Kecurigaan oleh Komunitas Astronomi Jeddah (Jedda Astronomy Society)mengenai terlihatnya bulan sabit Idul Fitri di Arab Saudi telah menimbulkan keraguan di beberapa negara-negara Islam, apakah lebaran dilakukan pada waktu yang tepat.
Komunitas Astronomi Jeddah mengatakan bahwa yang dilihat oleh warga adalah planet Saturnus dan bukan bulan sabit yang menandai awal bulan Islam yaitu bulan Syawal.
Fatwa Otoritas Mesir, bagaimanapun, telah menegaskan bahwa penampakan bulan sabit di Mesir adalah 100 persen benar.
"Bulan sabit itu jelas terlihat dengan mata telanjang di Toshka dan Sohag," kata Ashraf Fahmi, pejabat yang bertanggung jawab untuk menentukan awal bulan-bulan lunar Islam di Mesir.
"Ada tujuh komite terdiri dari para astronom terbaik yang melihat bulan sabit di Helwan, di kota 6 Oktober, Sohag, Toshka, Moqattam, Aswan dan Lembah Baru," jelasnya. "Dan mereka berkoordinasi satu sama lain sebelum mereka mengambil keputusan kolektif, sehingga bisa menghindari kesalahan."
Grand Mufti Nasr Farid Wasel juga telah menegaskan bahwa penampakan bulan sabit itu benar, dan bahwa hari Selasa (30 Agustus) adalah hari pertama Idul Fitri. "Menyebarkan keraguan seperti itu hanya merugikan Islam," katanya.
Hatem Auda, direktur Institut Nasional untuk Penelitian Astronomi dan Geofisika Mesir, mengatakan bahwa perhitungan astronomi oleh para ilmuwan dari lembaganya mencatat bahwa bulan sabit bulan Syawal akan mulai tepat pukul 05:04 pada Senin, 29 Agustus, dan menghilang sebentar sampai sepuluh menit sebelum matahari terbenam di sebagian besar ibukota negara Arab dan Islam. Itu berarti bahwa hari pertama Idul Fitri adalah haru Rabu, 31 Agustus, dan menjadikan hari Selasa, 30 Agustus adalah hari terakhir bulan suci Ramadhan untuk tahun Hijriah 1432.
Muslim Shaltout, wakil presiden Uni Arab untuk Astronomi dan Ilmu Pengetahuan serta Ruang Angkasa, mengatakan negara-negara yang berbagi bagian dari malam, seperti Senegal, Mauritania dan Nigeria, mungkin memiliki penampakan bulan sabit yang terpadu.
"Oleh karena itu, Mesir mengumumkan awal Idul Fitri pada hari Selasa adalah benar," katanya menegaskan.
Majid Abu Zahra, direktur Komunitas Astronomi Jeddah, meragukan pernyataan itu, mengatakan bahwa semua astronom di dunia Arab menyatakan bahwa penampakan bulan sabit di Arab Saudi pada malam Selasa lalu tidak mungkin terlihat.(fq/amay)
Komentarku ( Mahrus ali )
Apa yang di katakan oleh Komunitas Astronomi Jeddah itu ngacau saja , sebab menurut data hilal di seluruh dunia negara Saudi termasuk negara yang bisa melihat hilal hari selasa itu . Dan ulama arab Saudi masih punya iman dan Dien . bukan proffesor barat yang kafir bisa di beli pendapatnya . Mereka yang menyatakan komunitas Astronomi Jeddah itu biasanya LSM bayaran barat bukan pejuang muslim yang ihlas untuk ngacau negara Islam bukan ingin menentramkan.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan