukan muslim dalam kondisi damai, diharamkan Allah, kecuali orang muslim diserang karena rasa tidak senang, wajib membela diri, membunuh dan terbunuh adalah sunnatullah, karena itu setiap Muslim wajib belajar Quran selalu mohon petunjuk Allah pasti Allah akan menunjukinya dengan kadar kemampuan kita sendiri, tidak perlu takut belajar sendiri, kendatipun tdk bisa ilmu nahu-sharaf, mantek-bayan, memahami Quran tak perlu ilmu itu, asal kiat mau insya Allah pasti Allah tunjuki, orang kok manusia yang ciptakan Allah, yang bimbing dan diberikan petunjukpun urusannya Allah, bukan manusia, kebanyakan kita ragu belajar sendiri memahaminya maka rasa waswas dan rasa takut akan menutupi cahaya Allah swt

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan