Karena permintaan sebagian pembaca blog mantan kyia NU untuk mengkaji hadis enam hari puasa Syawal dari jalur Abu Hurairah , maka saya tulis sedemikian ini , semoga bermanfaat .
مُسْتَخْرَجُ أَبِيْ عَوَانَةَ - مَشْكُوّلِ - (جَ 4 / صَ 11)
حَدَّثَنَا الْصَّوْمَعِيُّ، حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَبِيْ سَلَمَةَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ الْنَّبِيُّ - صَلَّىَ الْلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، وَأَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ، فَذَلِكَ صِيَامُ الْدَّهْرِ.
حَدَّثَنَا الْصَّوْمَعِيُّ، حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَبِيْ سَلَمَةَ، حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ الْنَّبِيُّ - صَلَّىَ الْلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ، وَأَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ، فَذَلِكَ صِيَامُ الْدَّهْرِ.
Mustakhraj Abu Awana – Yang bersyakal - (Juz 4 / h. 11)
Al souma`i bercerita kepada kami, lalu mengatakan "Bercerita kepada kami 'Umar bin Abi Salamah, lalu mengatakan "Bercerita kepada kami Zuhair bin Muhammad , dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah berkata: Nabi - saw bersabda -: Barangsiapa berpuasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari bulan Syawal, maka sama dengan puasa seumur hidup.
Dalam kitab Majma Zawaid wa manbaul fawaid - (Juz 3 / hal 238)
terdapat keterangan sbb :
Al souma`i bercerita kepada kami, lalu mengatakan "Bercerita kepada kami 'Umar bin Abi Salamah, lalu mengatakan "Bercerita kepada kami Zuhair bin Muhammad , dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah berkata: Nabi - saw bersabda -: Barangsiapa berpuasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari bulan Syawal, maka sama dengan puasa seumur hidup.
Dalam kitab Majma Zawaid wa manbaul fawaid - (Juz 3 / hal 238)
terdapat keterangan sbb :
-وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ الْلَّهِ صَلَّىَ الْلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
"مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الْدَّهْرَ كُلَّهُ".
رَوَاهُ الْبَزَّارُ وَلَهُ طُرُقٌ رِجَالُ بَعْضُهَا رِجَالُ الْصَّحِيْحِ.
"مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ الْدَّهْرَ كُلَّهُ".
رَوَاهُ الْبَزَّارُ وَلَهُ طُرُقٌ رِجَالُ بَعْضُهَا رِجَالُ الْصَّحِيْحِ.
- Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw berkata:
"Barangsiapa puasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari bulan Syawal, seolah-olah dia berpuasa seumur hidup."
Diriwayatkan oleh al-Bazzar Dan ia memiliki jalur – jalur periwayatan . Sebagian perawi – perawinya adalah perawi Sahih Bukhagri
Dalam kitab Sahih targhib wattarhib , juz 1/ 244. Al Bani menyatakan :
صَحِيْحُ الْتَّرْغِيْبِ وَالْتَّرْهِيْبِ - (جَ 1 / صَ 244)
1009 - ( صَحِيْحٌ )
Hadis tsb sahih 1009 .
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Setahu saya , hadis tentang puasa enam Hari Syawal ini sama sekali tidak di riwayatkan oleh Imam Bukhari . Dan sudah jelas lemahnya sebagaimana di :
13 Sep 2011
01 Sep 2011
Dalam kitab Ilalul hadis karya Ibnu Abi Hatim - (Juz 1 / hal 724) terdapat keterangan :
- وَسَأَلْتُ أَبِيْ عَنْ حَدِيْثٍ رَوَاهُ عَمْرُوْ بْنُ أَبِيْ سَلَمَةَ ، عَنْ زُهَيْرِ بْنِ مُحَمَّدٍ ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِيْ صَالِحٍ ، عَنْ أَبِيْهِ ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ ، عَنِ الِنَّبِيِّ صَلَّىَ الْلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ، وَأَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ فَذَلِكَ صِيَامُ الْدَّهْرِ
- Aku bertanya pada ayahku tentang suatu hadits yang diriwayatkan oleh Amr bin Abi Salamah, dari Zuhair bin Muhammad, dari Suhail bin Abi Shalih dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw berkata,
…………………………………….
قَالَ أَبِيْ الْمِصْرِيُّوْنَ يَرْوُوْنَ هَذَا الْحَدِيْثَ عَنْ زُهَيْرٍ ، عَنِ الْعَلَاءِ ، عَنْ أَبِيْهِ ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ ، عَنِ الِنَّبِيِّ صَلَّىَ الْلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Ayah saya mengatakan orang – orang Mesir meriwayatkan hadis ini dari Zuhair, dari Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jadi sanadnya berbeda banget , yaitu dari :
Zuhair, dari Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw
Sedang sanad yang dulu sbb :
عَنْ زُهَيْرِ بْنِ مُحَمَّدٍ ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِيْ صَالِحٍ ، عَنْ أَبِيْهِ ، عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ ، عَنِ الِنَّبِيِّ صَلَّىَ الْلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
dari Zuhair bin Muhammad, dari Suhail bin Abi Shalih dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw
Dalam hadis Abu Hurairah tsb terdapat perawi yang cacat yaitu :
ــ سُهَيْلِ بْنِ أَبِى صَالِحٍ : ذَكْوَانُ السَّمَّانِ ، أَبُوْ يَزِيْدَ الْمَدَنِىَّ ، مَوْلَى جُوَيْرِيَةَ بِنْتِ الْأَحْمَسِ ( أَخُوْ صَالِحٍ وَ عَبْدِ الْلَّهِ وَ مُحَمَّدٍ بَنِى أَبِى صَالِحٍ )
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : صَدُوْقٌ تَغَيَّرَ حِفْظُهُ بِآخِرِه
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـيُ : قَالَ ابْنُ مَعِيْنٍ : هُوَ مِثْلُ الْعَلَاءِ وَ لَيْسَا بِحُجَّةٍ
Suhail bin Abi Shalih : Dzakwaan Assaman , Abu Yazid al Madani , -budak yang dibebaskan oleh Juwayriyah Al ahmas (saudara Salih dan Abdullah dan Muhammad Saleh Bani Abu Saleh )
Peringkat menurut Ibnu Hajar: Dia adalah perawi jujur , hapalannya berubah ketika lansia.
Peringkat menurut Dzahabi : Ibn Ma`in berkata : Dia seperti Ala` dan tidak bisa di buat hujjah
. وَ قَالَ أَبُوْ حَاتِمٍ : لَا يُحْتَجُّ بِهِ . وَ وَثّقَهُ نَاسٌ
قَالَ عَبَّاسُ الْدُّورِىُّ ، عَنْ يَحْيَىَ بْنِ مَعِيْنٍ : سُهَيْلُ بْنُ أَبِى صَالِحٍ وَ الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ حَدِيْثُهُمَا قَرِيْبٌ مِنَ الْسَّوَاءِ ، وَ لَيْسَ حَدِيْثُهُمَا بِحُجَّةٍ
قَالَ عَبَّاسُ الْدُّورِىُّ ، عَنْ يَحْيَىَ بْنِ مَعِيْنٍ : سُهَيْلُ بْنُ أَبِى صَالِحٍ وَ الْعَلَاءُ بْنُ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ حَدِيْثُهُمَا قَرِيْبٌ مِنَ الْسَّوَاءِ ، وَ لَيْسَ حَدِيْثُهُمَا بِحُجَّةٍ
Abu Hatim berkata: Dia tidak bisa di buat hujjah. Dan orang –orang juga mempercayainya
Abbas Adduri menyatakan : Dari Yahya bin Ma`in : Suhail bin Abi Shalih dan al-Ala bin Abd al-Rahman mirip –mirip ,
Abbas Adduri menyatakan : Dari Yahya bin Ma`in : Suhail bin Abi Shalih dan al-Ala bin Abd al-Rahman mirip –mirip ,
Dan hadisnya tidak bisa di buat hujjah
قُلْتُ : وَ عَابَ ذَلِكَ عَلَيْهِ الْنَّسَائِىُّ ، فَقَالَ السُّلَمِىُّ : سَأَلْتُ الْدَّارَقُطْنِىُّ : لِمَ تَرَكَ الْبُخَارِىُّ حَدِيْثَ سُهَيْلٍ فِى كِتَابِ " الْصَّحِيْحِ " ؟ فَقَالَ : لَا أَعْرِفُ لَهُ فِيْهِ عُذْراً فَقَدْ كَانَ الْنَّسَائِىُّ إِذَا مَرَّ بِحَدِيْثٍ سُهَيْلٍ قَالَ : سُهَيْلٌ وَ الْلَّهُ خَيْرٌ مِنْ أَبِى الْيَمَانِ ، وَ يَحْيَىَ بْنُ بُكَيْرٍ ، وَ غَيْرِهِمَا
Saya berkata : Imam Nasai mencela dia .
Assulami berkata : Aku bertanya kepada Imam Daaraqutni
Mengapa Imam Bukhari meninggalkan hadis riwwayat Suhail dalam kitab sahih Bukharinya
Daroqutni berkata : Aku tidak tahu alasannya .
Imam Nasai bila ketemu dengan hadis Sauhail , beliau berkata : Suahil lebih baik dari pada Abul Yaman , Yahya bin Bukair dll.
.
وَ ذَكَرَ ابْنُ أَبِى خَيْثَمَةَ فِى " تَارِيْخِهِ " ، عَنْ يَحْيَىَ قَالَ : لَمْ يَزَلْ أَهْلُ الْحَدِيْثِ يَتَّقُوْنَ حَدِيْثَهُ .
وَ ذَكَرَ الْعُقَيْلِىّ ، عَنْ يَحْيَى أَنَّهُ قَالَ : هُوَ صُوَيْلِحٌ ، وَ فِيْهِ لِيْنٌ .
رَوَىَ لَهُ الْبُخَارِىُّ مَقْرُوْنا وَ تَعْلِيْقا . اهٓـ .
وَ ذَكَرَ ابْنُ أَبِى خَيْثَمَةَ فِى " تَارِيْخِهِ " ، عَنْ يَحْيَىَ قَالَ : لَمْ يَزَلْ أَهْلُ الْحَدِيْثِ يَتَّقُوْنَ حَدِيْثَهُ .
وَ ذَكَرَ الْعُقَيْلِىّ ، عَنْ يَحْيَى أَنَّهُ قَالَ : هُوَ صُوَيْلِحٌ ، وَ فِيْهِ لِيْنٌ .
رَوَىَ لَهُ الْبُخَارِىُّ مَقْرُوْنا وَ تَعْلِيْقا . اهٓـ .
Dan putra Abu Khaytsamah dalam kitab "Tarikh ," ujar Yahya, orang – orang masih berhati – hati terhadap hadisnya ( Hadis Suhail )
Dan kata Uqaili i, Yahya mengatakan: Dia adalah orang baik , tapi lemah
Dan kata Uqaili i, Yahya mengatakan: Dia adalah orang baik , tapi lemah
Bukhari meriwayatkan dari padanya, tapi di sertai perawi lain atau tanpa sanad . [1]
Dalam kitab Tahdzibul kamal karya al mizzi (Juz 13 / hal 504) ada keterangan sbb:
وَقَالَ مُحَمَّدٌ بْنِ سَعْدٍ: كَانَ كَثِيْرَ الْحَدِيْثِ، وَلَا يُحْتَجُّ بِهِ.
وَقَالَ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ يَعْقُوْبَ الْجَوْزَجَانِيُّ : ضَعِيْفُ الْحَدِيْثِ، غَمَزَ ابْنُ عُيَيْنَةَ فِيْ حِفْظِهِ
\
وَقَالَ مُحَمَّدٌ بْنِ سَعْدٍ: كَانَ كَثِيْرَ الْحَدِيْثِ، وَلَا يُحْتَجُّ بِهِ.
وَقَالَ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ يَعْقُوْبَ الْجَوْزَجَانِيُّ : ضَعِيْفُ الْحَدِيْثِ، غَمَزَ ابْنُ عُيَيْنَةَ فِيْ حِفْظِهِ
\
Muhammad bin Sa`ad berkata : Dia banyak hadisnya , tapi tidak bisa di buat hujjah.
Ibrahim bin Yakub Aljozjani mengatakan : Lemah hadisnya ,
Ibnu Uyainah menyindir tentang kelemahannya dalam hapalan [2]
Ada perawi yang cacat lagi sbb :
Ada perawi yang cacat lagi sbb :
ــ زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْتَّمِيْمِىُّ الْعَنْبَرِىُّ ، أَبُوْ الْمُنْذِرِ الْخُرَاسَانِىُّ الْمَرْوَزِىُّ الْخَرْقِى ( قَدِمَ الْشَّامِ وَ سَكَنَ الْحِجَازِ )
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : رِوَايَةُ أَهْلِ الْشَّامِ عَنْهُ غَيْرُ مُسْتَقِيْمَةٍ فَضُعِّفَ بِسَبَبِهَا
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : رِوَايَةُ أَهْلِ الْشَّامِ عَنْهُ غَيْرُ مُسْتَقِيْمَةٍ فَضُعِّفَ بِسَبَبِهَا
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـيُ : ثِقَةٌ يُغْرِبُ ، وَ يَأْتِىَ بِمَا يُنْكِرُ
2049
2049
Zuhair bin Muhammed Al Tamimi Ambari, Abu Mundzir Khurasani Marwazi Kharqi (Dia datang ke Syam dan tinggal di Hijaz )
Peringkatnya menurut Ibn Hajar :Riwayat penduduk Syam dari padanya tidak lurus , dan karena itu hadisnya lemah
Peringkatnya menurut Ibn Hajar :Riwayat penduduk Syam dari padanya tidak lurus , dan karena itu hadisnya lemah
Peringkat menurut Dzahabi : Perawi kepercayaan yang nyeleneh , tapi sering meriwayatkan hadis yang mungkar [3]
وَ قَالَ مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ ، عَنْ يَحْيَىَ : ضَعِيْفٌ .
وَ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ الْعَجْلِى : جَائِزُ الْحَدِيْثِ .
وَ ذَكَرَهُ أَبُوْ زُرْعَةَ فِى أَسَامِى الضُّعَفَاءِ .
وَ قَالَ الْبُخَارِىُّ : مَا رَوَىَ عَنْهُ أَهْلُ الْشَّامِ فَإِنَّهُ مَنَاكِيْرُ ، وَ مَا رَوَىَ عَنْهُ أَهْلُ الْبَصْرَةِ فَإِنَّهُ صَحِيْحٌ .
وَ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ الْعَجْلِى : جَائِزُ الْحَدِيْثِ .
وَ ذَكَرَهُ أَبُوْ زُرْعَةَ فِى أَسَامِى الضُّعَفَاءِ .
وَ قَالَ الْبُخَارِىُّ : مَا رَوَىَ عَنْهُ أَهْلُ الْشَّامِ فَإِنَّهُ مَنَاكِيْرُ ، وَ مَا رَوَىَ عَنْهُ أَهْلُ الْبَصْرَةِ فَإِنَّهُ صَحِيْحٌ .
Dan kata Muawiya bin Saleh, dari Yahya: Dia ( Zuhair )perawi lemah .
Dan Ahmad bin Abdullah al ajli berkata : Dia boleh meriwayatkan hadis.
Dan Ahmad bin Abdullah al ajli berkata : Dia boleh meriwayatkan hadis.
Abu Zur`ah menyebutnya dalam kumpulan nama – nama perawi lemah
Bukhari berkata: Apa yang di wayatkan oleh orang-orang Syam adalah melalui Zuhair adalah hadis mungkar, dan apa yang di riwayatkan orang-orang dari Basra, itu sahih
Bukhari berkata: Apa yang di wayatkan oleh orang-orang Syam adalah melalui Zuhair adalah hadis mungkar, dan apa yang di riwayatkan orang-orang dari Basra, itu sahih
وَ قَالَ الْنَّسَائِىُّ : ضَعِيْفٌ .
وَ قَالَ فِى مَوْضِعٍ آَخَرَ : لَيْسَ بِالْقَوِىِّ .
وَ قَالَ فِى مَوْضِعٍ آَخَرَ : لَيْسَ بِهِ بَأْسٌ ، وَ عِنْدَ عَمْرِوٍ بْنِ أَبِى سَلَمَةَ عَنْهُ مَنَاكِيْرَ .
وَ قَالَ فِى مَوْضِعٍ آَخَرَ : لَيْسَ بِالْقَوِىِّ .
وَ قَالَ فِى مَوْضِعٍ آَخَرَ : لَيْسَ بِهِ بَأْسٌ ، وَ عِنْدَ عَمْرِوٍ بْنِ أَبِى سَلَمَةَ عَنْهُ مَنَاكِيْرَ .
Nasai berkata: Dia lemah.
Dia mengatakan di tempat lain: Dia ( Zuhair ) tidak kuat.
Dia mengatakan di tempat lain: Tidak ada yang salah, dan menurut Amr bin Abi Salamah ada hadis – hadis munkar dari Zuhair
Dia mengatakan di tempat lain: Dia ( Zuhair ) tidak kuat.
Dia mengatakan di tempat lain: Tidak ada yang salah, dan menurut Amr bin Abi Salamah ada hadis – hadis munkar dari Zuhair
.
وَ قَالَ يَعْقُوْبُ بْنُ شَيْبَةَ : صَدُوْقٌ صَالِحُ الْحَدِيْثِ .
وَ قَالَ الْحَاكِمُ أَبُوْ أَحْمَدَ : فِى حَدِيْثِهِ بَعْضُ الْمَنَاكِيْرِ .
وَ قَالَ الْسَّاجِىُّ : صَدُوْقٌ ، مُنْكَرُ الْحَدِيْثِ .
وَ قَالَ يَعْقُوْبُ بْنُ شَيْبَةَ : صَدُوْقٌ صَالِحُ الْحَدِيْثِ .
وَ قَالَ الْحَاكِمُ أَبُوْ أَحْمَدَ : فِى حَدِيْثِهِ بَعْضُ الْمَنَاكِيْرِ .
وَ قَالَ الْسَّاجِىُّ : صَدُوْقٌ ، مُنْكَرُ الْحَدِيْثِ .
Yakub Bin Syaibah berkata : Dia jujur , baik hadisnya
Dan Al hakim - Abu Ahmad berkata : Dalam hadisnya beberapa kemungkaran .
Al saji berkata: Jujur , munkar hadisnya . .
Al saji berkata: Jujur , munkar hadisnya . .
وَ قَالَ الْعَجْلِى : لَا بَأْسَ بِهِ ، وَ هَذِهِ الْأَحَادِيْثُ الَّتِى يَرْوِيْهَا أَهْلُ الْشَّامِ عَنْهُ ، لَيْسَتْ تُعْجِبَنى .
Al Ajli berkata : Tidak apa – apa . Hadis – hadis riwayat penghuni Syam dari Zuhair , saya tidak suka kepadanya.
