Senin, 04 Juli 2011
Sumber : Salah satu member kami http://dakwatussalam.blogspot.com/
Awalnya saya diajak sorang teman untuk menyaksikan video mualaf, yaitu kesaksian seorang mantan pemeluk Hindu yang akhirnya masuk Islam (nama beliau sekarang Ustadz Abdul Aziz). Sebenarnya sangat banyak kesaksian semacam ini, namun yang menarik sang mantan Hindu ini juga mengritisi tentang ritual sebagian masyarakat Islam khususnya di Indonesia yang mana banyak praktek-praktek ibadah yang sebenarnya tidak landasan dalam al Quran maupun al Hadits yang keduanya merupakan sumber hukum Islam.
Berikut ini rangkuman isi VCD yang saya saksikan dengan teman saya.
- Sepak terjang beliau sebelum masuk Islam
Beliau dulunya adalah seorang Romo Suringgih (orang yang disucikan) yang berkasta Brahmana sekaligus sarjana Agama Hindu dari Bali. Sungguh hanya karena kemurahan, rahmat dan hidayah Alloh lah beliau bisa memeluk agama Islam. Pada awalnya beliau mempelajari ilmu Yoga Samadi di Pure Lumajang bersama teman-teman beliau lainnya. Dan akhirnya beliau berhasil menguasai ilmu tersebut. Dengan ilmu tersebut mereka mengelabui dan memurtadkan umat Islam secara sembunyi-sembunyi / tersirat dan masuk ke dalam agama Hindu.
Namun akhirnya gerakan beliau tercium oleh dai-dai dari umat Islam yang tentu saja menjadi penghalang gerakan pemurtadan beliau. Kemudian belau mengadukan masalah tersebut pada Romo Pinandita. Kemudian Romo Pinandita meminta beliau untuk menyempurnakan ilmu Yoga Samadinya dengan mempergunakan mantram trayambakam. Menurut romo tadi, siapapun yang mengamalkan ilmu Yoga Samadi dengan mempergunakan mantram trayambakam dan berpuasa selama 7 hari 7 malam, maka dia akan mendapatkan kekuatan supernatural (supranatural) dari Tri Murti (3 manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wangsa; Dewa Brahma, Wisnu, Shiwa).
- Kisah masuk Islam
Dalam ritual yang beliau lakukan, pada hari ke 1, 2,3 beliau terus membaca mantram trayambakam tadi, kemudian pada malam hari yang ke 3 beliau diuji Tuhan dengan ribuan nyamuk yang hendak menyerangnya. Kemudian beliau bacakan mantram trayambakam nyamuk itupun hilang.
Di hari yang ke 5 beliau diuji lagi dengan datangnya bau busuk dari tubuh beliau, namun bau busuk itupun hilang setelah dibacakan mantram trayambakam.
Pada malam hari yang terakhir beliau berdebar-debar hatinya membayangkan bagaimana wujud Tuhannya, dan membayangkan bagaimana beliau bisa sungkem pada Dewa-Dewa beliau. Hal itu berlangsung samapi larut malam, sekitar jam 02.00 dinihari. Setelah melewati jam 02.00 dinihari hatinya tidak lagi berdebar-debar namun menjadi bergoncang sangat kuat. Akan tetapi Tuhan juga belum hadir. Akhirnya beliau diuji Tuhan dengan Suara Takbir; Allohu Akbar.. Allohu Akbar.. Allohu Akbar wa lillahilham..
Karena awalnya beliau memusuhi Islam, bahkan ritual yang beliau lakukan inipun bertujuan untuk memperkuat pengaruhnya dalam memurtadkan kaum muslimin, dan beliau sadar betul bahwa besok bukanlah hari raya Idul Fitri / Idul Adha kaum muslimin, maka suara takbir beliau lawan dengan mantram trayambakam.
Namun suara takbir tersebut bukan hilang, akan tetapi semakin lama semakin kuat, semakin lama semakin jelas. Kejadian itu tidak lantas membuat beliau langsung masuk Islam.
Keesokan harinya beliau melakukan pembatalan ritualnya dengan makan dan minum. Sore harinya beliau ke rumah bibinya yang beragama Islam. Di sana beliau membaca buku pasholatan milik bibinya. Di lembar pertama dari buku itu, beliau membaca arti do’a iftitah; kabirau wal hamdulillahi katsirou wa subhanallohi bughrotau wa ashila…
Setelah membacanya, beliau gemetar sampai-sampai keluar keringat dingin. Barulah beliau merasakan bahwa suara takbir saat malam ritualnya adalah pertanda dia harus masuk Islam. Beliau dapat merasakan bahwa Islam sangat damai sangat bahagia. Akhirnya beliau masuk Islam dengan dibimbing seorang ustadz. Subhanalloh wal hamdulillah.
Namun beliau masih sembunyi-sembunyi dalam menjalankan agama Islam. Akhirnya keluarga beliau mengetahui ke-islaman beliau. Belaupun mendapat ujian yang berat dengan ke-Islaman beliau sampai ancaman bunuh dari paman beliau.
Namun akhirnya dengan pertolongan Alloh beliau mampu melewati ujian tersebut. Bahkan keluarga beliau dan saudara-saudara beliau akhirnya masuk agama Islam. Subhanalloh wal hamdulillah.
Karena dulu beliau banyak memurtadkan kaum muslimin menjadi pemeluk Hindu, maka setelah beliau Islam beliupun mensyahadatkan sekitar 272 pemeluk Hindu menjadi pemeluk agama Islam.
Kritikan beliau tentang ritual sebagian masyarakat muslimin
Beliau sebagai mantan pemeluk Hindu, beliau telah mempelajari kitabkitab agama Hindu seperti Bagawakita, Yajur Weda, Rik Weda, Sama Weda dll selama kurang lebih 25 tahun dan beliau juga sebagai sarjana agama Hindu. Sehingga tidak diragukan lagi kemampuan beliau dan penguasaan beliau tentang ajaran agama Hindu.
Setelah beliau masuk agama Islam, beliau melihat banyak ritual yang dilakukan masyarakat Islam yang tidak bersumber dari Quran dan Hadits tapi bersumber dari agama Hindu.
1. Dalam agama Hindu, sapi merupakan binatang yang dihormati, karena sapi (kerbau putih) merupakan kendaraan/tunggangan Bhatara Siwa. Namun pada masyarakat Islam tepatnya di daerah Solo, Jawa Tengah masih ada sapi yang diagungkan dan dianggap membawa berkah bahkan diberi gelar Kiyai. Yaitu sapi yang bergelar kiyai slamet.
2. Dalam agama Hindu, ketika memberangkatkan mayat ke kuburan, terdapat tradisi brobosan sebagai wujud bakti pada orang tua dan salam pada Dewa di Nirwana. Namun tradisi brobosanpun ternyata masih dilakukan umat Islam, pada hal tersebut tidak ada dasar/dalil dari al-Quran dan Hadits. Selain brobosan, dalam ritual agama Hindu, dalam prosesi pemberangkatan jenazah, juga terdapat ritual memberi payung di atas kepala jenazah dan di atas keranda jenazah dikasih roncean bunga. Dan hal inipun juga dilakukan oleh masyarakat Islam hal tersebut tidak ada dasar/dalil dari al-Quran dan Hadits.
3. Dalam agama Hindu, mereka meyakini bahwa roh anak yang belum baligh (meninggal saat masih kecil/belum dewasa) pulang ke rumah pada saat hari raya. Sebagai penghormatan orang tua pada roh anak, maka orang tua menyediakan kupat/ketupat. Kupat diapasang di atas pintu, atau di kamar tengah atau dibagi-bagikan kepada tetangga pada saat hari raya. Dan masyarakat Islam ternyata juga melakukan ritual ini pada saat hari raya, tepatnya setelah hari raya Idul Fitri yang biasa disebut hari raya kupatan. Padahal al-Quran dan Hadits tidak memberikan tuntunan tentang kupatan tersebut.
4. Dalam agama Hindu, dalam prosesi menuju alam Nirwana menghadap Ida Sang Hyang Widi Waksa mencapai alam Moksa, diperintahkan melakukan selametan atau kirim do’a, 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, mendak pisan, mendak pindo dan nyewu. Dan hal inipun juga dilakukan oleh masyarakat Islam hal tersebut tidak ada dasar/dalil dari al-Quran dan Hadits.
Dasar ritual-ritual tersebut tidak terdapat dalam al-Quran maupun as-Sunnah, namun terdapat dalam kitab-kitab maupun buku-buku agama Hindu, seperti;
- Kitab Mahanarayana Upanisad,
- Buku Ritual-Ritual Hindu dalam budaya Jawa karya Prof. Dr. Ida bedande Adi Suripto, seorang Duta dari agama Hindu untuk negara Nepal, India, Vatikan dan Roma. Dan sekarang menjabat sebagai sekretaris PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia). Bahkan dalam buku ini juga tedapat tatacara agama Hindu dalam merawat kandungan seorang ibu, seperti nelonan, tingkepan dsb.
- Kitab Sama Weda hal. 373 ayat 1,
- Kitab Samhita, buku satu, baga satu, hal 20, dalam kitab-kitab itu jelas disebutkan untuk melakukan pengorbanan dan kirim doa pada orang tua pada hari ke 1, ke 3, ke 7, ke 40, ke 100, mendak pisan, mendak pindo dan nyewu.
Dan masih banyak lagi kritikan yang beliau jelaskan. Yang pada intinya ritual-ritual tersebut adalah ternyata berasal dari agama Hindu dan sama sekali tidak terdapat sandaran dari al Quran maupun as Sunnah.
Komentarku ( Mahrus ali )
Kisah tsb mirip sekali dengan ayat :
Al-An'am (6) : 88
ذَلِكَ هُدَى اللّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
6.88. Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.
Kebanyakan orang dan jarang sekali di antara mereka yang mengerti bahwa mereka salah pengertian ketika ada non muslim masuk Islam , yaitu cukup baca sahadat di lidah tidak mengurus kelanjutannya . Pada hal perintahnya tidak cukup itu – kurang banyak , Dia harus masuk Islam secara keseluruhan tidak setengah – setengah sebagaimana ayat :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلاَ تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( 208 Al Baqarah
Ada orang non muslim lalu masuk Islam dengan di saksikan di muka kiyai ahli bid`ah bukan kiyai ahli hadis dan al quran . Dia masuk Islam , keluar dari agama nenek moyangnya dan mengikuti titual ahli bid`ah bukan ahli hadis. Ritual itu kebanyakan mengandung kesyirikan tersembunyi - maksudnya kesyirikam yang hanya di mengerti kalangan orang yang mampu berbahasa arab . Bagi orang yang bisa banyak bahasa di dunia tapi tidak bisa berbahasa arab , maka tetap dia tidak mengerti dengan ritual syirik itu bukan ritual tauhid . Ini bahaya bukan kesalamat baginya di dunia apalagi di akhirat . Ini termasuk orang yang mencebur kepada kesyirikan bukan menghindarinya , tapi tidak tahu apa itu syirik dan apa itu tauhid . Ini mirip dengan ayat :
أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.( Fathir 8 ) .
Kalau masuk Islam , keluar dari agama leluhur , pelajarilah quran dan hadis , tinggalkan kitab Injil atau Wedanya atau kitab – kitab ahli bid`ah yang kayaknya baik , tapi menjerumuskan .Carilah guru yang konsis kepada keduanya , tinggalkan guru yang amaliyahnya bertentangan dengan keduanya sekalipun mengenakan pakaian orang alim . Dia adalah setan manusia berbaju orang saleh untuk menipu pandangan kalangan awam -bukan kalangan orang alim yang konsis kepada kedua pusakanya yaitu quran dan hadis.Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. [1]
Artikel Terkait
Saya pribadi mengagumi Ustadz Abdul Aziz, mantan pemeluk Hindu tersebut sbgaimana sy mengagumi Anda (ustadz Mahrus). Dikarenakan keberanian Anda berdua dalam menyampaikan Islam apa adanya meski sangat berseberangan dengan tradisi yg berlaku di masyarakat saat ini. Saya ingin sekali meniru, namun ilmu masih sangat kurang. Mohon doanya..
BalasHapusBila kamu berniat , maka bertawakkallah kepada Allah ....................., sesungguhnya Allah Maha Mulia dan Maha Bijak .
BalasHapusmaaf, yang di Solo ( Kyai Slamet ) bukannya Sapi, Tetapi Kerbau.....
BalasHapusBenar apa yang anda katakan , jazakallah khoira
BalasHapusSaya terkejut menontong video tentag kesaksian Bapak Ustadz Abdul Azis. Apa yang dipaparkan tentang Hindu 99% salah. Bahkan apa yang disampaikan tentang Hindu seperti orang yang tidak menamatkan Sekolah Dasar.
BalasHapusCeramah yang disampaikan oleh Bapak Ustadz Abdul Aziz telah telah ditanggapai oleh salah seorang umat Hindu dalam majalah Media Hindu Edisi September Edisi 91 halaman 50 dan sudah saya posting di bloga saya. Silahkan kunjungi blog saya :
http://generasihindu.blogdetik.com/
Sudah saya lihat , pada intinya sama saja. Hanya pengertian tradisi dan ajaran yang di bedakan .Kurang pas keritikannya.
BalasHapusMenurut hemat saya, sebelum kita menghakimi sesuatu itu sebagai musrik, harus dipahami dulu apa maksud dan tujuan mereka berbuat seperti itu. Karena bangsa kita adalah bangsa yang kaya dengan khasanah budaya dan mengandung nilai2 luhur yang sebagian besar sebenarnya tidak bertentangan dengan islam walaupun itu mungkin tidak ada di islam. Mengantar mayit dengan dipayungi mungkin sebagai ungkapan makna agar diakherat nanti panas maka kita yang hidup harus sedia amal yang baik sebagai payungnya atau sebagai bentuk penghormatan kepada mayit sebagaimana perintah nabi agar kita memperlakukan mayit dengan baik,bunga dimaksudkan agar kita yang hidup selalu berbuat baik agar memiliki nama yang tetap harum atau sebagai cara untuk menghilangkan bau yang tidak sedap yang mungkin ada pada mayat,dll. Kalau kita terus su'udzon kepada semua tradisi leluhur saya rasa bukan sebagai sesuatu yang bijak.Rasa gotong royong, tepo seliro, andap-asor, unggah-ungguh dll.yang menjadi produk luhur nenek moyang kita bukan merupakan sesuatu yang bertentangan dengan islam bahkan merupakan nilai-nilai yang ada di islam walaupun dahulu mereka mungkin belum mengenal islam.Dan saya yakin bahwa tanpa anda katakan hal semua itu adalah bid'ah atau perbuatan syirik pun semua akan hilang terkikis oleh arus jaman.Karena tidak jarang generasi sekarang yang telah islam namun tidak memahami islam dan berjiwa islam yang bangga dengan tradisi kebarat-baratan, jarang yang mencoba menggali keluhuran budaya nenek moyang.
BalasHapusKita tidak mengikuti budaya leluhur yang hindu , tapi mengikuti leluhur kita yang Islam saja yang tidak bertentangan dengan dalil. Untuk budaya barat yang baik dan cocok dengan dalil akan kita terima. Yang penting adalah cocok dengan dalil bukan karena budaya barat , timur , utara atau selatan.
BalasHapusbudaya hindu yg mana bos? ngomong pake bhs arab aja bos, bahasa jawa budaya nenek moyang
BalasHapusPahamilah komentar mantan pendeta HIndu tadi , kamu akan tahu yang mana budaya Hindu dan budaya Islam.
BalasHapusKalau tentang bahasa , maka setiap rasul itu di utus kepada suatu kaum dengan menggunakan bahasa mereka gan !
AssWrWb
BalasHapusBarangkali semua kita pada masa transisi pernah melakukan ritual ibadah yg awalnya hanya ikut-ikutan namun seiring perjalanan waktu dan keinginan kuat untuk menencari tahu akhirnya didapat hidayah shg meninggalkan ritual yg bukan bersumber dari Al Qur'an dan Hadits walaupun dg resiko ada rasa tidak nyaman dg sanak-keluarga ataupun tetangga yg msh aktif mengamalkan dg bbg alasan spt sekadar melestarikan tradisi budaya yg dibungkus dg bacaan dzikir dan shollawatan untuk pembenaran ritual spt Tahlilan, tingkeban dll yg akhirnya al berdampak mubazir waktu, biaya dan tenaga serta fikiran dan perasaan hingga kini dan entah kapan akan berakhir karena Sunan Kali Jaga pun dulu sudah diingathkan oleh Sunan Ampel akan bahaya bid'ah tsb hingga dijawab biarlah generasi berikut yg akan menghilangkan budaya tsb (red. Tahlilan, tingkeban dll).Sekarang tinggal terserah kita mau pilih mana, jalan yg mana, tentunya seiring dg perjalanan waktu tak tahu kapan maut akan menjemput lbh baik insyaf, jangan melakukan amalan yg bukan bersumber dari Al Qur'an dan Hadist Sohih, apalagi sampai mengajarkan pada murid-muridnya karena akan lbh bahaya-makin melestarikan amalan yg tidak ada dalilnya dlm Al Qur'am maupun Hadistd Sohih......WassWrWb
Benar apa yang anda katakan , jazakallohu khaira
BalasHapusYg jelas adalah tinggalkan budaya nenek moyang dan segala macam tetek bengeknya Apa2 yg di dapati dari Alloh (Al Qur'an) dan Rosul (Al Hadist) maka terimalah.
BalasHapusTolong sekali lagi wahai saudaraku, kalo membantah itu pake dalil, jangan asl ngomong. Ingat kita ini bukan anak TK.
saya tidak begitu yakin dengan kabar pendeta hindu tadi.kalau asal berita ini dari situs salafi/wahabi,biasanya mereka sering menampilkan berita berita palsu yang akhirnya memalukan umat muslim sendiri.contoh,masuk islamnya neil amst5rong dll.
BalasHapussory,saya sendiri muslim.tapi sdaya tidak rela islam dikerdilkan oleh orang orang picik dan fanatik buta.
"Begitu gampang kalian mempercayai seorang Ustad palsu...."
BalasHapusI putu luh tuh ngaca ... seharusnya skrg luh nangis.. ada mantan hindu yg berpendidikan meninggalkan agama monyet anoman kurap...
Hapussaya muslim dari makassar, kalau saya lihat memang di jawa itu sangat banyak tradisi-tradisi kaum muslimin yang tidak ada dasarnya dari al-qu'an dan sunnah, bahkan disinipun tidak sedikit yang masih melakukan tradisi-tradisi ta'ziah hari 1, 3 , 7 yang mirip tradisi-tradisi orang jawa tadi. intinya kalau kita mengaku islam maka masuk islamlah secara kaaffah (menyeluruh) jangan setengah-setengah. INGATLAH!.. Islam dulu mencapai masa kejayaannya karena apa???...baca disiroh-siroh (sejarah) semua itu karena para pejuang islam sangat cinta terhadap sunnah-sunnah rasulullah (bukan budaya-budaya nenek moyang).
BalasHapussaya yakin semua pihak merasa dirinya yang paling benar. TAPI..." jika benar-benar ingin mencari kebenaran;" Lihat, Dengar, Baca dengan Hati dan Tela'ah (jangan dengan Amarah) maka hatimu akan menemukan kebenaran sesungguhnya.
saya muslim dari makassar, kalau saya lihat memang di jawa itu sangat banyak tradisi-tradisi kaum muslimin yang tidak ada dasarnya dari al-qu'an dan sunnah, bahkan disinipun tidak sedikit yang masih melakukan tradisi-tradisi ta'ziah hari 1, 3 , 7 yang mirip tradisi-tradisi orang jawa tadi. intinya kalau kita mengaku islam maka masuk islamlah secara kaaffah (menyeluruh) jangan setengah-setengah. INGATLAH!.. Islam dulu mencapai masa kejayaannya karena apa???...baca disiroh-siroh (sejarah) semua itu karena para pejuang islam sangat cinta terhadap sunnah-sunnah rasulullah (bukan budaya-budaya nenek moyang).
BalasHapussaya yakin semua pihak merasa dirinya yang paling benar. TAPI..." jika benar-benar ingin mencari kebenaran;" Lihat, Dengar, Baca dengan Hati dan Tela'ah (jangan dengan Amarah) maka hatimu akan menemukan kebenaran sesungguhnya.
artikel di atas dan pengakuan sang ustad abdul aziz membuat orang yg g tau hindu atau agama hindu tentu sangat percaya, dan begitu bangganya telah mengetahui ajaran hindu dengan sebenarnya,, dan hanya melihat ajaran hindu dengan memakai kaca mata kuda.... INI SANGAT MENYESATKAN,,, belum tau mengaku aku sdh tau,, ORA WERUH NGAKU AKU WERUH,,, OJO RUMONGSO BISO, NANGING BISO'O RUMONGSO
BalasHapusustat palsu
BalasHapusCek lagi di google sob...!!! Ustad palsu ini sudah ditangkap di yogyakarta abdul azis ustad palsu ini sudah ditangkap dia bukan sarjana agama hindu...... di memang beragama islam dari lahir bukan bekas hindu, jadi hati hati di adu domba
BalasHapusSalam dari bali.....BALI LOVE PEACE YEEWWW
mohon maaf umat Islam yg tercinta ternyata itu ustadz palsu yg memalukan umat dg gampang nya dia membeberkan agama lain yg blm tentu dia paham benar sejarah ajaran secara mendetail.buat apalah kita bangga dg kepindahan2 non muslim jadi muslim sedangkan kita tdk tahu banyak juga yg dari muslim ke non muslim cuma saja tdk pernah dipublikasikan untuk itu hati2lah mendengar ceramah2 yg berbau sara karena tdk ada dampak positifnya yg ada malah timbul kebencian semata.trimakasih saudaraku sebangsa dan setanah air
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusyang mirip ajaran hindu kebanyakan dari kalangan NU yg berbau klenik, bit'ah dan syirik..
BalasHapusMemang tidak dirasa,apabila kita melakukan dosa kesyirikan.bagaikan menarik sehelai rambut dr dalam tepung,sebagaimana sabda Rasulullah.semoga dengan adanya pro n kontra ini,bisa ditemukan kebenaran yg hakiki.krn ALHAQQU MIN ROBBIKA
BalasHapusMemang dosa syirik tdk dirasa,hati2.sprti menarik sehelai rambut dr dlm tepung.sebagamana sabda Rasulullah.semoga dgn adanya pro n kontra ini bisa ditemukan kebenaran yg hakiki.krn ingat ALHAQQU MIN ROBBIKA,bukn dr manusia.jadikan ayat ini sbg reference,cermin,oke saudaraku?
BalasHapusAlhaqu min rabbika,ayo buka alquran saudaraku.cari kebenarn dr alquran,krn kitab ini bukan khusus unt umat dahulu,tp slrh umat smpai akhir zaman.laaroiba fiihi.
BalasHapusJadikan alquran sbg reference hidup
BalasHapusAlhaqu min rabbika,ayo buka alquran saudaraku.cari kebenarn dr alquran,krn kitab ini bukan khusus unt umat dahulu,tp slrh umat smpai akhir zaman.laaroiba fiihi.
BalasHapusKita harus berani mengatakan yang benar itu benar dan salah itu salah, jgn lupa bahwa kita diperintahkan Allah utk selalu belajar mencari kebenaran yang hakiki sampai akhir hayat kita sesuai Alqur'an dan Hadist Nabi yang shohih, ingat lah sebelum terlambat bahwa kita tdk ada yang mengetahui kapan Allah akan memanggil kita, pergunakan sisa hidup kita utk belajar, berbuat baik dan ber ibadah sesuai tuntunan Alqur'an dan Hadist Nabi yang shohih.
BalasHapus