Ada lagi perawi cacat tentang hadis puasa enam hari Syawal , riwayat Abu Hurairah itu sbb :
ــ عَمْرو بْنِ أَبِى سَلَمَةَ التِّنِيْسِى ، أَبُوْ حَفْصٍ الْدِّمَشْقِىَّ ، مَوْلَى بَنِىٓ هَاشِمٍ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : صَدُوْقٌ لَهُ أَوْهَامٌ بِهِ .
وَ قَالَ أَبُوْ جَعْفَرٍ الْعُقَيْلِىّ : فِى حَدِيْثِهِ وَ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـيُ : وَثَّقَهُ جَمَاعَةُ ، وَ قَالَ أَبُوْ حَاتِمٍ : لَا يُحْتَجُّ بِهِ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : صَدُوْقٌ لَهُ أَوْهَامٌ بِهِ .
وَ قَالَ أَبُوْ جَعْفَرٍ الْعُقَيْلِىّ : فِى حَدِيْثِهِ وَ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـيُ : وَثَّقَهُ جَمَاعَةُ ، وَ قَالَ أَبُوْ حَاتِمٍ : لَا يُحْتَجُّ بِهِ
Amr bin Abi Salamah Al tinisi , Abu Hafsh dari Damaskus, budak dibebaskan dari bani Hasyim
Peringkat menurut Ibnu Hajar: Jujur banyak ngelantur
Peringkat menurut Dzahabi : Kepercayaan kelompok Imam hadis , dan Abu Hatim berkata: Aku tidak berhujjah dengannya .
وَ قَالَ إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُوْرٍ ، عَنْ يَحْيَىَ بْنِ مَعِيْنٍ : ضَعِيْفٌ .
وَ قَالَ أَبُوْ حَاتِمٍ : يُكْتَبُ حَدِيْثُهُ ، وَ لَا يُحْتَجُّ هْمٌ .
وَ5043
Top of Form
Ishak bin Mansur dari Yahya bin ma`in berkata : Dia perawi bernama Amar bin Abu Salamah adalah lemah .
Abu Hatim berkata : Hadisnya boleh di tulis tapi tidak bisa di buat hujjah
Abu Ja`far Al Uqaili berkata : Hadisnya keliru . [4]
Sebagai bukti bahwa Aisyah tidak pernah menjalankan puasa enam hari Syawal adalah hadis sbb :
703- حَدِيْثُ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ يَكُون عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلاَّ فِي شَعْبَانَ
أَخْرَجَهُ اْلبُخَارِيّ فِي : 30 كِتَابُ الصَّوْمِ: 40 بَابُ مَتَى يُقْضَى قَضَاءُ رَمَضَانَ
703.Aisyah ra menuturkan: “Adakalanya, aku mempunyai hutang puasa Ramadhan dan aku tidak dapat mengqadhanya, kecuali pada bulan Sya’ban (berikutnya).” (Bukhari, 30, Kitab Shaum, 40, bab mengqadha kapankah puasa Ramadhan?).
Allu`lu` wal marjan 334/1 Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat di kitab karyanya : Misyaktul mashobih 2030 .
BIla Aisyah menjalankan puasa enam hari Syawal , maka sudah tentu , beliau harus mendahulukan puasa qadha` dulu . Untuk apa menjalankan puasa sunat lalu puasa yang wajib belum di jalankan . Mestinya menjalankan puasa wajib dulu bukan sunat .
Imam Malik menyatakan : Penduduk Medinah tidak ada yang menjalankan puasa enam hari Syawal . Dan tiada hadis nya bahwa para sahabat atau Rasulullah SAW menjalankan puasa enam hari Syawal.
Masak kita menjalankannya karena ingin mendapatkan fadhilahnya lalu para sahabat tidak ingin ? keliru sekali , bukan benar sungguh .
18 Agt 2011
18 Agt 2011
03 Des 2010
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan